Anda di halaman 1dari 8

BAB VII

OBLIGASI

PENGERTIAN OBLIGASI
Obligasi merupakan utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan
bunga yang tetap jika ada.
Istilah pendapatan tetap pada obligasi sering menyesatkan investor yang beranggapan bahwa nilai
investasinya tidak akan berkurang bahkan akan selalu bertambah dengan penda[atan tetap ini.
Kenyataannya nilai investasinya dapat berkurang dari nilai investasi awalnya.
JENIS-JENIS OBLIGASI
Ada beberapa sudut pandang yang dapat digunakan untuk menentukan jenis-jenis obligasi. Jenis
obligasi dapat dibedakan dari sisi penerbit, kupon yang diberikan, jaminan (collateral), dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan berikut:
Bond

Issuer:
- Corporate
- Government
- Municipal

Interest:
- Fixed rate
- Floating rate
- Combination
- Zero coupon

Option:
- Convertible
- Exchangeable
- Callable
- Putable

Colateral;
- Secured bonds
- Guaranted
- Mortgage
- Collateral trust
-Unsecured bonds

International:
- yankee bonds
- Eurobonds
- Samurai bonds
- Dragon bonds

Syariah:
- Mudharabah
- Ijarah

1. Dari sisi pihak yang menerbitkan obligasi, maka obligasi dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Obligasi Korporasi (corporate bonds), yaitu obligasi yang menerbitkan perusahaan, baik
perusahaan publik seperti misalnya Telkom, Indosat maupun perusahaan nonpublic seperti
PLN, Penggadaian, dan lain-lain.
b. Obligasi Pemerinta (government bonds), yaitu obligasi atau surat utang yang dikeluarkan
pemerintah suatu Negara. Di Indonesia jenis obligasi ini terbagi atas Obligasi Rekap, Obligasi
Penjaminan dan Surat Utang Negara (SUN),

