Oleh :
Dr. Farah Maulida
Dr. Muhammad Fathah
Dr. Radith Aulia
Dr. Regina Wulandari
Dr. Ryco Giftyan
Dr. Wicaksono N. Utomo
Pembimbing:
Dr. Rikza Dini
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1.1
1.2
1.3
1.4
BAB II
2.1
2.2
POSYANDU ................................................................................
2.3
2.4
14
20
BAB III
25
3.1
25
3.2
25
3.3
25
3.4
26
3.5
26
3.6
26
3.7
27
3.8
28
BAB IV
39
BAB V
PEMBAHASAN ..........................................................................
61
64
BAB I
PENDAHULUAN
adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian bayi (AKB) menjadi 17 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2015. (Kementrian Kesehatan RI 2011).
Secara umum strategi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan
pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, rata dan terjangkau. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memelihara,
memberikan, dan meningkatkan pelayanan pada ibu hamil dan ibu bersalin
secara cermat dan tepat termasuk deteksi dini ibu hamil dengan risiko tinggi
yang berbasis pada pelayanan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
beserta lingkungannya seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat. Posyandu diselenggarakan untuk memudahkan masyarakat
dalam mengetahui kesehatan dasar terutama untuk ibu hamil, bayi, dan balita.
Keaktifan keluarga pada setiap kegiatan Posyandu tentu akan berpengaruh
pada keadaan status gizi anak balitanya (Adisasmito, 2006). Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) sebagaimana dijelaskan dalam Juklak BKKBN adalah
merupakan tempat pelayanan dalam suatu wilayah kerja tertentu dengan
kegiatan terpadu yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat secara terpadu
dengan program-program terkait untuk mencapai tujuan Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera.
Tujuan umum Posyandu yaitu untuk menunjang percepatan penurunan
angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Untuk wilayah kerja Puskesmas
Kusuma Bangsa, AKI masih tinggi. Pada tahun 2014, angka kematian ibu
sebesar 2 kematian dari 603, sedangkan angka kematian bayi sebesar 10 anak
dari 605 bayi lahir. Angka AKI dinilai masih cukup tinggi jika kita
estimasikan angka tersebut dalam rumus, yaitu akan ada 332 kematian dalam
100.000 kelahiran dan jauh dibawah target MDGs sebesar 102/100.000.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Publik
mendefinisikan
efektivitas
sebagai
kemampuan
melaksanakan tugas, fungsi dari suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak
ada tekanan atau
(Kurniawan,
2005:109)3
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian efektivitas maka dapat
disimpulakn bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh
manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
2.2 Posyandu
2.2.1 Pengertian posyandu
Posyandu merupakan salah santu bentuk Upaya Kesehatab
bersumber
Daya
Masyarakat
(UKBM)
yang
dikelila
dan
masyarakat
yang
mempunyai
nilai
strategis
untuk
(prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari masyarakat
dan bertugas mengembangkan masyarakat. Tujuan pembentukan kader
adalah
untuk
mengikutsertakan
masyarakat
secara
aktif
dan
Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
1) Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang
dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas
ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan pemberian
imunisasi Tetanus Toksoid.Bila tersedia ruang pemeriksaan,
ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus/usia kehamilan.
Apabila ditemkan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas; 2)
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu
hamil,
perlu
10
b.
kesehatan umum,
pemeriksaan
11
penimbangan
berat
badan,
deteksi
dini
gangguan
Perilaku
Penanggulangan
diare
Hidup
di
12
Bersih
Posyandu
dan
Sehat
dilakukan
(PHBS).
antara
lain
pengembangan
Anak
Dini
Usia
(PADU)
yang
13
pelayanan
Posyandu
melibatkan
banyak
14
15
hanya
oleh
kader
Posyandu
sesuai
dengan
kewenangannya.
c.
