PENGKAJIAN
RUANGAN RAWAT
: Febrita Laysa S
SUMBER
I.
IDENTITAS KLIEN
Inisial
: Tn. A
Tanggal lahir
: 1 Januari 1975
Umur
: 39 tahun
Alamat
II.
Bangsa
: Indonesia
Suku
: Jawa
Agama
: Kristen
Status perkawinan
: Tidak Kawin
Tanggal Dirawat
: 4 September 2014
RM No.
: 016229
Dx
: F20.0
: Subarenda
Alamat
Pekerjaan
: Pensiunan
ALASAN MASUK
Satu minggu yang lalu pasien mengalami peningkatan gejala mengamuk
dengan menghancurkan barang-barang, memukul ayahnya, tidak mau
makan, tidak mau mandi,pada malam hari tidak bisa tidur dan tidak mau
minum obat. Sehingga ayah pasien membawa pasien ke RSJ Grhasia.
IV.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya,
Berhasil
3.
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Pelaku/usia
Saksi/Usia
Aniaya fisik
Korban/Usia
10
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal
Jelaskan No. 1, 2, 3
di masa lalu. Pasien sering keluar masuk RSJ dengan masalah yang
sama. Pasien putus obat dikarenakan bosan minum. pasien juga malas
untuk minum obat saat dirumah. obat sehingga pengobatannya kurang
berhasil. Pasien mengalami penganiayaan fisik saat pasien masih kecil
karena pasien sering di bully oleh teman-teman sekelasnya. Pasien
mengatakan bahwa orang tuanya mendidiknya secara keras.
4. Adakah anggota keluarga mengalami gangguan jiwa
Ya
Tidak
V.
FISIK
1. Tindakan vital : TD : 100/60 mmHg N : 80x/menit RR: 24x/menit
2. Keluhan fisik :
Jelasakan
Ya
Tidak
sejak kemarin.
VI.
PSIKOSOSIAL
1. Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Pasien
Jelaskan: pasien tinggal serumah dengan ayah dan ibunya. Pasien
anak ke empat dari empat bersaudara. Dalam kelurganya tidak ada
yang mempunyai penyakit serupa dengan pasien.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
: tidak terkaji
3. Hubungan sosial
a.
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan tidak pernah beribadah karena mengganggap
itu tidak ada gunanya.
VII.
STATUS MENTAL.
1. Penampilan
Cara
Penggunaan pakaian
Berpakaian biasa
Tidak sesuai
Tidak
rapi
Jelaskan :
Pasien berpenampilan seperti biasa,rapi dan bersih.
2. Pembicaraan
Cepat
Apatis
Keras
Gagap
Lambat
Membisu
Inkoheren
Tidak mampu
Memulai
Jelaskan :
saat diajak berbicara oleh perawat praktikan pasien berbicara tidak
lambat dan sulit untuk dipahami.
3. Aktivitas Motorik
Lesu
Tik
Tegang
Grimasen
Gelisah
Tremor
Agitasi
Kompulsif
Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa ia putus asa tidak ada gunanya ia hidup
didunia sehingga pernah melakukan tindakan bunuh diri dengan
gantung diri sebanyak 5 kali. Dan bosan untuk hidup. Sekarang pasien
mengatakan tidak ada keinginan untuk bunuh diri karena pasien ingin
bekerja.
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan:
Pasien hanya bereaksi bila stimulus emosi yang kuat seperti saat
praktikan bertanya dengan pertanyaan yang tidak ia suka maka otot
wajahnya akan tegang dan nada suaranya akan meninggi. Namun
saat ditanya dengan pertanyaan biasa saja maka pasien akan bersikap
datar.
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Definsif
Mudah
tersinggung
Curiga
Jelaskan :
Selama wawancara pasien tidak kooperatif, mudah tersinggung apalagi
saat diberi pertanyaan yang tidak sesuai. Kontak mata (+). Pasien
selalu mempertahankan pendapatnya sendiri,sehingga pendapatnya
tidak bisa dibantah karena pasien akan tersinggung dan marah kalau
dibantah.
