OLEH :
KELOMPOK 7
ARBITYA TRIJULIAWAN (201210330311068)
PUTRI DERY CAHYANI (201210330311135)
AFINA FITRA FIRDAUS (201210330311167)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Peran Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan .................................. 3
2.2 Konsep Dasar Pendidikan Muhammadiyah ........................................... 5
2.1 Tantangan yang Dihadapi Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan 11
2.2 Solusi Atas Tantangan yang Dihadapi Muhammadiyah dalam Bidang
Pendidikan .................................................................................................. 17
2.1 Program Pengembangan Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan,
Iptek, dan Litbang ....................................................................................... 20
2.1 Cita-Cita Pendidikan Muhammadiyah ................................................. 22
2.2 Pemikiran dan Praktis Pendidikan Muhammadiyah ............................. 24
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................... 26
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat kolonial Belanda menjajah bumi nusantara, Pendidikan Islam telah
Sistem
yang
digunakan
seperti
sistem sorogan,
kemajuan agama Islam. Sedang dari Segi teknik adalah lebih banyak berhubungan
dengan cara-cara penyelenggaraan pendidikan modern terutama system/model
pembelajaran yang diterapkan selama pelaksanaan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
usaha-usaha
pembaruan
kemasyarakatan
melalui
pendidikan,
diniyah
yang
pertama
di
Kauman.
Semangat
untuk
terus
2.2
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam. (QS. Ali-Imron : 102).
Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku" (QS. Az-Zariyat : 56).
Tujuan Pendidikan yang digagas KH Ahmad Dahlan adalah lahirnya
manusia-manusia baru yang mampu tampil sebagai "ulama-ulama intelek" atau
"intelek ulama", yaitu sorang Muslim yang memiliki keteguhan iman dan Ilmu
yang luas, kuat jasmani dan rohani.
Adapun
tujuan
pendidikan
Muhammadiyah
mengacu
pada
tujuan
Muhammadiyah yaitu: (I) Pada waktu pertama kali berdiri tujuannya adalah
Menyebarkan ajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumi
putera didalam residenan Yogyakarta menunjukan hal Agama Islam kepada
anggotanya, (II) Setelah Muhammadiyah berdiri dan menyebar keluar Yogyakarta
menjadi memajukan dan menggembirakan pengajaran dan memajukan Agama
Islam kepada sekutu-sekutunya.
Tujuan pendidikan yang demikian juga tercermin dalam sistem pendidikan
Muhammadiyah, terutama komponen bahan pelajaran, yang merupakan
kompromi antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu pengetahuan yang datang dari
Barat.
Pada tahun 1977 dirumuskan tujuan pendidikan Muhammadiyah secara
umum berbunyi: (I) terwujudnya manusia Muslim yang berakhlak mulia cakap,
percaya pada diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan negara. Beramal menuju
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya; (ii) Memajukan dan
memperkembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan umtuk pembangunan
dan masyarakat negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undangundang Dasar 1945. Dengan demikian pendidikan perlu menentukan tujuan yang
ingin dicapai, sehingga mudah diarahkan dan dievaluasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
2.2.2 Pendidik
Pendidik Secara etimologi berarti orang yang memberikan bimbingan.
Pengertian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan
kegiatan dalam bidang pendidikan. Kata tersebut seperti teacher artinya guru
yang mengajar dirumah. Sedangkan secara secara terminologi adalah: Ahmad D
Marimba mengemukakan bahwa "Pendidik adalah sebagai orang yang memikul
tanggung jawab untuk mendidik" adapun menurut Muri yusuf yaitu "Pendidik
adalah individu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik dalam situasi
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan". Pengertian tersebut tidak berbeda
7
sehari-hari.
Ikhlas.
Bertanggung jawab.
Mempunyai kemampuan istimewa dalam mendidik baik dalam menguasai
materi pelajaran maupun dalam program pelajaran seperti metode, pengelolaan
kelas, mengerti dan faham administrasi sekolah maupun dalam memahami
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian.
