Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kimia Klinis
AnKim Program Diploma 2015
AGE
g/kg
g/day
Infants (0-1)
~2.2
6.5-20
20- 38
Teens (11-18)
45-55
1.0 - 0.8
REQUIREMENT OF PROTEIN
FROM DIFFERENT SOURCES
(g/day for 70 kg human)
Meat/fish/eggs/milk
Non-vegetarian
mixed diet
Mixed vegetables
Single vegetable*
Adults (male)
0.8
56
(female) 0.8
44
Pregnant or lactating - 20 - 30% more
Athletes
1.2 -1.7
~ 20-25
~ 25-30
~ 30-35
up to 75
Keseimbangan Nitrogen
endogenous proteins
digestion
amino acids
a-ketoacids, NH3
other N compounds
glucose, lipids
energy
urea
Keseimbangan N
excretion = intake
(healthy adult)
Keseimbangan N positif
excretion < intake
(growth, pregnancy,
tissue repair)
Keseimbangan N negatif
excretion > intake
(malnutrition, starvation
illness, surgery, burns)
Nitrogen excretion
Uji Biuret
Uji Folin-Ciocalteu (Lowry)
Uji Bicinchoninic Acid ( BCA )
Uji Ikatan pewarna (Bradford)
Uji Kjeldahl
Absorbansi Ultraviolet pd 200-225nm dan 270290nm
Protein Serum/Plasma
Albumin
Globulin
Penentuan protein
Langkah
1- Estimasi total protein
2- Fraksionasi (mis. Fraksionasi garam) untuk presipitasi
globulin dan ukur albumin
3- Globulin = total protein albumin
Uji Biuret
Tergantung pada adanya ikatan peptida pada semua
protein. Ikatan peptida ini yang bereaksi dengan ion Cu2+
dalam larutan basa untuk hasilkan produk berwarna.
Diukur secara spektrofotometer pada 50nm
Intensitas warna sesuai dengan jumlah ikatan peptida.
Dipeptida tidak bereaksi, tapi tripeptida, oligopeptida dan
polipeptida hasilkan warna merah-keunguan
Uji Biuret
Prinsip
Kompleks ion kuprat bereaksi dengan gugus ikatan
peptida dalam media basa dan ada ikatan peptida
minimal 2 buah, terbentuk khelat warna ungu
Sebaiknya gunakan serum dan berpuasa
Sensitivitas rendah dan membutuhkan protein dalam
jumlah banyak (1-20 mg)
Metode:
1- Manual
2- Kit
Uji Biuret
Rantai Peptide
Gornall, AG, CS Bardawill, and MM David. J. Biol. Chem. 177: 751. 1949.
Layne, E. Spectrophotometric and Turbidimetric Methods for Measuring Proteins. Methods in Enzymology 10: 447-455. 1957.
Robinson, HW and CG Hogden. J. Biol. Chem. 135: 707. 1940.
Slater, RJ (ed.). Experiments in Molecular Biology. Clifton, New Jersey: Humana Press, 1986. P. 269.
Weichselbaum, TE. Am. J. Clin. Pathol. Suppl. 10: 40. 1946.
Nilai Normal
Kelainan Klinis
Hyperproteinemia
Hypoproteinemia
Penyebab
Penyebab
Dehidrasi
Syok
Peny. ginjal/hati
Perdarahan
Malabsorpsi
Malnutrisi
Luka bakar
Demam tinggi
Lowry, OH, NJ Rosbrough, AL Farr, and RJ Randall. J. Biol. Chem. 193: 265. 1951.
Oostra, GM, NS Mathewson, and GN Catravas. Anal. Biochem. 89: 31. 1978.
Stoscheck, CM. Quantitation of Protein. Methods in Enzymology 182: 50-69 (1990).
Hartree, EF. Anal Biochem 48: 422-427 (1972).
Metabolisme Kolesterol
Cholesterol adalah lemak yang memiliki
beberapa fungsi dalam tubuh:
Meningkatkan fleksebilitas membran sel
Bahan dasar struktural untuk pembentukan garam
empedu
Bahan dasar struktural untuk pembentukan hormon
steroid
Bahan dasar struktural untuk pembentukan Vitamin D
metabolisme kolesterol
4 aminoantipirin
kuinoneimin
29