Anda di halaman 1dari 4

Lesi primer dari penyakit kelamin umumnya terjadi di daerah genetalia, dapat juga dijumpai pada bibir

atau mukosa mulut sebagai akibat kontak orogenital.


Lesi primer dan sifilis bawaan ditandai oleh timbulnya nodul yang pecah setelah beberapa hari dab
meninggalkan borok/luka dengan tepi keras yang tidak sakit. Biasanya terjadi pembengkakan serta
kekenyalan kelenjar limfe servikal. Lesi primer (chancre) ini sangat infektif dan oleh karena itu harus
diperiksa dengan hati-hati. Sifilis primer biasanya mereda setelah 8-9 minggu tanpa meninggalkan
jaringan parut.
Sifilis sekunder secara klinis akan muncul kira-kira 6 minggu setelah infeksi primer dan ditandai oleh
sebuah ruam makular atau papular, demam, lesu, sakit kepala, limfadenopati umum, serta sakit pada
tenggorokan. Pada kira-kira sepertiga penderita, mukosa akan terlibat dan lesi digambarkan sebagai
lesi jejak siput. Sifilis sekunder ini akan hilang dalam 2-6 minggu.
Sifilis dapat terjadi laten dan menimbulkan lesi tersier beberapa tahun setelah infeksi pertama. Dua
lesi yang dikenali sebagai tanda sifilis tersier adalah gumma di langit-langit, serta leukoplakia pada
permukaan dorsal lidah.

Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri yang disebut spiroketa. Penyebarannya tidak seluas gonorea, tetapi
lebih menakutkan karena kerusakan yang mungkinditimbulkannya lebih besar. Seperti gonorea,
penyakit ini disebarkan melalui kontak langsung dengan luka-luka pada orang yang ada pada stadium
menular.Spiroketa, seperti gonokokus, adalah mikrobe yang tidak tahan berada di luar tubuh manusia,
sehingga kemungkinan tertulari dari benda mati sangat kecil.Treponema pallidum masuk ke dalam
tubuh sewaktu terjadi hubungankelamin melalui luka-luka goresan yang amat kecil pada epitel,
dengan caramenembus selaput lendir yang utuh ataupun mungkin melalui kulit yang utuhlewat
kantung rambut. Masa inkubasi sifilis berkisar 10-90 hari (rata-rata 21 hari)setelah infeksi. Bila tidak
diobati, sifilis dapat timbul dalam beberapa stadium penyakit. Sifilis berjangkit secara alamiah hanya
pada manusia dan terutamaditularkan lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang terinfeksi kepada
janinnya(sifilis bawaan atau sebelum lahir) lewat ari-ari. Pada kasus yang tidak diobati25% di antara
janin meninggal meninggal sebelum lahir 25-30% meninggalsegera setela dilahirkan yang lain
menunjukkan gejala komplikasi lanjut(misalnya menjadi tuli).Sejumlah besar treponema dalarn darah
dan jaringanmusnah selama sifilis sekunder. Penisilin adalah adalah antibiotik yang dipilihuntuk
pengobatan sifilis.
x

Etiologi dan patogenesis

Treponema pallidum

Karakteristik

Penyebab sifilis adalah spiroketaTreponema pallidum, mikroorganisme ini halus, berpilin ketat dengan
ujung meruncing dan terdiri dari 6 sampai 14spiral,berukuran lebar 0,25 sampai 0,3 um dan panjang 6
sampat 15 um.Organisme ini dapat dikenali paling jelas pada suatu spesimen klinis yang berasal dari
luka sifilitik stadium primer dan sekunder dibawah mikroskop medan gelap,ini jelas terlihat dari bentuk
spiral dan pergerakannya yang seperti putaran pembuka sumbat.Treponema pallidum mempunyai
membran luar, atau selongsong yang disebut periplas yang melingkungi komponen-komponen dalam
sel(keseluruhannya disebut silinder protoplasma). Suatu filamen aksial, yang terdiri dari tiga sampai
enam fibril, terletak diantara periplas dan silinder protoplasma.
Walaupun lesi primer dari penyakit kelamin ini umumnya terjadi di daerah genetalia,dapat juga di
jumpai di bibir,mukosa mulut sebagai kontak orogenital.
1.

Gejala pertamanya adalah munculnya bisul kecil kerasyang disebut syanker pada situs infeksi.
Biasanya di ujung batang pelir pada priadan di leher rahim atau vagina wanita. Syanker itu
terlihat jelas pada pria, tetapi pada wanita seringkali tersembunyi. Bisul itu tidak gatal ataupun
sakit. Jadi sifilis primer dapat berkembang tanpa diketahui. Treponema biasanya dapat
ditemukandi dalam syanker semacam itu melalui pemeriksaan mikroskopis medan gelap.Juga
dalam stadium ini, spiroketa menyerang kelenjar getah bening,menyebabkan menjadi lebih
besar dan keras. Setelah 3-5 minggu, syanker itusembuh secara spontan, dan penyakit itu dari
luar nampak tenang-tenang saja.Tetapi sementara itu organisme tersebut disebarkan lewat
aliran darah ke seluruhtubuh.

