Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
saja, maka penampilannya tidak lagi akan memiliki nilai keindahan, mungkin sebaliknya yaitu
bisa menakutkan kepada manusia lainnya.
Nilai keindahan seperti dicontohkan di atas akan menjadi lebih konkrit jika
ditambah dengan adanya unsur simetri dan keseimbangan. Bola mata ada dua biji, telingga
juga dua bagian seimbang dan simetry, hidung walaupun satu tetapi lobangnya dua dan
menghadap ke bawah, kesemuanya melengkapi betapa manusia diciptakan oleh Allah dalam
bentuk yang indah. Keberadaan tangan dan kaki juga demikian. Unsur keindahannya berupa
kontras sangat tampak sekalipun banyak manusia yang kurang menyadari. Coba perhatikan
bagaimana pertentangan yang terjadi antara langkah kaki dan ayunan tangan ketika seseorang
sedang berjalan?. Ketika kaki kanan melangkah ke depan, ternyata secara reflektif diikuti oleh
ayunan tangan kiri yang ke depan, dan sebaliknya. Dengan gerakan reflektif seperti ini
menjadikan penampilan manusia dalam berjalan tampak serasi dan indah.
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagi makhluk individu memiliki identitas tersediri yang berbeda dengan
manusia lainnya. Perbedaan ini meliputi berbagai aspek kehidupan yang melekat kepadanya.
Mulai dari ukuran bentuk fisik, wajah, sifat, sampai pada identitas yang paling umum yaitu
nama. Kalau ada nama yang sama antara satu individu dengan individu lainnya itu bukan
berarti bahwa di antara kedua manusia tersebut benar-benar sama atau identik. Nama yang
sama yang dimiliki oleh masing-masing individu sifatnya hanyalaha kebetulan saja.
Adakalanya seseorang agak sulit membedakan di antara dua orang yang kembar
siam. Mana yang lebih tua atau sebaliknya. Sepintas kalau diamati mungkin di antara
keduanya sepertinya tidak terdapat suatu perbedaan yang signifikan. Namaun sebagai
makhluk individu yang merupakan sunnatullah, pasti di antaranya memiliki perbedaan.
Kondisi seperi ini sebenarnya sekaligus juga mengingatkan kepada manusia bahwa Allah itu
betapa maha kuasa, maha besar, maha pencipta makhluk yang takkan pernah kehabisan
bentuk-bentuk wajah baru. Bisa dibayangkan manusia di dunia yang sudah hampir mencapai
dua milliard, tidak ada satupun yang memiliki wajah sama, baik di antara sesam lelaki
maupun perempuan. Ketidak samaan tersebut juga sebagai kodrati yang membuat kehidupan
manusia menjadi harmoni dan serasi dalam keseimbangan. Bagaimana kira-kira kehidupan di
dunia ini seandainya ada manusia yang benar-benar sama antara satu dengfan lainnya, terlebih
lagi jika berjumlah banyak. Mungkin bisa terjadi istri orang akan diakui sebagai istrinya, dan
sang istripun tidak menolak karena yang mengaku tersebut benar-benar identik dengan suami
yang sedang tidak berada di sampingnya.
dingin. Dalam menghadapi alam sekeliling, manusia harus hidup berkawan dengan manusiamanusia lain dan pergaulan tadi mendatangkan kepuasan bagi jiwanya. Pabila manusia hidup
sendirian, misalnya dalam keadaan terkurung di dalam sebuah ruangan yang tertutup sehingga
dia tidak dapat mendengarkan suara orang lain atau tidak dapat melihat orang lain, maka
terjadi gangguan dalam perkembangan jiwanya. Naluri dari manusia untuk selalu hidup
dengan orang lain, disebut gregariousness dank arena itu manusia disebut juga social animal
(=hewan social, hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama).
Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain, yang agaknya paling penting
adalah reaksi yang timbul sebagai akibat-akibat hubungan tadi. Reaksi tersebutlah yang
menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas. Misalnya, kalau orang menyanyi
dia perlu reaksi, entah yang berwujud pujian atau celaan yang merupakan dorongan bagi
tindakan-tindakan
selanjutnya.
Di
dalam
memberikan
reaksi
tersebut
ada
suatu
2.
manusia dapat dinamakan kelompok social? Untuk itu diperlukan beberapa persyaratan
tertentu, antara lain:
1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.
4
2. ada hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya, dalam
kelompok itu.
3. ada suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga
hubungan antara mereka bertambah erat. Factor tadi dapat merupakan nasib yang sama,
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama, dan lain-lain.
Tentunya factor mempunyai musuh bersama misalnya, dapat pula menjadi factor
pengikat/pemersatu.
4. berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
2. Fungsi Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Sepanjang peradaban manusia, tidak dapat dibuktikan bahwa manusia dapat hidup
sendiri, tanpa kawan, tanpa komunikasi. Pada dasarnya terdapat dua keinginan pokok yang
mendorong manusia untuk hidup mengelompok yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan
manusia lain dan keinginan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Individu keluarga lembaga komunitas masyarakat Negara dunia.
Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang individu dalam bertingkah laku menurut
pola pribadinya ada tiga kemungkinan :
1)
menyimpang dari norma kolektif ; terjadi bila kepribadian individu tidak dominan
sedangkann dia tidak mampu atau tidak mau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
2)
3)
merupakan unsur terpenting pembentuk masyarakat. Keluarga merupakan salah satu cermin
peran dimana manusia merupakan individu yang juga memiliki tanggungjawab sekaligus
fungsi sebagai makhluk sosial.
Keluarga merupakan satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhkluk
sosial, yang ditandai adanya kerjasama ekonomi. Fungsi keluarga menurut Willian J Goode :
1) pengaturan seksual
2) reproduksi
3) sosialisasi [Charlotte Buchler] : proses yang membantu individu melaslui belajar dan
menyesuaikan diri bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya, agar
ia dapat berfungsi dan berperan dalam kelompoknya.] karena manusia dalam evolusinya
lebih tergantung pada kebudayaan dan bukan pada naluri atau insting.
4) pemeliharaan
5) penempatan anak di dalam masyarakat
6) pemuas kebutuhan perseorangan
7) kontrol sosial yang berfungsi dalam mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai
masyarakat melalui peran sosial anggota keluarga, berupa ketidaksediaan anggota
keluarga untuk bergaul dengan orang yang mereka anggap telah melanggar norma-norma
masyarakat
Seiring perkembangan jaman, nilai-nilai ideal keluarga mengalami perubahan.
Modernisasi, industrialisasi, kemamkmuran dalam system kapitalisme liberal merupakan
factor yang mempengaruhi perubahan nilai keluarga dalam masyarakat. Masri singarimbun
(1993) mengingatkan bahwa mobilitas penduduk yang semakin tinggi, nilai-nilai yang
berubah, kontrak sosial yang longgar, manusia yang semakin individualistic, meripakan
tantangan bagi keluarga masa kini dan yang akan datang.
3. Hak dan Kewajiban Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Kolektivitas pada manusia disamping bersifat rohaniah, juga karena nalar,
menimbulkan kesadaran berbagi peranan dalam hidup berkelompok sehingga perjuangan
hidup menjadi ringan. Menurut Durkheim kebersamaannya dapat dinilai sebagai mekanistis,
merupakan solidaritas organis yaitu atas dasar saling mengatur. Selain kepentingan individu,
diperlukan suatu tata hidup yang mengamankan kepentingan komunal demi kesejahteraan
bersama, yang disebut sebagai pranata sosial atau abstraksi yang lebih tinggi lagi dinamakan
kelembagaan/institusi.
Pranata sosial (Sumner) : perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan
kebudayaan, bersifat kekal seta bertujuan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan masyarakat.
