Disusun Oleh:
Abellio Nathanael Sitompul
Aryo Juliansyah Pratama
Kelompok: SIRIUS
Dosen Pembimbing : Dr. Neni Rochyani, M.T.
JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat limpahan rahmat-Nya maka penulis dapat menyusun makalah
mengenai Audit Energi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas studi
Managemen Energi dan untuk menambah wawasan mengenai Audit Energi.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi saat membuat makalah ini baik itu
secara materi maupun kendala lainnya, akan tetapi penulis mengucap syukur dan berterima kasih
karena penulis dapat melewati semuanya itu sampai selesai dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu/Bapak
dosen, teman-teman serta orang tua penulis serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah dengan sabar memberikan bimbingannya serta dukungan hingga
selesainya makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa keberadaan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis sangat diharapkan untuk
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
khususnya pengembangan ilmu pengetahuan.
Palembang, Maret 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ........................................................................................
ii
Daftar Isi..................................................................................................
iii
Daftar Gambar.........................................................................................
v
Daftar Tabel.............................................................................................
vi
1. Pendahuluan........................................................................................
1
1.1. Latar Belakang........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................
2
1.3. Tujuan......................................................................................
2
2. Pembahasan.........................................................................................
4
2.1. Pengertian Audit Energi..........................................................
4
2.2. Tujuan Audit Energi................................................................
5
2.3. Pentingnya Audit Energi.........................................................
6
2.4. Jenis-Jenis Audit Energi..........................................................
7
2.5. Peraturan Mengenai Audit Energi...........................................
9
2.6. Klasifikasi Audit Energi..........................................................
9
2.6.1. Audit Energi Awal atau Audit Energi Singkat (Preliminary Energy
2.6.2.
Audit=PEA).................................................................
9
Audit Energi Rinci atau Energi Penuh (Detailed Energi Audit or Full
Audit)..........................................................................
2.7. Konsep Audit Energi...............................................................
2.8. Metodologi Pelaksanaan Audit Energi....................................
2.8.1. Goal Seek Method.........................................................
2.8.2. Pareto Chart...................................................................
3
10
11
11
12
12
13
13
14
17
19
20
20
23
24
24
25
25
26
27
28
41
41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Alir Tahapan Pelaksanaan Audit Energi...........................
Gambar 2.2. Tahapan pelaksanaan kegiatan audit energi di sektor industri....
Gambar 2.3. Grafik Pengendalian Intensitas Konsumsi Energi (IMR method)
..........................................................................................................................26
Gambar 2.4. Denah AE 501..............................................................................
Gambar 2.5. Denah AE 502..............................................................................
Gambar 2.6. Denah AE 503..............................................................................
Gambar 2.7. Model Rancang Bangun Penggunaan Sensor PIR........................
Gambar 2.8. Rangkaian Sensor PIR Untuk Simulasi........................................
15
19
30
31
31
35
35
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Illuminasi Untuk Pencahayaan Ruang Sekolah...........................
Tabel 2.2. Kriteria IKE Bangunan Gedung ber-AC......................................
28
29
32
34
37
38
Tabel 2.7. Perbandingan Harga Energi Listrik Dengan Atau Tanpa Sensor
39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
teknis
semata,
melainkan
merupakan
pertimbangan
dan
keputusan
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Audit Energi
kilang).
Audit energi di 50 bangunan komersial (kantor, hotel, mall /
penghematan tersebut.
4. Merupakan top-down initiative.
5. Hasil audit energi tersebut bergantung pada resources yang dialokasikan
memberikan
kontribusi
bagi
perusahaan
dibidang
peralatan
industri
yang
memiliki
lifetime
maksumum/optimum.
2.3. Pentingnya Audit Energi
simulation.
Biasanya
konsumen
bisa
memutuskan
untuk
Audit Energi Rinci atau Energi Penuh (Detailed Energi Audit or Full Audit)
Agar dapat terwujud secara benar dan terarah, maka perlu dilakukan
pendekatan-pendekatan yang memenuhi kapasitas dan kebutuhan dari hal-hal
yang menjadi output / keluaran aktivitas. Beberapa metode yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan asesmen energi antara lain adalah:
2.8.1.