8
2.2.4 Kurikulum
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS)
No 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19 kurikulum adalah sebagai berikut: Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
9
pelajaran tertentu diberikan di kelas tertentu dengan waktu atau lama belajar di
setiap kelas yang telah ditetapkan. Di sekolah/pendidikan Muhammadiyah juga
telah diterapkan sistem ulangan, absensi Murid dan kenaikan kelas, dan
kecakapan murid dinilai melalui ulangan yang diberikan.
10
2.2.5 Metode
Metode mengajar adalah cara atau tekhnik untuk mencapai tujuan pelajaran,
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik
dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Kalau dalam sistem pendidikan Islam tradisional dikenal metode sorogan dan
weton, maka di lembaga pendidikan klasikal seperti yang dipraktekkan oleh
Muhammadiyah, metode pengajaran yang demikian tidak diterapkan lagi. Di
muhammadiyah murid tidak lagi hanya menerima dengan kritis dan dengan
perbandingan, terutama bagi kitab fikih yang mengajarkan pendapat Mujtahid
tertentu.
Adapun Metode yang digunakan di Muhammadiyah yaitu Metode ceramah,
diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, metode kerja kelompok, demonstrasi,
latihan, sosiodrama, metode karya wisata/belajar di alam.
2.3
sekaligus,
yaitu,
pertama,
terlambatnya
pertumbuhan
kualitas
beberapa hal kalah bersaing dengan pihak lain. Kedua, tidak meratanya
pengembangan mutu lembaga pendidikan. Dalam sejumlah aspek banyak disoroti
kelemahan amal usaha khususnya di bidang pendidikan yang kurang mampu
menunjukkan daya saing di tingkat nasional apalagi internasional. Amal usaha
Muhammadiyah tidak mengalami proses inovasi yang merata dan signifikan,
sehingga cenderung berjalan di tempat, kendati beberapa lainnya mulai bangkit
mengembangkan ide-ide dan metode baru dalam peningkatan kualitas dan
keberadaan amal usaha Muhammadiyah.
Kedepan diperlukan peningkatan kualitas yang lebih inovatif, sehingga amal
usaha Muhammadiyah khususnya bidang pendidikan dapat lebih unggul serta
mampu mengemban misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Dewasa ini
globalisasi sudah mulai menjadi permasalahan aktual pendidikan. Permasalahan
globalisasi dalam bidang pendidikan terutama menyangkut output pendidikan.
Seperti diketahui, di era globalisasi dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma
tentang keunggulan suatu Negara, dari keunggulan komparatif (comperative
advantage) kepada keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Keunggulam komparatif bertumpu pada kekayaan sumber daya alam,
sementara keunggulan kompetitif bertumpu pada pemilikan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas artinya dalam konteks pergeseran paradigma keunggulan
tersebut, pendidikan nasional akan menghadapi situasi kompetitif yang sangat
tinggi, karena harus berhadapan dengan kekuatan pendidikan global. Hal ini
berkaitan erat dengan kenyataan bahwa globalisasi justru melahirkan semangat
cosmopolitantisme dimana anak-anak bangsa boleh jadi akan memilih sekolahsekolah di luar negeri sebagai tempat pendidikan mereka, terutama jika kondisi
12
paradigma
pembelajaran
sebagai
berpusat
pada
guru,
15
dalam
hal
ini
pendidikan
kemuhammadiyahan.
Dengan
16
menyebabkan
adalah
salah
satu
upaya
yang
diperlukan.
Kemuhammadiyahan berperan aktif untuk mengelola dan memanage dampakdampak buruk yang disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menjadi minimalisir.
2.4
17
dan globalisasi. Sehingga diperlukan proses belajar yang sejalan dengan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga membawa siswa
menyadari kebesaran Alloh Swt. Itu semua barangkali dapat digunakan sebagi
prinsip moral dan peningkatan kualitas pendidikan Muhammadiyah bagi
pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
Tantangan Muhammadiyah yang kedua dalam bidang pendidikan adalah
masalah berkurangnya profesionalisme guru. Hal ini harus segera ditemukan
solusinya oleh Muhammadiyah untuk menghindari dampak negatif terhadap
kualitas peserta didik dengan terus meningkatkan kualitas Sumber daya pendidik
dan terus menanamkan etos keikhlasan kepada para pendidik dalam lembaga
pendidikan Muhammadiyah.