Pada intinya lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Wujud kongret
lembaga kemasyarakatan adalah asosiasi.
Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan :
a.
b.
c.
d.
e.
regulative institutions : berfungsi untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
yang tidak menjadi bagian mutlak lembsaga itu sendiri, misal kejaksaan, pengadilan.
Pandangan tentang sebab akibat (causalitas), bahwa perilaku manusia itu ada sebabnya,
sebagaimana perilaku benda-benda alam yang disebabkan oleh kekuatan yang bergerak
pada benda-benda tersebut.
2)
Pandangan tentang arah atau tujuan (directedness), yaitu bahwa perilaku manusia tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu, tetapi juga menuju ke arah sesuatu, atau mengarah pada
tujuan tertentu.
3)
2)
Teori sikap, dalam hal ini sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk
bertingkahlaku tertentu kalau mendapatkan rangsangan tertentu. Disini individu memiliki
potensi berupa Kognisi sosial (pengetahuan), Persepsi sosial, nilai dan konsep.
3)
Teori peran, beranggapan bahwa peranan seseorang itu merupakan hasil interaksi dari
diri sendiri dengan posisi (status) dengan perannya (menyangkut norma dan nilai)
4)
Teori medan, beranggapan bahwa ruang kehidupan merupakan penentu dari perilaku
seseorang. Ruang kehidupan ini merupakan interkasi manusia dengan lingkungannya.
4. Interaksi Sosial
Seorang sosiolog, di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan
dengan kelompok-kelompok social, baik yang kecil seperti misalnya kelompok keluarga,
kelompok siswa-siswa di sekolah, ataupun kelompok-kelompok yang benar seperti
umpamanya masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa, dan lain. Sebagai sosiolog, sekaligus
dia merupakan salah satu anggota salah satu kelompok social tesebut.maupun sebagai seorang
yang meneliti kehidupan kelompok tersebut secara ilmiah. Semakin mendalam penelitiannya
8
tadi, semakin timbul kesadarannya bahwa sebagian dari kepribadiannya terbentuk oleh
kehidupan berkelompok tersebut dan bahwa dia hanya merupakan unsure yang mempunyai
kedudukandan peranan yang kecil.
Hampir semua manusia, pada awalnya merupakan anggota kelompok social yang
dinamakan keluarga. Walaupun anggota-anggota keluarga tadi selalu menyebar, pada waktuwaktu tertentu mereka pasti akan berkumpul seperti misalnya pada makan pagi, siang, dan
malam. Setiap anggota mempunyai pengelaman-pengalamannya masing-masing, karena
hubungannya dengan kelompok-kelompok social lainnya di luar rumah dan bila mereka
berkumpul terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara mereka. Pada saat demikian,
tidaklah semata-mata terjadi pertukaran pengalaman-pengalaman, akan tetapi para anggota
keluarga tersebut mungkin mengalami perubahan-perubahan sebagai akibat pertukaran
pengalaman-pengalaman tersebut, walauapun sering kali hal itu sama sekali tidak disadarinya.
Saling tukar-menukar pengalaman tersebut, yang disebut social-experiences
di dalam
kelompoknya serta interaksi social dalam kelompok tersebut. Dalam analisanya mengenai
kelompok-kelompok social, Georg Simmel mulai dengan bentuk terkecil yang terdiri dari satu
orang sebagai focus hubungan social yang dinamakannya monad yang kemudian
diperkembangkan dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang
yaitu dyad serta triad dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Di samping itu sebagai
perbandingan, ditelaahnya kelompok-kelompok yang lebih besar. Analisanya tersebut
kemudian dikembangkan lebih jauh Leopold Van Wiese dan Howard Betchker. 4
Ukuran lain yang diambil adalah atas dasar derajat interaksi social dalam kelompok social
tersebut. Beberapa sosiolog memperhatikan pembagian atas dasar kelompok-kelompok di
mana anggota-anggotanya saling kenal mengenal (face to face groupings), seperti misalnya
keluarga, rukun tetanggda dan desa, dengan kelompok-kelompok social seperti kota-kota,
korporasi, dan Negara, di mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat..
