Anda di halaman 1dari 20

HIKMATUL AFIFAH

I.

HUBUNGAN AIR TANAH DAN TANAMAN

1. Pendahuluan
Tanah, air dan tanaman mempunyai hubungan keterkaitan satu sama lain yang
artinya bahwa masing-masing faktor akan saling memberikan pengaruh bagi faktor
yang lainnya. Ketiga faktor tersebut akan membentuk suatu iklim mikro yang secara
langsunng memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan tanaman. Pertumbuhan
tanaman akan sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah baik dalam sifat fisika maupun
sifat kimia karena tanah merupakan media pertumbuhan bagi tanaman dimana unsur
hara dan air diserap untuk menunjang pertumbuhannya. Air sendiri merupakan faktor
yang mutlak dibutuhkan bagi tanaman karena segala proses yang berlangsung dalam
tanaman tidak bisa berjalan tanpa adanya air
Manajemen yang efektif dari sumber-sumber ini bagi produksi tanaman
memerlukan pemahaman hubungan diantara tanah, air, dan tanaman bagi.
Pengetahuan tentang lengas tanah tersedia dan tekstur tanah akan lebih mudah
membuat keputusan mengenai tanaman apa yang akan ditanam dan kapan
diairi. Tidak berbeda dengan makhluk hidup yang lainnya, tanaman dapat tumbuh dan
berkembang bila ada tanah, air, dan udara.
Tanah mudah dikerjakan apabila tanah tersebut merupakan aluvial atau hasil
pelapukan, sehingga tidak keras dan tidak banyak mengandung batuan. Dengan
keadaan tanah yang tidak keras maka akan memungkinkan akar dapat tumbuh dan
berkembang. Agar tanah mengandung unsur hara, maka tanah harus memiliki pori
tanah untuk menyimpan unsur hara. Tanah menentukan bagaimana air irigasi harus
dikelola. Jumlah air tanah dapat ditahan oleh akar tanaman di dalam tanah. Jumlah air
tanah ini dapat menentukan lamanya waktu hidup tanaman dan air tanah tersebut
dapat bertahan dengan bantuan irigasi dan / atau curah hujan.

Tujuan

HIDROLOGI

21

Mengetahui bagaimana hubungan air, tanah dengan tumbuhan.


2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sifat dan Pentingnya Air Bagi Tumbuhan
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya
kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic
untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki
ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk
hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan
dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk
memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk
membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.
Dwijoseputro (1985), menjelaskan bahwa pemasukan air dari dalam tanah ke
dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis. Dengan
masuknya aie melalui sel akan tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat di dalam
tanah karena larutan tanah mengandung ion. Pertumbuhan juga bergantung pada
pengambilan air, dan banyak hal dalam hubungan air tumbuhan bergantung pada
interaksi antara sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang merupakan sistem yang
dinamis dan sangat rumit, fungsi yang satu berinteraksi dengan fungsi yang lain.
Dengan kata lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi. (Salisbury dan Ross, 1995).
Air merupakan esensi dalam kelangsungan hidup tumbuhan. Setiap hari,
sebatang tumbuhan dapat menyerap bergalon-galon air. Tumbuhan menyerap air
melalui akar, mendistribusikannya melalui pembuluh, dan menguapkannya melalui
daun. Namun, penelitian fisiologis tumbuhan belakangan ini menyatakan bahwa
hanya 5 % dari air yang diserap digunakan untuk proses metabolism. Pertanyaan yang
muncul ialah mengapa tumbuhan menyerap begitu banyak air untuk melangsungkan
proses kehidupannya.
Hampir dari seluruh anggota dari Kingdom Plantae membutuhkan substrat
untuk hidup. Substrat menyediakan mineral dan air yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Mineral dan air diserap melalui akar, kemudian didistribusikan oleh pembuluh xylem.
Air masuk ke dalam sistem tubuh tumbuhan melalui proses imbibisi, proses
penyerapan cairan melalui ruang antar sel. Mineral melalui jalur lain untuk masuk ke

