Anda di halaman 1dari 66

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan
keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga
bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Cara
bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang untuk menuju sukses.
Tidak hanya itu pemasaran durian banyak dibutuhkan oleh para konsumen
sehingga dengan demikian bagi penanam atau bagi budidaya tanaman durian
menjadi sangat diperlukan dan dibutuhkan bagi semua pembeli.
B. Rumusan Masalah

a) Pemilihan Lokasi Pertanaman Durian


b) Ketinggian tempat penanaman Durian
c) Tanah Yang Cocok Untuk Penanaman Durian
d) Budidaya Durian

BAB II
PEMBAHASAN
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara,
sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah
yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak
dengan aromanya.
Bernyata buah durian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Tidak hanya pada daging buahnya, tetapi juga pada kulit dan daunnya. Namun
perlu di ingat juga bahwa makan buah durian dapat meningkatkan tekanan darah.
Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup tinggi.
Tetapi durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika
dimakan tanpa berlebihan. Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali
zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca),
fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc,
mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin.
Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga
penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian.
Buah durian memiliki manfaat mineral alamiah yang mudah dicerna oleh
tubuh kita. Durian juga mengandung fosfor dan zat besi yang 10 kali lebih banyak
dari buah pisang (mas, ambon, dan beranga). Tapi karena kandungan mineralnya
yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi, durian dapat menjadi penyebab
masalah pada pergerakan usus besar. Bagi yang memiliki riwayat darah tinggi,
disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini bersama dengan alkohol karena
dapat menyebabkan stroke. Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih
sebelum dan sesudah makan durian untuk menghindari dehidrasi.

Pemilihan Lokasi Pertanaman Durian


A. Iklim

Durian tumbuh baik pada daerah tropika basah.

Curah hujan ideal adalah lebih dari 2000 mm pertahun dan tersebar
merata sepanjang tahun.

Lama bulan basah 9-10 bulan pertahun. Musim kering lebih dari 3 bulan
akan menggangu pematangan buah durian.

B. Ketinggian tempat penanaman Durian

Ketinggian yang lebih ideal adalah 100 - 500 m dari permukaan air laut.

Bila ditanam pada tempat yang lebih tinggi akan terjadi penurunan
kualitas.

C. Tanah Yang Cocok Untuk Penanaman Durian

Durian tumbuh baik pada tanah dengan pH netral.

Durian menghendaki tanah dalam dengan drainase baik. Akar durian peka
terhadap rendaman air.

D. Budidaya Durian
a. Perbanyakan tanaman

Durian dapat diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) atau dengan
cara vegetatif.

Bila diperbanyak dengan biji, keunggulan sifat induk tidak dapat


dipertahankan

Sedangkan bila diperbanyak dengan cara vegetatif keunggulan sifat induk


dapat dipertahankan.

b. Pengolahan tanah

Tanah dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul dan batang serta


kayu yang ada disekitarnya dikumpulkan.

Bila drainainase yang kurang baik, dibuat parit-parit drainase di sekitar


kebun.

Dilakukan menjelang atau sebelum musim hujan.

c. Penanaman di lapangan

Jarak tanam 10-12 m x 10-12 m.

Lubang tanam digali dengan ukuran 80 x 80 x 70 atau 70 x 70 x 60 cm.

Siapkan lubang tanam 2-4 minggu sebelum tanam.

Tanah galian lapisan atas lebih kurang 20 cm ditempatkan di sisi lubang


secara terpisah dari lapisan bawah, lalu dicampur kompos/pupuk kandang +
30 kg/ lubang dan dibiarkan 2-3 minggu.

Bibit diletakkan di tempat lubang tanam sejajar dengan permukaan tanah


dan keranjang di buka berhati-hati.

Lubang tanam ditutup dengan tanah lapisan atas dan lapisan bawah
kemudian dipadatkan dan diratakan.

Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, pada waktu penanaman bibit
sebaiknya kita beri naungan untuk menghindari sengatan matahari, guyuran
hujan yang lebat juga untuk melindungi tanaman muda dari terjangan angin
kencang.

Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutupi dengan dengan jerami kering


agar kelembaban tanah tetap stabil.

Naungan bisa dibongkar setelah tanaman berumur _ 3-5 bulan.

d. Pemeliharaa Durian

i. Penyiraman

Pada awal pertumbuhan dilakukan setiap hari tergantung cuaca.

Selanjutnya dilakukan 1 3 kali seminggu di musim kemarau, terutama


ketika tanaman berbuah.

Kekurangan air akan mengakibatkan kerontokan buah.

ii. Penyiangan

Penyiangan dilakukan ketika tanaman yang sudah ditumbuhi rerumputan


disekitar batang tanaman.

Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati.

iii. Pemupukan

Pada umur 1 tahun diberi 500 g NPK. Jumlah pupuk meningkat setiap tahun
1 kg NPK pada umur 2 tahun, 1.5 kg NPK pada umur 3 tahun, 2 kg NPK pada
umur 4 tahun.

Pupuk ditempatkan dalam rorakan (selokan) melingkari tanaman dengan


kedalaman 10-15 cm.

Lingkaran berubah mengikuti pertumbuhan tanaman dan tajuk pohon.

Pupuk ditabur merata ke rorakan dan ditutup kembali dengan tanah.

iv. Pengendalian hama dan penyakit Durian

Hama seperti penggerek buah, penggerek batang dan perusak daun


dikendalikan dengan menggunakan Sumithion 50 cc atau Thiodan 35 EC
dengan dosis 2 cc/liter air.

Pada tanaman dewasa dapat dilakukan dengan menyuntikkan pestisida ke


batang.

e.Manenan Durian
i. Berbunga

Bunga pertama muncul pada usia _ 8 tahun.

Musim berbunga jatuh pada musim kemarau, sekitar bulan JuniSeptember.

ii. Berbuah

Kurang lebih 4-5 bulan setelah berbunga, buah sudah matang.

Buah yang matang akan jatuh sendiri.

Buah yang dipetik langsung, dianginkan 1-2 hari, kemudian diperam


BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Durian (Durio Zibethinus Murr) termasuk dalam familia Bombaceae.Berasal
dari daerah tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan
berbagai belahan dunia. Pada musim buah durian, berbagai varietas dan tipe
diperdagangkan di berbagai pasar dalam negeri. Untuk pasar luar negeri,
penyuluhan rekomendasi varietas unggul serta promosi masih perlu ditingkatkan
sesuai permintaan pasar. Demikian pula peningkatan adopsi dan aplikasi teknologi
budidaya durian di sentra produksi dalam upaya peningkatan mutu buah.

B.

Kritik dan Saran


Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan baik dalam bentuk kata-kata maupun kalimat masih banyak terdapat

kekurangan dan kekeliruan untuk itu kami sangat berharap masukan, kritik
maupun saran yang sifatnya membangun guna perbaikan penyusunan makalah kami
selanjutnya.

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN


DI SUSUN OLEH :
I PUTU SUMARIANTO
2009 12 032

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA


PALOPO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang.
Durian (Durio zibethinus L.) merupakan komoditas buah-buahan yang
menjanjikan. Dari segi gizi durian memiliki kandungan gizi yang baik dan dari segi
ekonomi menguntungkan. Di Indonesia, pengetahuan budidaya durian masih
terbatas pada penelitian mengenai aspek perbanyakan bibit saja. Hal ini membuat
para petani durian berusaha menanam durian dengan mengandalkan pengalaman
saja, yang tentu saja sangat sukar untuk mendapatkannya.
Durian merupakan tanaman tahunan yang memiliki tipe pertumbuhan model
Roux yang dicirikan adanya dominansi pertumbuhan batang monopodial orthotrop
yang kontinyu (continuous growth) dengan pertumbuhan tunas tertinggi 3-5 tunas
tahun-1 dengan masa juvenil 7-12 tahun. Batang orthotropik bibit durian memiliki laju
pertumbuhan relatif yang cepat, menghasilkan cabang plagiotropik lateral yang
banyak; beberapa cabang orthotropik lateral juga dihasilkan dimana berkompetisi
dengan cabang orthotropik utama (Subhadrabandhu et al., 1991) dan pertumbuhan
cabang

