membutuhkan kedalaman yang lebih dalam lagi untuk memperoleh air bersih tersebut.
Kata Kunci: pompa, fluida, head, sumur bor
PENDAHULUAN
Air adalah sumber kehidupan dan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk
menunjang semua kegiatan sehari hari. Kebutuhan akan air bersih ini terus meningkat
seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk, sedangkan air PDAM tidak
Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor
11
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat perkotaan pada
khususnya, dan masyarakat di daerah yang memiliki rawan air pada umumnya. Akibat
meningkatnya kebutuhan air bersih ini membuat beberapa masyarakat atau pelaku usaha
untuk mencari alternatif sumbernya.
Pengeboran air merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan air bersih
mengingat seiring dengan pertambahan penduduk, kebutuhan akan air bersih semakin
meningkat dengan adanya pertumbuhan penduduk yang juga mengalami peningkatan, akan
tetapi tidak mudah untuk mendapatkannya, khususnya pada daerah yang rawan akan air
tanah, misalnya
di pegunungan
atau
membutuhkan kedalaman yang lebih dalam lagi untuk memperoleh air bersih tersebut.
PEMBAHASAN
Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair
dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contonya adalah air, oli atau
minyak pelumas, atau fluida lainnya yang tak mampu mampat. Industri-industri banyak
menggunakan pompa sebagai salah satu peralatan bantu yang penting untuk proses produksi.
Sebagai contoh pada pembangkit listrik tenaga uap, pompa digunakan untuk menyuplai air
umpan ke boiler atau membantu sirkulasi air yang akan diuapkan diboiler.
Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi energi fluida. Pada
mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini disebut head atau energi persatuan
berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami perubahan yaitu head tekan, kecepatan
dan potensial.
Pada pompa terdapat sudu-sudu impeler yang berfungsi sebagai tempat terjadi
proses konversi energi dari energi mekanik putaran menjadi energi fluida head. Impeler
dipasang pada poros pompa yang berhubungan dengan motor penggerak, biasanya motor
listrik atau motor bakar.
pertambahan
lain,
zat
cair
yang
masuk
pompa
akan
pertambahan head tekan, head kecepatan dan head potensial. Jumlah dari ketiga bentuk head
tersebut dinamakan head total. Head total pompa juga dapat didefinisikan sebagai selisih
head total (energi persatuan berat) pada sisi hisap pompa dengan sisi ke luar pompa. Pada
gambar di bawah ini, aliran air di dalam pompa akan ikut berputar karena gaya
sentrifugal dari impeler yang berputar.
Menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa dibedakan menjadi :
1.
Positive displacement pump terdiri dari Pompa rotary, Pompa cuping (lobe pump),
Pompa sekrup (screw pump), dan Pompa baling geser (vane Pump).
Dynamic Pump / Sentrifugal Pump terdiri dari Pompa radial, Pompa Aksial
(Propeller), dan Pompa Mixed Flow (Aliran campur)
Gangguan Operasi Pompa
Pada
instalasi
pompa
sering
dijumpai
berbagai
kerusakan
peralatan,
Pemeliharaan Pompa
Macam macam pemeliharaan pada pompa:
1. Preventive Maintenance
2. Predictive Maintenance
3. Breakdown Maintenance
4. Corrective Maintenance
Metoda pemboran
Jenis metode pemboran dapat dibedakan berdasarkan :
Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor
11
Mekanisme Pemboran
Sirkulasi Fluida Bor
Jenis Fluida bor yang digunakan
Berdasarkan mekanisme pemboran, metode pemboran yaitu :
a. Pemboran Tumbuk (Percussive Drilling)
Dioperasikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara
berulang-ulang kedalam lubang bor sehingga lubang bor terbentuk akibat
mekanisme tumbukan dan beban rangkaian bor.
b. Pemboran Putar (Rotary Drilling)
Lubang bor dibentuk dari pemboran dengan mekanisme putar dan disertai
pembebanan.
c. Bor Putar Hidraulik (Hidraulic Rotary)
Dimana lubang bor dibentuk dari kombinasi antara mekanisme putar, tekanan
hidraulik, dan beban setang bor.
Pembuatan sumur bor
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan suatu sumur bor :
1.
Diameter Sumur
Kedalaman Sumur
- Tergantung pada berapa lapisan akifer yang akan digunakan dan jenis akifernya
- Penentuan Jenis Akifer (Tertekan atau tidak) berdasarkan data log bor
3.
