PENDAHULUAN
kemampuan usia lanjut agar tetap mandiri dan produktif. Dengan diberlakukannya
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut menegaskan komitmen Indonesia
untuk menjamin dan melindungi lanjut usia. Pemerintah RI melalui Departeman
Kesehatan telah mengembangkan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang
dapat menunjang derajat kesehatan lanjut usia.
Kebijakan yang diberlakukan dalam pelaksanaan pelayanan lanjut usia adalah
meningkatnya kesehatan dan kemampuan untuk mandiri selama mungkin. Pelayanan
kesehatan diberikan ditingkat pelayanan dasar dan rujukan, pendekatan holistik,
meningkatkan peran serta lintas program, lintas sektor, promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif dilaksanakan secara komprehensif, peningkatan peran serta
masyarakat, swasta dan lanjut usia, menerapkan gugus kendali mutu pelayanan
disetiap jenjang, penyusunan prosedur tetap pelayanan, penerapan standar pelayanan
dan pelayanan tenaga kesehatan bagi kesehatan lanjut usia (Departemen sosial, 2003).
Untuk mewujudkan kebijakan dan program kesehatan bagi lanjut usia Menteri
Kesehatan Indonesia telah mencanangkan pelayanan terhadap lansia dari tingkat
dasar di puskesmas.
Sukajadi, Teluk Tering, Sungai Panas dan Baloi Permai. Adapun jumlah dari semua
lansia ditempat tersebut berjumlah 3.039 jiwa atau 12% dari jumlah total seluruh
lansia di Kota Batam (Disduk Kota Batam , 2014). Puskesmas merupakan pelayanan
tingkat pertama yang ada dimasyarakat. Puskesmas Baloi Permai sendiri telah
memiliki program khusus mengenai lansia, yaitu adanya poli lansia. Karena pada
prinsipnya pelayanan yang diberikan terhadap lansia harus pelayanan yang santun
serta mendahulukan lansia dari pasien yang lain. Dengan kondisi inilah peneliti
tertarik mendapatkan informasi lebih mendalam tentang studi kualitatif terhadap
pemanfaatan poli lansia di Wilayah kerja Puskesmas Baloi Permai ini.
dan
menghambat
dalam