plagiotrop

yang

kurang

dominan,

dimana

pada

kondisi

tidak

menguntungkan, cabang lateral plagiotropik banyak tumbuh, dengan sudut lebar,


demikian juga cabang lateral orthotropik yang akan berkompetisi dengan batang
orthotropik utama sehingga bentuk kerucut dapat berubah (Halle, Oldeman dan
Tomlinson, 1978; Subhandrabandhu, Schneemann dan Verheij, 1991).
Akar tunggang hanya teramati pada bibit yang berasal dari biji atau enten,
tetapi tidak terdapat pada bibit yang berasal dari metode perbanyakan vegetatif
lainnya. Pohon yang berasal dari metode perbanyakan vegetatif akarnya terdistribusi
merata (Polprasid, 1961 dalam Brown, 1997), dengan distribusi akar durian (60%)
dari panjang total akar berada pada radius 60 cm dari tajuk dan 0-30 cm dari
permukaan tanah (Lim, 1996). Daun tersusun secara spiral pada cabang (Halle,
Oldeman dan Tomlinson, 1978), berbentuk jorong (ellipticus) hingga lanset
(lanceolatus) dengan dimensi 10-15 cm x 3-4,5 cm, dasar daun runcing (acutus)
atau tumpul (obtusus), ujung daun runcing. Bagian atas daun permukaannya gundul
(glaber), mengkilap, sedangkan permukaan daun bawah berwarna keperakan atau
keemasan dengan berambut bintang (stellato-pilotus) (Subhadrabandhu et al., 1991)
dan bersisik (lepidus) (Tjitrosepomo, 1994).
Bunga berada di cabang (ramiflorus) dan jarang berada dibatang (cauliflorus)
(Lim, 1990 dalam Brown, 1997; Halle, Oldeman dan Tomlinson, 1978). Ovari bersifat
menumpang (superus) dan normalnya terdiri dari 5 ruang (lokulus) (Linnaeus, 1774
dalam Brown 1997). Bunga membuka pada sore hari dan sebelum tengah malam
sebagian besar serbuksari dan kelopak, mahkota bunga serta tangkaisari gugur.
Kepala putik tetap reseptif hingga pagi hari, dengan penyerbukan dibantu oleh
kelelawar dan mungkin ngengat (Subhadrabandhu et al., 1991). Bentuk kepala putik
konsisten berhadap klon, sehingga dapat dipakai untuk identifikasi klonal (Brown,
1997). Di Malaysia dan Indonesia durian umumnya berbunga dua kali dalam

setahun, dengan banyak variasi waktu dari tahun ke tahun yang dipengaruhi dengan
periode musim kering dan hujan (Subhadrabandhu et al., 1991). Periode
pembungaan berlangsung pada awal bulan Oktober dan masa panen berakhir pada
pertengahan bulan Februari, jika terjadi masa berbuah kedua, pada periode ini
pembungaan terjadi pada awal Juni dan berbuah hingga pertengahan Juni (Lim,
1997).
Biji buah durian dideskripsikan oleh Garner (1976) berbentuk bulat telur
(ovoid), panjang 3,5-5,0 cm, diameter 2,5-3,5 cm. Lapisan kulit biji luar (testa)
berwarna coklat-kemerahan dan diselubungi selaput biji yang biasanya dimakan
(aril). Biji tergolong rekalsitran (Hofmann dan Seiner, 1989 dalam Brown, 1997), dan
berkecambah dalam waktu 3-8 hari dengan tipe perkecambahan hipogeal tetapi
kadang-kadang semihipogeal (Burger, 1972). Biji tipe rekalsitran memiliki laju
pertumbuhan relatif yang tinggi dalam waktu singkat, namun tingkat kematian dalam
perkecambahannya lebih tinggi pada biji yang lambat berkecambah (Luttge, 1997).
Buah tergolong buah sejati tunggal (Tjitrosepomo, 1994) berbentuk bulat
(globose), bulat telur (ovoid) atau elipsoidal (ellipsoid), panjang 25 cm, diameter 20
cm, warna hijau hingga coklat, dengan panjang duri hingga 1 cm dengan pola
pertumbuhan buah sigmoid (Subhadrabandhu et al., 1991). Laju translokasi buah
mengikuti fungsi eksponensial selama 8,2 minggu perkembangan buah, dengan
distribusi translokasi relatif 80% untuk penambahan bobot kering dan 20% untuk
respirasi. Meskipun demikian berdasarkan analisis model kompartemen Takano dan
Ogawa (1996), durian memiliki laju translokasi lebih rendah bila dibandingkan
Cinnamomum camphora (Ogawa et al., 1996). Penjelasan terhadap hal ini
didapatkan pada penelitian yang dilakukan Tongde et al., (1989); Booncherm dan
Siriphanich (1991 dalam Brown 1997) yang mendapati durian merupakan buah

klimaterik dengan peningkatan aktivitas sumber (sink) yang ditandai oleh


peningkatan kadar CO2 dan etilen meningkat pada bagian akhir perkembangan
buah.
1.2.

Rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah dalam pembagunan pertanian yaitu:

1. Apa yang di maksud degan tanaman durian?


2. Bagai mana cara budidaya tanaman durian?
3. Sebutkan jenis-jenis tanaman durian.?
1.3.

Tujuan dan kegunaan.


Adapun tujuan dan kegunaannya yaitu :

1. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu :
Mengetahui tanaman durian
Mengetahui cara budidaya tanaman durian
Mengetahui jenis tanaman durian
2. Kegunaan
Adapun kegunaan yaitu :
Sebagai penelitian
Sebagai pembelajaran
Sebagai motifikasi dalam meningkatkan mutu pertanian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Tanaman.


Dalam dunia tumbuhan,jagung diklarifikasikan sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo
: Malvales
Famili
: Bombacaceae
Genus
: Durio
Spesies
: Durio zibethinus Murr
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m.
Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan
kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal,
bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau
tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm,
lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan
menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram
(opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat
kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai,
kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat
keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30
cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji
lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun.
2.2.

Perbanyaan Generatif (biji).


Nilai-nilai ekonomis.
Durian adalah buah yang sangat terkenal dan sangat digemari oleh
masyarakat di Indonesia. Buah ini memiliki nilai ekonomi yang relatif tinggi. Durian
biasa tumbuh di daerah yang beriklim sejuk. Durian biasa ditanam di pekarangan
rumah ataupun dibudidayakan untuk komoditas eknomi.

2.3.

Permintaan pasar.

Buah durian bukan hanya enak dimakan secara langsung, namun jika diolah
menjadi produk penganan serta minuman dingin tidak kalah enaknya. Meski olahan
durian miliki nilai jual yang tinggi, namun tetap saja direspons positif pasar.
Anik Lestari, salah satu pengelola toko oleh-oleh khas Bali, Minggu (22/5)
kemarin mengungkapkan, produk olahan buah biasanya akan lebih memiliki nilai
ekonomis tinggi dibandingkan dengan yang belum diolah. Salah satunya olahan pia
durian yang selama ini menjadi produk oleh-oleh khas dari Bali yang cukup diminati
pasar.
''Meski

harganya

mencapai

Rp

12.000

per

bungkus,

lebih

mahal

dibandingkan dengan pia isi kacang hijau maupun cokelat yang rata-rata berkisar Rp
6.000 - Rp 8.000 per bungkus, tetap saja tidak menyurutkan permintaan pasar akan
olahan durian hingga kini,'' tuturnya.
Jelas Anik, khusus untuk penganan pia disediakan dengan beragam pilihan
yang dibedakan berdasarkan rasa. Namun, jika dilihat dari perputaran barang yang
ada, penganan pia menjadi salah satu penganan yang paling laris.
Katanya, tidak kurang sekitar 50 bungkus mampu terjual per hari dan jumlah
tersebut bisa jadi mengalami lonjakan, bila memasuki musim libur sekolah. ''Pia
durian ini kami pasok dari sejumlah perusahaan lokal, di mana pasokannya
disesuaikan dengan kondisi jumlah kunjungan tamu yang ada,'' ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Mirna Astari, penjual es buah di bilanggan
Panjer, dirinya tidak bisa tiap hari menjual es jus atau es buah durian, sebab
tergantung musim. Jika musim baru dijual dan bila tidak musim sebaliknya. Namun,
ketika musim, harga jual dari es durian tidak murah bahkan bisa lebih mahal
dibandingkan minuman dengan bahan baku olahan buah lainnya.

''Meski begitu, rata-rata es jus durian diminati masyarakat, malah lebih


diminati dibandingkan es jus dan es buah berbahan buah-buahan lainnya,''
tandasnya. Harga jus durian ditawarkan dikisaran Rp 10.000 per gelas, berbeda
dengan jus buah biasa Rp 5.000 per gelas. Karena bersifat musiman, membuat
harga minuman durian ini menjadi mahal.
2.4.

kecocokan / kesesuaian agroklimat.


Durian merupakan spesies berhabitat tropika, dapat tumbuh pada elevasi
sekitar 800 m. dpl (Ashari, 1995; Subhadrabandhu et al., 1991; Syafrial, Dewani dan
Wijana, 1995; Indriani, 1993). Presipitasi yang diperlukan adalah 1500-2500 mm
tahun-1 (Wiryanta, 2001; Indriani, 1993). Tanah harus bersolum dalam, dengan
struktur ringan untuk mengurangi busuk akar (Ashari, 1995; Subhadrabandhu et al.,
1991, Indriani, 1993), dan berpematusan baik (Salafsky, 1995). Tanah ber-pH sekitar
6.0-7.0 (Wiryanta, 2001) dan dapat tumbuh dengan baik pada beberapa jenis tanah
utama di Indonesia, seperti tanah latosol, podsolik merah kuning, atau andosol
(Wiryanta, 2001), grumosol dan andosol (Anonymous, 1997). Topografi yang sesuai
adalah moderat tetapi tidak melebihi 350. Untuk topografi curam, perlu dibuat
struktur teras untuk mengurangi dampak limpasan permukaan (Wiryanta, 2001).
Suhu rerata minimum 220C dan rerata maksimum 330C (Lim, 1997). Tanah
yang berpematusan baik, dalam, subur, berlempung, kaya nutrisi dan bahan organik
cocok untuk durian (Lim, 1997; Wiryanta, 2001) dengan intensitas cahaya ideal 4050% (Wiryanta, 2001).
Durian dapat tumbuh pada iklim basah AB menurut Schmidt dan Ferguson
(A:12 bulan basah dan 0 bulan kering; B:9 bulan basah dan 4 bulan kering hingga 78 bulan basah dan 4 bulan kering) (Soemarno, 1995; Syafrial, Dewani dan Wijana,
1995; Wiryanta 2001; Indriani, 1993). Kedalaman air tanah bcd (50 hingga >200 cm

(Soemarno, 1995). Daerah yang terlalu rendah kedalaman air tanahnya akan sangat
mengganggu akar durian. Akibatnya akan terjadi kebusukan pada akar (Wiryanta,
2001). Ditambahkan, adanya musim kemarau di daerah yang iklim keringnya
panjang dapat mengakibatkan bunga dan buah mudah rontok (Syafrial, Dewani dan
Wijana, 1995).

