Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Fisik Sebelum Hamil

Sebelum anda melakukan hubungan inti, sebaiknya konsultasikanlah kesehatan Anda ke


dokter atau bidan, agar janin yang nanti dikandung benar-benar sehat. Pemeriksaan
kondisi fisik calon orang tua hendaknya dilakukan 3-6 bulan sebelum proses pembuahan
terjadi. Untuk keperluan ini dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan yang
dibutuhkan
1. Pemeriksaan virus rubella atau campak jerman , sitomegalovirus, herpes simpleks
genitalia, atau varicella zoster, untuk menghindari terjadi kecacatan pada janin.
2. Pemeriksaan virus hepatitis A, B, dan C dan virus HIV , untuk menghindari
diturunkannya penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin.
3. Pemeriksaan penyakit toksoplasmosis, karena ini bisa menyebabkan kecacatan
janin dan abortus.
4. Pemeriksaan Penyakit menurun yang sedang diderita, seperi asthma, diabetes
mellitus, dan jantung. Pada wanita hamil, penyakit penyakit seperti ini dapat
bertambah berat dan membahayakan jika tidak dilakukan perawatan dan
pengobatan yang teratur. Untuk menghindari kondisi yang membahayakan dokter
biasanya kan memantau kesehatan pasiennya dan mennetukan kapan waktu yang
paling tepat untuk hamil.
5. Pemeriksaan penyakit seksual menular, karena ini dapat menyebabkan kematian
pada ibu, janin, maupun bai yang dilahirkan .
6. Pemeriksaan penyakit akibat kekurangan zat-zat tertentu , misalnya kekurangan
zat besi . Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Ini dapat
menyebabkan kelahiran premature dan keguguran

7. Pemeriksaan alat-alat reproduksi pria dan wanita, jika alat-alat reproduksi


pasangan suami istri normal, maka kehamilan dapat direncanakan sesuai dengan
keinginan pasangan suami istri.
Pemeriksaan darah juga diperlukan . pemeriksaan golongan darah dan rhesus / Rh darah
pada pasangan suami istri. Dilakukan untuk mengantisipasi perbedaan golongan darah
dan rhesus antara darah ibu dan bayinya. Perbedaan golongan darah dan rhesus ini dapat
mengancam janin dalam kandungan.

Anda mungkin juga menyukai