Lesi primer dari sifilis bawaan ditandai oleh timbulnya nodul yang pecah setelah beberapa hari dan
meninggalkan borok atau luka dengan tepi keras yang tidak sakit.Biasanya terjadi pembengkakan
serta kekenyalan kelenjar limfe servikal.Lesi(chancre) ini sangat inefektif dan oleh karena itu harus
diperiksa dengan sangat hati-hati.Sifilis primer biasanya mereda setelah 8-9 minggu tanpa
meninggalkan jaringan parut.
Sifilis sekunder secara klinis akan muncul kira-kira 6 minggu setelah infeksi primer dan ditandai oleh
sebuah ruam makular atau papula,demam,lesu,sakit kepala,limfadenopati umum serta sakit pada
tenggorokan.Pada kira kira sepertiga penderita,mukosa akan terlibat dan lesi digambarkan sebagai
lesi jejak siput.Sifilis sekunder ini akan hilang dalam 2-6 minggu.
Sifilis dapat menjadi laten dan menimbulkan lesi tersier beberapa tahun setelah infeksi
pertama.Untunglah sekarang ini lesi sifilis tersier jarang sekali dijumpai.Dua lesi yang dikenali sebagai
tanda sifilis tersier adalah gumma di langit-langit serta leukoplakia pada permukaan dorsal lidah.
Sadium ini timbul pada sekitar 30%dari orang-orang yang tidak diobati dan dapat terjadi 5 sampai 40
tahun sesudahinfeksi mula-mula. Hasil kerja spiroketa secara diam-diam tetapi mematikanselama
stadium laten itu menjadi jelas. Luka-luka patogenik tersier terjadi padasistim safar pusat, sistim
pembuluh darah jantung, kulit dan organ-organ vital lainseperti mata, otak, tulang, ginjal dan hati.
Luka-luka ini yang disebut gumata lalu pecah dan menjadi borok .Penderita dapat terserang sakit jiwa,
kebutaan atau penyakit jantung ; dan akhirnya dapat meninggal.

Gambaran Klinis

Stadium I (Syphilis primer)


1.

Ulser kronis pada tempat infeksi, keras, indurasi, tidak sakit chancre

2.

Lesi tidak ada eksudat

3.

Lokasi; genital (umumnya), bibir, rongga mulut, jari

4.

Lymphadenopathy regional

5.

Lesi sembuh 3-12 minggu dengan sedikit atau tidak terjadi jaringan parut periode latent

Syphilis primer pada lidah

Stadium II (Syphilis sekunder)


1.

Mulai setelah 2-10 minggu

2.

Mocous patches (Ulser mukosa yang ditutupi oleh eksudat)

3.

Rash makulopapular berwarna coklat kemerahan.

4.

Condyloma latum pada permukaan kulit dan mukosa

5.

Lymphadenopathy.

6.

demam, flulike symptoms.

7.

Tahap ini juga dapat sembuh spontan (periode latent)

Syphilis sekunder; mocous patches pada gingiva

Stadium III (Syphilis tertier)

1.

Timbul beberapa tahun setelah infeksi

2.

Gumma (ulser destruktif) pada berbagai organ

3.

IO; khas pada palatal perforasi palatal.

4.

Glositis dengan mukosa atropi

5.

4x beresiko terjadi squamous sel carcinoma

6.

Melibatkan sistem kardiovaskular dan CNS

7.

Tahap ini jarang, krn tx antibiotik yang efektif.

Syphilis kongenital
1.

Manifestasi pada berbagai sistem organ saat perkembangan janin

2.

Rash mukokutan tampak diawal

3.

Infeksi tulang fomer deformitas nasal (saddle nose)

4.

Periostitis tibia, pertumbuhan tulang ke anterior deformitas; saber shin

5.

hutchinsons triad;

Reaksi inflamasi pada kornea

Tuli

Abnormalitas gigi insisivus/molar (screwdriver-shaped incisor, mulberrry molar).

Diagnosa

Diagnosa sifilis biasanya dapat ditentukan dari gabungan informasimengenai gejala, sejarah eksposi,
dan uji darah yang positif atau dengan pemeriksaan mikroskop medan gelap.Hasil positif pengamatan
luka dengan mikroskop medan gelap (untuk sifatmorfologis dan pergerakan spiroketa) adalah cara
satu-satunya untuk membuatdiagnosis sifilis primer yang pasti. Untuk sifilis sekunder juga, diagnosis
yang pasti bergantung kepada pemeriksaan dengan mikroskop medan gelap terhadapeksudat dari
luka basah pada kulit dan bukan pada mulut. (Rongga mulutmungkin banyak mengandung spiroketa
yang bukan penyebab sifilis). Uji-ujiserologis sifilis reaktif atau dapat diandalkan pada stadium kedua
penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai