Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Susunan Bumi
Bumi adalah planet yang lebih dinamik di dalam sistem tata surya. Ini
termasuk pada permukaan sampai kontinen (continent) dan cekungan samudera
(ocean bacin) yang kedua-duanya bergerak perlahan tetapi konstan membentuk
suatu rangkaian. Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi
merupakan planet denan urutan ketiga dari sembilan planet dengan urutan ketiga
dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari
sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius kurang lebih 6.370 km. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis makhluk
hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan
bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu, Inti bumi (core), Mantel bumi (mantle) dan
Kerak bumi (crush).

Gambar 1. Struktur Bumi


Sumber: (en.wikipedia.org)

1. Inti bumi (Core) yaitu:


Bagian pusat bumi yang dibagi lagi menjadi inti bagian luar dan inti
bagian dalam. Bagian ini disusun oleh material yang panas dan berat. Inti bumi
terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km. Inti bumi bagian luar yang disusun
oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam
keadaan cair. Selain itu komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan
mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi
1

dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam
penyusun inti bumi adalah unsur besi dan nikel. Berdasarkan susunan kimianya,
inti bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang
terdiri dari tanah dan batuan. Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai. Bagian udara (atmosfer)
yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh jenis
organisme (biosfer).
2. Mantel bumi (mantle) yaitu:
Lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi
mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah
mantel bumi mencapai 3.0000C . Berat jenis material penyusun selubung bumi
rata-rata adalah 4,5. Komposisi kimia penyusun selubung bumi belum diketahui
dengan pasti, tetapi diperkirakan mengandung unsur oksigen dan silikon dalam
jumlah yang besar. Komposisi umum dari selubung bumi adalh material yang
bersifat ultramafik, seperti peridotit, dunit, dan batuan lain yang kaya olivin.
3. Kerak bumi (crush) yaitu:
Lapisan terluar yang disusun oleh batuan yang padat. Kerak bumi dapat
dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua atau kerak
kontinen, merupakan kerak bumi yang menyusun daratan atau benua. Kerak
benua mempunyai ketebalan antara 30 sampai 35 km dengan ketebalan rata-rata
sekitar 35 km. Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi.
Ketinggian permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari
permukaan laut. Batuan yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah
batuan granitik atau yang bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini disusun
oleh batuan beku, batuan metamorf dan batuan endapan.
Kerak samudera atau kerak oceanik, merupakan kerak bumi yang
menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini menyusun sekitar 65% dari luas kerak
bumi. Kedalaman dari kerak oseanik ini rata-rata sekitar 4000 meter dari
permukaan air laut. Kerak samudera mempunyai ketebalan nerkisar antara 5
sampai 15 km. Batuan yang menyusun kerak samudera adalah batuan yang
bersifat basa atau mafik.

Gambar 2. Struktur Dalam Bumi


Sumber: (Materi Kristalografi dan Mineralogi Semester I (satu))

Tabel 1. Senyawa-senyawa yang dominan menyusun kerak bumi


Sumber: (Anonim 2013)

No.

Senyawa

% berat

SiO2

59,3

Al2O3

15,4

FeO & Fe2O3

6,9

4
5
6,

MgO
CaO
Na2O

3,5
5,1
3,8

K2O

3,1

Lain-lain
Jumlah

2,9
100

Anda mungkin juga menyukai