PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan
keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga
bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Cara
bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang untuk menuju sukses.
Tidak hanya itu pemasaran durian banyak dibutuhkan oleh para konsumen
sehingga dengan demikian bagi penanam atau bagi budidaya tanaman durian
menjadi sangat diperlukan dan dibutuhkan bagi semua pembeli.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara,
sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah
yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak
dengan aromanya.
Bernyata buah durian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Tidak hanya pada daging buahnya, tetapi juga pada kulit dan daunnya. Namun
perlu di ingat juga bahwa makan buah durian dapat meningkatkan tekanan darah.
Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup tinggi.
Tetapi durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika
dimakan tanpa berlebihan. Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali
zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca),
fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc,
mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin.
Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga
penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian.
Buah durian memiliki manfaat mineral alamiah yang mudah dicerna oleh
tubuh kita. Durian juga mengandung fosfor dan zat besi yang 10 kali lebih banyak
dari buah pisang (mas, ambon, dan beranga). Tapi karena kandungan mineralnya
yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi, durian dapat menjadi penyebab
masalah pada pergerakan usus besar. Bagi yang memiliki riwayat darah tinggi,
disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini bersama dengan alkohol karena
dapat menyebabkan stroke. Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih
sebelum dan sesudah makan durian untuk menghindari dehidrasi.
Curah hujan ideal adalah lebih dari 2000 mm pertahun dan tersebar
merata sepanjang tahun.
Lama bulan basah 9-10 bulan pertahun. Musim kering lebih dari 3 bulan
akan menggangu pematangan buah durian.
Ketinggian yang lebih ideal adalah 100 - 500 m dari permukaan air laut.
Bila ditanam pada tempat yang lebih tinggi akan terjadi penurunan
kualitas.
Durian menghendaki tanah dalam dengan drainase baik. Akar durian peka
terhadap rendaman air.
D. Budidaya Durian
a. Perbanyakan tanaman
Durian dapat diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) atau dengan
cara vegetatif.
b. Pengolahan tanah
c. Penanaman di lapangan
Lubang tanam ditutup dengan tanah lapisan atas dan lapisan bawah
kemudian dipadatkan dan diratakan.
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, pada waktu penanaman bibit
sebaiknya kita beri naungan untuk menghindari sengatan matahari, guyuran
hujan yang lebat juga untuk melindungi tanaman muda dari terjangan angin
kencang.
d. Pemeliharaa Durian
i. Penyiraman
ii. Penyiangan
iii. Pemupukan
Pada umur 1 tahun diberi 500 g NPK. Jumlah pupuk meningkat setiap tahun
1 kg NPK pada umur 2 tahun, 1.5 kg NPK pada umur 3 tahun, 2 kg NPK pada
umur 4 tahun.
e.Manenan Durian
i. Berbunga
ii. Berbuah
A.
Kesimpulan
Durian (Durio Zibethinus Murr) termasuk dalam familia Bombaceae.Berasal
dari daerah tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan
berbagai belahan dunia. Pada musim buah durian, berbagai varietas dan tipe
diperdagangkan di berbagai pasar dalam negeri. Untuk pasar luar negeri,
penyuluhan rekomendasi varietas unggul serta promosi masih perlu ditingkatkan
sesuai permintaan pasar. Demikian pula peningkatan adopsi dan aplikasi teknologi
budidaya durian di sentra produksi dalam upaya peningkatan mutu buah.
B.
kekurangan dan kekeliruan untuk itu kami sangat berharap masukan, kritik
maupun saran yang sifatnya membangun guna perbaikan penyusunan makalah kami
selanjutnya.
Latar belakang.
Durian (Durio zibethinus L.) merupakan komoditas buah-buahan yang
menjanjikan. Dari segi gizi durian memiliki kandungan gizi yang baik dan dari segi
ekonomi menguntungkan. Di Indonesia, pengetahuan budidaya durian masih
terbatas pada penelitian mengenai aspek perbanyakan bibit saja. Hal ini membuat
para petani durian berusaha menanam durian dengan mengandalkan pengalaman
saja, yang tentu saja sangat sukar untuk mendapatkannya.
