Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN THERMODINAMIKA PADA POMPA SUMUR BOR

Dhias Prastawa Adi


K2515023
Pendidikan Teknik Mesin
dhiasprastawaadi21@gmail.com
ABSTRAK
Air bersih merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, baik untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan lain-lain. Maka setiap kehidupan tidak dapat dipisahkan dari
kebutuhan air. Ketersediaan air yang mudah merupakan cermin kehidupan yang baik dan
dapat meningkatkan mutu taraf ekonomi masyarakat.Air adalah sumber kehidupan bagi
semua makhluk hidup di bumi dan sangat penting untuk kegiatan sehari hari. Kebutuhan
akan air bersih ini terus meningkat seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan
penduduk. Dalam hal ini pengeboran sumur yang merupakan solusi untuk mendapatkan air
bersih. Sumur bor merupakan pompa yang prinsip kerjanya memindahkan energi mekanik
menjadi energi fluida dan juga termasuk dalam hidrolik yang disebut juga head atau energi
persatuan zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami perubahan yaitu head tekan,
kecepatan dan potensial.
Pompa yang lazim digunakan pada sumur bor adalah pompa selam (submersible
pump) dan pompa sentrifugal. Prinsip kerja pemboran terdiri dari mekanisme
Pemboran,Sirkulasi Fluida Bor, Jenis Fluida bor yang digunakan.
Pengeboran air merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan air bersih
mengingat sekarang akan kebutuhan air bersih tidak sesuai dengan ketersediaannya, akan
tetapi dalam hal ini tidak mudah untuk mendapatkannya, khususnya pada daerah yang
rawan akan air

tanah, Misalnya di pegunungan atau dataran tinggi sehingga pengeboran

membutuhkan kedalaman yang lebih dalam lagi untuk memperoleh air bersih tersebut.
Kata Kunci: pompa, fluida, head, sumur bor
PENDAHULUAN
Air adalah sumber kehidupan dan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk
menunjang semua kegiatan sehari hari. Kebutuhan akan air bersih ini terus meningkat
seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk, sedangkan air PDAM tidak
Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor
11

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat perkotaan pada
khususnya, dan masyarakat di daerah yang memiliki rawan air pada umumnya. Akibat
meningkatnya kebutuhan air bersih ini membuat beberapa masyarakat atau pelaku usaha
untuk mencari alternatif sumbernya.
Pengeboran air merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan air bersih
mengingat seiring dengan pertambahan penduduk, kebutuhan akan air bersih semakin
meningkat dengan adanya pertumbuhan penduduk yang juga mengalami peningkatan, akan
tetapi tidak mudah untuk mendapatkannya, khususnya pada daerah yang rawan akan air
tanah, misalnya

di pegunungan

atau

dataran tinggi sehingga pengeboran

membutuhkan kedalaman yang lebih dalam lagi untuk memperoleh air bersih tersebut.

PEMBAHASAN
Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair
dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contonya adalah air, oli atau
minyak pelumas, atau fluida lainnya yang tak mampu mampat. Industri-industri banyak
menggunakan pompa sebagai salah satu peralatan bantu yang penting untuk proses produksi.
Sebagai contoh pada pembangkit listrik tenaga uap, pompa digunakan untuk menyuplai air
umpan ke boiler atau membantu sirkulasi air yang akan diuapkan diboiler.

Gambar 1. Instalasi pompa

Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi energi fluida. Pada
mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini disebut head atau energi persatuan
berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami perubahan yaitu head tekan, kecepatan
dan potensial.

Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor


11

Prinsip Kerja Pompa

Pada pompa terdapat sudu-sudu impeler yang berfungsi sebagai tempat terjadi
proses konversi energi dari energi mekanik putaran menjadi energi fluida head. Impeler
dipasang pada poros pompa yang berhubungan dengan motor penggerak, biasanya motor
listrik atau motor bakar.

Gambar 2. Proses pemompaan


Poros pompa akan berputar apabila penggeraknya berputar. Karena poros pompa berputar
impeler dengan sudu-sudu impeler berputar, zat cair yang ada di dalamnya akan ikut
berputar sehingga tekanan dan kecepatanya naik dan terlempar dari tengah pompa
ke saluran yang berbentuk volut atau spiral kemudian ke luar melalui nosel . Jadi
fungsi impeler pompa adalah mengubah energi mekanik yaitu putaran impeler menjadi
energi fluida (zat cair). Dengan kata
mengalami

pertambahan

lain,

zat

cair

yang

masuk

pompa

akan

energi. Pertambahan energi pada zat cair mengakibatkan

pertambahan head tekan, head kecepatan dan head potensial. Jumlah dari ketiga bentuk head
tersebut dinamakan head total. Head total pompa juga dapat didefinisikan sebagai selisih
head total (energi persatuan berat) pada sisi hisap pompa dengan sisi ke luar pompa. Pada
gambar di bawah ini, aliran air di dalam pompa akan ikut berputar karena gaya
sentrifugal dari impeler yang berputar.

Gambar 3. Perubahan energi zat cair pada pompa


Klasifikasi pompa

Menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa dibedakan menjadi :
1.

Positive displacement pump terdiri dari Pompa rotary, Pompa cuping (lobe pump),
Pompa sekrup (screw pump), dan Pompa baling geser (vane Pump).

Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor


11

Gambar 4. Lobe pump

Gambar 5. Three-scrow pump

Gambar 6. Vane pump


2.

Dynamic Pump / Sentrifugal Pump terdiri dari Pompa radial, Pompa Aksial
(Propeller), dan Pompa Mixed Flow (Aliran campur)
Gangguan Operasi Pompa
Pada

instalasi

pompa

sering

dijumpai

berbagai

kerusakan

peralatan,

misalnya katup- katup, pipa-pipa, sambungan, dan komponen-komponen dalam pompa


sendiri. Kerusakan-kerusakan tersebut diakibatkan oleh gangguan- gangguan yang
terjadi selama pompa beroperasi. Gangguan-gangguan yang sering terjadi adalah
benturan air, surging dan fluktuasi tekanan (anonim ,2013).

Pemeliharaan Pompa
Macam macam pemeliharaan pada pompa:

1. Preventive Maintenance
2. Predictive Maintenance
3. Breakdown Maintenance
4. Corrective Maintenance
Metoda pemboran
Jenis metode pemboran dapat dibedakan berdasarkan :
Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor
11

Mekanisme Pemboran
Sirkulasi Fluida Bor
Jenis Fluida bor yang digunakan
Berdasarkan mekanisme pemboran, metode pemboran yaitu :
a. Pemboran Tumbuk (Percussive Drilling)
Dioperasikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara
berulang-ulang kedalam lubang bor sehingga lubang bor terbentuk akibat
mekanisme tumbukan dan beban rangkaian bor.
b. Pemboran Putar (Rotary Drilling)
Lubang bor dibentuk dari pemboran dengan mekanisme putar dan disertai
pembebanan.
c. Bor Putar Hidraulik (Hidraulic Rotary)
Dimana lubang bor dibentuk dari kombinasi antara mekanisme putar, tekanan
hidraulik, dan beban setang bor.
Pembuatan sumur bor
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan suatu sumur bor :
1.

Diameter Sumur

- Besaran diameter casing pipa yang digunakan sesuai dengan keperluan


- Jenis casing yang digunakan biasanya PVC atau Low Carbon yang disesuaikan
dengan kualitas air tanah.
2.

Kedalaman Sumur

- Tergantung pada berapa lapisan akifer yang akan digunakan dan jenis akifernya
- Penentuan Jenis Akifer (Tertekan atau tidak) berdasarkan data log bor
3.

Screen

- Merupakan tempat masuknya air pada lubang bor berfungsi juga sebagai filter
supaya material dari formasi tidak ikut terbawa oleh pompa
4. Gravel Pack
- Material kasar buatan yang ditempatkan disekitar screen yang berguna untuk
mempermudah air dipompa karena materialmaterial pada akifer akan tertahan pada
gravel pack tidak menutupi lubang-lubang screen (sand Bridge)
- Mencegah agar lubang bor stabil atau tidak mudah runtuh
- Berfungsi sebagai filter alami
5.

Pompa

Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor


11

Alat untuk menghisap air dari lubang bor ke atas permukaan tanah. Pada pemboran air
tanah dalam pompa yang lazim digunakan adalah pompa selam (submersible pump) dan
pompa sentrifugal.
Pemeliharaan sumur bor (pipa)
Sumur jenis ini dibor jauh ke dalam lapisan tanah yang mengandung banyak air,
sehingga diperlukan peralatan berat untuk membuatnya. Sumur jenis ini dapat di buat
untuk berbagai macam keperluan, karena mampu menghasilkan jumlah pemompaan air
yang banyak.
Seperti peralatan yang lain, sumur juga mengalami banyak keausan akibat
pemompaan yang terus menerus. Tanda-tanda sumur telah mengalami keausan adalah:
a. Kapasitas sumur yang secara berangsur-angsur atau penyusutan kemampuan sumur.
b. Air yang dipompa bercampur lumpur atau material lain.
Keausan ini disebabkan oleh karat dan kotoran-kotoran lain yang melekat,
sehingga korosi ini mampu menghancurkan bahan pipa dan saringan. Pemeriksaan
berkala sumur bor biasanya dilakukan 10-15 tahun setelah operasi pertama. Jika dari
hasil pemeriksaan sumur menunjukan perlu diganti, maka perlu perencanaan dan
persiapan yang matang. Biasanya jika sumur menunjukan penurunan kemapuan yang
berarti, pilihan melakukan pengeboran lagi lebih prioritas dari pada memperbaiki sumur
yang ada.
Problema pengeboran dan cara mengatasi
1. Problema Pemboran :
a. Bit Balling
Adalah Keadaan dimana pahat terbungkus oleh gumpalan serbuk bor
yang berasal dari batuan lempung (Clay) sebagai akibat dari debit pemompaan
yang kurang memadai, serta sifat (propefties) dan tipe lumpur yang kurang
mendukung sehingga serbuk bor tidak terangkat semua dan akhirnya lengket pada
pahat bor.

b. Hilang Lumpur (mud loss/ loss circulation)

Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor


11

Adalah keadaan dimana Lumpur berkurang masuk di formasi, tetapi


masih ada sirkulasi balik. Hal ini di sebabkan karena rongga formasi besar.
c. Total Loss Circulation
Adalah keadaan dimana lumpur berkurang semuanya masuk di formasi,
sehingga tidak ada sirkulasi balik. Hal ini di sebabkan karena rongga formasi
sangat besar (Seperti Gua)
d. Stuck
Adalah keadaan dimana pipa pengeboran dan BHA (Bottom Hole
Assembly) tidak bisa melanjutkan pengeboran karena ada hambatan.
e. Kick
Kondisi yang terjadi karena tekanan formasi lebih tingg dari tekanan hidrolik,
sehingga menyebabkan volume lumpur keluar melebihi debit pompa seharusnya.
Tanda - Tanda Kick :
Meningkatnya Laju Pemboran (ada drilling break)
Tekanan Stand Pipe (SPP) turun saat terjadi drilling break, SPM naik.
Tinggi permukaan volume lumpur dalam tangki lumpr bertambah (pit gain)
MW lebih ringan yang keluar dari lubang bor (anonim (3), 2010).
2. Cara Mengatasi Problema Pengeboran :
a. Bit Balling :
1.

Pompakan fluida pembersih misalnya larutan detergen

2.

Naikkan debit pemompaan sampai batas maksimum yang diijinkan.

3.

Kondisikan lumpur pemboran sesuai yang diinginkan,turunkan viskositas


lumpur sampai bit balling hilang yaitu dengan ROP dan tekanan pompa
kembali normal

4.

Jika Bit balling tidak teratasi, cabut pahat sambil sirkulasi.

b. Hilang Lumpur (Mud Losses / Loss Circulation)


1.
2.

Pompakan Material Penyumbat (LCM)


Turunkan atau kurangi MW lumpur sampai batas yang diijinkan untuk
menahan estimasi tekanan formasi.

Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor


11

3.

Bila mud loss terus terjadi maka dapat dilakukan pencabutan pahat sampai
diatas daerah loss yang diperkirakan, lalu kondisikan lumpur bor dengan

4.

menambahkan plugging material.


Tindakan tahap lanjut antara lain : Bentonite Diesel Oil (BDO) Bentonite
Diesel Oil and Cement (BDOC), penyemenan.

c. Total Loss Circulation :


1.

Pompakan dan catat jumlah air kedalam sumur melalui annulus untuk

2.

menjaga tekanan hidrostatis stabil.


Amati lubang bor. Bila diikuti oleh kick maka lakukan tindakan Well

3.

Controll.
Bila tidak diikuti kick maka cabut rangkaian sampai dengan casing
shoe,siapkan dan kondisikan lumpur bor dengan menambahkan plugging

4.

material sesuai perhitungan


Tindakan tahap lanjut antara lain: Bentonite Diesel Oil (BDO), Bentonite
Diesel Oil and Cement (BDOC), penyemenan. Tindakan ini dilakukan

5.

berdasarkan kajian teknis dan biaya.


Bila kondisi geologi formasi yang dituju dan lubang terbuka memungkinkan,
dapat dilakukan metoda blind drilling.

d. Stuck :
1. Key Seat
a. Apabila ada indikasi keyseat (overpull),stop pencabutan rangkaian,turunkan
kembali rangkaian,coba cabut rangkaian perlahan sambil memutar dengan
b.

batas overpull yang ringan. Kemudian lanjutkan pencabutan.


Bersihkan lubang sebelum memulai pengeboran selanjutnya gunakanstring

c.

reamer untuk mengikis daerah terjadi key seat.


Bila pipa terjepit dan gagal dicabut. Lakukan pemotongan pipa diatas titik

jepit dan lakukan prosedur


2. Diffrential Sticking
Upaya Menghindari :
a.

Usahakan agar rangkaian tidak terlalu lama diam pada lubang terbuka.

b.

Lakukan Work On Pipe (WOP) sambil sirkulasi.


Usahakan pemakaian drill collar seminimal mungkin, dianjurkan tipe Spiral

c.

atau HWDP untuk menambah WOB yangdiperlukan.