Intensitas
Konsumsi
Energi
utama yang harus dicari dan ditentukan, baik pada sistem proses
produksi maupun pada peralatan utility (boiler, chiller, compressor,
pompa, dll). Dengan besaran / nilai IKE tersebut dapat dikembangkan
menjadi formulasi dan simulasi analisis peluang penghematan energi.
2.8.2.
Pareto Chart
2.8.3.
Metode 5W + 1H
Where;
untuk
menemukan
dimana
sumber
yang berpotensi
lain.
How; Bagaimana mengatasi akar masalah (sumber pemborosan
yang dapat dikonversi menjadi potensi/peluang hemat energi)
tersebut.
2.8.4.
2.1
merupakan
bagan
alir
pelaksanaan
audit
yang
Langkah 1:
Langkah 2:
Inisiasi pertemuan dan diskusi teknis dengan tim pendamping industri
objek.
Langkah 3:
Pengamatan singkat lapangan (walk-through survey) yang sekaligus
dapat melakukan in-house training terhadap tim pendamping industri
objek.
Langkah 4:
Pengumpulan data pemakaian energi dan data produksi yang
diambilkan dari bagian atau cost center tertentu (form data sheet, data
historis, dan lain-lain). Jika diperlukan, dapat diadakan uji coba sistem /
peralatan untuk mendapatkan data tambahan mengenai unjuk kerja dari
peralatan khusus serta unit-unit atau cost center tertentu.
Langkah 5:
Pengolahan data dan evaluasi awal untuk mendapatkan neraca energi,
neraca
massa,
Langkah 6:
Langkah 7:
Melakukan evaluasi dan analisis rinci terhadap PPE yang diperoleh.
Langkah 8:
Menyusun laporan audit energi mencakup berbagai rekomendasi
PPE dan manajemen energi yang disampaikan kepada industri objek.
biaya
produksi (produktifitas).
Mother Nature, mengamati kondisi lingkungan kerja (apakah mendukung
performance operator atau tidak).
Didalam pelaksanaannya, tahapan yang dilakukan disesuaikan dengan
pelatihan
(in-house
training)
ini
ditujukan
untuk
plant layout.
Data desain peralatan utama.
Informasi mengenai data-data kegiatan modifikasi
yang
pernah
dilakukan,
baik
dalam
rangka
konservasi energi.
Pasokan dan distribusi penggunaan energi (Energi
Reference and Energi Balance) untuk keseluruhan
(harian,
keseluruhan
-
bulanan
plant
dan
dan
tahunan)
untuk
masing-masing
proses/peralatan utama.
Profil konsumsi material, produksi dan limbah. Data
historis penggunaan material proses, produksi dan
produk limbah yang dihasilkan (harian, bulanan dan
tahunan) untuk keseluruhan plant dan masing-masing
proses/peralatan utama.
melakukan
pengukuran langsung (load survey) dan parameterparameter pengoperasian seperti: tekanan, suhu, laju alir
(flow rate) yang diukur dengan menggunakan alat ukur
portable.
Pengukuran dilakukan pada kondisi beban operasi
normal dengan memperhatikan prosedur operasi yang
dijalankan, meliputi: pengukuran temperatur, kelembaban,
tekanan, flow rate, kondisi kelistrikan (tegangan, arus,
daya, faktor daya, dan lain-lain), serta parameterparameter lainnya yang diperlukan untuk dianalisis.
2.10.4. Analisis Data dan Peluang Penghematan Energi
ii.
pengguna energi;
Mass and Heat Balance; untuk menghitung seberapa besar
utilitas penggunaan energi dan losses energi pada suatu sistem
proses dan masing-masing peralatan pengguna energi; losses
energi ini kemudian dianalisa untuk dipertimbangkan berapa
biaya
(khusus
yang
bersifat
medium
dan
high
cost
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
Berbagai
selanjutnya
peluang
penghematan
energi
yang
diperoleh
hubungan
tingkat
produksi
terhadap
energi
yang
operasi
Power Analyzer
Lux meter
Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan /
tingkat kuat cahaya iluminasi.
