Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROSES PENGOLAHAN PANGAN

MINERAL UTAMA

disusun oleh:
Ridya Amir

(21030113060059)

Indya Eka Yuliasasri (21030113060060)\


Rivina Diah Nur R

(21030113060061)

Dewi Indrawati

(21030113060062)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya, makalah Proses Pengolahan Pangan yang berjudul Mineral Utama
ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini berisi tentang pengertian mineral
utama, macam-macam mineral utama, dll.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Ir. Hj. Wahyuningsih M. Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Teknik Kimia Universitas Diponegoro.
2. Dra. FS Nugraheni, M.Kes, selaku Dosen Mata Kuliah Proses Pengolahan
Pangan, serta
3. Pihak-pihak yang membantu dan tidak biasa disebutkan satu persatu.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang sekiranya ingin
tahu lebih luas mengenai ilmu dibidang Pengolahan Pangan khususnya tentang
materi mineral utama.
Kritik dan saran dari pembaca tetap penulis harapkan agar makalah ini lebih
sempurna.

Semarang, 2 April 2015


Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... i


Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
Bab II. ISI
2.1 Mineral Utama......................................................................
2.2 Macam-macam Mineral Utama dan Fungsinya.....................................
2.3 Mineral pada bantuan beku ..............................................................
2.4 Mineral pada bantuan sedimen.................................................................
2.5 Mineral pada bantuan metamorf.........................................................

BAB V
KESIMPULAN.................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang
memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami.
Istilah mineral termasuk

tidak

hanya

juga struktur mineral. Mineral

bahan komposisi

kimia tetapi

termasuk dalam komposisi unsur murni

dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk

yang

diketahui

(senyawaan

organik

biasanya

tidak

termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.


Mineral merupakan komponen utama dalam makanan. Bahan mineral
dapat berupa garam anorganik/bahan organik atau dapat digabung dengan
bahan organik, seperti fosfor yang digabung dengan fosfoprotein dan logam
digabung dengan enzim. Mineral juga merupakan unsur isensial bagi fungsi
normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi
cairan tubuh dimana 65% adalah air.

1.2 Rumusan Masalah


Pada makalah ini, ada beberapa masalah yang akan dibahas, seperti :
1. Apa yang dimaksud dengan mineral utama?
2. Apa sajakah yang termasuk ke dalam mineral utama?
3. Darimana sajakah sumber mineral tersebut berada? Apakah fungsi
dari masing-masingnya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui yang dimaksud dengan mineral utama.
b. Mengetahui macam-macam mineral utama
c. Mengetahui sumber mineral utama dan fungsinya
BAB II
ISI
2.1 Mineral Utama

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang


memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami.
Istilah mineral tersebut tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral
disebut mineralogi.
Mineral merupakan komponen utama dalam makanan. Bahan mineral
dapat berupa garam anorganik/bahan organik atau dapat digabung dengan
bahan organik, seperti fosfor yang digabung dengan fosfoprotein dan logam
digabung dengan enzim. Mineral juga merupakan unsur isensial bagi fungsi
normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi
cairan tubuh dimana 65% adalah air.
2.2 Macam-Macam Mineral dan Fungsinya
2.2.1 Kalsium (Ca)
Kalsium disebut juga zat kapur. Kalsium merupakan mineral yang
paling banyak terdapat dalam tubuh serta paling dibutuhkan. Kebutuhan
kalsium setiap tubuh berbeda-beda. Anak-anak pada masa pertumbuhan,
remaja, wanita hamil, dan ibu yang sedang menyusui memerlukan
kalsium dengan jumlah yang lebih banyak. Kalsium berfungsi sebagai
bahan pembentuk tulang, kontraksi otot, dan membantu proses
pembekuan darah apabila terjadi luka. Bahan makanan yang banyak
mengandung zat kapur, antara lain:

Susu
Telur
Kacang-kacangan
Ikan
Kentang
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh,

pembentukan tulang tidak sempurna dan menimbulkan kekejangan otot.


2.2.2

Fosfor (P)

Fosfor (P) juga berfungsi sebagai bahan pembentuk tulang bersama


kalsium. Selain itu, fosfor juga berperan penting dalam berbagai reaksi
kimia di dalam tubuh, misalnya untuk mengatur kinerja enzim. Sumbersumber fosfor, antara lain :

Telur
Daging
Biji-bijian yang masih memiliki kulit ari
Kacang-kacangan
Susu
Kekurangan fosfor dapat mengakitbatkan tulang dan gigi menjadi

rapuh serta menimbulkan penyakit rakitis.