Screen
- Merupakan tempat masuknya air pada lubang bor berfungsi juga sebagai filter
supaya material dari formasi tidak ikut terbawa oleh pompa
4. Gravel Pack
- Material kasar buatan yang ditempatkan disekitar screen yang berguna untuk
mempermudah air dipompa karena materialmaterial pada akifer akan tertahan pada
gravel pack tidak menutupi lubang-lubang screen (sand Bridge)
- Mencegah agar lubang bor stabil atau tidak mudah runtuh
- Berfungsi sebagai filter alami
5.
Pompa
Alat untuk menghisap air dari lubang bor ke atas permukaan tanah. Pada pemboran air
tanah dalam pompa yang lazim digunakan adalah pompa selam (submersible pump) dan
pompa sentrifugal.
Pemeliharaan sumur bor (pipa)
Sumur jenis ini dibor jauh ke dalam lapisan tanah yang mengandung banyak air,
sehingga diperlukan peralatan berat untuk membuatnya. Sumur jenis ini dapat di buat
untuk berbagai macam keperluan, karena mampu menghasilkan jumlah pemompaan air
yang banyak.
Seperti peralatan yang lain, sumur juga mengalami banyak keausan akibat
pemompaan yang terus menerus. Tanda-tanda sumur telah mengalami keausan adalah:
a. Kapasitas sumur yang secara berangsur-angsur atau penyusutan kemampuan sumur.
b. Air yang dipompa bercampur lumpur atau material lain.
Keausan ini disebabkan oleh karat dan kotoran-kotoran lain yang melekat,
sehingga korosi ini mampu menghancurkan bahan pipa dan saringan. Pemeriksaan
berkala sumur bor biasanya dilakukan 10-15 tahun setelah operasi pertama. Jika dari
hasil pemeriksaan sumur menunjukan perlu diganti, maka perlu perencanaan dan
persiapan yang matang. Biasanya jika sumur menunjukan penurunan kemapuan yang
berarti, pilihan melakukan pengeboran lagi lebih prioritas dari pada memperbaiki sumur
yang ada.
Problema pengeboran dan cara mengatasi
1. Problema Pemboran :
a. Bit Balling
Adalah Keadaan dimana pahat terbungkus oleh gumpalan serbuk bor
yang berasal dari batuan lempung (Clay) sebagai akibat dari debit pemompaan
yang kurang memadai, serta sifat (propefties) dan tipe lumpur yang kurang
mendukung sehingga serbuk bor tidak terangkat semua dan akhirnya lengket pada
pahat bor.
2.
3.
4.
3.
Bila mud loss terus terjadi maka dapat dilakukan pencabutan pahat sampai
diatas daerah loss yang diperkirakan, lalu kondisikan lumpur bor dengan
4.
Pompakan dan catat jumlah air kedalam sumur melalui annulus untuk
2.
3.
Controll.
Bila tidak diikuti kick maka cabut rangkaian sampai dengan casing
shoe,siapkan dan kondisikan lumpur bor dengan menambahkan plugging
4.
5.
d. Stuck :
1. Key Seat
a. Apabila ada indikasi keyseat (overpull),stop pencabutan rangkaian,turunkan
kembali rangkaian,coba cabut rangkaian perlahan sambil memutar dengan
b.
c.
Usahakan agar rangkaian tidak terlalu lama diam pada lubang terbuka.
b.
c.
a.
b.
stretch calculation.
Kondisikanlumpurdan turunkan berat lumpur sampai pada batas aman
c.
yangdiijinkan.
Coba spof lubricant agent, rendam dan sirkulasi sambil diberikan torsi dan
d.
pemboran
denqanROP
diperlambat
dibanding
sebelumnya.
Bilaindikasi runtuh sudah tidak terjadi, lanjut bor dengan ROP optimum.
e. Jika tidak mungkin dilakukan sirkulasi, gerakkan rangkaian naik turun secara
perlahan. Usahakan cabut rangkaian sampai casing shoe (bila memungkinkan)
4. Tight Hole
Cara mengatasi:
a.
b.
e. Kick :
Untuk Mengetahui :
a.
b.
c.
d.
DAFTAR PUSTAKA
Anis, Samsudin. Karnowo. 2008. Dasar Pompa. Semarang: PKUPT UNNES
Anonim. 2010. Termodinamika pada Sumur Bor.
https://www.scribd.com/doc/46951626/Aplikasi-Termodinamika-Pada-Sumur-Bor
diakses 10 April 2016
Anonim. 2013. Masalah dalam Pemboran
https://www.scribd.com/doc/156326916/masalah-dalam-pemboran
diakses 10 April 2016
Anonim. 2012. Hidrolika Fluida Pemboran
https://www.scribd.com/doc/86842497/Bab-07-Hidrolika-Fluida-Pemboran
Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor
11