Selanjutnya, Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan juga harus
mampu menghadapi perubahan dan arus globalisasi yang ada terhadap
kemungkinan dampak buruk yang bisa dialami peserta didiknya. Dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat maka budaya
asing akan dengan mudahnya masuk ke dalam kebudayaan Indonesia.
Muhammadiyah harus dapat menjadi filter atau penyaring agar kebudayaan
asing yang bersifat negatif tidak ikut masuk dan pada kahirnya akan merusak
moral dan kepribadian pelajar Muhammadiyah. Salah satu yang perlu terus
dikembangkankan
adalah
dengan
terus
memberikan
materi
Al
islam
19
Indonesia adalah pendidikan dimana peserta didik terus disuapi dengan seabreg
materi namun miskin motivasi.
Dengan pandangan Islam yang berkemajuan, sumberdaya manusia yang
berkualitas, kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi, pengalaman sosial yang
panjang, dan modal sosial yang luar biasa Muhammadiyah akan mampu menjadi
kekuatan pencerahan di negeri ini. Kini dalam memasuki perjalanan abad kedua
tuntutannya ialah bagaimana segenap anggota terutama kader pimpinan
Muhammadiyah, memanfaatkan dan memobilisasi seluruh potensi dan sistem
gerakannya untuk tampil menjadi gerakan Islam modern yang unggul di segala
lapangan kehidupan salah satunya adalah untuk terus melakukan pengembangan
dan perbaikan dalam bidang pendidikan.
Transformasi di bidang pemikiran, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan
usaha-usaha lain yang bersifat unggul dan terobosan, Muhammadiyah dituntut
untuk terus berkiprah dengan inovatif. Pembaruan gelombang kedua menjadi
keniscayaan bagi Muhammadiyah dalam memasuki fase itu.
2.5
20
a.
Visi Pengembangan
Berkembangnya kualitas dan ciri khas muhammadiyah yang unggul, holistik
dan bertatakelola baik yang didukung oleh pengembangan Iptek dan litbang
sebagai wujud aktualisasi gerakan dakwah dan tajdid dalam membentuk manusia
yang utuh sebagaimana tujuan pendidikan Muhammadiyah.
b.
Program Pengembangan
sebagai
kelanjutan
dari
konsep
blueprint
pendidikan
mengarah
pada
perbaikan
dan
pengembangan
pendidikan
Muhammadiyah.
2.6
Muhammadiyah
modern,
karena
mendirikan
dan
Muhammadiyah
menyelenggarakan
yakin
bahwa
Islam
sistem
bisa
menjadi rahmatan lil-alamin, menjadi petunjuk dan rahmat bagi hidup dan
kehidupan segenap manusia jika disampaikan dengan cara-cara modern. Dasarnya
22
adalah Allah berfirman: Wahai jamaah jin dan manusia, jika kalian sanggup
menembus (melintasi) pejuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kamu sekalian
tidak
akan
sanggup
melakukannya
melainkan
dengan
kekuatan
(ilmu
Muhammadiyah,
untuk
mencetak
peserta
didik/lulusan
sekolah
diwajibkan
memasukkan
mata
pelajaran
Al-Islam
2.7
dikenal
sebagai
gerakan
Islam
yang
memelopori
rumahnya.
Lembaga
pendidikan
tersebut
sejatinya
sekolah
25
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Muhammadiyah adalah
26
Adapun
tantangan era globalisasi saat ini adalah muhammadiyah harus memberi jawaban
terhadap arus-arus yang dibawa oleh gelombang globalisasi dan informasi.
Bagaimanapun Muhammadiyah harus berupaya untuk selalu up-to date, jangan
sampai
stagnan
bahkan
ketinggalan.
Khususnya
dalam
merealiasasikan
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar maruf nahyi munkar perlu startegi
yang selalu baru, agar objek dari dakwah tersebut bisa lebih tepat sasaran.
Dengan program pengembangan yang telah ditetapkan Muhammadiyah
diharapkan akan mampu memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan
Muhammadiyah agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan swasta lainnya
dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
27
DAFTAR PUSTAKA
Achmad
Charris.
2000.
Peningkatan
Kualitas
Pendidikan
<diakses
28