2.5. Ketersediaan tanaga kerja dan modal.


2.5.1 Tenaga kerja.
Menurut Djojohadikusumo ( Hadisaelful, 2009 ;9 ) tenaga kerja adalah orang
bersedia dan sanggup bekerja untuk diri sendiri dan anggota keluarga yang tidak
menerima upah, bayaran berupa ( berupa uwang ) serta mereka yang bekerja untuk
mendapat gajih atau upah.
Mubyarto ( 1987;123 ) mengemukakan bahwa tenaga kerja

bagi sector

pertanian ( usaha tani ) tidak hanya berupa tenaga kerja kasar ( labor ) tetapi
menyangkut juga tenaga pemimpin (manager usaha tani yang mengatur organisasi
secara keseluruhan dalam menerapkan budidaya durian, padaumumnya tenaga
kerja yang ada sebagiaan besar merupakan tenaga kerja kasar, dalam hal ini petani
yang menggarap lahan atau buruh tani yang segaja di bayar oleh petani pemilik
untuk mengerjakan lahan garapaan, sedangkan tenaga ahli tidak terdapat dalam
system usaha Tania ini. Hal ini terjadi karna sistem usaha tani budidaya durian
masih dipandang sebagai jenis usaha tani yangbersifat tradisional.
2.5.2 Modal.
Dalam pengertiaan modal adalah barang dan jasa yang bersama faktor tanah
tanah / lahan dan tenaga kerja yang mengasilkan pertaniaan. Kehadiran modal

dalam usaha pertaniaan sagat penting adanya. Sebaptanpa jenis modal usaha
apapun tidak akan berjalan walaupun sarat-sarat lainnya telah di miliki.
Pengelolahan jenis modal usaha tersebut bila dikaitkan degan modal usaha
pertanian

khususnya system usahatani durian.

Modal yang sagat bersifat fisik

menyangkut lahan perkebunan, penyediaan benih durian,peralatan yang digunakan.


Sedangkan modal yang bersifat manusia meliputi tingkat keterampilan

dan

kecakapan petani yang berpengaruh dalam peningkatan produktivitas hasil


pertaniaan
Pada setiap kegiatan pertaniaan modal usaha dapat berasal dari petani
sendiri, bank, koprasi dan sebagaimana yang di peroleh secara kredit, serta dalam
pola melalui kerja sama dalam pihak lainya. Degan cara bagi hasil. Seperti system
yang di terapkan pada lahan yang di garap oleh petani yang bersetatus sebagai
penggarap degan petani yang berstatus sebagai pemilik atau tuan tanah degan
buruh taninya.

2.6.

Pemeliharaan tanaman durian.


Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa durian merupakan salah satu buah
yang paling digemari. Hal ini disebabkan oleh rasanya yang lezat dan legit.
Disamping itu juga bisa diolah menjadi berbagai bentuk aneka kuliner. Misalnya ;
ketan durian, tempuyak, campuran permen, es, susu, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan durian berkualitas dan dapat berbuah tepat pada
waktunya diperlukan pemeliharaan yang teratur. Pemeliharaan tersebut adalah
sebagai berikut:
2.6.1. Pemupukan.

1. Cara memupuk

Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan
disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm.
Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata
ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah
diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman,
2. Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang,
kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat
tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan
pemupukan

susulan

NPK

(15:15:15)

200

gr

perpohon.

Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan
sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan
pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau.
Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di
bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk
batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25%
pupuk

NPK

dari

dosis

sebelumnya.

Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada
tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk
kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga
durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman
selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
2.6.2. Pemangkasan Bentuk.

Agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal dan memudahkan dalam


pemeliharaan, harus dilakukan pemangkasan bentuk . Hal yang diperhatikan dalam
pemangkasan bentuk adalah :a). Tanaman berumur masih berumur 1 tahun dengan
tinggi batang utama 70-100 cm. b). Tunas-tunas liar disekitar dahan dibuang,
mahkota berbentuk cembung seperti payung c) Pembentukan tajuk dilakukan
dengan memelihara satu batang utama dan 10 calon cabang primer terpilih.
2.6.3. Pengairan.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak
boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru
ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam
pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat
dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang dikebunkan dengan skala luas
mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu
dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan
tanaman.
2.6.4. Penyiangan.
Penyiangan dilakukan bila gulma telah tumbuh disekitar tanaman. Tanah
disekitar batang digemburkan, tetapi jangan sampai merusak perakaran tanaman.
Gulma bisa dibiarkan sebagai mulsa, tetapi sebaiknya lahan dibawah kanopi pohon
dupayakan bebas gulma. Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan
rumput di sekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m
dari pohon durian).
2.6.5. Penjarangan buah

Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak


menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan
setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran
bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak
boleh ditunda-tunda). Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon
tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada
saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon
disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya
sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah
buah durian yang dijarangkan 50-60% dari seluruh buah yang ada. (Penulis Inang
Sariati)
2.7.

Selera / rasa pada buah durian.


Buah

Durian.

Hmm...mendengar

namanya

saja

sontak

terbayang

kelezatannya. Aromanya yang menggoda, dagingnya yang menggugah selera, serta


kekhasan rasa yang sanggup membuat sang penikmatnya tergila-gila seolah
melekat pada buah yang masuk dalam golongan tumbuhan tropis asal Asia
Tenggara ini.. Harganya yang relatif lebih mahal daripada buah lokal musiman
tenyata tidak menggoyahkan julukan durian sebagai buah promadona. Digilai,
diburu, dan dicari.
Namun, ketenaran durian sebagai King Of Fruit juga memancing
kontroversial. Terutama bagi sebagian orang yang tidak suka dengan aromanya.
Bahkan, banyak dari mereka yang merasakan pusing, mual, dan perut sering terasa
panas setelah mencicipi durian. Alhasil, istilah mabuk duren pun turut populer. Jika
Anda mengalami gejala mabuk durian, tak perlu risau. Ada cara kuno yang bisa

dipraktekkan, yaitu dengan menggunakan kulit durian itu sendiri. Ambil air
secukupnya dan dituangkan pada lekukan kulit durian. Kemudian minumlah air
tersebut. Kulit durian yang berwarna putih memiliki zat penawar untuk alkohol yang
terkandung dalam durian.
Tidak hanya itu, kulit durian juga mampu menetralisir aroam durian yang
tertinggal pada tangan kita. Caranya, cukup cuci tangan dengan menggunakan kulit
bagian dalam durian tersebut. Bau durian pun lenyap.
Durian fever (demam durian) juga melanda Badan Perijinan Terpadu (BPT).
Usai jam kerja, secara kebetulan, ada penjual durian keliling yang melintas. Wanita
paruh baya tersebut memanggul tenggok (keranjang anyaman kayu) berisikan
durian lokal dan menjajakannya berkeliling dengan berjalan kaki. Tanpa dikomando,
suasana heboh pun menyeruak. Apalagi saat Sri Umiyarsi (staf loket perijinan
Kesehatan) menawarkan rekan-rekan yang lain untuk menikmari lezatnya buah yang
termasuk famili Bombaceae ini. Hampir semua karyawan BPT yang masih berada
dikantor spontan menyerbu
berikut ini ada tips yang bisa disimak agar kita tidak salah memilih durian.
1. Pilihlah durian yang bulat penuh, hindari yang durian dengan bentuk yang
kurang simetris
2. Perhatikan bagian bawahnya, pastikan durian belum pecah/ terbuka
( kebanyakan durian yang sudah pecah/ terbuka sudah kadaluwarsa)
3. Periksa tangkainya. Untuk menentukan tebal dan tipisnya daging buah bisa
dilihat dari tangkainya. Jika tangkai durian tebal dan pendek, sudah tentu
dagingnya tebal, sebaliknya jika tangkainya panjang dagingnya tipis
4. Cium aroma buah. Durian masak, bisa ditandai dengan mencium aroma buah

5. Saat memilih durian jangan lupa tepuk-tepuk dengan benda tumpul, jika
bergema berarti sudah masak dan bisa dikonsumsi
6. Untuk menentukan padat dan lembeknya daging durian juga ada caranya,
yaitu dengan memperhatikan kulit durian sendiri. Jika kulit terlihat berduri
jarang dan besar-besar bisa dipastikan durian itu berdaging padat, tapi jika
durian berkulit kecil dan durinya berjarak dekat, daging durian pasti lembek.
2.8.