c. Obligasi Pemerintah Daerah (Municipal Bonds), yaitu obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah.
2. Dari sisi tingkat suku bunga atau kupon yang ditawarkan, obligasi dapat dibedakan menjadi:
a. Obligasi bunga tetap (fixed rate), yaitu obligasi yang memberikan kupon dengan presentase
yang tetap. Misalnya, obligasi A diterbitkan dengan tikat kupo fixed rate sebesar 14% per
tahun selama lima tahun. Artinya, pemegang obligasi akan menerima kupon yang tetap
selama masa berlaku obligasi tersebut.
b. Obligasi bunga mengambang (floating rate), yaitu obligasi yang besar kuponnya tidak
ditetapkan, melainkan berdasarkan ukuran tertentu. Misalnya, obligasi B diterbitkan selama
lima tahun dengan kupon 2% di atas. Artinya selama lima tahun pemegang obligasi akan
menikmati return sebesar 2% di atas tingkat suku bunga SBI. Jadi besarnya kupon
berganrung pada perkembangan tingkat suku bunga SBI selama lima tahun tersebut.
c. Obligasi bunga tetap dan mengembang (combination rate bonds), yaitu besarnya kupon
yang merupakan kombinasi antara bunga tetap dan bunga mengembang. Misalnya, pada
tahun pertama dan kedua, tingkat kupon sebesar 15%, selanjutnya tahun ke tiga hingga tahun
ke lima besar kupon 3,5% di atas SBI.
d. Kupon nol (zero coupon), yaitu jenis obligasi yang tidak memberikan kupon secara periodik.
Bunga dan pokok obligasi diberikan sekaligus ketika jatuh tempo.
3. Jenis obligasi lain yang belakangan mulai berkembang di Indonesia yaitu obligasi syariah. Cirri
utama obligasi syariah adalah tidak mengenal kupon,karena penerimaan bunga dianggap riba
dalam system syariah. Obligasi syariah yang dikembangkan di Indonesia terbagi atas:
a. Obligasi Syariah Mudharabah, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan mengacu pada system
bagi hasil.
b. Obligasi Syariah Ijarah, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan mengacu pada system
pembayaran sewa.
4. Penerbitan obligasi terkadang dilengkapi dengan opsi/pilihan tertentu baik opsi tersebut berada
pada sisi penerbit atau pemegang obligasi. Dari sisi ini, obligasi dapat dibedakan menjadi:
a. Convertible bons (obligasi konversi), yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi mengkonversikan atau menukar obligasi ke sejumlah saham pihak penerbit.
b. Exchangeble bond, yaitu obligasi di mana penerbit menyertakan opsi call pada perjanjian
obligasi. Opsi tersebut memberikan hak kepada investor (bondholder) untuk menukarkan
obligasi menjadi sejumlah saham biasa (perusaan lain)
c. Callable bond, adalah obligasi yang memberikan hak kepada penerbit atau emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Putable bonds, adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor (bondholder) yang
mengharuskan penerbit untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu (strike price)
sepanjang umur obligasi tersebut.
5. Sebagai sebuah instrument investasi, obligasi memiliki sejumlah resiko potensial yang dapay di
tanggung pemegang obligasi. Salah satu factor yang memberikan keamanan investor atas
investasi pada obligasi adalah jaminan (collateral) dari penerbit. Dilihat dari sisi ini, obligasi dapat
dibedakan menjadi:
a. Obligasi yang dijamin (secured bond), yaitu obligasi yang dijamin dengan asset atau
kekayaan tertentu dari penerbitnya atau jaminan lain dari pihak ketiga. Termasuk dalam
kelompok ini, antara lain:
1) Guaranteed bonds, yaitu obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
penanggungan pihak ke tiga.
2) Mortgage bonds, yaitu obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
agunan hipotik atas property atau asset tetap penerbit.
3) Collateral trust bonds, yaitu obligasi yang dijamin dengan surat berharga yang dimiliki
penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan.
b. Obligasi yang tidak dijamin (unsecured bonds), obligasi yang tidak dijamin dengan asset
atau kekayaan tertentu dari penerbitnya, tetapi dijamin dengan kekayaan penerbit secara
umum.
Selain jenis obligasi di atas, ada yang mengkategorikan jenis obligasi seperti di bawah ini :
1. Goverment bond
Goverment bond adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang
pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semiannual. Jenis-jenis obligasi pemerintah
pertama, callable bond, yang biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu
dimasa yang akan datang. Kedua, federal agency bond. Ketiga, municipal bond, yang
diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways,sisrem perairan pendidikan dan
capital project lainya. Ada 2 tipe multicipal bond yaitu general obligation bond dan revenue
bond. (levy 40-41)
2. Corporate bond
Corporate bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan
untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok pinjaman
kepada pemilik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menerbitkan obligasi
tersebut kreditur. (timoty and joseph 408).

Jenis-jenis corporate bond adalah :

Secured bonds
Secured bonds adalah obligasi yang penerbitnya dijamin oleh sejumlah aset.

Mortgage bonds
Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitnya dijamin oleh aset rill (bukan dalam bentuk
finansial).

Unsecured bonds (debentures)


Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitnya tidak memiliki jaminan. Permbayaran
sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit untuk
memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan. Jika terhadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi unsecured
creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.

3. Convertible bonds

Convertble bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan. Obligasi ini dapat
konversi ketika mendapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah sekuritas lain yang
diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas ini tersebut adalah common
stocks.

Variable-rate bonds
Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi bunga yang
berlaku di pasar atau market rate index.

Putable bonds
Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelun jatuh tempo sesuai dengan
keputusan dari pemilik obligasi.

Junk bonds
Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adlah obligasi yang memiliki
peringkat di bawah invesment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih beresiko dari
obligasi berkategori invesment grade.

International bonds
International bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat diperdagangkan
dalam satuan mata uang negara lain atau obligasi diperdagangkan di negara lain dalam mata
uang perusahaan penerbit biasanya disebut eurobonds.