7. Persepsi
Pendengaran
Penglihatan
Pengecapan
Penghidu
Perabaan
Tangensial
Kehilangan
asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan
Pembicaraan
/persevarasi
Jelaskan:
Saat proses wawancara pasien berbicara berbelit-belit sehingga susah
untuk menafsirkan maksud dari pasien. Pasien juga berbicara hal-hal
yang tidak realistis.
9. Isi pikir
Obsesi
Fobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Pikiran
magis
Waham
Agama
Somatik
Nihilistie
Sisip pikir
Curiga
Kontrol pikir
Sedasi
Stupor
Tempat
Orang
Jangka panjang
jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan: pasien memiliki memori daya ingat yang bagus. Pasien masih
mampu mengingat kejadian lampau.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak
Mampu
Berhitung sederhana
Jelaskan: pasien dapat berhitung.
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan:
Pasien tidak mengalami gangguan dalam kemampuan penilaian. Saat
ditanya mandi dulu apa makan dulu. Pasien menjawab mandi dulu
karena pagi hari itu yang pertama ya mandi.
14. Daya tilik diri
Menyalahkan
hal-hal
diluar dirinya
Jelaskan :
Saat ditanya apakah pasien mengerti tentang penyakitnya pasien malah
bertanya kembali memangnya saya sakit apa mbk?saya tidak sakit.
sehingga daya tilik diri pasien ,pasien cederung mengingkari penyakit
yang dideritanya.
VIII.
Bantuan total
2. BAB / ABK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Pasien makan, BAB dan BAK secara mandiri, tidak perlu bantuan oleh
orang lain.
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
: .s/d.
: .s/d
Bantuan minimal
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan
Ya
Tidak
Perawatan pendukung
Ya
Tidak
Ya
Ya
Mencuci pakaian
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Pengaturan keuangan
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Lain - lain
Ya
Tidak
Jelaskan:
Untuk berpakaian pasien rapi. Pasien hanya mandi sekali sehari pada
pagi hari saja, untuk sore pasien malas mandi apalagi cuaca dingin.
Pasien mengatakan gosok gigi hanya sekali pada mandi pagi. Dan untuk
keramas selama pasien dirawat diRS pasien baru keramas satu kali sejak
MEKANISME KOPING
Adaptif
Maladaptif
Minum alkohol
reaksi lambat
/berlebihan
Tekhnis relaksasi
Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif
Olah Raga
Menghindar
Lainnya ________________
X.
Mencederai diri
Lainnya ________________
XI.
Sistem pendukung
Faktor presiptasi
Penyakit fisik
Koping
Obat-obatan
Lainnya
XII.
Penyakit jiwa
ASPEK MEDIK
Diagnosis Medik :
F 20.0
Terapi Medik
No
Obat
1. Trihexyphenidyl
Dosis
-0-
2mg
2. Risperidone
1-0-1
2mg
Clopromazine3.
0 -0-1
Indikasi
- Parkinson
- Gangguan
ekstrapiramidal
yang
disebabkan
obat SSP
Efek Samping
Mulut kering, penglihatan
kabur,
pusing,
konstipasi,
cemas,
retensi
urin,
ekstrapiramidal,
membutuhkan
sedasi
skizofrenia
XIII.