Mamfaat buah durian.


Salah satu buah yang sangat digemari oleh banyak orang adalah durian.
Selain karena rasanya yang sangat lezat dan aromanya yang harum, ternyata buah
durian merupakan salah satu makanan sehat karena memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan tubuh. Tidak hanya pada daging buahnya saja, tetapi juga pada kulit dan
daunnya. Namun tidak banyak orang mengetahuinya, bahkan kadangkala mereka
menganggap durian adalah buah yang dapat menyebabkan penyakit. Memang
pendapat itu tidak sepenuhnya salah, karena makan buah durian dapat
meningkatkan tekanan darah. Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup
tinggi.
Tetapi durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika dimakan
tanpa berlebihan. Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali zat gizi,
di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam
folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn),
tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin. Durian juga
mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita
diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian.

Fosfor dan zat besi yang terdapat dalam durian ternyata 10 kali lebih banyak
daripada buah pisang. Kandungan gizi tiap 100 gram buah durian adalah 67 gram
air, 2,5 gram lemak, 28,3 gram karbohidrat, 1,4 gram serat, 2,5 gram protein, dan
menghasilkan energi sebesar kurang lebih 520 kJ.
Berikut ini beberapa manfaat durian bagi kesehatan tubuh:
1. Dapat mengatasi anemia karena durian kaya akan asam folat dan zat besi.
2. Dapat mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung serat. Selain
itu kulit durian yang dilumatkan dan dioleskan ke perut dapat memudahkan
buang air besar.
3. Menghambat penuaan

dini

karena

mengandung

vitamin

sebagai

antioksidan.
4. Meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi dan
sifatnya yang panas.
5. Mengatasi bengkak.
6. Mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap).
7. Baik untuk kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium,
potasium, dan berbagai vitamin B.
8. Kandungan mangaan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.
9. Kulit durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid,
tetapi juga bersifat abortif.
10. Buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning.
11. Meningkatkan nafsu makan karena mengandung niasin dan thiamin.

12. Riboflavin (vitamin B2) dapat membantu mengatasi migrain.


13. Memelihara kesehatan tiroid karena kandungan tembaganya.
14. Dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin (B6).
15. Baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P).
16. Kulit buah durian dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.
17. Akar dan air seduhan daun durian dapat sebagai antipiretik.
18. Diyakini sebagai afrodisiak.
19. Akarnya dapat untuk mengobati infeksi pada kuku.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1.

Budidaya durian .

3.1.1. Persiapan lahan.


3.1.1.1.Persiapan.
Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal
tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi.
3.1.1.2.Pembukaan Lahan.
Pembersihan dan pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum
penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, pokok-pokok batang

pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari tanaman liar yang akan
menganggu pertumbuhan.
3.1.1.3.Pembentukan Bedengan.
Tanah untuk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm
hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dengan pasir dan kompos yang sudah
jadi. Untuk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pasir dan 5 kg
pupuk kompos. Setelah tanah, pasir dan kompos tercampur merata dan dibiarkan
selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot Vapan/Basamid untuk
mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur. Di sekeliling bedengan, perlu
dibuatkan saluran untuk penampung air. Jika bedengan sudah siap, biji yang telah
tumbuh akarnya tadi segera ditanam dengan jarak tanam 20 x 30 cm. Penanaman
biji durian dilakukan dengan cara dibuatkan lubang tanam sebesar biji dan
kedalamannya sesuai dengan panjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam
semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir yang dicampur dengan tanah
halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.
3.1.1.4.Pengapuran.
Keadaan tanah yang kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah kuning)
dan latosol (merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 - 6 dan
penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat dan debu, dapat
diatasi dengan pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang musim kemarau,
dengan kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Dua sampai 4
minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk dulu dan dilsiram 4-5 kali.
Untuk mencegah kekurangan unsur Mg dalam tanah, sebaiknya dua minggu setelah
pengapuran, segera ditambah dolomit.

3.1.2. Teknik Penanaman.


3.1.2.1.Penentuan Pola Tanaman.
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar
durian, serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian berumur
genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang dan
dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit
durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan
budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan yakni
dengan tanaman horti (lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi gogo,
kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
3.1.2.2.Pembuatan Lubang Tanam.
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk
menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali
lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang,
tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan
kering terangin-angin selama 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah
galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35
kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk
kandang dan 1 kg fospat.
Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat
dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi
penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Tanah
tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum
penanaman bibit.

3.1.2.3.Cara Penanaman .
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm,
kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan
perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil,
sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang
tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
1. Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
2. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
3. Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar
pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
4. Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
5. Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan
ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar
matahari secara langsung.
3.1.3. Pemeliharaan Tanaman.
3.1.3.1.Penjarangan dan Penyulaman.
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak
menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan
setiap tahunnya.

Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga,


begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh
ditunda-tunda).
Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin
A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian
bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang
telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum
sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan
50-60% dari seluruh buah yang ada.
3.1.3.2.Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling
selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (.... diameter 1 m dari pohon
durian).
3.1.3.3.Pemangkasan/Perempelan.
3.1.3.3.1Akar durian.
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai
40% selama 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan
akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas
buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar
paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah
berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan
terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 6090 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
3.1.3.3.2.Peremajaan.

Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman
durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan
pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan.Untuk
mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau
ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan)
maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru
mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat diokulasi. Cara okulasi cabang sama
dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah 1 - 1,5 m atau
2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok
tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.
3.1.3.3.3.Pembentukan tanaman yang terlanjur tua.
Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup
dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak
mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan
tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat
dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan
tumbuh ke bawah mengarah horizontal.

3.1.3.4.Pemupukan.
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah,
kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang terkandung dalam tanah.
3.1.3.4.1.Cara memupuk.

Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan
disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm.
Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata
ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah
diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
3.1.3.4.2.Jenis dan dosis pemupukan.
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang,
kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat
tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan
pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan
susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman
berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik
kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan
dilakukan dengan cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah
mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur =3
tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian
membutuhkan tambahan 2025% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada
tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4
dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga
meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian
membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai
membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
3.1.3.5.Pengairan dan Penyiraman.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak
boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru

ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam
pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat
dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang dikebunkan dengan skala luas
mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu
dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan
tanaman.
3.1.3.6.Waktu Penyemprotan Pestisida.
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2 minggu
sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan
ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan untuk
merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yang
digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan dan
berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batang
dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada
saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
3.1.3.7.Pemeliharan Lain.
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringanjaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikan unsur
tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menjadi lemah
sehingga penggunannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang
tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya
dicampurkan saja.
3.1.4.Panen.
3.1.4.1.Ciri dan Umur Panen.

Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga
jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan OktoberFebruari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum
musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah. Warna durian yang
hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah yang sudah
masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat. Pada durian yang
sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar dentang udara antara isi
dan kulitnya.
3.1.4.2.Cara Panen.
Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak
langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali
plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau
ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat
diambil dalam keadaan utuh. Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan
menggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas,
1,5 cm dari dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di
tempat ini terdapat bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya. Buah
durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan
menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah. Durian yang jatuh ke
tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi
pembentukan alkohol dan asam.
3.1.4.3.Prakiraan Produksi.
Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir
perpohon pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah
yang lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun.

3.2.

ANalisis ekonomi budidaya.

3.2.1. Analisis Usaha Budidaya.


Perkiraan analisis usaha tani tanaman durian seluas 1 ha.
3.2.1.1.Biaya produksi.
1. Tanah 1 ha @ m 2 x Rp. 15.000,- Rp. 15.000.000,2. Bibit :150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,3. Pupuk
o

Pupuk kandang: 9500 kg @ Rp. 60,- Rp. 570.000,-

UREA: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-

TSP: 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,-

KCl: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-

NPK: 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,-

Hormon/mineral: 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,-

4. Obat dan pestisida


o

Insektisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-

Fungisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-

5. Alat dan bangunan


o

Bangunan dan sumur Rp. 2.500.000,-

Alat semprot: 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,-

Cangkul: 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-

Sabit: 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-

Garpu: 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-

Golok: 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-

Gunting pangkas: 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-

Gergaji pangkas: 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-

Ember: 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-

6. Tenaga kerja tetap


o

Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,-

Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-

THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,-

7. Tenaga kerja lepas


o

Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-

Memupuk dan menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-

Jumlah biaya produksi Rp. 42.115.000,3.2.1.2.Pendapatan


1. Tahun ke-5 produk ke 1 = 25/100 x 150 x 30 x Rp. 30.000= Rp. 33.750.000,-=
Rp. 33.750.000 Rp. 42.115.000 - Rp. 8.365.000,2. Tahun ke-6 produk ke 2 =25/100 x 150 x 60 x Rp. 30.000= Rp. 67.500.000,-=
Rp. 67.500.000 (Rp.8.365.000 + Rp. 16.765.000) - Rp. 42.370.000

