Anda di halaman 1dari 40

UAS GEOLOGI KELAUTAN

Oleh :
RISTIO EFENDI
270110120047
GEOLOGI A
2014

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

SISTEM PEMETAAN DASAR


LAUT

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Tujuan pemetaan bawah laut

Peta dasar laut adalah peta yang menjelaskan keadaan


dan potensi dasar laut. Peta ini menjelaskan relief dasar
laut (bisa dalam tiga dimensi), lapisan-lapisan bawah
laut, dan kandungan mineral di bawah dasar laut.
Dengan metode pemetaan bawah laut kita juga dapat
mengetahui jenis lapisan-lapisan sedimen di bawah
dasar laut, kedalaman laut atau lokasi kapal karam
beserta benda-benda bersejarah didalamnya.
Peta dasar laut sering digunakan untuk membantu
memperkirakan struktur geologi di dasar laut,
eksplorasi, dan eksploitasi mineral/tambang di bawah
dasar laut, menentukan lokasi yang baik untuk jalur pipa
atau kabel bawah laut serta untuk menentukan analisis
dampak lingkungan setelah terjadinya eksploitasi bawah
dasar laut.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Sistem Pemetaan Dasar Laut


Sistem Permukaan dan Di Bawah Laut

oBatimetri Petak (swath) dan Sebar Pantai Akustik


oSonar Pemindai (sidescan sonar)
oPantulan Seismik (seismic reflection)
Sistem Pemetaan Garis Pantai

oKapal kecil (craft) dan Antene Television (ATV)


Air Perseorangan
oPangkalan darat UDAR
GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Batimetri Sapuan dan sebarpantul akustik pancaran


ganda (multibeam) dan
interferometric
meningkatkan studi
kerangka geologi dengan
mendefinisikan morfologi
dasar laut dan membantu
peta fasies dasar laut.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

Sistem
seismik
pantul
adalah
susunan
yang
beragam dari sistem seismik
refleksi
memungkinkan
fleksibilitas
untuk
mengatasi berbagai tujuan
ilmiah.

GEOLOGI KELAU

Satelit Permudah Pemetaan Topografi Bawah Laut

salah satu cara cepat dan komprehensif untuk memetakan


bawah laut justru dari luar angkasa. Penggunaan satelit luar
angkasa telah berhasil memetakan teluk Meksiko, Laut
Tiongkok Selatan, dan Atlantik Selatan.
GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

pemetaan daerah perairan menggunakan dua


pesawat luar angkasa, milik European Space Agency
dengan CryoSat-2 dan Jason-1 milik NASA. Keduanya
dirancang untuk melacak perubahan permukaan
laut.
Untuk memetakan relief dasar laut, kedua satelit
mendeteksi celah, lembah serta punggung laut.
Bahkan, gunung bawah laut. Satelit memprediksi
pergerakan pada dasar laut berdampak pada
kedalaman laut semakin dalam.

Cryosat-2 satelite
GEOLOGI KELAUTAN 2014

Jason-1 satelite
GEOLOGI KELAU

Measuring the sea surface


Satellites (Seasat, Geosat)
can measure sea surface
height with a precision of <5
cm.
How? Send a radar pulse
from the satellite to the sea
surface (and back). Satellite
orbits at a known height of
800 km above the Earth.
Satellites give information on
currents and waves -- as well
as the topography of the
seafloor.
Geosat
GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

SIDE SCAN SONAR

Side Scan Sonar (SSS) adalah sebuah sistem peralatan survey


kelautan yang menggunakan teknologi akustik. Peralatan ini
digunakan untuk memetakan dasar laut yang juga dapat
digunakan untuk mempelajari kehidupan di dasar laut. Sistem
peralatan ini merupakan strategi penginderaan untuk merekam
kondisi dasar laut dengan memanfaatkan sifat media dasar laut
yang mampu memancarkan, memantulkan dan/atau menyerap
gelombang suara. Gelombang suara yang digunakan dalam
teknologi side scan sonar biasanya mempunyai frekuensi antara
100 dan 500 KHz. Pulsa gelombang dipancarkan dalam pola
sudut yang lebar mengarah ke dasar laut, dan gemanya diterima
kembali oleh receiver dalam hitungan detik. Untuk mencari suatu
lokasi tertentu, perekaman perlu mengikuti pola lintasan survey
tertentu dengan menggunakan peralatan penentu posisi GPS dan
video plotter. Side scan sonar mampu membuat liputan
perekaman dasar laut dari kedua sisi lintasan survey. Dalam
kondisi laut yang tenang dan haluan kapal yang lurus, sonogram
dapat memberikan gambar atau image yang sangat tajam dan
rinci seperti layaknya sebuah foto.
GEOLOGI KELAUTAN 2014
GEOLOGI KELAU