Durian merupakan tanaman tahunan yang memiliki tipe pertumbuhan model
Roux yang dicirikan adanya dominansi pertumbuhan batang monopodial orthotrop
yang kontinyu (continuous growth) dengan pertumbuhan tunas tertinggi 3-5 tunas
tahun-1 dengan masa juvenil 7-12 tahun. Batang orthotropik bibit durian memiliki laju
pertumbuhan relatif yang cepat, menghasilkan cabang plagiotropik lateral yang
banyak; beberapa cabang orthotropik lateral juga dihasilkan dimana berkompetisi
dengan cabang orthotropik utama (Subhadrabandhu et al., 1991) dan pertumbuhan
cabang
plagiotrop
yang
kurang
dominan,
dimana
pada
kondisi
tidak
setahun, dengan banyak variasi waktu dari tahun ke tahun yang dipengaruhi dengan
periode musim kering dan hujan (Subhadrabandhu et al., 1991). Periode
pembungaan berlangsung pada awal bulan Oktober dan masa panen berakhir pada
pertengahan bulan Februari, jika terjadi masa berbuah kedua, pada periode ini
pembungaan terjadi pada awal Juni dan berbuah hingga pertengahan Juni (Lim,
1997).
Biji buah durian dideskripsikan oleh Garner (1976) berbentuk bulat telur
(ovoid), panjang 3,5-5,0 cm, diameter 2,5-3,5 cm. Lapisan kulit biji luar (testa)
berwarna coklat-kemerahan dan diselubungi selaput biji yang biasanya dimakan
(aril). Biji tergolong rekalsitran (Hofmann dan Seiner, 1989 dalam Brown, 1997), dan
berkecambah dalam waktu 3-8 hari dengan tipe perkecambahan hipogeal tetapi
kadang-kadang semihipogeal (Burger, 1972). Biji tipe rekalsitran memiliki laju
pertumbuhan relatif yang tinggi dalam waktu singkat, namun tingkat kematian dalam
perkecambahannya lebih tinggi pada biji yang lambat berkecambah (Luttge, 1997).
Buah tergolong buah sejati tunggal (Tjitrosepomo, 1994) berbentuk bulat
(globose), bulat telur (ovoid) atau elipsoidal (ellipsoid), panjang 25 cm, diameter 20
cm, warna hijau hingga coklat, dengan panjang duri hingga 1 cm dengan pola
pertumbuhan buah sigmoid (Subhadrabandhu et al., 1991). Laju translokasi buah
mengikuti fungsi eksponensial selama 8,2 minggu perkembangan buah, dengan
distribusi translokasi relatif 80% untuk penambahan bobot kering dan 20% untuk
respirasi. Meskipun demikian berdasarkan analisis model kompartemen Takano dan
Ogawa (1996), durian memiliki laju translokasi lebih rendah bila dibandingkan
Cinnamomum camphora (Ogawa et al., 1996). Penjelasan terhadap hal ini
didapatkan pada penelitian yang dilakukan Tongde et al., (1989); Booncherm dan
Siriphanich (1991 dalam Brown 1997) yang mendapati durian merupakan buah
Rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah dalam pembagunan pertanian yaitu:
1. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu :
Mengetahui tanaman durian
Mengetahui cara budidaya tanaman durian
Mengetahui jenis tanaman durian
2. Kegunaan
Adapun kegunaan yaitu :
Sebagai penelitian
Sebagai pembelajaran
Sebagai motifikasi dalam meningkatkan mutu pertanian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo
: Malvales
Famili
: Bombacaceae
Genus
: Durio
Spesies
: Durio zibethinus Murr
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m.
Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan
kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal,
bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau
tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm,
lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan
menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram
(opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat
kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai,
kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat
keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30
cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji
lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun.
2.2.
2.3.
Permintaan pasar.
Buah durian bukan hanya enak dimakan secara langsung, namun jika diolah
menjadi produk penganan serta minuman dingin tidak kalah enaknya. Meski olahan
durian miliki nilai jual yang tinggi, namun tetap saja direspons positif pasar.
Anik Lestari, salah satu pengelola toko oleh-oleh khas Bali, Minggu (22/5)
kemarin mengungkapkan, produk olahan buah biasanya akan lebih memiliki nilai
ekonomis tinggi dibandingkan dengan yang belum diolah. Salah satunya olahan pia
durian yang selama ini menjadi produk oleh-oleh khas dari Bali yang cukup diminati
pasar.
''Meski
harganya
mencapai
Rp
12.000
per
bungkus,
lebih
mahal
dibandingkan dengan pia isi kacang hijau maupun cokelat yang rata-rata berkisar Rp
6.000 - Rp 8.000 per bungkus, tetap saja tidak menyurutkan permintaan pasar akan
olahan durian hingga kini,'' tuturnya.
Jelas Anik, khusus untuk penganan pia disediakan dengan beragam pilihan
yang dibedakan berdasarkan rasa. Namun, jika dilihat dari perputaran barang yang
ada, penganan pia menjadi salah satu penganan yang paling laris.
Katanya, tidak kurang sekitar 50 bungkus mampu terjual per hari dan jumlah
tersebut bisa jadi mengalami lonjakan, bila memasuki musim libur sekolah. ''Pia
durian ini kami pasok dari sejumlah perusahaan lokal, di mana pasokannya
disesuaikan dengan kondisi jumlah kunjungan tamu yang ada,'' ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Mirna Astari, penjual es buah di bilanggan
Panjer, dirinya tidak bisa tiap hari menjual es jus atau es buah durian, sebab
tergantung musim. Jika musim baru dijual dan bila tidak musim sebaliknya. Namun,
ketika musim, harga jual dari es durian tidak murah bahkan bisa lebih mahal
dibandingkan minuman dengan bahan baku olahan buah lainnya.
(Soemarno, 1995). Daerah yang terlalu rendah kedalaman air tanahnya akan sangat
mengganggu akar durian. Akibatnya akan terjadi kebusukan pada akar (Wiryanta,
2001). Ditambahkan, adanya musim kemarau di daerah yang iklim keringnya
panjang dapat mengakibatkan bunga dan buah mudah rontok (Syafrial, Dewani dan
Wijana, 1995).
bagi sector
pertanian ( usaha tani ) tidak hanya berupa tenaga kerja kasar ( labor ) tetapi
menyangkut juga tenaga pemimpin (manager usaha tani yang mengatur organisasi
secara keseluruhan dalam menerapkan budidaya durian, padaumumnya tenaga
kerja yang ada sebagiaan besar merupakan tenaga kerja kasar, dalam hal ini petani
yang menggarap lahan atau buruh tani yang segaja di bayar oleh petani pemilik
untuk mengerjakan lahan garapaan, sedangkan tenaga ahli tidak terdapat dalam
system usaha Tania ini. Hal ini terjadi karna sistem usaha tani budidaya durian
masih dipandang sebagai jenis usaha tani yangbersifat tradisional.
2.5.2 Modal.
Dalam pengertiaan modal adalah barang dan jasa yang bersama faktor tanah
tanah / lahan dan tenaga kerja yang mengasilkan pertaniaan. Kehadiran modal
dalam usaha pertaniaan sagat penting adanya. Sebaptanpa jenis modal usaha
apapun tidak akan berjalan walaupun sarat-sarat lainnya telah di miliki.
Pengelolahan jenis modal usaha tersebut bila dikaitkan degan modal usaha
pertanian
dan
2.6.
1. Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan
disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm.
Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata
ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah
diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman,
2. Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang,
kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat
tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan
pemupukan
susulan
NPK
(15:15:15)
200
gr
perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan
sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan
pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau.
Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di
bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk
batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25%
pupuk
NPK
dari
dosis
sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada
tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk
kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga
durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman
selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
2.6.2. Pemangkasan Bentuk.
Durian.
Hmm...mendengar
namanya
saja
sontak
terbayang
dipraktekkan, yaitu dengan menggunakan kulit durian itu sendiri. Ambil air
secukupnya dan dituangkan pada lekukan kulit durian. Kemudian minumlah air
tersebut. Kulit durian yang berwarna putih memiliki zat penawar untuk alkohol yang
terkandung dalam durian.
Tidak hanya itu, kulit durian juga mampu menetralisir aroam durian yang
tertinggal pada tangan kita. Caranya, cukup cuci tangan dengan menggunakan kulit
bagian dalam durian tersebut. Bau durian pun lenyap.
Durian fever (demam durian) juga melanda Badan Perijinan Terpadu (BPT).
Usai jam kerja, secara kebetulan, ada penjual durian keliling yang melintas. Wanita
paruh baya tersebut memanggul tenggok (keranjang anyaman kayu) berisikan
durian lokal dan menjajakannya berkeliling dengan berjalan kaki. Tanpa dikomando,
suasana heboh pun menyeruak. Apalagi saat Sri Umiyarsi (staf loket perijinan
Kesehatan) menawarkan rekan-rekan yang lain untuk menikmari lezatnya buah yang
termasuk famili Bombaceae ini. Hampir semua karyawan BPT yang masih berada
dikantor spontan menyerbu
berikut ini ada tips yang bisa disimak agar kita tidak salah memilih durian.