3. Pada tahun ke-7 keuntungan sudah dapat menutupi investasi yang


dikeluarkan
3.2.1.3.Investasi rata-rata/pohon: Rp. 175.096,66
3.2.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Peluang bisnis durian sangat bagus. Untuk pasar luar negeri pada tahun
1983-1987 dikirim ke negara Taiwan, Singapura, Malaysia dan Hongkong. Dan pada
tahun 1989 permintaan meningkat ke negara Prancis, Belanda, Brunei, australia,
Saudi Arabia dan Jepang. Bahkan pada tahun 1999 di Jepang harga durian dapat
mencapai 10.000 yen (Rp 700.000,-). Peluang pasar di Indonesia juga sangat
bagus, harga durian berkualitas dapat mencapai Rp 30.000,-/kg. Sedangkan untuk
buah durian dipasaran dan kualitasnya biasa-bisa saja mencapai Rp. 15.000,-/buah.
Selama ini perdagangan durian lebih dikuasai oleh negara Thailand, hal ini
disebabkan oleh mutu buah yang bagus. Padahal Indonesia dapat melakukan hal
yang sama apabila mutu ditingkatkan. Bahkan Indonesia memiliki varietas yang
beragam dan berbuah sepanjang tahun. Dengan penanganan yang profesional dan
dibantu oleh kemudahan-kemudahan dari pemerintah durian Indonesia mampu
menguasai pasar dunia.
3.3. Standar produksi
3.3.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi dan syarat mutu, cara pengambilan
contoh, cara uji, pengemasan dan syarat penandaan.
3.3.2. Diskripsi
Standar mutu buah durian di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional
Indonesia SNI 01-4482-1998.

3.3.3. Klasifikasi dan Standar Mutu


Buah durian diklasifikasikan dalam 3 jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu II dan
Mutu III.
1. Kerusakan: mutu I=tidak ada (bebas penyakit dan serangga); mutu II=tidak
ada (bebas penyakit dan serangga); mutu III=tidak ada (bebas penyakit dan
serangga).
2. Cacat: mutu I=tidak ada; mutu II=ada; mutu III=ada.
3. Rasa dan aroma: mutu I=baik sesuai kultivar; mutu II=baik sesuai kultivar;
mutu III=baik sesuai kultivar.
4. Kekerasan daging: mutu I=keras/sedang; mutu II=keras/sedang; mutu
III=keras/sedang.
5. Kesegaran buah: mutu I=segar; mutu II=segar; mutu III=segar.
6. Warna

daging

buah:

mutu

I=sesuai

kultivar/kuning;

mutu

II=sesuai

kultivar/kuning; mutu III=sesuai kultivar/kuning.


7. Kesegaman Kultivar: mutu I=seragam; mutu II=seragam; mutu III=seragam.
8. Perbandingan berat dengan biji: mutu I >2; mutu II >1; mutu III=boleh < 1.
Pengujian buah durian dilakukan berdasarkan pengamatan dari bentuk fisik dan
visualisasi dari standar mutu yang ada.
3.3.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah durian segar yang terdiri maksimum 1.000 kemasan atau
1000 buah, contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan atau jumlah buah
dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 15, pengambilan contoh


semua.
2. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 6100, pengambilan contoh
minimum 5.
3. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 101300, pengambilan contoh
minimum 7.
4. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 301500, pengambilan contoh
minimum 9.
5. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 501-1001, pengambilan
contoh minimum 10.
Dari setiap kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya
tiga buah kemudian dicampur. Untuk kemasan dengan isi kurang dari tiga buah
diambil satu buah.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah
dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.
3.3.5. Pengemasan
Buah durian seyogyanya dikemas sesuai dengan pasar yang dituju. Untuk
Pasar Eropa, Ameriak dan Kanada, disukai buah durian yang beratnya 2,5-3,5
kg/buah dan dikemas dengan kotak karton berkapasitas 10-12 kg. Untuk pasaran
Hongkong dipilih buah durian yang beratnya 2-4 kg/buah dan dikemas dalam
keranjang bambu berkapasitas 35-50 kg. Sedangkan untuk Malaysia dan Singapura
atau pasar lokal dikehendaki buah durian dengan berat 2,0-5,0 kg/buah yang
dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu, atau tanpa kemasan langsung

ditumpuk ai atas bak truk. Label atau gantungan yang menyertai setiap kemasan
harus mudah dilihat dan berisi informasi :
1. Dihasilkan di Indonesia.
2. Nama perusahaan/eksportir.
3. Nama kultivar durian.
4. Kelas mutu.
5. Jumlah buah dalam kemasan.
6. Berat kotor.
7. Berat bersih.
8. Identitas pembeli di tempat tujuan.
9. Tanggal panen.
10. Tanggal buah itu enak dimakan.
11. Tanggal buah itu tidak enak lagi dimakan.
12. Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) yang dianjurkan.
3.4.

Jenis-jenis tanaman durian.


Durian Jingga

DESKRIPSI DURIAN JINGGA (Klon Lokal)


Asal daerah

Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jumlah duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jumlah anak buah per
juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah

:
:
:

Warna daging buah

Desa Pait, Kec


Kasembon, Kab Malang,
Jawa Timur
Bapak Bukori
Coklat
bulat (silindris)

: 2,1 m
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

2m
>100 tahun
578 mdl
21,03 m
23 cm
45 cm
55 cm
43 cm
4,5 cm
Bulat
1,8 cm
49
1 cm
coklat kehijauan
kurus lancip
1345.7 gram
5

: 2-3
:
:
:
:
:

Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah :
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas :
Warna permukaan bawah :
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:

9-12
162,5 gram
manis sedikit pahit (Legit)
Lembut
Sedang
kuning bergaris
merah/jingga
20%
1-1,5 cm
424,6 gram (22 %)
1,93 kg
Lanset
Hijau
Coklat
14,25 cm
5,5 cm
2,5cm

Durian
Arab

DESKRIPSI DURIAN ARAB (Klon Lokal)


Asal daerah

Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan pertama:
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit
:
Jumlah duri per 100 cm2
:
Panjang duri
:
Bentuk Duri
:
Warna kulit
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jml anak buah per juring
:
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma daging buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah
:
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas
:
Warna permukaan bawah :
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:
Durian Cikrak

Desa Pait, Kec


Kasembon, Kab
Malang, Jawa Timur
Pak Katam
coklat
bulat (silindris)
2,35 m
2,25 m
> 100 tahun
554 mdl
28.93 m
19 cm
35 cm
48 cm
37 cm
9 cm
bulat
1,5 cm
122
1 cm
gemuk Lancip
coklat
698 gram
5
3-Feb
12
130 gram
manis pahit
lembut, berserat
sedang
kuning
20%
0.5-1.5 cm
220 gram (20,99 %)
1,048 kg
Lanset
Hijau
coklat keemasan
13.8 cm
5,8 cm
1,6 cm

DESKRIPSI DURIAN CIKRAK (Klon Lokal)


Asal daerah

Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jml duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jumlah anak buah per
juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah
Warna daging buah
Kadar gula
Tebal dading buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun

:
:
:

Desa Wonoagung, Kec


Kasembon, Kab Malang,
Jawa Timur
Mbok Cikrak
Coklat
Bulat (silindris)

: 1m
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

3,60 m
> 100 tahun
546 mdl
11,24 m
15,5 cm
35 cm
42 cm
33,5 cm
7 cm
Bulat
1,5 cm
86
1 cm
Coklat kehijauan
Kurus lancip
1137,5 gram
5

: 1-3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

7
145 gram
Manis sedikit pahit (Legit)
Lembut
Sedang
Putih
20%
0,3-0,5 cm
217,5 gram (14,5 %)
1,5 kg
Lanset
Hijau
Coklat
12,5 cm
5,5 cm
1 cm

Durian Orri
DESKRIPSI DURIAN ORRI (Klon Lokal)
Asal daerah

Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan pertama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jml duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jml anak buah per juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma daging buah
Warna daging
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Desa Wonoagung, Kec


Kasembon, Kab Malang,
Jawa Timur
Pak Ngari
coklat
bulat (silindris)
2,4 m
2,52 m
> 100 tahun
429 mdl
31,95 m
26,5 cm
36 cm
48 cm
40 cm
3 cm
bulat
1,5 cm
96
1 cm
coklat
kurus lancip
850,64 gram
5
1-3
12
140 gram
manis sedikit pahit (Legit)
lembut
sedang
kuning
20%
1-1,5 cm
229,36 gram (18.8 %)
1,22 kg
Lanset
Hijau
Coklat
13,5 cm
4,3 cm
2 cm

Deskriptor Lutfi Bansir


Durian Bajul
DESKRIPSI DURIAN BAJUL (Klon Lokal)
Asal daerah

Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan pertama :
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit buah
:
Jumlah duri per 100 cm
:
Panjang duri
:
Warna kulit
:
Bentuk duri
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jumlah anak buah per
:
juring
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma daging buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah
:
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas
:
Warna permukaan bawah :
Panjang daun
:
Lebar daun
:

Desa Wonoagung,Kec
Kasembon, Kab Malang, Jawa
Timur
Pak Sariding
coklat
tidak teratur
2m
3,53 m
> 100 tahun
541 mdl
15,82 m
26,3 cm
39,5 cm
48,5 cm
43 cm
3 cm
lonjong
1 cm
111
1 cm
kuning
gemuk lancip
1.670,09
5
6-Mar
18
400 gram
Manis
lembut, berserat
Sedang
Putih
20%
0,7-1,3 cm
469,91 gram (18,5 %)
2,54 gram
Lanset
Hijau
Coklat
15 cm
6,5 cm