SIDE SCAN SONAR

Towfish

Sistem tranduser side scan sonar disimpan dalam towfish yang


ditarik kapal beberapa meter di bawah permukaan laut.
Gelombang suara yang dipantulkan diproses menjadi image yang
mirip foto udara, dan terlihat secara real-time pada monitor
komputer. Informasi lokasi dari DGPS (differential global
positioning system) digunakan untuk memandu side scan sonar
yang ditarik sepanjang lintasan yang telah ditentukan, serta untuk
mengidentifikasi lokasi berbagai titik pada image side scan.
GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Selamaperjalannya,sidescansonarsec
araterusmenerusmemancarkanpulsaa
kustikkearahtegaklurus terhadap arah
perjalanan. Gelombang akustik yang
dipancarkan tersebut akan
mengenaidasar perairan ataupun objek
lain di dasar perairan dan kemudian
akan dipantulkan kembalike bagian
penerima. Gelombang pantulan inilah
yang kita kenal dengan backscatter.
Waktuselama gelombang akustik
dipancarkan sampai diterima kembali
akan terus dicatat bersamadengan
amplitudonya untuk diplotkan secara
deret waktu yang kemudian akan
dikirim keuser. Oleh user data tersebut
di ditampilkan untuk kemudian
diinterpretasikan. Proses
iniberlangsung secara terus menerus
sehingga terbentuk gambar dari dasar
perairan
GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Pemetaan
dasar
laut
menggunakan
gelombang suara dapat dilakukan dengan
berbagai
instrumen
yang
berbeda
tergantung pada tingkat detail yang
diperlukan.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan peta
dasar laut atau juga memetakan lapisan
sedimen dan batuan di bawah dasar laut.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

multibeam dan singlebeam


echosounder
Single-beam echo sounder
merupakan alat ukur kedalaman
air yang menggunakan pancaran
tunggal sebagai pengirim dan
penerima sinyal gelombang suara.
Multibeam Echosoundermenggunakan prinsip yang sama
dengansinglebeamnamun jumlah beam yang dipancarkan
adalah lebih dari satu pancaran. Pola pancarannya melebar dan
melintang terhadap badan kapal. Setiap beam akan
mendapatkan satu titik kedalaman hingga jika titik-titik
kedalaman tersebut dihubungkan akan membentuk profil dasar
laut. Jika kapal bergerak maju hasil sapuanmultibeamtersebut
menghasilkan suatu luasan yang menggambarkan permukaan
dasar laut (Moustier, 1998).
GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Kedalaman air laut dapat


dihitung dengan mengetahui
kecepatan suara dalam air (v)
dan waktu (t) yang diperlukan
untuk mendengar gema atau
refleksi suara dari bawah.
Untuk mengukur kedalaman
air menggunakan perekam
kedalaman presisi atau
echosounder.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Berbeda dengansinglebeam echosounderyang hanya dapat mengukur


satu titik kedalaman saja setiap pancaran.Multibeam
Echosounderadalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur banyak
titik kedalaman secara bersamaan yang didapat dari suatu susunan
tranduser (tranduser array) (Lekker kerk, 2006). Survey yang dilakukan
dengan MBES lebih efisien dan hasil yang dibutuhkan didapat lebih cepat
dengan tingkat ketelitian yang memadai

Pada umumnya MBES menggunakan teknik interferometrik untuk


mendeteksi arah datangnya gelombang pantul sebagai fungsi dari
waktu. Pendeteksian interferometrik digunakan untuk menentukan
sudut sinyal datang. Dengan menggunakan akumulasi sinyal
akustik yang diterima pada dua array yang terpisah, suatu pola
interferensi akan terbentuk. Pola ini menunjukkan hubungan fase
tiap sinyal yang diterima. Berdasarkan hubungan yang ada, suatu
arah akan dapat ditentukan. Bila informasi ini dikombinasikan
dengan jarak, akan dihasilkan data kedalaman.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Seismik
Metoda seismikadalah salah satu metodaeksplorasiyang
didasarkan padapengukuranrespongelombangseismik (suara) yang
dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau
direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas
batuan.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Wahana Penyelaman Dalam