Kondisikan sifat fluida lumpur untuk mengurangi ketebalan mud cake
berlebihan dari MW, atau gunakan lumpur berbasis minyak.

Cara mengatasi jepitan saat terjadi differential sticking:

Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor


11

a.

Tentukandaerah dimana diperkirakan rangkaian terjepit dengan mengunakan

b.

stretch calculation.
Kondisikanlumpurdan turunkan berat lumpur sampai pada batas aman

c.

yangdiijinkan.
Coba spof lubricant agent, rendam dan sirkulasi sambil diberikan torsi dan

d.

tension pada rangkaian (working string).


Setelah rangkaian dapat dibebaskan, usahakan rangkaian tetap berputar.
Lakukan sirkulasi untuk membuang sisa free pipe agent yang terdapat
didalam lubang. Lakukan reaming dan Back reaming sepanjang daerah
permeable. Bila tidak berhasil. Hitung economic limit dari bicarakan

ketingkat yang lebih tinggi untuk memutuskan langkah selanjutnya.


3. Lapisan Runtuh
a. Stop bor, pompakanHi-vispill.
b. Sirkulasi naikkan debit pompa dan naikkan berat lumpur, sambil turun-naikan
rangkaian pemboran.
Untuk water based mud,naikkan salinitas dan kandungan K+ serta
turunkan filtrate loss dan berat jenis lumpur.
Untuk oil based mud cukup dengan menaikkan berat jenis lumpur.
c. Lakukan wash down sambil putar rangkaian dengan terus menjaga properties
lumpur.
d. Lakukan

pemboran

denqanROP

diperlambat

dibanding

sebelumnya.

Bilaindikasi runtuh sudah tidak terjadi, lanjut bor dengan ROP optimum.
e. Jika tidak mungkin dilakukan sirkulasi, gerakkan rangkaian naik turun secara
perlahan. Usahakan cabut rangkaian sampai casing shoe (bila memungkinkan)
4. Tight Hole
Cara mengatasi:
a.
b.

Turunkan / angkat rangkaian,lakukan back ream /reaming


Sirkulasi dengan menurunkan water loss sampai batas maksimum yang
diinginkan.

e. Kick :
Untuk Mengetahui :
a.
b.
c.
d.

Trip Sheet ada gain


Pit Gain pada volume pit
Saat trip berhenti ada aliran di annulus
Berat rangkaian bertambah dari semestinya.

Cara mengatasi Kick :


1. Dilakukan Penutupan Sumur.
Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor
11

2. Persiapan & Matikan sumur / killing well


3. Tindakan ada 4 Metode :
a. Metode Driller
b. Metode Wait & Weight
c. Metode Concurrent
d. Metode Volumetrik.
SIMPULAN
1. Prinsip kerja pompa pada sumur bor yaitu mengubah energi dari energi mekanik
putaran menjadi energi fluida head melalui impeler yang dipasang pada poros pompa
yang berhubungan dengan motor penggerak.
2. Klasifikasi pompa menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa
dibedakan menjadi: positive displacement pump, dynamic pump / sentrifugal pump.
3. Macam macam pemeliharaan pada pompa meliputi: Preventive Maintenance,
Predictive Maintenance, Breakdown Maintenance, Corrective Maintenance
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan suatu sumur bor : diameter sumur,
kedalaman sumur, screen, gravel pack, pompa.
5. Aplikasi termodinamika pada pompa sumur bor yakni dengan adanya perubahan
energi yang terjadi yaitu perubahan dari energi mekanik menjadi energi fluida, hal ini
terjadi pada pompa sumur bor yang mengangkat air ke permukaan dari kedalaman
tertentu dengan menggunakan energi mekanik.

DAFTAR PUSTAKA
Anis, Samsudin. Karnowo. 2008. Dasar Pompa. Semarang: PKUPT UNNES
Anonim. 2010. Termodinamika pada Sumur Bor.
https://www.scribd.com/doc/46951626/Aplikasi-Termodinamika-Pada-Sumur-Bor
diakses 10 April 2016
Anonim. 2013. Masalah dalam Pemboran
https://www.scribd.com/doc/156326916/masalah-dalam-pemboran
diakses 10 April 2016
Anonim. 2012. Hidrolika Fluida Pemboran
https://www.scribd.com/doc/86842497/Bab-07-Hidrolika-Fluida-Pemboran
Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor
11

diakses 10 April 2016


Anonim. 2016. Makalah Sumur Pompa
https://www.scribd.com/doc/294828244/MAKALAH-SUMUR-POMPA
diakses 10 April 2016
Anonim. 2015. Pengeboran
https://www.scribd.com/doc/266205342/55207746-Pengeboran

Dhias Prastawa Adi, Penerapan Thermodinamika Pada Pompa Sumur Bor


11

Anda mungkin juga menyukai