Panjang tangkai daun

7. Durian Sepanjang
Musim

: 1,5 cm

DESKRIPSI DURIAN SEPANJANG MUSIM(Klon Lokal)

Asal daerah
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jumlah duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jumlah anak buah per
juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah
Warna daging buah
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun
Durian
Manalagi

Desa Wonoagung, Kec


Kasembon, Kab Malang
: Mbok Gunarti
: coklat
: bulat (silindris)
:

:5m
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

2,55 m
> 100 tahun
551 mdl
18,88 m
27 cm
42 cm
47 cm
30,5 cm
4,5 cm
lonjong
1 cm
105
1 cm
coklat
kurus lancip
645,6 gram
5

: 2-3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

9-12
162 gram
manis
lembut, berserat
sedang
putih
25%
0,9-2 cm
214 gram (20,9%)
1,02 kg
Lanset
hijau
coklat
11.5 cm
3.6 cm
1,5 cm

DESKRIPSI DURIAN MANALAGI (Klon Lokal)


Asal daerah

Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jml duri per 100 cm
Panjang duri
Warna kulit
Bentuk duri
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jml anak buah per juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma daging buah
Warna daging
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah
Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Durian Belimbing

Desa Wonoagung, Kec


Kasembon, Kab Malang,
Jawa Timur
Bapak Maji
coklat
bulat (silindris)
2,5 m
3,64 m
< 100 tahun
525 mdl
19,38 m
30,5 cm
33 cm
57 cm
37,5 cm
2,5 cm
bulat
1,5 cm
102
1 cm
coklat kehijauan
kurus lancip
1137,5 gram
5
2-3
12
145 gram
manis
lembut
sedang
putih
20%
1-1.5 cm
217,5 gram ( 14,5 % )
1,5 kg
Lanset
hijau
coklat
16 cm
6 cm
2 cm

DESKRIPSI DURIAN BELIMBING (Klon Lokal)


Asal daerah

Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan
:
perama
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit
:
Jumlah duri per 100 cm2 :
Panjang duri
:
Bentuk duri
:
Warna kulit
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jml anak buah per juring :
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah :
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas :
Warna permukaan bawah:
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:
10. Durian
Kunir

Desa Pait, Kec


Kasembon, Kab
Malang, Jawa Timur
Mbok Kariyah
coklat
bulat (silindris)
200 cm
2,39 m
> 100 tahun
548 mdpl
23,82 m
23,8 cm
46,4 cm
54.5 cm
44.8 cm
4 cm
bulat
1 cm
65
1 cm
melengkung
hijau kekuningan
1233,2 gram
5
2-5
17-23
425 gram
manis
lembut, berserat
sedang
putih
20%
0.6-1,5 cm
579,1 gram (34,9 %)
2,2 kg
Lanset
kuning
coklat keemasan
14.5 cm
4.5 cm
2 cm

DESKRIPSI DURIAN KUNIR (Klon Lokal)


Asal daerah

Nama Pemilik
:
Warna batang
:
Bentuk batang
:
Letak percabangan
:
perama
Lingkar batang
:
Umur tanaman
:
Ketinggian tempat
:
Tinggi tanaman
:
Panjang buah
:
Keliling pangkal buah
:
Keliling tengah buah
:
Keliling ujung buah
:
Panjang tangkai buah
:
Bentuk buah
:
Tebal kulit
:
Jml duri per 100 cm
:
Panjang duri
:
Warna kulit
:
Bentuk duri
:
Berat kulit buah
:
Jumlah juring
:
Jml anak buah per juring :
Jumlah biji
:
Berat biji
:
Rasa daging buah
:
Tekstur daging buah
:
Aroma buah
:
Warna daging
:
Kadar gula
:
Tebal daging buah
:
Total bobot daging buah :
Berat total buah
:
Bentuk daun
:
Warna permukaan atas :
Warna permukaan bawah:
Panjang daun
:
Lebar daun
:
Panjang tangkai daun
:

Desa Pait,Kec
Kasembon, Kab
Malang, Jawa Timur
Pak Katam
coklat
bulat (silindris)
8,37 m
1,65 m
> 100 tahun
511 mdl
22,36 m
20.6 cm
41.4 cm
50 cm
41,4 cm
5 cm
oval
1,6 cm
61
1 cm
coklat
gemuk lancip
1,09 kg
5
2-5
18
168.3 gram
manis
kasar, berserat
sedang
kuning
21%
0,6-1.5 cm
249,7 gram (23,3 %)
1,8 kg
Lanset
hijau
coklat
12.5 cm
5,5 cm
2 cm

11. Durian
Gentaru
DESKRIPSI DURIAN KUNIR (Klon Lokal)
Asal daerah
Nama Pemilik
Warna batang
Bentuk batang
Letak percabangan
perama
Lingkar batang
Umur tanaman
Ketinggian tempat
Tinggi tanaman
Panjang buah
Keliling pangkal buah
Keliling tengah buah
Keliling ujung buah
Panjang tangkai buah
Bentuk buah
Tebal kulit
Jumlah duri per 100 cm2
Panjang duri
Bentuk duri
Warna kulit
Berat kulit buah
Jumlah juring
Jml anak buah per juring
Jumlah biji
Berat biji
Rasa daging buah
Tekstur daging buah
Aroma buah
Warna daging
Kadar gula
Tebal daging buah
Total bobot daging buah
Berat total buah
Bentuk daun
Warna permukaan atas
Warna permukaan bawah

Dusun Bara'an, Kec


: Kasembon, Kab Malang,
Jawa Timur
: Pak Parman
: coklat
: bulat (silindris)
: 245 cm
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

1,5 m
> 100 tahun
548 mdpl
20 m
23,8 cm
46,4 cm
54.5 cm
44.8 cm
4 cm
bulat
1 cm
65
1 cm
melengkung
hijau kekuningan
1233,2 gram
5
2-5
17-23
425 gram
manis
lembut, berserat
sedang
putih
20%
0.5-1.3 cm
579,1 gram (34,9 %)
2,2 kg
Lanset
hijau
coklat kekuningan

Panjang daun
Lebar daun
Panjang tangkai daun
Deskriptor Lutfi Bansir

: 14.55 cm
: 5,25 cm
: 1,9 cm

BAB IV
KESIMPULAN
4.1.

Kesimpulan
Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi.Durian merupakan tanaman tahunan yang memiliki tipe pertumbuhan model
Roux yang dicirikan adanya dominansi pertumbuhan batang monopodial orthotrop
yang kontinyu (continuous growth) dengan pertumbuhan tunas tertinggi 3-5 tunas
tahun-1 dengan masa juvenil 7-12 tahun. Batang orthotropik bibit durian memiliki laju
pertumbuhan relatif yang cepat, menghasilkan cabang plagiotropik lateral yang
banyak; beberapa cabang orthotropik lateral juga dihasilkan dimana berkompetisi
dengan cabang orthotropik utama (Subhadrabandhu et al., 1991) dan pertumbuhan
cabang

plagiotrop

yang

kurang

dominan,

dimana

pada

kondisi

tidak

menguntungkan, cabang lateral plagiotropik banyak tumbuh, dengan sudut lebar,


demikian juga cabang lateral orthotropik yang akan berkompetisi dengan batang

orthotropik utama sehingga bentuk kerucut dapat berubah (Halle, Oldeman dan
Tomlinson, 1978; Subhandrabandhu, Schneemann dan Verheij, 1991).
Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal
tanam,

pengairan,

penetapan

luas

areal

penanaman,

pengaturan

volume

produksi.adapun Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan
lainnya. Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan
Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di
hutan, di sepanjang aliran sungai. Durian menghendaki tanah yang subur, gembur,
tidak bercadas, kedalaman air tanah 1-2 meter, kemasaman (pH) tanah 6 7.
Durian bisa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 meter.
Ukuran lobang 60 x 60 x 60 cm. Pada umur 8 tahun durian yang berasal dari okulasi
sudah berbunga. Bila buah terlalu lebat perlu dilakukan penjarangan dengan
menyisakan 40 - 50 % saja. Buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan
sendirinya.
4.2.