PEMERIKAAN PENUNJANG
Tanggal : 5 September 2014
takikardia
dan kering,mengantuk,
konstipasi dan retensi urin
Kategori
Nama
Item
Batas
Hasil
HEMATOLOGI
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Hemoglobin
Normal
14-18 gr/dL
13.6
Penyaring
Pemeriksaan
Leukosit
5-11
6.9
ribu/mmk
0-15
mm/jam
1-4%
Leukosit
Hitung Jenis Basofil
0-1%
Leukosit
Hitung Jenis Netrofil
2-5%
Leukosit
Batang
Hitung Jenis Netrofil
36-66%
80
Leukosit
Segmen
Hitung Jenis Limfosit
22-40%
14
Leukosit
Hitung Jenis Monosit
4-8%
4.5-5.5
4.52
Penyaring
Pemeriksaan
KED
Penyaring
Hitung Jenis Eosinofil
Leukosit
Pemeriksaan
Eritrosit
Tambahan
Pemeriksaan
Hematokrit
juta/mmk
40-50%
39.9
Tambahan
Pemeriksaan
Trombosit
150-450
232
Tambahan
ribu/mm
2. ANALISIS DATA
Data
DS:
-
Pasien
mencoba
Masalah
Risiko bunuh diri
mengatakan
bunuh
diri
pernah
dengan
DO:
-
Tidak bersmangat.
Lebih
suka
tidur
dan
sendiri
dikamar.
DS :
-
Pasien
mengatakan
pernah
memukul ayahnya.
-
Pasien
mengatakan
mengamuk
dengan
menghancurkan
barang-
Pasien
juga
akan
pertanyaanya
emosi
tidak
jika
sesuai
dengannya.
-
Pembicaraannya
bercerita
kasar
tentang
masa
jika
lalunya
mengatakan
minum obat
- Pasien tidak mau minum obat
saat dirumah
- Pasien
mengatakan
malas
minum obat
DO:
- Kemajuan
pasien
kurang
tidak efektif
dirawat di RSJ.
DS:
Distress spiritual
mengatakan
tidak
mengatakan
tidak
berdoa
menyembuhkan
untuk
ambiennya,
Tuhan
tidak
menyembuhkannya.
- Pasien mengatakan tidak lagi
mau beribadah
DO: DS:
Isosalisasi Sosial
- Pasien
mengatakan
belum
dengan
teman
jarang
berinterkasi
sejak
tanggal
September 2014.
DO:
- Gigi tampak kotor.
- Rambut berketombe.
Distress spiritual
Isolasi sosial
Pasien
mengatakan
alasan
dibawa
masuk
ke
RSJ
karena
mengamuk.
-
Pasien mengatakan mengamuk dengan menghancurkan barangbarang karena hanya diberi makan nasi putih saja.
DO:
b.
Tidak bersmangat.
Lebih suka tidur dan sendiri dikamar.
c.
d.
f.
- Pasien mengatakan mandi hanya sekali pada pagi hari karena pada
sore hari pasien malas dan dingin.
- Pasien mengatakan gosok gigi hanya sekali pada mandi pagi
- Pasien mengatakan selama di rawat pasien baru keramas sekali
sejak tanggal 4 September 2014.
DO:
- Gigi tampak kotor.
- Rambut berketombe.
Risiko
Tujuan
TUM :
Perencanaan
RASIONAL
Kriteria
Intervensi
Setelah
5
kali 1. Bina hubungan saling Hubungan saling
perilaku
Pasien
interaksi,pasien
kekerasan
mengontrol
menunjukkan
perilaku
tanda
percaya
kekerasan
kepada
perawat
Keperawatan
TUK :
dapat
tanda-
percaya dengan :
percaya merupakan
dasar untuk
berinteraksi
kelancaran interaksi
Perkenalkan
nama
panggilan
perawat
membina
tujuan
- mau berkenalan
dan
perawat
berinteraksi
-bersedia
Tanyakan
nama
menceritakan
dan
perasaanya
kesukaan pasien
-
panggilan
Tunjukkan
sikap
Tanyakan
masalah
dan
pasien
perasaan
pasien
-
Buat
kontak
interkasi
yang
jelas
-
Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
ungkapan
perasaan pasien.
2. Pasien dapat
Setelah
mengindentifikas
interaksi,pasien
mengungkapkan
menceritakan
perasaan marahnya:
penyebab
kali 2. Bantu
perilaku
penyebab
perilaku
kekerasan yang
kekerasan
yang
dilakukannya
dilakukan
Motivasi
pasien
untuk
dengan
menceritakan
kriteria hasil:
penyebab
rasa
kesal
dan
menceritakan
penyebab
perasaan
sendiri
lingkungnnya.
maupun
marahnya
-
Dengarkan tanpa
menyela.