Ukuran tersebut di atas, kemudian oleh sosiolog-sosiolog lainnya seperti umpamanya F. Stuart
Chapin, diperkembangkan lebih lanjut dengan memperhatikan tinggi rendahnya derajat
eratnya hubugan antara anggota-anggota kelompok social tersebut.
Suatu ukuran lainnya adalah ukuran kepentingan dan wilayah. Suatu community
(masyarakat setempat) misalnya merupakan kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas
dasar wilayah yang tida mempunyai kepentingan-kepentingan yang khusus/tertentu. Suatu
association sebagai suatu perbandingan, justru dibentuk untuk memenuhi kepentingan yang
tertentu. Sudah tentu anggota-anggota community maupun association sedikitnya sadar akan
adanya kepentingan-kepentingan bersama walaupun hal itu tidak dikhususkan secara terinci
atau dijabarkan lebih lanjut.
Berlangsungnya suatu kepentingan, merupakan ukuran lain bagi klasifikasi tipe-tipe
social. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja, oleh
karena kepentingannyapun tidak berlangsung dengan lama. Lain halnya dengan kelas atau
community yang kepentingan-kepentingannya yang secara relative bersifat tetap (permanent).
Selanjutnya dapat dijumpai pula klasifikasi atas dasar ukuran derajat organisasi. Kelompokkelompok social terdiri dari kelompok-kelompok yang terorganisir dengan baik sekali
misalnya Negara,
sampai pada kelompok-kelompok yang hampir-hampir tak terorganisir seperti misalnya
suatu kerumunan. Dasar yang akan diambil sebagai salah satu alternative untuk mengadakan
klasifikasi tipe-tipe kelompok social tersebut adalah jumlah atau derajat interaksi social atau
kepentingan-kepentingan kelompok, atau oragnisasinya maupun kombinasi dari ukuranukuran tersebut. Sistematik di bawah ini6 menggambarkan klasifikasi tipe-tipe terpenting dari
10
kelompok-kelompok social yang terutama didasarkan pada kepentingan dan derajat organisasi
kelompok tadi, sebagai salah satu alternative. Sistematik di bawah ini didasarkan pada
struktur social dan merupakan hasil analisa secara structural.
Sistematika Kelompok-Kelompok Terpenting Dalam Struktur Sosial
Kelompok atau Organisasi (individu dalam hubungan dengan individu lainnya)
1. Kategori utama: Kesatuan-kesatuan
Wilayah.
Tipe Umum: community
Tipe Khusus: suku, bangsa, daerah,
kota, desa, rukun tetangga.
2. Kategori Utama: Kesatuan-kesatuan
atas dasar kepentingan yang sama,
tanpa organisasi yang tetap
1. Kriteria Utama:
1) Kepentingan
2) Tempat tinggal di suatu wilayah
yang tertentu
2. Kriteria Utama:
1) Sikap yang sama dari anggotaanggota
kelompok
yang
bersangkutan.
2) Organisasi social yang tidak
tetap
Kriteria utama:
1) Kepentingan-kepentingan yang
terbatas
2) Organisasi social yang tertentu
Kriteria
khusus:
11
tambahan
untuk
tipe-tipe
club.
1) Jumlah
keanggotaan
yang
terbatas
2) Organisasi yang formal
3) Pentingnya hubungan-hubungan
yang tidak bersifat pribadi
4) Jenis kepentingan yang dikejar.
2.
3.
1
+
+
Kategori Statistik
Kategori sosial
Kelompok sosial
Kelompok tak teratur
2
+
3
-
5.