HIDROLOGI

21

sistem tubuh tumbuhan, yaitu melalui difusi dan transport aktif. Beberapa dugaan
mengenai fungsi air ialah sebagai media pendistribusian mineral, karena kemampuan
air yang dapat mengionisasi mineral. Fungsi air juga dapat dikaitkan pada fakta
bahwa reaksi kimia metabolisme terjadi pada fase cair. Namun penelitian dengan
menggunakan mineral yang diberi label radioaktif menunjukkan peredaran mineral
dalam tumbuhan dapat terjadi tanpa air.
Sebesar 95% air yang diserap akar akan dievaporasikan oleh daun melalui
transpirasi. Secara sederhana, tentulah hal tersebut merupakan pemborosan, namun
evaporasi merupakan jawaban mengenai fungsi air pada tumbuhan. Daun merupakan
organ yang sangat terpigmentasi pada tumbuhan. Klorofil, xantofil, dan beta-karoten
ialah beberapa dari pigmen yang terdapat pada daun. Pigmen-pigmen itu berfungsi
untuk menunjang kelangsungan fotosintesis yang membutuhkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu. Dengan demikian daun menyerap begitu banyak radiasi
matahari. Energi radiasi matahari tidak diubah seluruhnya oleh daun menjadi energi
kimia, sisa energy radiasi tersebut menjadikan suhu daun meningkat.
Air merupakan 85 95 % berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel,
air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk
mengangkutnya, selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk
berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis, dan air dapat menyebabkan
terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas
katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak
diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan
kematian.
2.2 Interaksi Tanah dan Air
Penting untuk dipahami interaksi-interaksi di antara tanah dan air
yang

meliputi kandungan lengas tanah, dan bagaimana tanah memegang air.

Pemahaman interaksi-interaksi ini dapat menjadi sangat bermanfaat apabila membuat


keputusan-keputuasan tanam dan irigasi.
2.2.1

Kandungan Lengas Tanah


Kandungan lengas tanah harus didefinisikan atau ditetapkan untuk

menunjukkan jumlah air yang disimpan di dalam tanah pada setiap waktu.

HIDROLOGI

21

Kandungan lengas tanah yang ditetapkan paling umum adalah kejenuhan, kapasitas
lapang, titik layu, dan kering oven. Pada kejenuhan, yang biasanya terjadi segera
setelah hujan berat atau irigasi, semua ruang pori dalam tanah terisi air.

Apabila

tanah ada pada atau dekat kejenuhan, sejumlah air bebas untuk merembes atau
bergerak ke bawah
gravitasi. Karena air

disebabkan gravitasi.

Air

kelebihan

ini

disebut

air

yang bergerak ke bawah (akibat gravitasi ini) memerlukan

waktu, sejumlah air kelebihan ini dapat digunakan oleh tanaman atau hilang melalui
penguapan. Kapasitas lapang didefinisikan sebagaij umlah air yang tersisa di dalam
tanah setelah perkolasi terjadi. Ini bukan suatu batas air tanah yang sangat pasti
dengan demikian kapasitas lapang sering didefinisikan

kira-kira sebagais epertiga

tensi atmosfir. Titik layu didefinisikan sebagai kandungan lengas tanah yang pada
tingkat itu potensi tanaman untuk mengabsorbsi air diimbangi oleh potensi air dari
tanah. Tanaman-tanaman akan mati jika air tanah dibiarkan mencapai titik layu itu.
Tanah yang sudah menjadi kering oven digunakan sebagai titik referensi untuk
menentukan kandungan lengas tanah.
dihilangkan dari tanah.

Ini terjadi apabila semua air tanah sudah

Jumlah lengas pada setiap kandungan lengas tanah berubah

dengan berubahnya tipe tanah.

Kapasitas

memegang

air

spesifik

dapat

diperoleh dari bermacam-macam sumber.


2.2.2

Bagaimana Tanah Memegang Air


Tanah memegang air dalam dua cara, sebagai selaput tipis pada partikel-

partikel tanahtersendiri, dan sebagai air disimpan dalam pori-pori tanah.

Air

disimpan sebagai selaput tipis pada partikel-partikel tanah tersendiri dikatakan


ada dalam adsorpsi (jerapan). Adsorpsimelibatkan reaksi-reaksi kimia dan fisika
yang kompleks tetapi dalam istilah sederhana, selaputtipis air melekat pada lapisanlapisan sebelah luar molekul-molekul partikel tanah. Air disimpandalam pori-pori
dari tanah dikatakan ada dalam simpanan kapiler. Suatu contoh dari fenomenaini
adalah akan ditempatkan satu ujung dari pipa kapiler gelas ke dalam panci air.
2.3 Penggunaan Air Oleh Tanaman
Ada beberapa faktor yang menentukan kapan, dimana, dan berapabanyak air akan
digunakan tanaman. Faktor-faktor ini meliputi kebutuhan air tanaman harian sebagai

HIDROLOGI

21

dipengaruhi oleh kondisi-kondisi iklim dan stadia pertumbuhan, kedalaman


akar tanaman, dan kualitas tanah dan air.
1) Kebutuhan Air Tanaman
Tanaman mempunyai
pertumbuhan

kebutuhan

yang berbeda.

air

yang

berbeda

pada

stadia

Ketika tanaman muda ia kurang memerlukan air

dari pada ketika ia berada pada stadiareproduktif.