3. Pasien dapat
mengidentifikasi
Setelah
akibat
interaksi,pasien dapat
menjelaskan
perilaku
kekerasan.
tindak
yang
kali 3. Diskusikan
akibat
kekerasan
dilakukannya
pada
Diri
orang
dan lingkungan.
destruktidf menjadi
konstruktif.
Setelah
cara
interaksi,pasien
pasien:
dalam
dapat:
mengungkapkan
kemarahanya.
sehat
cara
mengungkapkan
mengungkapkan
marah.
marah
konstruktif
menjelaskan
kali 4. Diskusikan
cara
Apakah
dengan Membantu
menentukan
pasien cara kontstruktif yang
sehat.
-
Jelaskan
berbagai
alternatif
pilihan
untuk
mengungkapkan
marah
selain
perilaku
kekerasan
yang
diketahui pasien.
-
Jelaskan
sehat
cara
untuk
kemarahannya
mengungkapkan
marah:
-Fisik : tarik nafas dalam,
memukul bantal kasur
-Verbal:mengungkapkan
perasaan kesal /jengkel
pada orang lain tanpa
5. Pasien dapat
mendemontrasik
an
menyakiti.
Setelah
mengontrol
memperagakan
anjurkan
perilaku
mengontrol
perilaku
memilih
kekerasan.
kekerasan
dengan
mungkin
kriteria hasil:
mengungkapkan
perasaan marahnya
dalam,
pasien
bantal kasur
memperagakan cara
yang dipilih
Verbal:mengungkapka
n
perasaan
kesal
kekerasan.
5.2 Anjurkan
pasien
menggunakan
sudah
cara
yang
dilatih
saat marah/jengkel.
6.Pasien
menggunakan
obat
Setelah
sesuai pertemuan
kali 6. Jelaskan
pasien
menjelaskan
penggunaan
secara
kerugian
teratur
jika
minum obat.
dengan kesadaran
waktu
pemakaian,cara dan
efek samping.
6.2 Beri pujian terhadap
pasien
terhadap
kedisiplinan
pasien
minum obat.
Risiko
TUM:
Setelah 5 kali
Bunuh diri
Pasien tidak
pertemuan pasien
yang mendasari
langkah terapi
melakukan
tidak melakukan
selanjutnya yang
tindakan bunuh
diri
sesuai untuk
diri
TUK:
Dapat
1. Identifikasi masalah
1. Menentukan
pasien
2. Identifikasi pola
2. Menentukan
- Pasien tidak
mengidentifika
koping yang
keefektifan
melakukan
si ide-ide
digunakan.
mekanisme
aktivitas yang
bunuh diri
mencederai
Dapat
koping pasien
3. Identifikasi aspek
3. Menggali hal
dirinya
mengidentifika
positif pasien
- pasien dapat
si pola koping
guna
mengidentifikasi
yang dimiliki
mempertahankan
aspek positif
kualitas hidup
pasien
dirinya.
4. Motivasi pasien
4. Banyak aktivitas
- Pasien akan
untuk melakukan
bisa mengalihkan
mengimplement
pikiran pasien
asikan respons
untuk melakukan
protektif-diri
kemampuannya.
tindakan bunuh
yang adaptif
diri
5. Motivasi pasien
5. Berbagi cerita
dapat mengurangi
dengan orang
terdekatnya.
6. Ajarkan pasien untuk
6. Mengurangi
mengendalikan
meningkatkan
positif,terlibat
kualitas hidup
dengan kegiatan
pasien
kelompok dan
minum obat.
7. Sarankan pasien
7. Jadual harian
memasukkan cara
membantu pasien
mengendalikan
untuk memanage
kegiatannya
sehingga lebih
dalam jadual
mengingatkan
kegiatan harian.