Pengukuran Kelembaban
Kelembaban meter adalah jenis instrumen audit energi yang
digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban.
Anemometer
Anemometer adalah jenis instrumen audit energi yang digunakan
untuk mengukur kecepatan aliran udara.
Manometer
Manometer adalah alat audit energi yang digunakan untuk
mengukur perbedaan tekanan antara dua titik pengukuran. Manometer
biasa digunakan dalam pipa distribusi (udara, air dan gas), peralatan
seperti kompresor dan pompa.
Sound meter
Sound meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kebisingan dalam desibel (dB). Sound meter digunakan pada hampir
semua peralatan industri, seperti memutar mesin dan pipa distribusi.
Sound meter dapat membantu memberikan diagnosis dini kebocoran
dan menentukan tingkat kesehatan kerja.
Pengukuran Putaran
Kecepatan
pengukuran
yang
digunakan
untuk
mengukur
Detektor Kebocoran
Instrumen audit energi yang digunakan untuk mendeteksi lokasi
kebocoran dari sistem distribusi gas.
2.13. Keuntungan
Keuntungan dari audit energi:
1. Meningkatkan pengetahuan tentang efisiensi energi.
2. Mengidentifikasi biaya energi yang digunakan.
3. Mengidentifikasikan dan meminimumkan hal yang terbuang.
4.Membuat perubahan prosedur, peralatan, dan sistem untuk
menyimpan energi.
5. Menghematkan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
6. Menjaga lingkungan dengan mengurangi pembangkitan tenaga.
7. Mengurangi running costs.
2.14.
Aplikasi Audit Energi
-
Tinjauan:
Kekuatan Pencahayaan:
Informasi Bangunan:
Nama Bangunan : Gedung E Kampus A Universitas Trisakti
Jakarta Barat
Pemakaian Daya
- Kebutuhan Pencahayaan
Untuk kebutuhan pencahayaan, digunakan lampu fluoresen 2 x
36 Watt dengan efikasi lampu sebesar 72 Lumen/Watt. Tabel 3.1
memperlihatkan pemakaian daya untuk kebutuhan pencahayaan
pada ruang kuliah.
dari lama
Asumsi
penggunaan
infokus
sekitar
70%
dari
lama
Rangkaian Sensor
Sebagai penerapan dalam penelitian ini, maka dibuat model
rancang bangun sensor PIR, seperti pada Gambar 2.7
[9]
Rp
8.127.140,00
Rp
4.876.285,00/bulan
Atau sama dengan
Rp 4.876 .285,00
100 =37,5 per bulan
Rp 13.003 .425,00
Dalam waktu satu tahun, besarnya kerugian yang dikeluarkan
adalah :
Rp
156.041.100,00
58.515.420,00
Rp
97.525.680,00
Rp
menjadi
kriteria
efisien
(7,93
12,08
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari bahasan yang telah dibahas adalah
1.
Audit energi awal (AEA) dibagi menjadi dua bagian, yaitu Survei
2.
energi
adalah
merupakan
pengurangan
dan
Audit Energi Awal atau Audit Energi Singkat (Preliminary Energi Audit
= PEA)
Audit Energi Rinci atau Energi Penuh (Detailed Energi Audit or Full
Audit)
BCR=
9.
Untuk melihat efektifitas dan performansi operasi peralatan yang ada, datadata primer (pengamatan langsung dan hasil pengukuran) dan data sekunder
(log-sheet dan hasil wawancara) sangat diperlukan untuk membantu di dalam
1.
2.
3.
4.
menyimpan energi.
5. Menghematkan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
6. Menjaga lingkungan dengan mengurangi pembangkitan
tenaga.
7. Mengurangi running costs
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia.(2010). PP No.70, 2009, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia tentang Konservasi Energi. Jakarta
BSNI.
(2000).
SNI 03
6196
2000