2.2.3

Zat Besi (Fe)


Kadar zat besi dalam tubuh tidak seberapa banyak, yaitu hanya
sekitar 0,002 kg untuk badan seberat 50 kg. Mineral ini berfungsi sebagai
pembentuk hemoglobin (zat warna merah darah). Zat besi terdapat di
dalam bahan-bahan makanan yang berupa, antara lain:

Telur
Sayur-sayuran
Biji-bijian
Hati
Kekuarangan

zat

besi

mengakitbatkan

penyakit

anemia

(kekurangan sel-sel darah).


2.2.4

Yodium
Fungsi utama yodium ialah sebagai pembentuk hormon tiroksin
yang mengatur bermacam-macam aktivitas alat-alat tubuh dan mengontrol
kecepatan pertumbuhan seseorang. Kekurangan hormon tiroksin akan
mengakibatkan kretinisme (tubuh kerdil). Kekurangan yodium pada orang
dewasa dapat menimbulkan pembengkakan gondok (penyakit gondok).
Sumber-sumber makanan yang mengandung yodium, antaralain ikan laut,
tiram, kerang, dan makanan lain yang berasal dari laut.
Penyakit gondok, sebagai akibat kekurangan yodium, banyak
diderita oleh orang-orang di daerah pegunungan yang air minumnya

sedikit

sekali mengandung yodium. Oleh karena itu, pemerintah

menganjurkan penggunaan garam beryodium agar kebutuhan yodium


tubuh tercukupi dan terhindar dari penyakit gondok.
2.2.5

Natrium (Na) dan Klorin (Cl)


Gabungan unsur natrium dan klorin membentuk senyawa yang
dikenal sebagai garam dapur (NaCl). Di dalam tubuh, natrium berfungsi
mengatur denyut jantung dan membantu proses perambatan impuls saraf.
Natrium bersama-sama klorin berfungsi memelihara keseimbangan cairan
tubuh. Selain itu, klorin di dalam lambung merupakan komponen
penyusun asam lambung atau asam klorida (HCI).
Kekurangan natrium dapat menyebabkan kekejangan dan kelelahan
otot. Bahkan pengeluaran natrium yang berlebihan akibat terlalu banyak
mengeluarkan keringat ketika berolahraga atau bekerja keras dapat
menyebabkan keram otot. Namun, kelebihan konsumsi natrium dalam
bentuk garam dapur dapat meningkatkan tekanan darah. Bahan makanan
yang banyak mengandung natrium dan klorin, antaralain garam dapur,
daging, ikan, susu, dan telur.

2.2.6

Seng (Zn)
Mineral seng berperan dalam metabolisme protein, penyembuhan luka,
dan kesehatan kulit. Selain itu, seng juga berfungsi penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Bahan makanan
yang mengandung seng, antara lain daing, ikan, hati, telur dan susu.

2.3 Mineral pada Batuan Beku


2.3.1Mineral Utama
Pada dasarnya mineral pembentuk batuan beku sebagian besar
(90%) mengandung oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium,
sodium, potasium dan magnesium. Atau bisa juga dikelompokkan
berdasarkan warna mineralnya. Mineral utama dapat dilihat di Deret
Bowen.

1. Kelompok mineral gelap (Mafic) mengandung banyak unsur


magnesium (Mg) dan besi (Fe)
2. Kelompok mineral terang (Felsic) banyak mengandung unsur
aluminium (Al), kalsium (Ca), Natrium (Na), kalium (K) dan
silium (Si)
Sebelah kiri mewakili mineral gelap dan sebelah kanan mewakili
mineral terang.Mineral-mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi
magma yang menjadi penentu dalam penamaan batuan.
Deret Bowen secara umum menggambarkan urutan kristalisasi
mineral sesuai dengan penurunan suhu (bagian kiri) dan perbedaan
kandungan magma (bagian kanan), dengan asumsi bahwa semua
magma berasal dari magma induk yang bersifat basa.
Bagian ini dibagi menjadi 2 cabang, kontinyu dan diskontinyu
1. Deret Kontinyu