Wahana penyelaman
dalam nasional dapat
membawa ilmuwan ke
laut dalam untuk
mengamati,
pengambilan contoh,
dan melakukan
percobaan dalam
lingkungan yang
jauh/terpencil.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

SeaNet

SeaNet adalah sistem komunikasi baru


yang dikembangkan pada tahun 1995
dan digunakan untuk memperluas
internet ke kapal laut.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Investigasi Dasar Samudera


Investigasi berkonsentrasi di dasar dan sub dasar
laut. Akuisisi data (profil seismik, sediment coring)
dilakukan dari kapal kapal selam/wahana/kendaraan
yang digunakan jarak jauh.
Investigasi berkonsentrasi pada kondisi samudera
yang relevan untuk akumulasi sedimen atau
transportasi.

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

GEOLOGI KELAUTAN 2014

GEOLOGI KELAU

Marine geology by
ship and satellite

ODP drill ship -JOIDES Resolution


469 feet long, 69 feet wide

Drilling derrick 200 feet tall


During drilling, ship is kept
stationary by 12 computercontrolled thrusters
Rig can suspend over 9 km of
drill pipe
Operates 24 hours per day.
Lowering drill bit takes 12 hours
in 5.5 km of water
Deepest hole penetrated 2.1
km (Hole 504B in East Pacific)
So far, drilled a total of 1555
holes

Bathymetry data
Sonar =
SOund
Navigation
And
Ranging
Basic Idea:
Transducers send pulses of sound to the ocean floor. Receivers
measure the time it takes for the sound pulse to reflect off the ocean
bottom and return to the ship.
Distance (or depth) = Rate x Time

Single beam

Multibeam

Arrays of 12 kHz
transducers
(as many
as 120), arranged in
precise geometric
pattern on ships hull.
Signal fans out to cover
a swath of seafloor.
Length of swath = about
2 times water depth.
Accuracy = 10 m.
Ship speed = 10 knots.
Hull-mounted
instrument
sends a single
acoustic pulse
toward the
seafloor.

More beams
are better than
one.

Bathymetry data
For each point in the ships track,
ship receives an array of as many
as 120 travel-times extending to
either side of the ship.
Travel times are converted to
depths.
Ship moves forward at 10 knots.
Another acoustic pulse is
transmitted.
Swaths are stacked to produce a
continuous profile (onboard
computer systems).

HMR1

Global multibeam database

Were mapping, baby!

Multibeam survey
examples

abyssal plains: flat.


typically 4-8 km; gradient <<1:1000; relief < 2 m
more common in Atlantic, Indian; few in Pacific why? rivers drain into Indian and Atlantic,
trenches trap seds in Pacific
even found at bases of trenches
seismic profiles show that they are thick accumulations of sediments
covering buried topography
made up of turbidites shed from continents: final resting place
abyssal hills <1000m 1-10km in width; occur in all oceans
Atlantic: generally between abyssal plains and MOR; common (?50%)
cover >80 % Pacific floor
basement features made of tholeiitic basalt;
excess volcanism near ridge crests
elongated parallel to axis of spreading
seamounts: >1000m relief;
shield volcanos - accumulations of basalt lava flows - why basalt?
atolls formed on drowned seamounts (Darwin model) why drown?
guyots: flat topped seamounts: drowned atolls
often in linear chains (e.g., Hawaiian-Emporer system)
-why? PTT: trace of mantle hot spot

Mid-ocean ridges

2.5-3 km water depth


(average 2.7 km)
80,000 km long MOR system
(not really always MOR: e.g., EPR)
often median rift valley:

Atlantic
slow spreading 1 cm/yr rate
(1/2)
Rift valley 1-2 km deep, few 10s
km wide
Pacific
faster spreading ridges; 5-10
cm/yr
e.g., East Pacific Rise:
no rift valley,
less rugged topography
basalt; visual obs. pillow lava
Iceland: surface exposure

http://video.google.com/videoplay?docid=-7255010558060211739

East African rift valley: identical morphology to MOR

Ridge
FZ
Spreading
direction
change

FZ

FZ
Spreading
direction
change

Transform
fault

FZ

Ridge

Anda mungkin juga menyukai