UU PERS

Pasal 6 ayat c menyatakan

mengembangkan pendapat umum
berdasarkan informasi yang tepat,
akurat dan benar

KODE ETIK HUMAS

Pasal 3 ayat 3 Anggota HUMAS
pemerintah menyampaikan informasi
publik yang benar dan akurat serta
membentuk citra HUMAS Pemerintah
yang positif di masyarakat

Penjelasan :
Setiap informasi yang ingin di sampaikan kepada masyarakat baik Pers maupun
HUMAS harus benar dan akurat. Setiap berita harus diselidiki dahulu
kebenarannya agar tidak menjadi berita yang dapat membohongi masyarakat
sehingga tidak merusak nama baik HUMAS maupun Pers
UU PERS
Pasal 5 Pers nasional berkewajiban
memberitakan peristiwa dan opini
dengan menghormati norma agama
dan rasa kesusilaan masyarakat serta
asas praduga tak bersalah

KODE ETIK HUMAS

Kode Etik Profesi Asosiasi Perusahaan
Public Relations Indonesia (APRI), Pasal
13 mengenai Mencemarkan Anggotaanggota Lain, disebutkan bahwa
seorang anggota tidak akan dengan
itikad buruk mencemarkan nama baik
atau praktik profesional lainnya.

Penjelasan :
Bidang Pers maupun humas sangat menjunjung tinggi keprofesionalan dalam
bekerja, dan tidak diizinkan bagi anggotanya (Pers dan humas) untuk mencoreng
nama baik kedua profesi ini dengan membuat fitnah ataupun mencemarkan
nama baik orang/organisasi lain dengan suatu kebohongan.
UU PERS
Pasal 4 : Dalam mempertanggung
jawabkan pemberitaan di depan
hukum, wartawan mempunyai hak
tolak

KODE ETIK HUMAS

Pasal 5: Seorang anggota (kecuali
apabila diperintahkan oleh aparat
hukum yang berwenang) tidak akan
menyampaikan atau memanfaatkan
informasi yang diberikan kepadanya,
atau yang diperolehnya, secara pribadi
dan atas dasar kepercayaan, atau yang
bersifat rahasia, dari kliennya, baik di
masa Ialu, kini atau di masa depan,
demi untuk memperoleh keuntungan
pribadi atau untuk keuntungan lain
tanpa persetujuan jelas dari yang
bersangkutan.

Penjelasan :
Hak tolak pada Pers adalah adalah agar wartawan dapat melindungi sumbersumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan identitas sumber
informasi. Pada Humas juga tidak di ijinkan untuk menyampaikan informasi atau
memanfaatkan informasi yang bersifat rahasia tanpa persetujuan dari klien yang

bersangkutan. Mereka sama-sama menjaga rahasia klien atau sumber informasi

dalam menjalankan tugasnya.