Super long term-bonds


Obligasi yang memiliki masa jatuh tempo lebih besar atau sama dengan 100 tahun (timoty and
joseph 415-420)

ISTILAH DALAM OBLIGASI

Nilai Pari (Par Value) Adalah Nilai Nominal Yang Dinyatakan Dalam Obligasi

Pembayaran Kupon, Jumlah Bunga Yang Ditentukan Untuk Dibayar Setiap


Periodenya(Umumnya Setiap 6 Bulan)

Tingkat Bunga Kupon, Tingkat Bunga Tahunan Yang Dinyatakan Dalam Obligasi

Contoh :
Obligasi , Nilai Pari $1.000 Bunganya $100 Pertahun.
Berapa Tingkat Bunga Kupon ?
- $100/$1.000 = 10 %
* Biasanya Ketika Obligasi Diterbitkan , Pembayaran Kupon Ditetapkan Pada Tingkat Yang
Memungkinkan Mendekati Nilai Parinya Dan Ini Dapat Menjadi Tingkat Bunga Kupon Yang Tetap.
HARGA OBLIGASI
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan
dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai
nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50
juta = Rp 50 juta.
at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x
Rp 50 juta = Rp 51 juta
at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98%
x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi adalah :
Kondisi Makroekonomi Indonesia
Kondisi Industri dari Emiten
Kinerja Emiten (kemampuan memenuhi kewajiban hutang)
Struktur Instrumen
Likuiditas Pasar

KODE OBLIGASI

AAAA : Singkatan nama emiten


BBB : Kode nomer obligasi yg diterbitkan
CC

: Suku bunga & opsi-opsi turunan

: Tipe obligasi (B = Bond ; C = Convertible

Bond ; W = Bonds with Warrant ; T = Medium Term

Notes ; Y = Money Market ; M = Miscellaneous)


E

: Tipe suku bunga (F = Fixed Rate ; Z = Zero

FG

: Kode dari scriptless

Rate ; V = Variable)

MEKANISME PERDAGANGAN OBLIGASI DI PASAR SEKUNDER


Umumnya obligasi diperdagangkan dengan mekanisme di luar bursa atau sering disebut over the
counter market (OTC). Dalam skema ini maka transaksi dilakukan secara negosiasi anta dealer
obligasi. Sebagai gambaran, jika suatu pihak ingin melakukan pembelian obligasi, maka pihak tersebut
menghubungi dealer obligasi (dapat berupa perusahaan efek atau bank) dan selanjutnya dealer
tersebut akan melakukan kontak (umumnya via telpon)kepada dealer lainnya dan negosiasi harga
dilakukan.
Selanjutnya, Bursa Efek Surabaya mengembangkan system perdagangan obligasi did lam bursa (on
the counter market). Dalam skema ini, mekanisme perdagangan obligasi mirip dengan mekanisme
perdagangan saham.
Dengan demikian, saat ini terdapat dua skema mekanisme perdagangan obligasi, yaitu melalui bursa
dan di luar bursa.
Keterangan
Mekanisme
Jenis Penawaran
Harga
Batas Harga
Satuan Perdagangan
Settlement

Pasar Reguler
Continuous auction
(lelang berkesinambungan)
Firmed Quotation
Trade by clean price (%)
Settlement by procced (CP + AL)
Max. Bid-offer spread 50 bps
Daily price limit 250 bps
1 lot size = satuan pemindah bukuan
(akan diubah 1 lot = Rp5 juta
T+2

Pasar Negosiasi
Put through
(kesepakatan antar pihak)
Advertising
Trade by clean price (%)
Settlement by procced (CP +AL)
Daily price limit 250 bps
1 lot size = satuan pemindah bukuan
(akan diumah 1 lot = Rp1)
T + 1 s/d T + 7