Organisasi formal
+
+
+
Penjelasan: (tanda + berarti ada factor seperti disebut di atas sedangkan tidak ada)
1.
kategori statistic adalah pengelompokan oleh ilmuwan atas dasar cirri tertentu yang
sama, seperti misalnya, kelompok umur
2.
kategori social merupakan kelompok individu-individu yang sadar akan cirri-ciri yang
dimiliki bersama, umpamanya, Ikatan Dokter Indosnesia
3.
4.
kelompok tak teratur, yakni berkumpulnya orang-orang disatu tempat pada waktu
yang sama, karena pusat perhatian yang sama. Contohnya orang-orang antri karcis kereta
api
5.
organisasi formal, yang merupakan setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Contohnya,
birikrasi.
12
13
Anggota-anggota suatu
kelompok social tertentu, sedikit banyaknya akan mempunyai suatu kecenderungan untuk
menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk kebiasaan-kebiasaan kelompoknya sendiri
sebagai sesuatu yang terbaik apabila dibandingkan denga kebiasaan-kebiasaan kelompok
lainnya. Kecenderungan tadi disebut etnocentrisme, yaitu suatu sikap untuk menilai unsureunsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri.
10
Sikap
etnosentris tadi sering disamakan dengan sikap mempercayai sesuatu, sehingga kadangkadang sukar sekali bagi yang bersangkutan untuk mengubahnya, walaupun dia menyadari
sikapnya itu salah. Sikap etnosentris termaksud, melalui proses socialization diajarkan kepada
anggota-anggota suatu kelompok social, baik secara sadar maupun secara tidak sadar,
bersama dengan nilai-nilai budaya. Di dalam proses tersebut seringkali dipergunakan
stereotypen yakni gambaran-gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek
terhadap suatu objek yang tertentu. Keadaan demikian seringkali dijumpai dalam sikap suatu
etnic-group terhadap etnic group lainnya seperti misalnya golongan orang-orang berkulit
putih terhadap orang-orang negro di Amerika Serikat. Sikap yang demikian ini mempunyai
aneka macam dasar yang saling berhubungan atau bahkan kadang-kadang berlawanan satu
14
dengan lainnya. Misalnya seseorang yang tergolong ke dalam etnic group tertentu, sikapnya
mungkin berbeda dengan sikap kelompoknya sendiri, oleh karena dia memeluk agama
lainatau mungkin pula daerah kelahirannya berbeda.
In-group dan out-group dapat dijumpai disemua masyarakat, walaupun kepentingankepentingannya tidak selalu sama satu dengan lainnya. Dalam masyarakat-masayarakat yang
sederhana, mungkin jumlahnya tidak banyak apabila dibandingkan dengan masyarakatmasyarakat yang kompleks, walaupun dalam masyarakat-masayarakat yang sederhana tadi
pembedaan-pembedaannya tak begitu tampak dengan jelas. Dengan demikian dapatlah
dikatakan bahwa setiap kelompok social, merupakan in-group bagi anggota-anggotanya.
Konsep tersebut dapat diterapkan baik terhadap kelompok-kelompok social yang relative
kecil samapi yang terbesar, selama para anggotanya mengadakan identifiasi dengan
kelompoknya.