Pemberdayaan
Masyarakat
(LPM),
Lembaga
Instansi/Lembaga Terkait:
16
1) Badan / Kantor /
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan
jaringan
kemitraan,
pengembangan
metode
dan
prasarana
kesehatan
(pengadaan
alat
di
pondok-pondok
pesantren
dan
lembaga
17
Sosial,
berperan
dalam
hal
penyuluhan
dan
(PERSAGI),
Himpunan
Pendidik
dan
Tenaga
18
e.
f.
g. Organisasi Kemasyarakatan/LSM:
1) Bersama petugas Puskesmas berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu,
antara
lain:
pelayanan
kesehatan
masyarakat,
19
h. Swasta/Dunia Usaha:
1) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan
kegiatan Posyandu.
2) Berperan aktif sebagai sukarelawan dalam pelaksanaan kegiatan
Posyandu
paradigma
sehat
merupakan
model
pembangunan
20
21
sosial
masyarakat
agar
mempunyai
kekuatan untuk
22
23
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.5.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah
a. Tenaga kesehatan puskesmas Kusuma Bangsa yang mendapatkan
tugas untuk membina posyandu di wilayah kerja puskesmas
Kusuma Bangsa
b. Kader posyandu di wilayag kerja puskesmas Kusuma Bangsa yang
hadir saat pelaksanaan posyandu
c. Ibu hamil dan bayi/balita di wilayah kerja puskesmas Kusuma
Bangsa yang hadir saat pelaksanaan posyandu
26
27
Jenis Variable
A. Teknis Posyandu
1.
Nama Posyandu
Nominal
Sudah jelas
2.
Alamat Posyandu
Nominal
Sudah jelas
3.
Numerik
Numerik
Nominal
Ya / tidak
6.
Apakah
terdapat
anggaran
rutin
biaya
operasional Posyandu?
Nominal
Ya / tidak
8.
Nominal
Sudah jelas
Ya / tidak
Nominal
pencemaran) ?
Ya / tidak
Sudah jelas
9.
10.
11.
12
Nominal
Sudah jelas
Ya / tidak
Nominal
Sudah jelas
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
28
Sudah jelas
13
Nominal
Ya / tidak
(lengkap /
tidak lengkap)
c. Notulen
d. Inventaris
e. Daftar bantuan
f. Buku tamu
g. Buku kunjungan rumah
h. Buku kas
i. Buku SIP
14
Nominal
Tidak
berdiri, timbangan bayi, dacin, meteran, pengukur tinggi badan, meja memiliki / baik
pengukur panjang badan.
/ kurang baik/
rusak
15
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
29
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
bulan (DPT/HB/Campak)
21
22
Nominal
Sudah jelas
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Sudah jelas
23
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Sudah jelas
Ya / tidak
Nominal
30
Posyandu?
Ya / tidak
4.
Apakah
petugas
melakukan
koord
Nominal
Ya / tidak
Sudah jelas
5.
6.
Nominal
Sudah jelas
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
7.
Nominal
Pencatatan di kohort
Ya / tidak
Nominal
dengan baik?
Ya / tidak
9.
Nominal
Ya / tidak
10
Nominal
di posyandu?
Ya / tidak
kasus
yang
dilaporkan
sebelumnya
untuk
menilai
C. Kader
31
1.
Pendidikan Kader
Ordinal
Tidak sekolah/
SD/
SMP/SMU/
2.
3.
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Mendukung pelayanan KB
4.
Nominal
Ya / tidak
a. GIZI
b. KIA
c. Bumil / Nifas
d. Imunisasi
e. KB
f. PUS/WUS
g. Penanggulangan Diare
5.
Nominal
Ya / tidak
a. Bayi
b. Balita
c. Ibu hamil
d. Ibu Nifas / Menyusui
32
6.
Nominal
bulan?
Ya / tidak
7.
Nominal
Ya / tidak
a. Pendaftaran
b. Penimbangan
c. Pencatatan di buku KMS
d. Pemberian PMT
e. Penyuluhan
8.
Nominal
Sudah jelas (tidak harus memiliki secara pribadi, namun memiliki lebih
Ya / tidak
9.
10
Nominal
Sudah jelas
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
11.
12.
Apakah kader mengerti cara mengukur LILA pada ibu hamil dan WUS?
Nominal
Ya / tidak
Apakah
kader
memberikan
penjelasan
hasil
pengukuran
penimbangan?
Nominal
Ya / tidak
13.
Nominal
Ya / tidak
sudah jelas
14.
33
Nominal
Ya / tidak
15.