Ketika tanaman mendekati

masak, kebutuhan airnya berhenti.


2) Kedalaman Akar Tanaman
Kedalaman akar tanaman menentukan kedalaman yang dengannya air
tanah

dapat diekstrak.

Tanaman muda hanya mempunyai akar-akar yang

dangkal dan air tanah yang lebih dalam dari kedalaman perakaran tidak digunakan
tanaman.

Tanaman khasnya mengekstrak kira-kira 40 % dari kebutuhan airnya

dari seperempat teratas daerah perakarannya, kemudian 30% dari seperempat


berikutnya, 20 % dari seperempat ketiga, dan 10 % seperempat terbawah. Jadi,
tanaman akan mengekstrak kira-kira 70 % airnya dari setengah bagian atas
penetrasi akar keseluruhannya
3) Kualitas Tanah dan Air
Faktor lain terhadap jumlah ketersediaan air tanah untuk tanaman adalah
kualitas tanahdan air. Untuk pertumbuhan tanaman baik, tanah harus mempunyai
ruang yang cukup untuk air dan pergerakan udara, dan untuk pertumbuhan akar.
Struktur tanah dapat diubah oleh praktekmanajemen tanah tertentu. Sebagai
contoh, pengolahan tanah berlebihan dapat memecahkan tanah agregat dan
lalu lintas
tanah.

berlebihan dapat menyebabakan kekompakan atau

Kedua praktek ini mengurangi

kepadatan

jumlah ruang pori dalam tanah dan

dengan demikian mengurangi ketersediaan air dan udara dan mengurangi ruang
untuk perkembangan akar.Kualitas air juga penting untuk perkembangan
tanaman. Air irigasi dengan kandu- ngantinggi garam terlarut

adalah tidak

tersedia untuk tanaman, jadi kandungan air tanah lebih tinggiagar mempunyai
air tersedia bagi tanaman. Kenaikan kandungan garam air mengurang
potensialuntuk menggerakkan air dari tanah ke akar-akar. Sejumlah air tambahan
juga akan diperlukanuntuk mencuci garam

HIDROLOGI

dibawah daerah perakaran untuk

21

mencegah penambahan dalam tanah. Kualitas air yang rendah dapat mengurangi
dapat mempengaruhi struktur tanah.

DEWI SUKMAWATI & JEPRI SAHDO

II.

KEBUTUHAN AIR TANAMAN DAN KAPASITAS LAPANG TANAH

1. Kebutuhan Air Tanaman


Kebutuhan air tanaman adalah Kebutuhan air tanaman didefinisikan sebagai
jumlah (kedalaman) air yang diperlukan untuk menggantikan air yang hilang melalui
evapotranspirasi. Kebutuhan air atau evapotranspirasi merupakan dua istilah yaitu
evaporasi adalah penguapan air tanah yang berdekatan, sedangkan transpirasi
merupakan penguapan air dari permukaan daun-daun tanaman ke atmosfer. Air
disimpan dari embun, curah hujan atau irigasi siraman dan kemudian menguap tanpa
memasuki tanaman merupakan bagian dari kebutuhan air (Hansen et al, 1979).
.Air merupakan unsur penting untuk pertumbuhan tanaman dalam penilaian
kesesuaian lahan menurut prosedur Atlas Format (CSR/FAO, 1983). Hal ini
dicerminkan oleh kualitas lahan yang berupa ketersediaan air (w). Menurut metode
ini ditentukan oleh karakteristik lahan yang berupa lahan kering (< 75 mm) dan rata-