1. Pilihlah durian yang bulat penuh, hindari yang durian dengan bentuk yang
kurang simetris
2. Perhatikan bagian bawahnya, pastikan durian belum pecah/ terbuka
( kebanyakan durian yang sudah pecah/ terbuka sudah kadaluwarsa)
3. Periksa tangkainya. Untuk menentukan tebal dan tipisnya daging buah bisa
dilihat dari tangkainya. Jika tangkai durian tebal dan pendek, sudah tentu
dagingnya tebal, sebaliknya jika tangkainya panjang dagingnya tipis
4. Cium aroma buah. Durian masak, bisa ditandai dengan mencium aroma buah
5. Saat memilih durian jangan lupa tepuk-tepuk dengan benda tumpul, jika
bergema berarti sudah masak dan bisa dikonsumsi
6. Untuk menentukan padat dan lembeknya daging durian juga ada caranya,
yaitu dengan memperhatikan kulit durian sendiri. Jika kulit terlihat berduri
jarang dan besar-besar bisa dipastikan durian itu berdaging padat, tapi jika
durian berkulit kecil dan durinya berjarak dekat, daging durian pasti lembek.
2.8.
Fosfor dan zat besi yang terdapat dalam durian ternyata 10 kali lebih banyak
daripada buah pisang. Kandungan gizi tiap 100 gram buah durian adalah 67 gram
air, 2,5 gram lemak, 28,3 gram karbohidrat, 1,4 gram serat, 2,5 gram protein, dan
menghasilkan energi sebesar kurang lebih 520 kJ.
Berikut ini beberapa manfaat durian bagi kesehatan tubuh:
1. Dapat mengatasi anemia karena durian kaya akan asam folat dan zat besi.
2. Dapat mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung serat. Selain
itu kulit durian yang dilumatkan dan dioleskan ke perut dapat memudahkan
buang air besar.
3. Menghambat penuaan
dini
karena
mengandung
vitamin
sebagai
antioksidan.
4. Meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi dan
sifatnya yang panas.
5. Mengatasi bengkak.
6. Mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap).
7. Baik untuk kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium,
potasium, dan berbagai vitamin B.
8. Kandungan mangaan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.
9. Kulit durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid,
tetapi juga bersifat abortif.
10. Buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning.
11. Meningkatkan nafsu makan karena mengandung niasin dan thiamin.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Budidaya durian .
pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari tanaman liar yang akan
menganggu pertumbuhan.
3.1.1.3.Pembentukan Bedengan.
Tanah untuk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm
hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dengan pasir dan kompos yang sudah
jadi. Untuk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pasir dan 5 kg
pupuk kompos. Setelah tanah, pasir dan kompos tercampur merata dan dibiarkan
selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot Vapan/Basamid untuk
mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur. Di sekeliling bedengan, perlu
dibuatkan saluran untuk penampung air. Jika bedengan sudah siap, biji yang telah
tumbuh akarnya tadi segera ditanam dengan jarak tanam 20 x 30 cm. Penanaman
biji durian dilakukan dengan cara dibuatkan lubang tanam sebesar biji dan
kedalamannya sesuai dengan panjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam
semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir yang dicampur dengan tanah
halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.
3.1.1.4.Pengapuran.
Keadaan tanah yang kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah kuning)
dan latosol (merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 - 6 dan
penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat dan debu, dapat
diatasi dengan pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang musim kemarau,
dengan kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Dua sampai 4
minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk dulu dan dilsiram 4-5 kali.
Untuk mencegah kekurangan unsur Mg dalam tanah, sebaiknya dua minggu setelah
pengapuran, segera ditambah dolomit.
3.1.2.3.Cara Penanaman .
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm,
kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan
perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil,
sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang
tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
1. Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
2. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
3. Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar
pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
4. Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
5. Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan
ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar
matahari secara langsung.
3.1.3. Pemeliharaan Tanaman.
3.1.3.1.Penjarangan dan Penyulaman.
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak
menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan
setiap tahunnya.
Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman
durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan
pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan.Untuk
mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau
ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan)
maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru
mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat diokulasi. Cara okulasi cabang sama
dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah 1 - 1,5 m atau
2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok
tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.
3.1.3.3.3.Pembentukan tanaman yang terlanjur tua.
Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup
dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak
mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan
tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat
dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan
tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
3.1.3.4.Pemupukan.
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah,
kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang terkandung dalam tanah.
3.1.3.4.1.Cara memupuk.
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan
disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm.
Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata
ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah
diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
3.1.3.4.2.Jenis dan dosis pemupukan.
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang,
kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat
tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan
pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan
susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman
berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik
kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan
dilakukan dengan cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah
mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur =3
tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian
membutuhkan tambahan 2025% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada
tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4
dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga
meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian
membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai
membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
3.1.3.5.Pengairan dan Penyiraman.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak
boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru
ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam
pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat
dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang dikebunkan dengan skala luas
mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu
dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan
tanaman.
3.1.3.6.Waktu Penyemprotan Pestisida.
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2 minggu
sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan
ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan untuk
merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yang
digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan dan
berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batang
dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada
saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
3.1.3.7.Pemeliharan Lain.
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringanjaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikan unsur
tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menjadi lemah
sehingga penggunannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang
tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya
dicampurkan saja.
3.1.4.Panen.
3.1.4.1.Ciri dan Umur Panen.
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga
jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan OktoberFebruari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum
musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah. Warna durian yang
hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah yang sudah
masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat. Pada durian yang
sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar dentang udara antara isi
dan kulitnya.
3.1.4.2.Cara Panen.
Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak
langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali
plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau
ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat
diambil dalam keadaan utuh. Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan
menggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas,
1,5 cm dari dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di
tempat ini terdapat bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya. Buah
durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan
menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah. Durian yang jatuh ke
tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi
pembentukan alkohol dan asam.
3.1.4.3.Prakiraan Produksi.
Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir
perpohon pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah
yang lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun.
3.2.
daging
buah:
mutu
I=sesuai
kultivar/kuning;
mutu
II=sesuai
ditumpuk ai atas bak truk. Label atau gantungan yang menyertai setiap kemasan
harus mudah dilihat dan berisi informasi :
1. Dihasilkan di Indonesia.
2. Nama perusahaan/eksportir.
3. Nama kultivar durian.
4. Kelas mutu.
5. Jumlah buah dalam kemasan.
6. Berat kotor.
7. Berat bersih.
8. Identitas pembeli di tempat tujuan.
9. Tanggal panen.
10. Tanggal buah itu enak dimakan.
11. Tanggal buah itu tidak enak lagi dimakan.
12. Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) yang dianjurkan.
3.4.
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jumlah duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jumlah anak buah per
juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah
:
:
:
: 2,1 m
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
2m
>100 tahun
578 mdl
21,03 m
23 cm
45 cm
55 cm
43 cm
4,5 cm
Bulat
1,8 cm
49
1 cm
coklat kehijauan
kurus lancip
1345.7 gram
5
: 2-3
:
:
:
:
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah :
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas :
Warna permukaan bawah :
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:
9-12
162,5 gram
manis sedikit pahit (Legit)
Lembut
Sedang
kuning bergaris
merah/jingga
20%
1-1,5 cm
424,6 gram (22 %)
1,93 kg
Lanset
Hijau
Coklat
14,25 cm
5,5 cm
2,5cm
Durian
Arab
Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan pertama:
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit
:
Jumlah duri per 100 cm2
:
Panjang duri
:
Bentuk Duri
:
Warna kulit
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jml anak buah per juring
:
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma daging buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah
:
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas
:
Warna permukaan bawah :
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:
Durian Cikrak
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jml duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jumlah anak buah per
juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah
Warna daging buah
Kadar gula
Tebal dading buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun
:
:
:
: 1m
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
3,60 m
> 100 tahun
546 mdl
11,24 m
15,5 cm
35 cm
42 cm
33,5 cm
7 cm
Bulat
1,5 cm
86
1 cm
Coklat kehijauan
Kurus lancip
1137,5 gram
5
: 1-3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
7
145 gram
Manis sedikit pahit (Legit)
Lembut
Sedang
Putih
20%
0,3-0,5 cm
217,5 gram (14,5 %)
1,5 kg
Lanset
Hijau
Coklat
12,5 cm
5,5 cm
1 cm
Durian Orri
DESKRIPSI DURIAN ORRI (Klon Lokal)
Asal daerah
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan pertama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jml duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jml anak buah per juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma daging buah
Warna daging
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan pertama :
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit buah
:
Jumlah duri per 100 cm
:
Panjang duri
:
Warna kulit
:
Bentuk duri
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jumlah anak buah per
:
juring
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma daging buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah
:
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas
:
Warna permukaan bawah :
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Desa Wonoagung,Kec
Kasembon, Kab Malang, Jawa
Timur
Pak Sariding
coklat
tidak teratur
2m
3,53 m
> 100 tahun
541 mdl
15,82 m
26,3 cm
39,5 cm
48,5 cm
43 cm
3 cm
lonjong
1 cm
111
1 cm
kuning
gemuk lancip
1.670,09
5
6-Mar
18
400 gram
Manis
lembut, berserat
Sedang
Putih
20%
0,7-1,3 cm
469,91 gram (18,5 %)
2,54 gram
Lanset
Hijau
Coklat
15 cm
6,5 cm
7. Durian Sepanjang
Musim
: 1,5 cm
Asal daerah
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jumlah duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jumlah anak buah per
juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah
Warna daging buah
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun
Durian
Manalagi
:5m
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
2,55 m
> 100 tahun
551 mdl
18,88 m
27 cm
42 cm
47 cm
30,5 cm
4,5 cm
lonjong
1 cm
105
1 cm
coklat
kurus lancip
645,6 gram
5
: 2-3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
9-12
162 gram
manis
lembut, berserat
sedang
putih
25%
0,9-2 cm
214 gram (20,9%)
1,02 kg
Lanset
hijau
coklat
11.5 cm
3.6 cm
1,5 cm
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jml duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jml anak buah per juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma daging buah
Warna daging
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Durian Belimbing
Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan
:
perama
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit
:
Jumlah duri per 100 cm2 :
Panjang duri
:
Bentuk duri
:
Warna kulit
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jml anak buah per juring :
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah :
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas :
Warna permukaan bawah:
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:
10. Durian
Kunir
Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan
:
perama
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit
:
Jml duri per 100 cm
:
Panjang duri
:
Warna kulit
:
Bentuk duri
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jml anak buah per juring :
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah :
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas :
Warna permukaan bawah:
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:
Desa Pait,Kec
Kasembon, Kab
Malang, Jawa Timur
Pak Katam
coklat
bulat (silindris)
8,37 m
1,65 m
> 100 tahun
511 mdl
22,36 m
20.6 cm
41.4 cm
50 cm
41,4 cm
5 cm
oval
1,6 cm
61
1 cm
coklat
gemuk lancip
1,09 kg
5
2-5
18
168.3 gram
manis
kasar, berserat
sedang
kuning
21%
0,6-1.5 cm
249,7 gram (23,3 %)
1,8 kg
Lanset
hijau
coklat
12.5 cm
5,5 cm
2 cm
11. Durian
Gentaru
DESKRIPSI DURIAN KUNIR (Klon Lokal)
Asal daerah
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jumlah duri per 100 cm2
Panjang duri
Bentuk duri
Warna kulit
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jml anak buah per juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah
Warna daging
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
1,5 m
> 100 tahun
548 mdpl
20 m
23,8 cm
46,4 cm
54.5 cm
44.8 cm
4 cm
bulat
1 cm
65
1 cm
melengkung
hijau kekuningan
1233,2 gram
5
2-5
17-23
425 gram
manis
lembut, berserat
sedang
putih
20%
0.5-1.3 cm
579,1 gram (34,9 %)
2,2 kg
Lanset
hijau
coklat kekuningan
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun
Deskriptor Lutfi Bansir
: 14.55 cm
: 5,25 cm
: 1,9 cm
BAB IV
KESIMPULAN
4.1.
Kesimpulan
Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi.Durian merupakan tanaman tahunan yang memiliki tipe pertumbuhan model
Roux yang dicirikan adanya dominansi pertumbuhan batang monopodial orthotrop
yang kontinyu (continuous growth) dengan pertumbuhan tunas tertinggi 3-5 tunas
tahun-1 dengan masa juvenil 7-12 tahun. Batang orthotropik bibit durian memiliki laju
pertumbuhan relatif yang cepat, menghasilkan cabang plagiotropik lateral yang
banyak; beberapa cabang orthotropik lateral juga dihasilkan dimana berkompetisi
dengan cabang orthotropik utama (Subhadrabandhu et al., 1991) dan pertumbuhan
cabang
plagiotrop
yang
kurang
dominan,
dimana
pada
kondisi
tidak
orthotropik utama sehingga bentuk kerucut dapat berubah (Halle, Oldeman dan
Tomlinson, 1978; Subhandrabandhu, Schneemann dan Verheij, 1991).
Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal
tanam,
pengairan,
penetapan
luas
areal
penanaman,
pengaturan
volume
produksi.adapun Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan
lainnya. Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan
Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di
hutan, di sepanjang aliran sungai. Durian menghendaki tanah yang subur, gembur,
tidak bercadas, kedalaman air tanah 1-2 meter, kemasaman (pH) tanah 6 7.
Durian bisa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 meter.
Ukuran lobang 60 x 60 x 60 cm. Pada umur 8 tahun durian yang berasal dari okulasi
sudah berbunga. Bila buah terlalu lebat perlu dilakukan penjarangan dengan
menyisakan 40 - 50 % saja. Buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan
sendirinya.
4.2.
Saran
Laporan ilmiah yang telah kami buat ini,mungkin masih ada kekurangan dan
belum mencapai sempurna seperti yang diharapkan. Jadi,demi kemajuan yang akan
datang,kami semua mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Bapak/Ibu dosen, maupun dari pembaca,agar kami dapat memperbaikinya.
BAB I
PENDAHULUAN
B.Klasifikasi Durian
liu lian
Durian
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Bombacaceae
Genus: Durio
Spesies: Durio zibethinus Murr
Kerabat Dekat
Tekawai, Koroyot, Durian Hutan, Durian Pulu, Durian Hantu, Durian Burung,
Durian Kura-kura, Durian Burung
C.Varietas Durian
Durian Otong (Parung Bogor)
Dikenal juga sebagai varietas durian mon thong atau golden pillow di Thailand.
Buahnya memanjang dengan bagian ujung dan pangkal meruncing. Warna kulit
kekuningan. Durinya berbentuk kerucut, berukuran kecil, dan agak rapat. Berat
buahnya 2 - 4 kg. Daging buah tebal, kering, kurang lemak, kuning, bertekstur
sangat halus, beraroma tidak begitu tajam, dan bercita rasa sangat manis.
langsing, dan rapat. Berat buah 2 3 kg. Daging buah berwarna kuning pekat
seperti tembaga, sangat tebal, berlemak, tekstur halus, sangat harum, dan
sangat manis. (f)
D. Deskripsi Varietas unggul
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar
tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar,
percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal,
bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna
hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata,
pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan
bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus
berwarna cokelat kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah
besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih
hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau
lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat
keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah
setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif (biji).
BAB II
SYARAT TUMBUH
A. Iklim
Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya
40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun.
Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan
organik, dan pH 6 - 7.
1) Curah hujan untuk tanaman durian 1500-2500 mm/tahun. Curah hujan merata
sepanjang tahun atau terdapat 9-12 bulan basah dengan 1-3 bulan kering,
dengan kemarau 3 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus
menerus.
2) Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu
masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar
matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
3) Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 22-30 derajat C. Pada suhu 15oC
durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35
derajat C daun akan terbakar
B. Tanah
BAB III
TEKNIK BUDIDAYA DURIAN
A. Penyiapan Lahan
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan
gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari.
Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.
B.Penyiapan Benih Dan Bibit
Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas
hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru
C.Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian,
serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah,
jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang dan
dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit
durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan
budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan
yakni dengan tanaman horti (lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi
gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk
menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat
menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di
kiri lubang, tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang
tanam dibiarkan kering terangin-angin selama 1 minggu, lalu lubang tanam
ditutup kembali.
Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk
kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35
kg pupuk kandang dan 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan rayap, semut
dan hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G.
Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30
cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang
sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
3) Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya
sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan
perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih
kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah
lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
a) Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
b) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
c) Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar
pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
d) Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
e) Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan
ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar
matahari secara langsung.
a. jarak tanam
Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m
b. lubang tanam
Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian
bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan
PEMUPUKAN
Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai
rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :
Umur
(hari)
Pukan
(kg/ph)
NPK
(kg/ph)
Frekwens
i pertahun
1-3
30 - 50
0,5 - 1,0
3-4
4-6
75 - 150
1,5 - 2,5
2-3
15 - 10
200 - 300
3,0 - 5,0
1-2
Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang
kadar N tinggi. Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir
musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan
umur tanaman. Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar
pendeknya tajuk tanaman.
Siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION (diatas 3
thn) dengan cara sesuai di atas . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup
HORMONIK per tangki tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.
ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air
tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.
Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya
sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase
untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2 minggu
sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan
ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan untuk
merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yang
digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan dan
berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batang
dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila
pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringanjaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikan
unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menjadi
lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian
yang tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini
hanya
dicampurkan saja.