16.
17.
18.
19.
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
D. SASARAN
A.1.
A.2.
B.1.
B.2.
C.1.
C.2.
C.3.
C.4.
C.5.
C.6.
34
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
C.7.
C.8.
C.9.
C.10.
C.11.
C.12.
C.13
C.14.
C.15. Apakah ibu tau KB pil dan kondom bisa didapat di posyandu?
Sudah jelas.
D.1.
D.2.
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Jauh / dekat
Nominal
<500m /
> 500m
D.3.
35
Nominal
Berjalan kaki /
memakai
kendaraan
E.1.
E.2.
E.3.
F.1.
F.2.
F.3.
F.4.
F.5.
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Nominal
Ya / tidak
Ordinal
Sangat setuju/
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
Jenis Variable
A. KIA - Bumil
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Bumil
Jumlah ibu hamil total di wilayah kerja poyandu dalam sebulan
Datang ke posyandu
Jumlah ibu hamil dalam sebulan yang mengunjungi posyandu untuk
memeriksakan kesehatan dan skrining kehamilan
Ditimbang
Jumlah ibu hamil yang datang dan ditimbang di posyandu dalam sebulan
Diukur TB
Jumlah ibu hamil yang datang dan diukur tinggi badan di posyandu
dalam sebulan
Diukur TD
36
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
6.
7.
8.
9.
Jumlah ibu hamil yang datang dan diukur tekanan darah di posyandu
dalam sebulan
Diukur LILA
Jumlah ibu hamil yang datang dan diukur lingkar lengan atas di
posyandu dalam sebulan
Julah bumil risti
Julmlah ibu hamil yang berstatus risiko tinggi dalam sebulan di wilayah
posyandu. (risiko tinggi diantaranya : usia dibawah 20 tahun dan diatas
35 tahun, riwayat persalinan operasi, keguguran, dan penyakti menahun)
Jumlah bumil KEK
Jumlah ibu hamil dengan status gizi kurang yang diskrining melalui
pemeriksaan LILA (LILA< 23,5 cm)
Kematian maternal
Jumlah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan
oleh kecelakaan/cedera, diwilayah kerja posyandu dalam satu bulan
B. KIA Nifas & Menyusui
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
37
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Persentase jumlah bayi dan balita yang memiliki KMS dari keseluruhan
bayi dan balita yang terdaftar di wilayah posyandu
Hijau
Jumlah bayi dan balita yang berstatus hijau dalam grafik KMS
Kuning
Jumlah bayi dan balita yang berstatus kuning dalam grafik KMS
BGM
Jumlah bayi dan balita yang berstatus merah / dibawah garis merah
dalam grafik KMS
Bayi lahir baru
Jumlah kelahiran bayi hidup dalam sebulan di wilayah posyandu
Bayi lahir mati
Jumlah kelahiran bayi mati dalam sebulan di wilayah posyandu
Bayi / balita mati
Jumlah bayi balita yang mati dalam sebulan di wilayah posyandu
Vitamin A / Fe
Jumlah bayi dan balita yang mendapatkan vitamin A / Fe pada bulan
februari dan agustus
Jumlah kasus diare
Jumlah kasus diare pada bayi dan balita dalam sebulan di wilauah
posyandu
Penanganan diare
Jumlah kasus diare pada bayi dan balita dalam sebulan di wilayah
posyandu yang ditangani di posyandu
38
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
Numerik
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data yang terkumpul dengan kuesioner, kami olah sedemikian lupa untuk
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil yang didapat meliputi gambaran
mengenai berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kinerja posyandu, termasuk
pelaksana (kader), pengawas (petugas kesehatan), kegiatan posyandu ittu sendiri
beserta sarana dan prasarana posyandu (teknis posyandu). Selain itu untuk melihat
gambaran mengenai hasil kinerja posyandu kami sajikan pula tabel dan grafik
yang berkaitan dengan sasaran posyandu, dan cakupan dari kegiatan posyandu
secara umum berdasarkan buku pedoman posyandu di Puskesmas Kusuma
Bangsa.
A. Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan yang terlibat dalam kegiatan posyandu Puskesmas
Kusuma Bangsa adalah 28 orang, yang rata rata berusia 28 tahun dan
terdiri atas 4 laki laki, dan 24 perempuan. Dari ke 28 petugas kesehatan
tersebut, 10 (35.7 %) diantaraya membina dua posyandu sekaligus, kemudian
17 petugas kesehatan adalah tenaga medis, sedangkan 11 merupakan tenaga
non medis.
Informasi petugas kesehatan berkaitan dengan pemahaman akan posyandu
dan kegiatan yang dilakukan dalam posyandu Puskesmas Kusuma Bangsa di
sajikan dalam grafik 4.1 dan 4.2.
Dari grafik dapat disimpulkan sebagian besar tenaga kesehatan mengeti
tentang posyandu dan membimbing kader posyandu masing masing sesuai
peran. Tenaga kesehatan selalu melakukan koordinasi dengan kader terkait
jadwal pelksanaan posyandu. Kemudian sistim pencatatan dan pelaporan
kegiatan posyandu juga sudah berjalan dengan baik. Namun demikian masih
banyak tenaga kesehatan yang tidak melakukan penyuluhan kepada peserta
posyandu baik itu oleh tenaga medis maupun non medis.
39
28
26
21
27
19
20
15
10
0
Pengertian
posyandu
Ikut pelatihan
posyandu
Membimbing
kader
Ya
0
Koordinasi dengan
kader
Selalu hadir
posyandu
Tidak
27
26
25
22
21
20
15
13
15
10
7
2
0
Melakukan
penyluhan
Melakukan
Pencatatan dan Melakukan deteksi
pencatatan
pelaporan baik
dini
kegiatan posyandu
Ya
40
Tidak
Melakukan
rujukan
B. Kader
Kami mendapatkan 195 responden kader aktif yang tersebar di 43
posyandu dengan rerata usia 43 tahun. Sebagian besar (42.6 % ) responden
berlatarbelakang pendidikan SMA, kemudian diikuti SMP (24.6 %), SD (18.5
%), perguruan tinggi (12.8 %) dan sisanya tidak sekolah (1.5 %).
Ibu rumah tangga mendominasi status pekerjaan kader (67.2 %) kemudian
swasta (17.4 %), PNS (4.6 %), Buruh (2.6 %), pengangguran (2.6 %) dan lain
lain (5.6 %). Pendapatan bulanan keluarga kader paling banyak adalah
antara 500ribu 1 juta rupiah (52.3 %) kemudian < 500 ribu (21 %), 1.5 juta
2.5 juta (13.8 %), dan > 2.5 juta (12.8 %).
Data mengenai pengetahuan dan kegiatan kader selama di posyandu
disajikan dalam grafik dibawah ini :
180
160
148
140
100
121
108
120
87
74
80
60
47
39
40
20
0
Pengertian posyandu
Manfaat posyandu
Ya
Kegiatan pokok
posyandu
Sasaran posyandu
Tidak
41
200
140
150
150
138
100
57
55
45
50
4
0
Minimal dilakukan
posyandu /bulan
Sistem 5 meja
Ya
Memiliki buku
panduan kader
Tidak
Masih cukup banyak kader yang belum mengerti mengenai sistem 5 meja pada
pelayanan posyandu. Buku panduan kader juga masih banyak belum dimiliki, dan
cukup banyak pula kader yang belum mengikuti pelatihan kader.
Grafik 4.5 Grafik pengetahuan keterampilan kader posyandu
puskesmas Kusuma Bangsa berdasarkan topik
180
168
160
150
140
136
140
121
120
103
92
100
74
80
40
59
55
60
45
27
20
0
Mengerti cara Mengerti cara Menjelaskan
menimbang mengukur LILA
hasil
pengukuran
Ya
Oralit/zinc
Tidak
42
Sebagian besar kader telah mengerti cara menimbang dengan benar namun hanya
separuhnya yang mengerti cara mengukur LILA yang benar.
Lebih dari separuh kader sudah melakukan penjelasan mengenai hasil
pengukuran berat badan. Sebagian besar kader juga telah mengerti tentang cara
pengisian KMS dan cara pengisian KMS dengan benar, serta mengerti bahwa
posyandu dapat memberikan oralit / zink bagi yang membtuhkan.
Grafik 4.6 Grafik beban kerja kader posyandu puskesmas
Kusuma Bangsa
250
200
195
195
195
195
150
100
50
0
0
Sukarela sebagai
kader
Ya
Tidak terganggu
Tidak terbebani
Tidak
Semua kader yang terkrut mengaku sukarela sebagai kader, tidak ada yang
melarang mereka untuk menjadi kader, mereka juga tidak merasa terganggu
aktivitas keluarganya, selain itu, secara financial mereka tidak terbebani dalam
penggalangan dana untuk keperluan posyandu.
43
C. TEKNIS POSYANDU
Puskesmas Kusuma Bangsa memiliki 43 posyandu aktif. Dari tiap
posyandu kami tinjau bagaimana kondisi teknis posyandu dan pelayanan
posyandu yang diberikan kepada masyarakat. Aspek aspek yang ditinjau
pada kegiatan posyandu berdasar pada buku pedoman posyandu.
Grafik 4.7. Kegiatan teknis yang diamati dan melalui wawancara
pada posyandu di wilayah Puskesmas Kusuma Bangsa
50
45
42
42
43
41
40
35
30
23
25
19
20
15
10
5
Melakukan
pengumuman
Melakukan
persiapan
Ya
Tidak
Administrasi
lengkap
Dari grafik dapat dilihat bahwa administrasi , terkait pencatatan data oleh
para kader, merupakan masalah yang menonjol. Meskipun demikian masalah
teknis dasar seperti melakukan pengumuman, persiapan kegiatan posyandu
termasuk penyediaan sarana dan prasarana, pembagian tugas kader, dan
koordinasi dengan tenaga kesehatan telah cukup dilakukan oleh hampir
semua posyandu.
Pada grafik 4.8. ditunjukkan kelengkapan sarana yang mendukung
kegiatan posyandu. Hampir semua posyandu memiliki alat penimbang berat
badan bak untuk balita dan bayi. Meteran untuk pengukuran LILA hanya
dimiliki oleh lebih dari separuh posyandu. Sementara itu, dacin, alat ukur
tinggi badan , dan alat ukur panjang badan untuk bayi masih jarang dimiliki
oleh posyandu.
44
42
40
38
40
35
29
30
29
27
25
20
16
15
10
5
14
11
5
1 0 0
0 0
2 1
0 0
Dacin
Meteran
0 0
0 0
Alat timbang
berdiri
Alat timbang
bayi
Baik
Kurang baik
Rusak
Tidak ada
43
39
Ya
Pencatatan SIP
Tidak
pencatatan /
45
41
39
40
32
35
30
28
25
20
43
40
22
21
21
22
15
15
11
10
5
3
0
0
Penimbangan Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pemberian
BB
TB
TD
LILA
Fe
Ya
ANC
Immunisasi
TT
Konseling
Tidak
46
43
43
39
4
0
Konseling KB pasca
melahirkan
Pemberian Vit A
Ya
Perawatan payudara
Tidak
Pelayanan posyandu pada bayi dan balita digambarkan pada grafik 4.12.
Teknis pelayanan posyandu bagi bayi/balita dinilai sudah memuaskan karena
semua posyandu sudah melakukan penimbangan BB, pencatatan status
pertumbuhan, pembagian vit A dan PMT dengan baik, namun masih ada
kekurangan karena ada beberapa posyandu yang tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan dan juga pelaporan BGM.
Grafik 4.12. gambaran pelayanan bayi dan balita oleh posyandu di
wialyah Puskesmas Kusuma Bangsa.
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
43
43
43
40
43
32
11
0
Penimbangan
BB
0
Pencatatan
status
pertumbuhan
Ya
Tidak
47
36
33
35
30
30
25
23
25
20
14
15
10
16
9
6
3
5
0
Pelayanan KB
Pelayanan
immunisasi
Ya
Pemberian zinc,
oralit, PHBS
Program
pengembangan
Tidak
D. SASARAN
Sebanyak 203 responden sasaran posyandu yang terdiri atas ibu hamil, ibu
menyusui / nifas, dan ibu rumah tangga ikut berpartisipasi dalam penelitian
ini. Rata rata usia ibu 29 tahun sedangkan anak anak 1.8 tahun.