HIDROLOGI

21

rata hujan tahunan (mm). Air di dalam tanah menurut Thorne (1979) adalah salah satu
faktor penting dalam produksi tanaman. Keberhasilan yang terjadi dalam system
tanah untuk menggantikan air yang hilang karena evaporasi dari tanah dan transpirasi
dari tanaman. Air di dalam selalu membawa nutrisi dalam larutannya untuk
pertumbuhan tanaman dan berpengaruh pada aerasi dan suhu tanah.
Kebutuhan air tanaman selalu merujuk pada satu tanaman yang tumbuh pada
kondisi optimal yaitu tanaman yang seragam, sedang aktif tumbuh, tajuknya
menutupi tanah, bebas hama penyakit, dan pada kondisi tanah yang baik (termasuk
hara dan air). Kebutuhan air tanaman umumnya dinyatakan dalam mm/hari,
mm/bulan, atau mm/musim.
Banyaknya air yang dibutuhan oleh tanaman tergantung dari jenis tanaman
dan iklim saat tanaman itu tumbuh. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah
waktu dan cara pemberian air. Pemberian air tanaman yang baik adalah waktu
menjelang siang hari, karena pada siang hari transpirasi berjalan dengan cepat,
sehingga banyak sekali membutuhkan air. Pemberian air pada pagi hari dan sore juga
dapat dilakukan, asalkan pada siang hari tanah masih mengandung cukup air. Periode
pemberian air tanaman tergantung dari faktor iklim, jenis tanaman, tekstur tanah dan
system irigasi (Najiyati dan Danarti., 1989).
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman
a) Iklim
Pada iklim kering dan panas tanaman akan memerlukan air harian lebih
banyak dibandingkan pada iklim sejuk dan berawan.
b)

Jenis tanaman
Dapat dijelaskan bahwa jenis tanaman sangat menentukan jumlah kebutuhan
airnya, misalnya tanaman padi, membutuhkan lebih banyak air dibandingkan tanaman
lainnya seperti palawija.
c) Fase pertumbuhan tanaman
Tanaman yang tumbuh penuh akan memerlukan air yang lebih banyak
dibandingkan yang baru ditanam.

HIDROLOGI

21

Selama siklus hidup tanaman mulai dari perkecambahan sampai panen


membutuhkan air. Tanaman yang sedang tumbuh menggunakan air terus-menerus,
tetapi besarnya pemakaian berbeda-beda sesuai dengan jenis tanaman, umur tanaman
dan keadaan atmosfer. Pada setiap pemberian air irigasi, volume air yang memadai
untuk mencukupi kebutuhan tanaman selama periode pertumbuhan berbeda-beda, air
ditampung pada tanah yang tidak jenuh dalam bentuk air yang tersedia (Hansen, et
al., 1979).
Konsep penyediaan air dalam jumlah yang cukup dan seimbang untuk
pertumbuhan tanaman adalah kandungan air antara kapasitas lapangan dan titik layu
permanen, disebut air tersedia. Kebutuhan atau pengelolaan air didasarkan pada
keseimbangan massa dan energi dengan mempertimbangkan kondisi iklim, stadium
pertumbuhan tanaman dan sistem perakaran, kondisi air di dalam penampang tanah,
serta sifatsifat hidrolik tanah. Batas atas nilai kandungan air yang dapat ditahan oleh
tanah, yaitu pada saat proses pelepasan air dari dalam pori-pori tanah berhenti atau
mencapai kecepatan yang dapat diabaikan, disebut kapasitas lapangan. Sedangkan
batas bawah nilai kandungan air di dalam tanah, yaitu pada saat tanah tidak mampu
lagi melepaskan air bagi tanaman, atau akar tanaman tidak mampu lagi mengisap air
dari dalam pori-pori tanah untuk mempertahankan turgornya, disebut titik layu
permanen. Dalam kondisi kandungan air tanah seperti itu, tanaman menjadi layu dan
pada akhirnya mati. Oleh sebab itu, mengetahui kapasitas air lapangan dan titik layu
permanen sangat bermanfaat bagi para petani dalam menentukan waktu pemberian air
irigasi guna memenuhi kebutuhan air tanamannya.
2. Kapasitas Lapang
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organic
(Prayoto, 2010). Sedangkan menurut Rafii (1994), tanah adalah benda yang
berwujud padat (solid), cair (liquid), dan gas yang tersusun dari bahan anorganik dan
bahan organik yang terdapat dalam tanah. Menurut ahliGeologi, Ilmu alam Murni,
dan Pertanian, tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya pertanian sebagai penopang tumbuh
tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke atas tanaman; secara

HIDROLOGI

21

kimiawi berfungsi sebagaihabitat dari organism tanah yang turut berpatisipasi aktif
dalam penyediaanhara tersebut dan zat-zat aktif bagi tanaman (Anonim, 2007).
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan
ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lainmembentuk
agregat dari hasil proses pedogenesis. Struktur tanah berhubungan dengan cara di
mana, partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu samalain. Di dalam tanah
dengan struktur yang baik, partikel pasir

dan debudipegang bersama pada

agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dankalsium. Ruang kosong yang
besar antara agregat (makropori) membentuk sirkulasi air dan udara juga akar
tanaman untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang

lebih

dalam.