1. Identifikasi faktor
pasien
Obat mampu
Penatalaks
Pasien dapat
Setelah 5 kali
anaan
siap untuk
interaksi, tujuan
penyebab dan
Mencegah
regimen
melakukan
teratasi dengan
pendukung yang
kekambuhan pasien
terapeutik
pengelolaan
kriteria hasil:
menghambat
tidak efektif
penyakit dan
- dapat
pengelolaan yang
pengobatan
mengidentifikasi
efektif.
dirumah
2. Identifikasi harapan
penghambat
pasien tentang
pengelolaan yang
lingkungan, rutinitas
efektif.
dan pemberian
- dapat
perawatan dalam
mengidentifikasi
keluarga.
3. Motivasi pasien
keberhasilan dimasa
lalu.
obat
Dapat
4. Penkes tentang
mengidentifikasi
pentingnya minum
harapan pasien
tentang lingkungan,
rutinitas dan
samping , perubahan
perawatan keluarga
gaya hidup
- dapat menggunakan
obat dengan bantuan
minimal
dokter.
Isolasi
TUM:
Setelah dilakukan 5
Sosial
Pasien mampu
mendemontrasik
mampu
memulai
an keterlibatan
interkasi
dengan
sosial secara
kriteria hasil:
mandiri dan
Pasien
1. Tingkatkan
sosialisasi dengan :
intervensi yang
b. Obs perilaku
sesuai
menarik diri
mampu
pasien.
memperkenalkan
sistem
dirinya
pendukung yang
orang
dapat membantu
berjabat
mengekspresika
ada
n perasaan dan
matadan
pasien untuk
pikirannya.
meluangkan
mengutarakan
TUK:
waktunya
1. Pasien dapat
duduk
memulai
berdampingan
hubungan/
interaksi dengan
atau perawat.
-
Pasien
menentukan
a. BHSP
mempunyai
orang lain
Langkah awal
dengan
lain,
tangan,
kontak
untuk
c. Diskusikan dengan
pasien alasan
pasien menarik
diri.
d. Beri kesempatan
perasaannya
terkait dengan isos
e. Dukung pasien
untuk jujur
mampu
menyebutkan
alasan menarik diri
-
Pasien
mampu
mengutarakan
masalahnya.
2. pasien dapat
Dengan berinteraksi
mengembangka
meningkatkan
n hubungan/
dapat
mengidentifikasi
interaksi sosial
mengembangkan
kelebihan ,
di masyarakat
dengan orang
hubungan/
hambatan dan
interaksi
a. Bantu pasien
lain
kesulitan dalam
lain
berkomunikasi
dengan
kriteria
hasil :
-
Pasien
mau
melakukan
mengembangkan
interaksi
dengan
perawat/petugas
dan orang lain
-
hubungan/interaksi
yang telah terbina.
c. Dukung dalam
Pasien
aktifitas diruangan.
berpartisipasi
dalam
b. Dukung pasien
d. Beri reinforcement
aktifitas
atas kemampuan
diruang
dan keberhasilan
keperawatan.
pasien
Distress
TUM:
spiritual
Pasien percaya
untuk
dengan adanya
dengan tuhannya.
menyelesaikan
tuhan.
konflik yang
kriteria hasil :
sedang dihadapi
Pasien mampu
menjelaskan
1. Langkah pertama
pasien
2. Lakukan pendekatan
2. Berfokus pada
penyebab
dengan pasien
perasaan pasien
masalahnya.
tanpa menilai
Pasien
menghakimi.
mereka benar
mau
melakukan
atau salah,
ibadah lagi.
Pasien
3. Meningkatkan
percaya
terus melakukan
rasa pecaya
dengan
praktik keagamaan
dengan adanya
adanya Tuhan.
tuhan
4. Kolaborasi degan
rohaniawan
4. Memberikan
perawatan yang
konsisten dan
menyediakan
data yang lebih
komplit.