BIAYA TRANSAKSI OBLIGASI


1. AB dapat mengenakan komisi kepada nasabah setinggi-tingginya 1% dari nilai nominal transaksi
2. Bursa mengenakan biaya transaksi kepada AB berdasarkan nilai nominal per transaksi jual atau
beli sebagai berikut :
Jenis Pasar

Per Nilai Nominal Transaksi (NNT) Jual atau Beli


NNT Rp500 juta Rp500 juta <NNTRp10 miliar

Rp10 miliar

Pasar Reguler

Rp20.000

0.005% (0.5 bp)

0.003575% (0.375 bp)

Pasar Negosiasi

Rp35.000

0.0075% (0.75 bp)

0.005% (0.5 bp)

3. Biaya transaksi di bursa sudah termasuk: jasa kliring KPEI dan jasa penyelesaian KSEI
4. Dana jaminan KPEI adalah 0.00125% (0.125 bp) dari nilai transaksi.
Bagaimana Perbandingan Transaksi Obligasi di Bursa dan di Luar Bursa?
Keunggulan

Transaksi Bursa

Di Luar Bursa

Satuan Nominal Perdagangan

Rp5 juta

Rata-rata Rp1 miliar

Transparasi Harga

Ya

Tidak

Jaminan Penyelesaian Transaksi

Ya

Tidak

Pajak atas Bunga dan Diskonto

20% final

PPh Pasal 23 dan pada akhir


tahun dikenakan tariff umum

Likuiditas

Dapat diperjualbelikan setiap

Harus bernegosiasi untuk

saat di bursa

mendapatkan lawan transaksi

MANFAAT MEMBELI OBLIGASI


1. Bunga
Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam presentase dari
nilai nominal.
2. Capital gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga
investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain. Capital gain juga dapat
diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari
nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperolehb pembayaran
senilai dengan harga nominal.

RISIKO MEMBELI OBLIGASI


Resiko membeli pada obligasi :
a. Gagal bayar (deflault)
Kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada
waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain
yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.
b. Capital loss
Obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah dari harga
belinya.
c. Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang
telah diterbitkan. Obligasi demikian biasanya akan ditarik kembali pada saat suku
bunga secara umum menunjukkan kecenderungan menurun. Biasanya untuk
mengkompensasi kerugian ini, emiten akan memberikan premium.

PERINGKAT OBLIGASI
Peringkat obligasi (Bond Rating) adalah simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen peringkat
untuk menunjukan risiko dai obligasi. Dua agen pemeringkat obligasi terkenal di dunia adalah Standard
& Poors (S&P) dan Moodys Investor Sevices Inc. Di Indonesia, obligasi diperingkat olrh PT. PEFINDO
dan PT KASNIC Credit Rating
AAA
AA
A

BBB

BB
B
CCC
CC

Ranking tertinggi dari Standar and poors dan menunjukan kemampuan yang sangat kuat
dalam membayar pokok dan bunga
Obligasi yang dikualifikasikan sebagai obligasi berkualitas tinggi, dengan perbedaan
sangat kecil dari AAA
Obligasi yang memiliki kemampuan yang kuat untuk membayar pokok dan bunga
walaupun mereka lebih rentan terhadap efek merugi dari perubahan situasi dan kondisi
perekonomian
Obligasi yang dianggap memiliki kemampuan yang mencukupi untuk membayar pokok
dan bunga, walaupun mereka biasanya menunjukan parameter perlindungan yang
memadai, namun kondisi perekonomian yang merugi atau perubahan keadaan biasanya
dapat melemahkan kemampuan membayar pokok dan bunga obligasi, dibandingkan
kategori A
Obigasi pada peringkat BB, B, CCC, dan CC secara berturut-turut semakin rapuh
kemampuannya, Obligasi yang masuk ke dalam peringkat ini mulai bersifat spekulatif
dalam hal kemampuan perusahaan membayar bunga dan pokok pinjaman

Anda mungkin juga menyukai