Saran
Laporan ilmiah yang telah kami buat ini,mungkin masih ada kekurangan dan
belum mencapai sempurna seperti yang diharapkan. Jadi,demi kemajuan yang akan
datang,kami semua mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Bapak/Ibu dosen, maupun dari pembaca,agar kami dapat memperbaikinya.

makalah tenteng durian

BAB I
PENDAHULUAN

A. Prospek Pengembangan Durian


Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan
keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga
bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Cara
bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang untuk menuju sukses.
PT. Natural Nusantara membantu alternative solusi bagaimana teknis budidaya
durian secara intensif, sehingga terjadi peningkatan hasil secara K- 3, yaitu
Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.
Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan.
Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia,
Lahia, Boschia dan Coelostegia. Durian merupakan tanaman buah berupa pohon.
Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi
akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk
menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan
Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran
durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian
sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren
(Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). Di
Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra.
Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di
sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia
Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea. Khusus di Asia
Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara intensif
oleh negara Thailand.
Sejak munculnya durian bangkok tahun 1980-an dan diikuti dengan munculnya
durian unggul lokal, pengembangan bercocok tanam durian semakin cepat.
Thailand yang selama ini dikenal sebagai penghasil buah-buahan tropis
terkemuka di dunia ternyata hanya mengembangkan empat varietas unggul,
yakni mon thong, chance, kan yao, dan kradum thong. Varietas mon thong dan
chanee, telah diintroduksi ke Indonesia dan dilepas Menteri Pertanian sebagai
otong dan kani. Saat ini ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh
Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan.
Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk
(Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong
(Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi),

sihijau (Kalimantan Selatan), raja mabah (Kalimantan Barat), sawah mas


(Kalimantan Barat), dan sebagainya.

B.Klasifikasi Durian

Durio zibethinus Murr Nama umum


Indonesi Durian, duren, kadu
a:
(Snd)
Inggris: Durian
Melayu: Durian
Thailand Thurian
:
Pilipina: Durian
Cina:

liu lian

Durian
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Bombacaceae
Genus: Durio
Spesies: Durio zibethinus Murr
Kerabat Dekat
Tekawai, Koroyot, Durian Hutan, Durian Pulu, Durian Hantu, Durian Burung,
Durian Kura-kura, Durian Burung

C.Varietas Durian
Durian Otong (Parung Bogor)
Dikenal juga sebagai varietas durian mon thong atau golden pillow di Thailand.
Buahnya memanjang dengan bagian ujung dan pangkal meruncing. Warna kulit
kekuningan. Durinya berbentuk kerucut, berukuran kecil, dan agak rapat. Berat
buahnya 2 - 4 kg. Daging buah tebal, kering, kurang lemak, kuning, bertekstur
sangat halus, beraroma tidak begitu tajam, dan bercita rasa sangat manis.

Durian Petruk (Jepara, Jawa Tengah)


Buahnya berbentuk bulat telur dengan warna hijau kekuningan. Duri kulitnya
berbentuk kerucut kecil dan rapat. Buahnya berukuran sebesar kelapa gading
dengan penampilan sangat menarik dengan bobot buah 1 2 kg. Daging buah
agak tebal, berlemak, berwarna kuning, bertekstur agak lembek, berserat halus,
beraroma sedang atau tidak begitu tajam.
Durian Sidodol (Karang Intan, Kalimantan Selatan)
Bentuk buah bulat dengan warna hijau kekuningan. Duri berbentuk kerucut dan
tumpul dengan susunan rapat. Berat buah 11/2- 2 1/2 kg. Warna daging buah
kuning mengilap, tebal 1,2 cm, tekstur halus, agak lembek, aroma harum, dan
rasa manis gurih.
Durian Sawah Mas (Mabah, Kalimantan Barat)
Dikenal juga dengan nama durian lai mas. Bentuk buah bulat dengan ujung
meruncing. Warna kulit buah berwarna hijau dengan ketebalan 1-1,3 cm. Duri
buah berbentuk kerucut dengan susunan agak jarang. Berat buah 2 - 4 kg.
Warna daging buah kuning, kering, bertekstur halus, berasa manis gurih, dan
beraroma harum.
Durian Matahari (Cimanggu, Bogor)
Buahnya bulat panjang dengan warna kulit hijau kecokelatan dan tebal 0,5-1 cm.
Durinya besar, runcing, jarang, dan bengkok. Berat buah 2 - 3,5 kg. Daging buah
tebal, kering, berlemak, tekstur halus, aroma tidak tajam, dan manis.
Durian Bokor (Majalengka, Jawa Barat)
Dikenal juga sebagai durian aden. Buahnya berbentuk bulat panjang dengan
warna kulit hijau kekuningan. Duri kulit buahnya besar tersusun jarang. Berat
buah 3 - 4 kg. Warna daging buah kuning, cukup tebal, kering, aroma harum, dan
sedikit manis.
Durian Hepe (Cileungsi, Jawa Barat)
Buahnya berbentuk bulat telur dengan warna cokelat kekuningan dan tebal 0,8-1
cm. Duri kulit buah berbentuk kerucut, kecil, dan tersusun rapat. Berat buah 1 2 kg. Daging buah berwarna putih kekuningan, tebal agak kering, tekstur halus,
berlemak, aroma tajam, dan manis.
Durian Sukun (Karanganyar, Jawa Tengah)
Bentuk buahnya bulat panjang dan berwarna kekuningan. Duri kulit buahnya
berbentuk kerucut, kecil, dan rapat. Berat buah 1 - 2 kg. Daging buah
sangat tebal, kering berlemak, tekstur halus, putih kekuningan, harum, dan
manis.
Durian Gantalmas (Medan, Sumatera Utara)
Bentuk buahnya lonjong dengan warna masih kehijauan. Duri kulitnya berbentuk
kerucut tidak tajam, kecil, dan tidak rapat. Berat buah mencapai 3 4 kg. Daging
buah tipis dengan warna putih kekuningan. Cita rasanya tidak terlalu manis,
namun sangat berlemak.
Durian Tembaga (Kampar, Kepulauan Riau)
Bentuk buahnya bulat sempurna dengan duri kulit buahnya berbentuk lancip,

langsing, dan rapat. Berat buah 2 3 kg. Daging buah berwarna kuning pekat
seperti tembaga, sangat tebal, berlemak, tekstur halus, sangat harum, dan
sangat manis. (f)
D. Deskripsi Varietas unggul
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar
tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar,
percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal,
bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna
hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata,
pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan
bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus
berwarna cokelat kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah
besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih
hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau
lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat
keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah
setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif (biji).

BAB II
SYARAT TUMBUH
A. Iklim
Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya
40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun.
Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan
organik, dan pH 6 - 7.
1) Curah hujan untuk tanaman durian 1500-2500 mm/tahun. Curah hujan merata
sepanjang tahun atau terdapat 9-12 bulan basah dengan 1-3 bulan kering,
dengan kemarau 3 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus
menerus.
2) Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu
masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar
matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
3) Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 22-30 derajat C. Pada suhu 15oC
durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35
derajat C daun akan terbakar
B. Tanah

Ketinggian tempat untuk bertanam durian umumnya dapat tumbuh di daerah


berketinggian 50-600 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam
diberbagai ketinggian hingga mencapai 800 m dpl. Namun durian paling cocok
dikebunkan pada daerah berketinggian 200-600 m dpl.

BAB III
TEKNIK BUDIDAYA DURIAN

A. Penyiapan Lahan
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan
gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari.
Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.
B.Penyiapan Benih Dan Bibit

Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas
hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru
C.Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian,
serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah,
jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang dan
dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit
durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan
budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan
yakni dengan tanaman horti (lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi
gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk
menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat
menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di
kiri lubang, tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang
tanam dibiarkan kering terangin-angin selama 1 minggu, lalu lubang tanam
ditutup kembali.
Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk
kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35
kg pupuk kandang dan 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan rayap, semut
dan hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G.
Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30
cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang
sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
3) Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya
sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan
perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih
kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah
lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
a) Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
b) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
c) Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar
pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
d) Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
e) Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan
ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar
matahari secara langsung.
a. jarak tanam
Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m
b. lubang tanam
Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian
bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan

pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata


sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang
tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.
c. penanaman
Penanaman yang ideal pada awal musim hujan. Gali lubang tanam yang berisi
campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik
pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa
mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih
baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk 200 tanaman . 1
botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap pohon
atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon
D.Pemeliharaan Tanaman
PENGAIRAN
Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi. Pada
waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman paling baik pagi hari.
PEMANGKASAN
Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan
terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar
matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman
dipangkas.

PEMUPUKAN
Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai
rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :
Umur
(hari)

Pukan
(kg/ph)

NPK
(kg/ph)

Frekwens
i pertahun

1-3

30 - 50

0,5 - 1,0

3-4

4-6

75 - 150

1,5 - 2,5

2-3

15 - 10

200 - 300

3,0 - 5,0

1-2

Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang
kadar N tinggi. Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir
musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan
umur tanaman. Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar
pendeknya tajuk tanaman.
Siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION (diatas 3
thn) dengan cara sesuai di atas . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup
HORMONIK per tangki tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.

PEMBUAHAN DI LUAR MUSIM


Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika
menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan
Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER
NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah
penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10
hari sekali sebanyak 3-4 kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal
penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di
sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran
pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah
bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman. Setelah
terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena
dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun,
sehingga perlu disiram POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon).
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak
menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan
setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran
bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak
boleh ditundatunda). Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan
hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur
sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika
hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan
pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan
sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan 50-60% dari seluruh buah
yang ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling selama
pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan ( diameter 1 m dari pohon durian).
3) Pemangkasan/Perempelan
a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai
40% selama 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas.
Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga
meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama.
Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling
lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen
berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan
tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal
batang.
b) Peremajaan
Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman
durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan
pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak

tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat


diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan
pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunastunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat
diokulasi. Cara okulasi cabang sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit).
Tinggi okulasi dari tanah 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada
pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat
dengan tanah.
c) Pembentukan tanaman yang terlanjur tua
Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli
atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah
ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan tersebut
tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan
pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan
tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4) Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan
tanaman akan pupuk dan unsur hara yang terkandung dalam tanah.
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan
disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm.
Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara
merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup
selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering
segera lakukan penyiraman.
b) Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang,
kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat
membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian
membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat
bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman
dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon
pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang
mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk
batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20
25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi
pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar
antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK
10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas
baru (menjelang tanaman akan berbunga).
5) Pengairan dan Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh
tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru
ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit

ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air
tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.
Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya
sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase
untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2 minggu
sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan
ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan untuk
merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yang
digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan dan
berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batang
dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila
pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringanjaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikan
unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menjadi
lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian
yang tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini
hanya
dicampurkan saja.

