OBAT ANTIDEPRESAN
DISUSUN OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
DENI EKAWATI
NURUL ISNANIYAH A
ANISA ROCHAYATI
HANIF WIRAWAN
MOH. ABID FIKRI
(12620729)
(12620747)
(12620725)
(12620733)
(12620744)
BAB 1
PEMBAHASAN
Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya
aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan
Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah
yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat,
malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh
kondisi medis, efek samping obat, atau aktivitas kehidupan. Kondisi yang cukup
parah menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau perusakan dalam
keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting lainnya.
Obat depresi/ antidepresan / anti depresi adalah obat yang digunakan
untuk membantu orang yang mengalami depresi. Banyak orang depresi membaik
dengan pengobatan obat-obat depresi yang ada. Antideprasan merupakan obatobat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi,
termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir.
Antidepresan digunakan untuk tujuan klinis dalam sejumlah indikasi
termasuk yang berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No.
1
Golongan
Trisiklik
Jenis obat
Amitriptyline,
Efek samping
Efek psikiatrik :
Masalah Keperawatan
Gangguan pola tidur b/d
(tricyclic
antidepressan
ts ; TCA)
Tetrasiklik
imipramine,
clomipramine,
tianeptine,
opipramol ,
Desipramine,
protiptilyne
Maprotiline,
mianserin,
amoxapine
kemungkinan
menginduksi episode
manic pada pasien
gangguan bipolar1 dan
dan pada pasien tanpa
riwayat gangguan
bipolar1
Efek Nurologis :
Stimulasi psikomotor :
tremor (Desipramine,
protiptilyne)
Efek Antikolinergik:
Mulut kering,
konstipasi,mual,
pandangan kabur, retensi
urin.
Sedasi :
Mengantuk
Efek Autonomik :
Hipotensi ortostatik
Efek Jantung :
Takikardi, pendataran
gelombang T,
perpanjangan interval QT,
depresi segmen ST
Efek psikiatrik :
kemungkinan
menginduksi episode
manic pada pasien
gangguan bipolar1 dan
dan pada pasien tanpa
riwayat gangguan
bipolar1
Efek Nurologis :
Amoxapine : gejala
parkinsonisme, akatsia,
diskinesia, karena
aktivitas penghambatan
dopaminergik oleh salah
satu metabolitnya
Maprotilyne : kejang, jika
dosis ditingkatkan terlalu
cepat
Efek Antikolinergik :
Mulut kering, konstipasi,
efek obat
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
efek obat (mual)
Nyeri perut b/d efek obat
Gangguan eliminasi fekal
b/d efek obat (konstipasi)
Gangguan eliminasi urin
b/d efek obat (retensi
urin)
Gangguan persepsi
sensori (penglihatan) b/d
efek obat (pandangan
kabur)
Resiko penurunan curah
jantung b/d efek obat
(perubahan frekuensi /
irama jantung)
Selective
serotonin
reuptake
inhibitor
(SSRI)
Citalopram,
Fluoxetine,
Paroxetine,
Sertraline,
Fluvoxamine
Inhibitor
Oksidase
Monoamine /
Monoamine
oxydase
(MAO
Inhibitor)
Tranylcypromi
ne,
Maclobemide
Hipotensi ortostatik ,
penambahan BB, edema,
disfungsiseksual,
insomnia. (paling sering)
1.Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
irama jantung)
8. Ansietas b/d efek obat
9. Resiko jatuh b/d efek obat (hipotensi ortostatik)
10. Gangguan cairan dan elektrolit b/d efek obat (diare)
11. Nyeri perut b/d efek obat
NURSING CARE PLAN
No. Dx. Kep.
Tujuan & KH
Intervensi
Rasional
1.
Gangguan
Tujuan:
1. mengetahui
setelah
efek obat
tindakan keperawatan
dilakukan
selama 2 x 24 jam
pasien merasa lebih
segar,
tidak
mengalami gangguan
tidur .
Kriteria Hasil:
Px Megungkapkan
secara verbal, Px
tidak sering
terbangun, tidurnya
tidak terganggu, px
tampak rileks, mata
tidak cowong
- Tanda vital dalam
TD:100-130/60-90
yang mengandung
N:60-100x/m
S:36,5-37,5 C
kafein.
5. Batasi pengunjung
pada malam hari
untuk
efek
santai (tenang).
3. Berikan tindakan yang
sentuhan/masase,
nyaman
memperlambat
nyaman, seperti:
yang
membuat pasien
suasana
pasien.
3. memberikan
stimulasi sesori,
batas normal
mmHg
melakukan aktifitas.
2. Berikan/ciptakan
lingkungan yang
vital
mempengarahui
tidur pasien.
5.
Jumlah
pengunjung
yang
akan
saat tidur
pasien
RR:12-20 x/m
2.
Perubahan
Tujuan:
nutrisi kurang
setelah
dari
tingkat tidur
1. Auskultasi
dilakukan
tindakan keperawatan
kebutuhan
selama 2 x 24 jam
tubuh b/d
pasien
Menunjukkan
efek obat
berat
badan
(mual)
stabil
yang
Kriteria Hasil:
a. Klien tidak
mengalami mual dan
muntah
b. Klien mau
menghabiskan porsi
makanannya
c. Berat badan klien
usus.
2. Catat
dan
adanya
laporkan
normal.
anoreksia, 2. mengertahui
kelelahan
penyebab
umum/nyeri,
nyeri
abdomen, munculnya
perubahan
nutrisi
kurang
dari
timbang
berat
adanya
penurunan
berat
badan.
4. Anjurkan
pasien
tidak mengalami
untuk
makan
penurunan
meningkatkan jumlah
makan
dan
makanan
dan
juga
kecil,
dengan menggunakan
nutrisi.
4. Meningkatkan
asupan kalori untuk
peningkatan nutrisi.
5. karena penyerapan
nutrisi akan idak
maksimal
atau
terganggu.
6. untuk mempercepat
pasien
mendapat
normal
/ideal.
kopi
makanan
dan
berserat
menyebabkan
diare
(mis.
Apel,
jambu dll).
6. Kolaborasikan
pemberian diet tinggi
3.
Gangguan
Tujuan:
eliminasi
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
obat
1x 24 jam pasien
(konstipasi)
untuk melancarkan
eliminasi fekal
2. Untuk melunakkan
eliminasi feses
3. Untuk
mengembalikan
keteraturan pola
defekasi klien
4. Untuk melunakkan
feses
tanpa perlu
mengejan
4.
Resiko jatuh
b/d efek obat
(hipotensi
ortostatik)
berlebihan
Tujuan :
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
1x 24 jam pasien
perlahan-lahan dan
1.
Mengetahui tanda
2.
vital klien
Mencegan agar
3.
4.
5. Mencegah
hipotensi
adrenergik 1yang
ortostatik
rendah