Sedangkan

ruangan kosong yang kecil ( mikropori)memegang air untuk kebutuhan tanaman.


Idealnya bahwa struktur disebutgranular (Utomo, 1982).
Tanah dapat ditafsirkan dari beberapa sudut pandang. Pengertian tanahdalam
arti sempit merupakan terjemahan dari soil, sedangkan pengertian tanahdalam arti
luas merupakan terjemahan dari land (lahan). Dalam pengertian soil dan land ini,
maka soil adalah bagian dari land. Tanah pertanian dapatdikatakan sebagai
tumbuh dari tumbuhan, sedangkan lahan pertanian meliputitanah pertanian, air, udara,
tumbuhan, dan batuan induk (Beib, 2009).
Tekstur dan komposisi kimia

tanah

merupakan

factor

utama

yangmenentukan jrnis tumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh secara alamiah padajenis


tanah tertentu dapat beradaptasi terhadap kandungan mineral dan teksturtanah
tersebut dan mampu menyerap air dan mengekstraksi nutrient esensial dari tanah itu,
tanah berasal dari pelapukan batuan padat yang mengalami proses tertentu hingga
menghasilkan bunga tanah. Bunga tanah merupakan campuran partikel yang
diperoleh dari batu, organism hidup, dan humus, suaturesidu bahan organik yang
dibusukkan secara bertahap. Tekstur bunga tanah tergantung dari ukuran partikelnya,
yang diklasifikasikan dalam suatu rentangd ari pasir kasar sampai partikel tanah-liat
mikroskopis. Tanah yang paling subur umumnya adalah lempung (loam), yang
terbuat dengan jumlah yanghamper berimbang antara pasir, silt (partikel dengan
ukuran sedang), dantanah liat (Campbell, 2003).

HIDROLOGI

21

Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman


terjadi

secara

langsung.

Struktur

tanah

yang

remah

(ringan)

pada

umumnyamenghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan


waktuyang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat. Jumlah
danpanjang akar pada tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah remah
umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternakyang
tumbuh pada tanah berstruktur berat. Hal ini disebabkan perkembangan akar

pada

tanah berstruktur ringan/remah lebih cepat per satuan waktu dibandingkan


akar tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnyaintersepsi akar pada
setiap pori-pori tanah yang memang tersedia banyak pada tanah remah. Selain itu
akar memiliki kesempatan

untuk bernafas secara maksimal pada tanah yang

berpori, dibandingkan pada tanah yang padat. Sebaliknya bagi tanaman makanan
ternak

yang

berlempung

tumbuh pada tanah yang bertekstur


tinggi,

sulit

halus

seperti

tanah

mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk

menyebar akibat rendahnya pori-poritanah. Akar tanaman akan mengalami kesulitan


untuk menembus strukturtanah
berkembang

dengan

baik.

yang

padat,

sehingga

perakaran

tidak

Aktivitas akar tanaman dan organisme tanah

merupakan salah satu faktor utama pembentuk agregat tanah (Utomo, 1982).
Besarnya partikel tanah relative sangat kecil, diistilahkan dengan
tekstur.Tekstur tanah menunjukkan sifat halus atau kasarnya butiran-butiran
tanah(RafiI, 1994). Klasifikasi tekstur tanah (Manan, 2009) :
1. Pasir
Memiliki ciri terasa terasa kasar jika dipegang
Berbutir, tidak lengket
Mengalirkan air
2. Debu atau Endapan
Terasa tidak kasar
Masih terasa berbutir, agak melekat
Dapat dibentuk bola
3. Liat
Halus, sangat lekat
Dapat dibentuk bola
Terasa berat
Mudah digulung

HIDROLOGI

21

Tidak porous (sulit menyerap air)

Kapasitas lapang adalah presentase kelembaban yang ditahan oleh tanah


sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat
lambat. Selama air di dalam tanah masih lebih tinggi daripada kapasitas lapang,maka
air menjadi tidak mobile. Kapasitas lapang sangat penting karena dapat menunjukkan
kandungan maksimum dari tanah dan dapat menentukan jumlah air pengairan yang
diperlukan untuk membasahi tanah sampai lapisan dibawahnya. Tergantung dari
tekstur lapisan tanahnya, maka untuk menaikkan kelembaban 1 feet tanah kering
sampai kapasitas lapang diperlukan air pengairan sebesar 0,5-3 inches (Anonim,
2010)
Di dalam penampang tanah yang homogen, nilai kapasitas lapangan sedikit
berbeda menurut kedalaman, dan nilai rata-rata tersebut disebut sebagai kandungan
air pada kapasitas lapang (FWC):
n
i=1