BAB IV
HAMA DAN PENYAKIT

Hama
1) Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)
Ciri: telur diletakkan pada kulit buah dan dilindungi oleh jaring-jaring mirip rumah
laba-laba. Larva yang telah menetas dari telur langsung menggerek dan
melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal
di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yang diserang kadang-kadang
jatuh sebelum tua. Penyebaran: serangga penggerek buah menyebar dengan
cara terbang dari pohon durian yang satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek
buah ini bertelur pada buah durian yang dihinggapinya. Kegiatan bertelur ini
dilakukan secara periodik setiap menjelang musim kemarau. Pengendalian:
dilakukan dengan insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC,
dengan dosis 2-3 cc/liter air.
2) Lebah mini
Ciri: hama ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan
sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran

panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat (larva), hama ini menyerang daundaun durian muda. Selama hama tersebut mengalami masa istirahat (bentuk
kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah. Setelah menjadi
lebah serangga ini
mencari makan dengan cara menggerek ranting-ranting muda dan memakan
daun-daun muda. Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40
EC (Triazofos 420 gram/liter), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420
gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).
3) Ulat penggerek bunga (Prays citry)
Ulat ini menyerang tanaman yang baru berbunga, terutama bagian kuncup
bunga dan calon buah.
Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya merah coklat, setelah menjadi
kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan bertubuh
langsing.
Gejala: kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya banyak yang
berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya pun rusak semua,
sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke
tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.
Pengendalian: dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC,
nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).

4) Kutu loncat durian


Ciri: serangga berwarna kecoklatan dan tubuhnya diselimuti benang-benang lilin
putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap dan tungkainya mirip dengan
kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro. Gejala: kutu loncat bergerombol
menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada
tulang-tulang daun sehingga daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya
terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah
bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh permukaan daun
sehingga mengundang semut-semut bergerombol. Pengendalian: daun dan
ranting-ranting yang terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian
secara kimia dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Supracide 40
EC dosis 100-150
gram/5 liter air.
Penyakit
1) Phytopthora parasitica dan Pythium complectens
Penyebab: Pythium complectens, yang menyerang bagian tanaman seperti daun,
akar dan percabangan. Penularan dan penyebab: penyakit ini menular dengan
cepat ke pohon lain yang berdekatan. Penularan terjadi bila ada akar yang
terluka. Penularan terjadi bersama-sama dengan larutnya tanah atau bahan
organik yang terangkut air.
Gejala: daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang
tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti dengan
berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan
tanah menjadi coklat dan membusuk. Pembusukan pada akar hanya
terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar

lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yang sakit tampak
normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh
menjadi merah jambu.
Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah
dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan; (2) pohon yang
sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar; (3) pilih bibit durian kerikil untuk
batang bawah karena jenis ini lebioh tahan terhadap serangan jamur sehingga
dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.
2) Kanker bercak
Penyebab: Pythium palvimora, terutama menyerang bagian kulit batang dan
kayu. Penyebaran oleh spora sembara bersamaan dengan butir-butir tanah atau
bahan organik yang tersangkut air. Penyebaran penyakit ini dipacu oleh curah
hujan yang tinggi dalam cuaca kering. Jamur dapat tumbuh dengan baik pada
suhu antara 12-35 derajat C.
Gejala: kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang
gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam;
bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan
ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir dipermukaan
tanah dan untuk
batang yang sakit; dilakukan dengan cara memotong kulit yang sakit sampai ke
kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan
bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.
3) Jamur upas
Gejala: pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang-benang jamur
mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang
menjadi kerak berwarna merah jambu dan masuk ke dalam kulit dan kayu
sehingga menyebabkan matinya cabang.
Pengendalian: (1) serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-laba
dapat dikendalikan dengan cara melumasi cabang yang terserang degan
fungisida, misalnya calizin RM; (2) jika jamur sudah
membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang
kirakira lebih 30 cm ke bawah bagian yang berjamur; (3) dengan
menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air
atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.

BAB V
PANEN,PASCA PANEN DAN MANFAAT

PEMANENAN
Setelah syarat tumbuh dipenuhi, pedoman budi daya tanaman mangga
dilakukan dengan baik serta pencegahan dan penanganan serangan hama dan
penyakit dijalankan dengan baik tibalah saatnya pemanenan buah mangga.
Penanganan pada saat pemanenan mangga tidak bisa dianggap sebagai hal
yang sepele, karena dengan penanganan yang tepat waktu serta dilakukan
secara berhati-hati akan menjaga kualitas buah mangga yang dipanen tetap
prima. Berikut hal-hal yang perlu dicermati seputar pemanenan dan
pascapanen pada budi daya mangga.
a. Ciri dan Umur Panen
Jenis bibit yang digunakan pada budi daya mangga berpengaruh pada waktu
panen buah mangga. Pada umumnya, pada budi daya mangga dari bibit
cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, sedangkan mangga dengan
penggunaan bibit secara okulasi mulai berbuah umur 5-6 tahun. Banyaknya
buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat

mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan SeptemberOktober.


Tanda buah sudah siap dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang
sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau
tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah
Buah yang dipetik harus masih keras.
b. Cara Panen
Untuk menjaga hasil panen buah mangga tetap baik, pada saat pemetikan, buah
jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di
sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya
terdapat pisau dan keranjang penampung buah.

c. Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen
dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan
masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
d. Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah
pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.
PASCAPANEN
Telah pemanenan buah mangga selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah :
a. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
b. Penyortiran dan Penggolongan
Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus. Setelah sortasi
buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yang dapat menurunkan mutu
terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri.
Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat
pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan
berat buah antara lain:
Kelas I: > 320 gram/buah
Kelas II: 270 320 gram/buah
Kelas III: 200 270 gram/buah
Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
Klasifikasi Sedang: arum manis 15 17,5 cm, golek 17,5 20 cm

Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm


c. Penyimpanan
Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh dan sejuk

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Sita Sidang PDF
    Sita Sidang PDF
    Dokumen3 halaman
    Sita Sidang PDF
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS AKTIVITAS KATALIS CLAY TERMODIFIKASI CU
    ANALISIS AKTIVITAS KATALIS CLAY TERMODIFIKASI CU
    Dokumen17 halaman
    ANALISIS AKTIVITAS KATALIS CLAY TERMODIFIKASI CU
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • PILARING AGENTS
    PILARING AGENTS
    Dokumen4 halaman
    PILARING AGENTS
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Document 6
    Document 6
    Dokumen1 halaman
    Document 6
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan
    Perhitungan
    Dokumen264 halaman
    Perhitungan
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan 2
    Perhitungan 2
    Dokumen13 halaman
    Perhitungan 2
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Pangan
    Pangan
    Dokumen1 halaman
    Pangan
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Suncare With Brightener
    Suncare With Brightener
    Dokumen2 halaman
    Suncare With Brightener
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Karya Sastra Sebagai Dokumentasi Sosial Budaya
    Karya Sastra Sebagai Dokumentasi Sosial Budaya
    Dokumen6 halaman
    Karya Sastra Sebagai Dokumentasi Sosial Budaya
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Iklan
    Iklan
    Dokumen15 halaman
    Iklan
    Waewit Thuc Taemin
    100% (1)
  • Iklan
    Iklan
    Dokumen15 halaman
    Iklan
    Waewit Thuc Taemin
    100% (1)
  • Honor Oktober
    Honor Oktober
    Dokumen20 halaman
    Honor Oktober
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Karya Sastra Sebagai Dokumentasi Sosial Budaya
    Karya Sastra Sebagai Dokumentasi Sosial Budaya
    Dokumen6 halaman
    Karya Sastra Sebagai Dokumentasi Sosial Budaya
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Titin
    Titin
    Dokumen8 halaman
    Titin
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Honor Agustus Fix
    Honor Agustus Fix
    Dokumen20 halaman
    Honor Agustus Fix
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Dappus
    Dappus
    Dokumen3 halaman
    Dappus
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Referensi Clay
    Referensi Clay
    Dokumen8 halaman
    Referensi Clay
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Honor Agustus
    Honor Agustus
    Dokumen3 halaman
    Honor Agustus
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Referensi Clay
    Referensi Clay
    Dokumen8 halaman
    Referensi Clay
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Pangan
    Pangan
    Dokumen1 halaman
    Pangan
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Waewit Thuc Taemin
    Belum ada peringkat