BAB IV
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
1) Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)
Ciri: telur diletakkan pada kulit buah dan dilindungi oleh jaring-jaring mirip rumah
laba-laba. Larva yang telah menetas dari telur langsung menggerek dan
melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal
di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yang diserang kadang-kadang
jatuh sebelum tua. Penyebaran: serangga penggerek buah menyebar dengan
cara terbang dari pohon durian yang satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek
buah ini bertelur pada buah durian yang dihinggapinya. Kegiatan bertelur ini
dilakukan secara periodik setiap menjelang musim kemarau. Pengendalian:
dilakukan dengan insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC,
dengan dosis 2-3 cc/liter air.
2) Lebah mini
Ciri: hama ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan
sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran
panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat (larva), hama ini menyerang daundaun durian muda. Selama hama tersebut mengalami masa istirahat (bentuk
kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah. Setelah menjadi
lebah serangga ini
mencari makan dengan cara menggerek ranting-ranting muda dan memakan
daun-daun muda. Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40
EC (Triazofos 420 gram/liter), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420
gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).
3) Ulat penggerek bunga (Prays citry)
Ulat ini menyerang tanaman yang baru berbunga, terutama bagian kuncup
bunga dan calon buah.
Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya merah coklat, setelah menjadi
kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan bertubuh
langsing.
Gejala: kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya banyak yang
berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya pun rusak semua,
sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke
tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.
Pengendalian: dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC,
nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yang sakit tampak
normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh
menjadi merah jambu.
Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah
dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan; (2) pohon yang
sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar; (3) pilih bibit durian kerikil untuk
batang bawah karena jenis ini lebioh tahan terhadap serangan jamur sehingga
dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.
2) Kanker bercak
Penyebab: Pythium palvimora, terutama menyerang bagian kulit batang dan
kayu. Penyebaran oleh spora sembara bersamaan dengan butir-butir tanah atau
bahan organik yang tersangkut air. Penyebaran penyakit ini dipacu oleh curah
hujan yang tinggi dalam cuaca kering. Jamur dapat tumbuh dengan baik pada
suhu antara 12-35 derajat C.
Gejala: kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang
gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam;
bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan
ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir dipermukaan
tanah dan untuk
batang yang sakit; dilakukan dengan cara memotong kulit yang sakit sampai ke
kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan
bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.
3) Jamur upas
Gejala: pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang-benang jamur
mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang
menjadi kerak berwarna merah jambu dan masuk ke dalam kulit dan kayu
sehingga menyebabkan matinya cabang.
Pengendalian: (1) serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-laba
dapat dikendalikan dengan cara melumasi cabang yang terserang degan
fungisida, misalnya calizin RM; (2) jika jamur sudah
membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang
kirakira lebih 30 cm ke bawah bagian yang berjamur; (3) dengan
menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air
atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
BAB V
PANEN,PASCA PANEN DAN MANFAAT
PEMANENAN
Setelah syarat tumbuh dipenuhi, pedoman budi daya tanaman mangga
dilakukan dengan baik serta pencegahan dan penanganan serangan hama dan
penyakit dijalankan dengan baik tibalah saatnya pemanenan buah mangga.
Penanganan pada saat pemanenan mangga tidak bisa dianggap sebagai hal
yang sepele, karena dengan penanganan yang tepat waktu serta dilakukan
secara berhati-hati akan menjaga kualitas buah mangga yang dipanen tetap
prima. Berikut hal-hal yang perlu dicermati seputar pemanenan dan
pascapanen pada budi daya mangga.
a. Ciri dan Umur Panen
Jenis bibit yang digunakan pada budi daya mangga berpengaruh pada waktu
panen buah mangga. Pada umumnya, pada budi daya mangga dari bibit
cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, sedangkan mangga dengan
penggunaan bibit secara okulasi mulai berbuah umur 5-6 tahun. Banyaknya
buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat
c. Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen
dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan
masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
d. Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah
pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.
PASCAPANEN
Telah pemanenan buah mangga selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah :
a. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
b. Penyortiran dan Penggolongan
Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus. Setelah sortasi
buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yang dapat menurunkan mutu
terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri.
Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat
pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan
berat buah antara lain:
Kelas I: > 320 gram/buah
Kelas II: 270 320 gram/buah
Kelas III: 200 270 gram/buah
Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
Klasifikasi Sedang: arum manis 15 17,5 cm, golek 17,5 20 cm