Defisit
TUM:
Setelah
perawatan
Pasien mampu
menentukan
diri:mandi
melakukan
menyebutkan:
intervensi yang
perawatan diri/
- penyebab tidak
merawat diri.
memenuhi
merawat diri
kebutuhan
- manfaat menjaga
perawatan
personal
perawatan diri
keadaan
hygiene
gangguan
dialami
kali 1.
diskusikan
Manfaat
dengan
menjaga
diri
fisik,
untuk
mental
TUK:
1. Pasien
diperhatikan.
mengetahui
pentingnya
perawatan diri.
2. Pasien dapat
Setelah
mengetahui
tepat akan
cara-cara
menyebutkan
mendorong pasien
melakukan
frekuensi
dan
perawatan diri.
menjaga
selama ini:
cara - mandi
diri:
- keramas
- mandi
- berpakain
- gosok gigi
- gunting kuku
untuk meningkatkan
kebersihan personal
pasien
- keramas
- berpakain
- gunting kuku
3. Pasien dapat
Setelah 5 kali
Meningkatkan kualitas
melaksanakan
interaksi,pasien dapat
melaksanakan
perawatan diri
mempraktekkan
perawatan diri:
secara mandiri
- mandi
mandiri:
- gosok gigi
- mandi 2x sehari
- keramas
- berpakain
makan
- gunting kuku
keramas
Penguatan atau
seminggu
pasien melaksanakan
penghargaan akan
- berpakain
secara mandiri
mendorong pasien
kuku panjang.
Diagnosa Kep
Implementasi
Evaluasi
Senin,
Risiko perilaku -
Membina
08-09-
kekerasan
saling percaya
2014
panggilannya.
09.00
A: BHSP tercapai
P:perawat : Mengindentifikasi penyebab
perilaku kekerasan.
Pasien : lanjutkan BHSP
09.10
Pasien
tampak
lemas
saat
diwawancara
A:Memotivasi pasien untuk mengungkapkan
marahnya tercapai
P:perawat
Identifikasi
akibat
perilaku
kekerasan.
Pasien
Selasa,
Risiko perilaku
09-09-
kekerasan
Mendiskusikan
pasien
akibat
yang
melatih
pasien
mengungkapkan marahnya
dengan Selasa, 09-09-2014 pukul 13.00
negatif S:- pasien mengatakan saat marah
2014
cara
10.00
pada diri sendiri orang hancur dan orang tuanya akan terluka.
mau
lain/keluarga
lingkungan.
Risiko perilaku
10-09-
kekerasan
Mendiskusikan
pasien:
2014
09.00
baru
mengungkapkan
marah yang sehat.
-
Menjelaskan
berbagai
mendengarkan
-
pilihan
mengungkapkan
marah
perilaku
yang
pasien.
-
Menjelaskan
sehat
cara
untuk
mengungkapkan
marah
dengan
Mendiskusikan
cara
yang
mungkin
untuk
mengungkapkan
perasaan marahnya
Melatih
pasien
memperagakan
Pasien hipoaktiv
yang dipilih
-
Menganjurkan
Risiko perilaku
11-09-
kekerasan
dilatih
marah/jengkel
Menjelaskan
2014
09.30
dosis,
pemakaian,cara
waktu
efek samping.
09.45
Mengidentifikasi
Risiko bunuh
diri
bunuh diri
-
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
musik.
Memotivasi
melakukan
aktivitas
Pasien hipoaktiv
A: tujuan tercapai
P: Terus motivasi pasien untuk melakukan
aktivitas yang bermanfaat dan ia sukai
10.05
Mengidentifikasi faktor
Penatalaksana
penyebab dan
an regimen
pendukung yang
ibunya.
terapeutik
menghambat
tidak efektif
pengelolaan yang
efektif.
rasa bosannya.
mengidentifikasi
pemberian perawatan
dalam keluarga.
-
Memberikan penkes
tentang pentingnya
RS
Pasien hipoaktiv