Sebagian besar para ibu memiliki latar belakang pendidikan yang hampir
merata dari tingkat SD (26.6%) SMP (29.1 %) dan SMA (33.5 %). Hanya
sedikit yang melanjutkan ke perguruan tinggi (9.4 %) dan yang tidak
bersekolah (1.5 %). Aktivitas sehari hari para ibu sebagian besar adalah ibu
rumah tangga (80.3 %), sedangkan yang bekerja sebagai swastawati (9.4 %),
PNS (3.4 %), menganggur (1 %) dan pekerjaan lain (5.9 %) relatif sedikit.
48
203
195
200
181
150
117
86
100
50
8
22
3
0
Didaftar
Ditimbang
Dicatat di buku
KIA
Ya
Dilakukan
penyuluhan
Diberi PMT
Tidak
49
(80.3 %). Namun sebagian besar masih tidak tau apa itu posyandu dan
beranggapan bahwa posyandu adalah tempat menimbang anak saja.
Grafik 4.15. Gambaran pengetahuan responden tentang posyadu
250
202
189
200
164
155
163
137
150
100
66
48
50
39
36
14
0
Pengertian
posyandu
Pentingnya
posyandu
Ya
Tujuan
posyandu
Tidak
Mengerti usia
anak yang
dibawa ke
posyandu
Anak sehat
masih tetap
dibawa ke
posyandu
Tujuan
pemberian PMT
174
160
133
140
115
111
120
92
100
88
70
80
60
40
29
20
0
Memiliki KMS
Arti BGM
Tidak
50
membaca KMS (34.5 %), tingkat gizi anak responded (54.7 %), dan arti
Bawah Garis Merah pada buku KMS (43.3 %). Hal ini mencerminkan
kesadaran para ibu akan pentingnya buku KMS. Hal ini pulalah yang
menyebabkan KMS sering disepelekan akibatnya mudah hilang atau lupa
dibawa saat kegiatan posyandu. Para ibu masih beranggapan bahwa anak
sehat apabila beratnya naik tiap bulannya.
180
160
163
144
140
140
120
100
80
40
63
59
60
40
33
20
0
Ibu meminta oralit
dan zinc ke posyandu
Pengertian
immunisasi
Ya
Tidak
51
banyak sarana yang belum lengkap (39.9 %) dan dari sarana yang ada sebagia
besar masih berkondisi baik (83.3 %).
250
198
200
250
198
200
195
200
150
150
150
100
100
100
50
50
50
8
5
0
0
Jauh
Dekat
160
0
Jarak tempuh
Jarak posyandu
>500 m
Kendaraan
<500 m
140
180
140
122
140
Transportasi
Jalan
169
160
120
140
120
100
81
100
120
80
100
60
80
80
63
60
60
40
40
34
40
20
20
20
0
Sarana
Tidak Nyaman
Lengkap
Tidak Lengkap
52
Kondisi Sarana
Baik
Kurang Baik
186
183
172
180
160
181
145
140
120
100
80
60
40
20
15
13
1 1
10 8
19 23
16
18
1 1
12
10
0
Kader ramah
Kader terampil
Sangat Setuju
Setuju
Kader
menjelaskan
Kader aktif
mengajak
Kurang Setuju
Sasaran puas
Tidak Setuju
53
93
93
91
89
90
83
82
80
70
60
44
50
40
37
35
31
24
30
10
33
29 26
17
20
45
37 34
23
53
34
28
20
24
3
22
23
32
33 30
21
24 24
17
0
24
33
Januari
Februari
Jumah
Maret
Datang
April
TB
TD
Mei
LILA
Risti
Juni
Rerata
Kek
54
60
50
56
53
44
40
40
37
36
33
30
30
25
20
14
10
58
51
50
14
16
15
27
17
13
17
13
Februari
Maret
April
Jumlah
Datang
Kelahiran
10
0
Januari
13
10
Mei
13
7
Juni
Rerata
55
1235
1225
1166
840
714
759
761 789
600
400
387
414
1146
906
882
785
1213
1196
435
392
779
840
449
841
713
791
481 489
392
276
200
0
Januari
Februari
Semua (S)
Maret
Ditimbang (D)
April
Naik (N)
Mei
Juni
Rerata
56
72.04
61.23
73.36
72
64.08
63.89
54.2
52.74
51.64
Januari
Februari
Maret
69.25
68
65.97 64.22
63.63
57.64
57.38
57.19
57.16
69.01
62.22
54.98
50
40
30
20
10
0
D/S (%)
April
N/D (%)
Mei
Juni
Rerata
K/S (%)
57
Grafik 4.24. Status Pertumbuhan gizi bayi / balita yang datang ditimbang
di 25 Posyandu Puskesmas Kusuma Bangsa (Januari - Juni tahun 2015)
900
785
800
167
22
31
61
500
35
71
199
165
134
600
779
761
713
187
714
700
759
46
64
34
147
35
33
481
69
34
63
39
400
66
300
505
488
516
493
476
200
470
342
100
0
Januari
Februari
Garis Hijau
Maret
April
Mei
Juni
Garis Kuning
BGM
Tidak Diketahui
Rerata / bulan
Jumlah
11
10
10
8
7
6
6
4
2
1
0
Januari
Februari
0
Bayi Lahir Baru
Maret
April
Mei
Juni
58
10
7
6
5
4
4 4
2 2 2
2 2
1 1 1
1 1 1
0 0 0 0
2013
2014
Total
IUFD
Asfiksia
BRPN
BBLR/ BBLSR
Diare
Kejang Demam
Syok sepsis
SGB
Kongenital
59
Nama
Obstetri
1.
G3P2A0
2.
Ny. Atika
G3P1A1
3.
Ny. Susilowati
G2P1A0
4.
G3P2A0
Penyakit
2013
PER
Anemia Kehamilan
PEB
Hiperglikemia
2014
Hipertesi kehamilan
Ibu
Usia
Hamil /
Nifas
Sebab mati
29
8 hari
Eklampsia
35
12 hari
Oedem Paru
e.c. PEB
22
4 hari
Eklamsia
34
1 hari
Eklamsia
Sementara itu, kematian ibu hamil / nifas disajikan dalam tabel 4.1. pada
tabel tampak sebagian besar kematian disebabkan karena eklampsia dan
kompikasinya dan semua kematian terjadi pada saat ibu dalam masa nifas.
Artinya ibu sempat mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan namun
kematian yang terjadi mungkin karena kontrol pasca kelahiran yang tidak
diperhatikan dan yang paling penting adalah deteksi dini para ibu saat masa
masih hamil mengingat mencegah lebih baik daripada mengobati. Kontrol
maupun deteksi dini ibu risiko tinggi sebenarnya dapat dialkukan melalui
pemeriksaan tekanan darah ibu hamil di posyandu. namun seama kunjungan
ibu hamil / menyusui / nifas yang masih rendah, bukan tidak mungkin
kejadian seperti ini dapat terulang kembali dimasa mendatang.
Sesuai tujuan posyandu adalah mendekatkan fasilitas kesehatan dasar
kepada masyarakat. Mengingat luasnya wilayah Puskesmas Kusuma Bangsa,
mungkin para ibu hamil / menyusui enggan memeriksakan kesehatan dirinya
dan anak anak mereka ke puskesmas karena lokasi dan waktu yang tidak
terjangkau (pada beberapa kalangan sosioekonogeografis). Masyarakat di
wilayah Puskesmas Kusuma bangsa sebagian besar berpendidikan tidak
cukup tinggi, dimana kesadaran akan kondisi kesehatan dirinya dan anaknya
masih kurang sehingga meskipun para ibu tidak datang ke posyandu mereka
tidak mencari usaha untuk memeriksakan kesehatan secara rutin di layanan
kesehatan yang terstandardisasi.
60
BAB V
PEMBAHASAN
5.2 Kader
Kader merupakan hal terpenting dalam pelaksanaan Posyandu, sesuai
dengan pengertian Posyandu itu sendiri yaitu salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
61
Dari hasil
62
Padahal sasaran
Posyandu itu sendiri meliputi bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas/menyusui, dan
pasangan usia subur.
63
DAFTAR PUSTAKA
64