Anda di halaman 1dari 17

Anatomi Fisiologi Manusia II

KELENJAR PARATIROID
KELOMPOK 9
PENYUSUN MATERI :
1. JAKA ANUGERAH PERMATA
2. MEI DYAH RAHAYU
3. NIA MAILANI
4. REFNI YENTI
5. RESA ENELIA
6. YOSI RAMADHANI

KELENJAR PARATIROID
Hormon paratiroid ( PTH ) hormon peptida yang di
sekresikan oleh kelenjer paratiroid. Empat kelenjar
seukuran bulir padi yang terletak dibelakang kelanjar
tiroid . PTH adalah esensial bagi kehidupan . Efek
keseluruhan PTH adalah meningkatkankonsentrasi
kalsium plasma( dan CES keseluruhan ) sehingga
mencegah terjadinya hipokalsemia

Bentuk pipih, oval / seperti buah


pear,
terletak pada permukaan
posterior lobus lateralis tiroid.
Kelenjar paratiroid terdiri dari 4
struktur kecil, yang tertanam dalam
permukaan belakang kelenjar tiroid,
dimana diantaranya tertanam dalam
kutub inferior tiroid.
Kelenjar ini
parathormon
polipeptida
pengontrolan
dalam darah.

mensekresikan hormon
(PTH)
yaitu
suatu
yang terlibat dalam
konsentrasi ion kalsium

Dari sisi histologi ,ada dua jenis sel dalam kelenjer paratiroid :
Sel utama ,yang mensekresi hormon paratiroid ( PTH )
Sel oksifilik,yang merupakan tahap pekembangan sel chief
Chief Cells : bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid yang berperan dalam mensintesa dan
mensekresi
hormon
paratiroid
atau
parathormon (PTH) yang mengatur kadar
kalsium, magnesium dan fosfat.

Gambar Chief cells &


Oxyphill cells

PEMBENTUKAN HORMON PARATIROID


PTH telah diisolasi dalam bentuk murni. Hormon paratiroid
pertama kali dibentuk di ribosom dalam bentuk preprohormon, suatu
rantai polipeptida yang terdiri dari 110 asam amino.
Preprohormon ini diubah pertama kali menjadi suatu prohormon
dengan 90 asam amino, kemudian diubah menjadi hormon itu sendiri
dengan 84 asam amino oleh retikulum endoplasmadan aparatus
golgi, dan akhirnya dibentuk dalam granula-granula sekretorik di
dalam sitoplasma sel. Hormon akhir mempunyai berat molekul kirakira 9500.

Peran PTH antara lain:


menurunkan ekskresi kalsium ginjal sehingga
konsentrasi kalsium dalam cairan ekstrasel
meningkat
meningkatkan ekskresi fosfat melalui ginjal
sehingga konsentrasinya dalam cairan ekstrasel
menurun
meningkatkan laju disolusi tulang yang
menggerakkan Ca2+ masuk ke dalam cairan
ekstrasel
meningkatkan efisiensi absorbsi Ca2+ dari usus
mencegah hipokalsemia dengan mengorbankan
substansi tulang (bila asupan Ca2+dari makanan
kurang dan berlangsung lama)

FISIOLOGI PARATIROID
Kelenjar paratiroid mensekresikan hormon paratiroid atau
parathormon disingkat PTH. Parathormon mengatur metabolisme
kalsium dan posfat tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal
dan usus kecil (duodenum).
Terhadap tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga
kalsium serum meningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan
vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan
absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun
akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal,
meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na.

Reseptor hormon paratiroid


Terdapat tiga reseptor PTH yang berbeda. Salah satunya
juga mengikat parathyroid hormone-related-protein (PTHrP)
dan dikenal sebagai reseptor hPTH/PTHrP. Reseptor kedua,
PTH2 (hPTH2R), tidak mengikat PTHrP dan ditemukan di
otak, plasenta, dan pancreas. Selain itu, terdapat bukti adanya
reseptor ketiga, yakni CPTH, yang bereaksi dengan terminal
karboksil PTH dan bukan dengan terminal amino.

Dua reseptor pertama adalah reseptor berkelok-kelok


yang berpasangan dengan protein Gs, dan melalui protein
G heterotrimerik ini kedua reseptor tersebut mengaktifkan
adenilil siklase, yang meningkatkan cAMP intrasel.
Reseptor hPTH/PTHrP juga mengaktifkan PLC melalui
Gq, yang meningkatkan Ca+2 intrasel dan mengaktifkan
protein kinase C.

Interaksi Antara PTH dan Vitamin D Dalam


Mengontrol Kalsium Plasma

Mekanisme kontrol
PARATIROID

Gangguan Hormon PTH


Hiperparatiodism
e:
Keadaan dimana
terdapat kelebihan
hormon PTH.
Keadaan ini
mengakibatkan
terjadinya penyakit
tulang dengan
tanda - tanda yang
berupa
pengeroposan
beberapa bagian

Hipoparatiroidisme
Suatu keadaan dimana sekresi hormon PTH
terlalu sedikit. Akibatnya, jumlah kalsium
dalam darah berkurang. Keadaan ini dapat
menyebabkan tetani, dimana terjadi kejang
otot dan sensasi nyeri pada ekstremitas.

Anda mungkin juga menyukai