FWC = [

(zi,tFWC) zi] /

zi
i=1

=[

i=1

(zi,tFWC) zi]) zi]/L

Dimana: zi= kedalaman (diukur); zi = (zi+1 - zi-1)/2 untuk 2 < i < (N-1)
dengan zi = (z1 + z2)/2, dan zN = [L- (zN +zN-1)/2], dan L = kedalaman tanah
yang diteliti.
Apabila tanah mempunyai drainase baik, dapat diperkirakan penampang
tanahnya homogen, maka penentuan kapasitas air lapangan (FWC) dapat dilakukan
dengan cara analitik, seperti yang diusulkan oleh Gardner (1970), mengikuti prinsip
aliran air tidak jenuh di dalam penampang tanah berdasarkan persamaan Richards
sebagai berikut:
/t = (/z)[K (){(h/z) 1}]
Dimana: t = waktu; z = kedalaman tanah (dianggap positif ke lapisan bawah); h =
tinggi kolom air tanah (hm = h bila tekanan udara di dalam tanah sama dengan tekanan
udara atmosfer), dan K () = konduktivitas hidrolik (permeabilitas) tanah. Penerapan
satu unit tinggi kolom air, seperti H/z = (h-z)/ z = -1 dalam penampang tanah,
sesuai digunakan untuk simulasi proses-proses drainase yang sesungguhnya terjadi di

HIDROLOGI

21

lapangan. Bila /t mengalami perubahan dengan kedalaman tanah, dan pergerakan


air di permukaan tanah dianggap nol (tidak ada aliran air masuk dan keluar), dengan
mempertimbangkan z, maka persamaan (2) menjadi
L /t = - K()
Dimana: L = kedalaman penampang tanah, dan bagian kiri persamaan (3)
menggambarkan kecepatan drainase pada dasar penampang tanah. Hubungan
eksponensial persamaan berikut menerangkan permeabilitas tanah merupakan fungsi
kandungan air tanah:
K () = Ksexp [ ( - s)
Dimana: s = kandungan air tanah jenuh (misal kandungan air pada hm = 0);
Ks = nilai konduktivitas hidrolik (permeabilitas) tanah yang diekstrapolasi untuk hm
= 0, dan

= parameter empiris, yang besarnya tergantung pada distribusi ukuran

besar butir tanah. Bila qFWC menggambarkan kecepatan drainase cukup rendah, maka
dengan menggunakan persamaan (4) dalam menghitung K (), selanjutnya diperoleh:

qFWC = Ksexp[ (FWC - s)]


dan pada akhirnya, kandungan air pada kondisi kapasitas lapangan dapat dihitung
dengan persamaan:

qFWC = s + (1/ )ln(qFWC /Ks)


Seandainya parameter-parameter s, Ks, dan

telah ditentukan atau

diduga, maka kapasitas lapang tergantung pada kecepatan drainase, qFWC. Nilai
parameter tersebut cukup rendah untuk menaksir kapasitas air lapang di dalam
penampang tanah.

HIDROLOGI

21

HARUN AR-RASYID

III.

PERANAN AIR BAGI TANAMAN

1. Pendahuluan
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat
hidup. Begitu juga tanaman,salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu
berkisar anatara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padipadian yang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak , kandungan
airnya sangat sedikit. penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika
tidak disiram, tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk
fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air
yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk
hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih
baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat.
Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam
proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gasgas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding
sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel,
stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak
struktur tumbuh-tumbuhan . Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis
maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air
yang terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan
pada gilirannya tanaman akan mati.
Tujuan

HIDROLOGI

21

Mahasiswa dapat mengetahui peranan air bagi tanaman.


Manfaat
Dapat menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai pengaruh air bagi tanaman.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sekilas Tentang Sifat Air
Air adalah basis dari kehidupan kemungkinan besar kehidupan pertama kali
berevolusi di dalam air Itulah sebabnya keberadaan
kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain.

Air dianggap sebagai

air meliputi sekitar 75% dari

permukaan bumi ini.Di alam, air terdapat dalam tiga bentuk:padat, cairdan gas. Sel
hidup, 70% lebih terdiri dari air,termasuk badan manusia. Kekurangan air beberapa
persen saja sudah cukup membuat badan ini lemah, dan kekurangan beberapa puluh
persen dapat menyebabkan kematian.
Kehidupan sangat bergantung dari sifat-sifat dari air yang unik dibanding liquid
yang lain. sifat-sifat ini berasal dari struktur dan interaksi molekul air .Air memiliki
apa yang dinamakan ikatan hidrogen yang anehnya cukup kuat. Ikatan ini
memberikan air lebih struktur daripada liquid yang lain, dan memberikan kohesi yang
tinggi yang

membantu transport dalam tumbuhan. Ikatan ini juga memberikan

tegangan permukaan air yang cukup kuat, dan memberikan bentuk butir-butir air.
Demikian pula air mempunyai tingkat adhesi yang tinggi dengan kebanyakan
material. Imbibisi (proses merasuknya air ke dalam struktur berpori-pori) membantu
penyerapan air ke dalam biji dan memecahkan kulit biji sehingga biji tersebut dapat
tumbuh. Ikatan hidrogen juga menyebabkan air mempunyai kapasitas panas yang
tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai tempat penampung panas yang efektif. Pada
waktu musim panas air menampung panas dan pada waktu musim dingin
mengeluarkannya perlahan, sehingga menjaga level temperatur yang stabil yang
penting bagi iklim dan kehidupan. air juga memerlukan energi yang banyak untuk
menguap sehingga memoderasi panas dari matahari, menjaga temperatur ekosistem
air, dan menjaga temperatur organisma dari ekses panas. Air juga mempunyai sifat
anomali, yaitu mengembang ketika didinginkan kurang dari 4 derajat. Hal ini terjadi

HIDROLOGI

21

karena perubahan struktur air menjadi tetrahedral. Hal ini menjaga air di kedalaman
menjadi beku. Karena berat jenis es lebih ringan, es terbentuk dipermukaan dulu.
Ketika air membeku, panas dibebaskan ke lapisan di bawahnya dan mengisolasinya.
Hal ini juga membuat transisi antara musim tidak terjadi dengan tiba-tiba. Air bersifat
polar sehingga melarutkan kebanyakan

molekul

ionik seperti

mineral. Air

digunakan untuk mandi, mencuci, danoleh tanaman digunakan sebagai alat transport
mineral. Seperti juga air sistem biologi kebanyakan berada dalam pH netral, dan
sebagai buffer air menjaga keseimbangan pH tersebut, yang sangat penting bagi
proses - proses dalam sel.
2.2 Peranan Air Bagi Tanaman
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang
di tahan oleh butir-butir tanah. Air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah
ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun senbelumnya. Dalam
fisiologi tumbuhan air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal
utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman yaitu :
1) Penyusun utama protoplasma
Molekul molekul makro dalam protoplasma seperti protein, karbohidrat,
pektin dan lain lain membentuk struktur yang unik berasosiasi dengan
molekul air dalam bentuk koloid.
2) Menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan
Menjadi alat transpor untuk memindahkan zat hara. Bahan yang diangkut
dapat berupa bahan mineral dari dalam tanah, bahan bahan organik hasil
fotosintesa, dan olahan sel lainya.
3) Menjadi

medium

berlangsungnya

reaksi-reaksi

biokimia

Kita tahu terkadang proses reaksi terjadi dalam bentuk larutan dan air adalah
pelarut yang sangat baik.
4) Menjadi bahan dasar untuk reaksi reaksi biokimia

HIDROLOGI

21

Seperti pada fotosintesis, tanpa adanya air yang berperan sebagai donor
elektron, fotosintesis tidak dapat berlangsung.

5) Sebagai sistem hidrolik


Air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel seliingga menimbulkan
turgor pada dinding sel tumbuhan. memberikan kekuatan mekanik pada
jaringan-jaringan yang tidak memiliki sokongan struktur (zat kayu) pada
dinding selnya, misalnya pada parenkim. Sistem hidrolik juga dapat di jumpai
pada membuka dan menutupnya stomata.
6) Stabilisasi dan pemindahan panas
Tingginya panas jenis yang dimiliki air, telah memungkinkan air berperan
sebagai penyangga (buffer) dalam pengaturan panas tubuh tumbuhan.
Penyerapan sejumlah besar panas (radiasi) oleh tumbuhan, hanya akan
mengubah suhu tubuh sedikit saja. Sebab sebagian besar panas (radiasi)
tersebut dikembalikan lagi ke lingkungannya dengan cara penguapan air dari
permukaan tubuhnya.
7) Sebagai alat gerak
Misalnya pada pulvinus tangkai daun pada gerak nasti. Air di dalam sel
berada dalam bentuk bebas dan terikat. Keterikatan air itu dapat dengan ion
atau molekul polar, terkait dengan ikatan H pada molekul lain, terikat pada
koloid atau terikat secara kapiler. Air bebas terdapat pada vacuola sebagai
cairan encer. Apabila tumbuhan kekurangan air, air bebaslah yang hilang lebih
dulu. Sebagai larutan air dalam sel mempunyai potensial air lebih kecil dari
nol. Besamya potensial air larutan cairan sel dipengaruhi oleh temperatur,
adanya bahan pelarut lain, adanya imbibiban yaitu zat yang mampu
mengadakan imbibisi. dan adanya tekanan atau tegangan (tekanan
hidrostatik).

HIDROLOGI

21

Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya


menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode
pertumbuhan akan menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati.
Sedang tanda-tanda pertama yang terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa
kelayuan ini disebabkan karena penyerapan air tidak dapat mengimbangi kecepatan
penguapan air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini cukup besar dan penyerapan air
tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman tersebut akan mengalmi kelayuan
sementara (transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami kelayuan tetap,
apabila keadaan air dalam tanah telah mencapai permanent wilting percentage.
Tanaman dalam keadaan ini sudah sulit untuk disembuhkan karena sebagaian besar
sel-selnya telah mengalami plasmolisia.
Peranan air bagi tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses fisiologis dan
biologi pertumbuhannya yaitu :

Merupakan 90 95% penyusun tubuh tanaman

Aktivator enzim

Pereaksi dalam reaksi hidrolisis

Sumber H dalam fotosintesis

Penghasil O2 dalam fotosintesis

Pelarut dan pembawa berbagai senyawa

Menjaga potensial tekanan (p) sel yang penting untuk pembelahan,


pembesaran, pemanjangan sel, mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan
bunga (misal epinasti)

Pemacu respirasi

Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel

Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus

Agensia penyebaran benih tanaman

Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh

HIDROLOGI

21

IV.

PENUTUP

1. Kesimpulan
1. Tanah sangat penting untuk tanaman karena akan dimanfaatkan untuk media
tumbuh dan juga sebagai media dalam penyerapan air dan unsur hara demi
pertumbuhan tanaman.
2. Air bagi tanaman digunakan sebagai bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya
0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan
untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1
%, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih
baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat
.Kebutuhan air bagi tanaman dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara

lainjenis tanaman dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya,


kadar air tanah dan kondisi cuaca. peranan air bagi tumbuhan sangat besar
diantaranya untuk pemakaian evapotranspirasi ,di gunakan untuk proses
asimilasi, sebagai pengangkut unsure harav , sebagai pengatur tegangan sel,
dan sebagai bagian dari tanamaan baik sebagai penyusun jaringan ,maupun
sebagai penolonng sifat sifat bahan-bahan penyusun jaringan tersebut.
3. Akar-akar tanaman hanya dapat menggunakan air tanah tersedia, yaitu air
tersimpandi antara kapasitas lapang dan titik layu permanen. Akan
tetapi

sebagai

aturan

umum,pertumbuhan tanaman dan hasil dapat

berkurang jika lengas tanah dalam daerah perakaran tetap di bawah 50 % dari
kapasitas memegang air untuk priode waktu yang lama, terutama selamastadia
pertumbuhan kritis.

HIDROLOGI

21

4. Kapasitas lapang adalah presentase kelembaban yang ditahan oleh tanah


sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi
sangat lambat.
5. Kapasitas lapang sangat penting karena dapat menunjukkan kandungan
maksimum dari tanah dan dapat menentukan jumlah air pengairan yang
diperlukan untuk membasahi tanah sampai lapisan dibawahnya

HIDROLOGI

21

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://siiaynee.blogspot.co.id/2012/09/makalah-hubungan-air-dantumbuhan.html. Diakses tanggal 13 Mei 2016
Anonim. 2012. http://kampung-jawa.blogspot.com/2012/03/pengertian-kapasitaslapang-kapasitas.html. Diakses tanggal 15 Mei 2016
Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hanafiah, K. A.
2004
Delya,buti. 2011. http:// www. Academia .edu/5170 360/hubun gan_tanah _tanaman
_tanah_dan _air. Diakses pada tanggal 13 Mei 2016.
Dwidjoseputro, D. 1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia : Jakarta
Mudha, daun. 2010. http://daunmudha.blogspot.co.id/2010/02/peranan-air-bagitanaman.html. Diakses pada tanggal 14 Mei 2016.
Salisbury and Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB : Bandung
Prayoto. 2010. Tanah. http://prayoto.com/tanah.html. Diakses tanggal 24 Maret 2010
Utomo, H. 1982. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya. Malang

HIDROLOGI

21

Anda mungkin juga menyukai