Deret ini dibangun dari feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu,


mineral awal akan ikut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya.
Dari bagan, plagioklas yang kaya kalsium akan terbentuk terlebih
dahulu, seiring dengan penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi
dengan sisa larutan magma yang pada akhirnya akan membentuk
plagioklas yang kaya dengan sodium. Demikian seterusnya hingga
plagioklas yang kaya kalsium dan sodium habis dipergunakan. Karena
mineral awal akan terus bereaksi, maka sulit ditemukan plagioklas
yang kaya kalsium di alam bebas.
2. Deret Diskontinyu
Deret ini dibangun dari mineral ferro-magnesian sillicates. Dalam
deret ini, satu mineral ini akan bereaksi menjadi mineral lain pada
suhu tertentu dengan melakukan reaksi dengan larutan sisa magma.
Bowen menemukan bahwa pada suhu tertentu akan membentuk olivin
yang jika diteruskan akan bereaksi dengan sisa larutan magma
membentuk pyroxene. Jika pendinginan dilanjutkan, akan terbentuk
biotite (sesuai skema). Deret ini berakhir ketika biotite mengkristal,
yang berarti semua besi dan magnesium dalam larutan magma telah
habis untuk membentuk mineral.
2.3.2Mineral Ikutan/Tambahan
Mineral tambahan adalah mineral-mineral yang terbentuk akibat
kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah yang sedikit. Mineral ini
tidak menjadi pedoman dalam menentukan nama batuan. Contoh:
Zirkon, magnesit, hematit, pirit, rutil apatit, garnet, sphen.
2.3.3Mineral Sekunder
Mineral sekunder merupakan mineral hasil ubahan mineral
utama, dari hasil pelapukan, dari reaksi hidrotermal maupun hasil
metamorfosisme terhadap mineral utama. Contohnya adalah serpentit,
kalsit, serisit, kalkopirit, kaolin, klorit, pirit.

2.4 Mineral pada Batuan Sedimen


Mineral batuan sedimen dapat berasal dari mineral rombakan dari
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.Selain mineral
rombakan, mineral pembentuk batuan sedimen dapat berasal dari
presipitasi kimia secara langsung.
Adapun contoh mineral-mineral rombakan sebagai pembentuk
batuan sedimen yaitu quartz, micca, feldspar (asal batuan beku), calcite,
dolomite, anhydrite (asal batuan sedimen) dan garnet (asal pecahan dari
batuan metamorf). Namun pada batuan sedimen dapat pula satu jenis
mineral (mono-mineral) mendominasi batuan karena langsung dari
pesipitasi kimiawi. Misalnya Calcite, yang mendominasi pada limestone
(batu gamping).
2.5 Mineral pada Batuan Metamorf
Mineral yang membentuk batuan metamorf adalah mineral asal
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf yang berubah karena
proses metamorfosis. Proses metamorfosisme mengubah mineral menjadi
kondisi berikut:
1. Terbentuk mineral baru, dan/atau
2. Membentuk mineral yang sama namun memiliki sifat yang berbeda
karena menyesuaikan kondisi lingkungan yang baru.
Sebagai contoh perubahan pada kondisi pertama yaitu mineral
olivine terubah menjadi asbestos, dan mineral homblende membentuk
serpentine. Sedangkan perubahan pada kondisi kedua yaitu mineral calcite
tetap calcite, dan quartz tetap quartz.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Mineral merupakan komponen utama dalam makanan. Bahan mineral
dapat berupa garam anorganik/bahan organik atau dapat digabung dengan
bahan organik, seperti fosfor yang digabung dengan fosfoprotein dan logam
digabung dengan enzim. Mineral juga merupakan unsur isensial bagi fungsi
normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi
cairan tubuh dimana 65% adalah air.
Mineral dibutuhkan tubuh untuk mengaktifkan ratusan reaksi enzim
dalam tubuh. Oleh karena itu, mineral sama pentingnya dengan vitamin.
Kalsium bermanfaat untuk membangun tulang dan gigi, bertanggung jawab
pada kontraksi otot, impul saraf, kerja jantung, dan pembekuan darah yang
benar. Magnesium mendukung struktur tulang, hati, menjaga keseimbangan
alkalin tubuh. Sodium menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan
tubuh, dan impul saraf. Potasium memaksimalkan membran sel, penting
untuk ritme jantung. Zinc sintesis protein, transportasi karbondioksida,
memengaruhi fungsi seksual, metabolisme karbohidrat, menyembuhkan luka.
Besi penting untuk formasi hemoglobin, transportasi oksigen.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral
http://www.artikelsiana.com/2014/12/macam-macam-mineral-fungsifungsi.html#_
http://kyubhil.blogspot.com/2013/03/mineral-pembentuk-batuan.html

Anda mungkin juga menyukai