d. Primary Group dan Secondary Group
Dalam klasifikasi kelompok-kelompok social, pembedaan yang luas dan fundamental
adalah pembedaan antara kelompok-kelompok kecil di mana hubungan antara anggotaanggotanya rapat sekali di satu pihak, dengan kelompok-kelompok yang lebih besar di pihak
lain. Sejalan dengan pembedaan tersebut, Charles Horton Cooley mengemukakan pendapat
antara
Primary Group dengan Secondary Group yang ditulisnya dalam karyanya yang
berjudul Social Organization pada tahun 1909. Primary Group dan Secondary Group mungkin
juga dapat diterjemahkan dengan istilah kelompok utama dan kelompok sekunder. 11
Menurut Cooley, primary groups adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenalmengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Sebagai
salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi, adalah peleburan daripada
individu-individu dalam satu kelompok-kelompok, sehingga tujuan individu menjadi juga
tujuan kelompoknya. Dari apa yang dikemukakan oleh Cooley tersebut, dua hal yang penting,
yaitu pertama-pertama bahwa dia bermaksud untuk menunjuk pada suatu kelas yang terdiri
dari keompok-kelompok yang konkrit seperi misalnya keluarga, kelompok-kelompok
sepermainan, rukun tetangga dan lain-lain; serta kedua adalah istilah saling kenal- mengenal
di mana Cooley terutama menekankan pada sifat hubungan antar individu seperti simpati dan
kerjasama yang spontan. Kelompok-kelompok tersebut mempunyai makna utama dalam
pelbagai arti, terutama bahwa kelompok-kelompok tersebut sangat penting bagi pembentukan
ataupun perwujudan cita-cita social daripada individu. Hasil daripada hubungan timbal balik
antara anggota kelompok tersebut secara psikologis, sama dengan adalah peleburan individu
dengan cita-citanya masing-masing, sehingga tujuan dan cita-cita individu juga menjadi
15
tujuan serta cita-cita kelompoknya. Sudah tentu secara mutlak tak dapat dikatakan bahwa
kehidupan serta hubungan antara anggota-anggota kelompok tersebut selalu harmonis. Tentu
ada kalanya terjadi perbedaan-perbedaan faham, bahkan pertentangan-pertentangan; namun
kesemuanya itu untuk kepentingan kelompoknya juga. Secara singkat dapatlah dikatakan
Primary Group adalah kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanent) dan yang
berdasarkan kenal-mengenal secara pribada antara sesame anggota kelompoknya. 12
Teori Cooley tersebut di atas, dapat menyebabkan suatu kebingungan pada mereka
yang mempelajarinya. Suatu kenyataan yang tak dapat disangkal adalah bahwa setiap
kelompok social sampai suatu derajat tertentu, pasti akan memiliki perasaan sebagai kesatuan,
hal mana untuk perlu mempertahankan kesatuan kelompok tersbeut. Apabila kenyataannya
demikian maka tidak ada alas an untuk membedakan primary group dari secondary group.
Lagipula secara mutlak tak dapat dikatakan bahwa anggota-anggota suatu kelompok kecil
selalu saling kenal-mengenal (face to face relation). Ada hubungan-hubungan persahabatan
yang akrab tanpa adanya hubungan yang langsung, seperti misalnya hubungan antara dua
orang sarjana dari dua Negara yang berlainan, hubungan langsung yang bersifat formal seperti
misalnya apabila seseorang anggota Angkatan Bersenjata memberi hormat kepada aasannya
dan seterusnya. Agar dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai teoti cooley tersebut,
maka terutama akan dibicarakan hal-hal sebagai berikut: 13
1.
2.
3.
menerangkan persyaratan yang penting bagi adanya suatu primary group. Syarat-syarat yang
sangat penting adalah pertama-pertama bahwa anggota-anggota kelompok tersebut secara
fisik berdekatan antara satu dengan lainnya. Kedua, bahwa kelompok tersebut adalah kecil,
yang ketiganya adalah adanya suatu kelanggengan daripada hubungan antara anggota-anggota
kelompok yang bersangkutan. Supaya terjadi hubungan yang akrab individu-individu yang
bersangkutan mau tak mau secara fisik harus saling kenal mengenal. Saling berbicara dan
saling melihat merupakan saluran utama untuk pertukaran pikiran, cita-cita, maupun perasaan.
Makan bersama, jalan-jalan bersama, belajar bersama, main-main bersama, merupakan
perwujudan suatu persahabatan, walaupun hal-hal tersebut dapat juga bersifat formal seperti
misalnya apabila seorang penunjuk jalan mengantarkan seorang wisatawan berjalan-jalan.
Kenal-mengenal secara fisik, memberi kemungkinan terbentuknya primary group, akan tetapi
hal itu tergantung dari kemungkinan-kemungkinan yang ditentukan oleh kebudayaan
16
17