Anda di halaman 1dari 10

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

HIMPUNAN JURUSAN KEPERAWATAN


JalanBesarIjen No. 77 C Malang 65112((0341) 566075

Nomor
Lampiran
Perihal

Malang, 5 November 2014


:01/05-01/Pan-PENGABMAS/UDGN/HMJ/XI/2014
:: Peminjaman
Yth. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan diadakannya acara Pengabdian Masyarakat Dan Bakti
Sosial Jurusan Keperawatan PoltekkesKemenkes Malang dengan tema Promosi
Kesehatan untuk Meningkatkan Pola Hidup Sehat, pada:
Hari
: Sabtu
Ttanggal
: 8 Oktober 2014
Waktu
: 09.00 12.00 WIB
Tempat
: Desa KaranganyarKecamatanNglegokKabupatenBlitar
Kami bermaksud mengajukan permohonan ijin untuk:
1 Peminjaman 1 Bus Prodi DIII Keperawatan Blitar
2 Peminjaman Sound
3 Peminjaman LCD & Proyektor
4 Peminjaman kamar asrama putri
Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perhatian dan bantuannya
disampaikan terimakasih.

a.n Ketua Himpunan Mahasiswa


Jurusan Keperawatan

Ketua Pelaksana

Erinda Nurcholifatus Allifa

Achmad Ridho Fitrian

NIM. 1301100008

NIM. 1301300070

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi

Hukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah hukum, sedangkan etika adalah
kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah non hukum, yaitu kaidah-kaidah tingkah laku
(etika) (Supriadi, 2001).
Hukum adalah A binding custom or practice of acommunity: a rule of conduct or action,
prescribed or fomally recognized as binding or enforced by a controlling authority (Websters,
2003).
Banyak sekali definisi-definisi yang berkaitan dengan hukum, tetapi yang penting adalah hukum
itu sifatnya rasionalogic, sedangkan tentang hukum dalam keperawatan adalah kumpulan
peraturan yang berisi kaidah-kaidah hukum keperawatan yang rasionalogic dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Fungsi hukum dalam keperawatan, sebagai berikut:

2.1.1 Memberi kerangka kerja untuk menetapkan kegiatan praktek perawatan apa yang legal
dalam merawat pasien.
2.1.2 Membedakan tanggung jawab perawat dari profesi kesehatan lain
2.1.3 Membantu menetapkan batasan yang independen tentang kegiatan keperawatan
2.1.4 Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan dengan membuat perawat
akontabilitas dibawah hukum yang berlaku
Malpraktek
Balcks law dictionary mendefinisikan malpraktek sebagai professional misconduct or
unreasonable lack of skill ataufailure of one rendering professional services to exercise that
degree of skill and learning commonly applied under all the circumstances in the community by
the average prudent reputable member of the profession with the result of injury, loss or damage
to the recipient of those services or those entitled to rely upon them.
Bila dilihat dari definisi diatas maka malpraktek dapat terjadi karena tindakan yang disengaja
(intentional) seperti pada misconduct tertentu, tindakan kelalaian (negligence), ataupun suatu
kekurang-mahiran/ketidakkompetenan yang tidak beralasan (Sampurno, 2005).Malpraktek dapat
dilakukan oleh profesi apa saja, tidak hanya dokter, perawat. Profesional perbankan dan akutansi
adalah beberapa profesi yang dapat melakukan malpraktek.
2.3 Kelalaian (Negligence)
Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk dalam arti malpraktik, artinya
bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian.
Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar standar sehingga
mengakibatkan cidera/kerugian orang lain (Sampurno, 2005).
Sedangkan menurut amir dan hanafiah (1998) yang dimaksud dengan kelalaian adalah sikap
kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati melakukannya
dengan wajar, atau sebaliknya melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan
melakukannya dalam situasi tersebut.
Negligence, dapat berupa Omission (kelalaian untuk melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan) atau Commission (melakukan sesuatu secara tidak hati-hati). (Tonia, 1994).
Dapat disimpulkan bahwa kelalaian adalah melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan pada
tingkatan keilmuannya tetapi tidak dilakukan atau melakukan tindakan dibawah standar yang
telah ditentukan. Kelalaian praktek keperawatan adalah seorang perawat tidak mempergunakan
tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan keperawatan yang lazim dipergunakan dalam merawat
pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama.
Monday, June 17, 2013
MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL Identifikasi Kasus Kejahatan dan Pelanggaran
di Bidang Kesehatan
MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL
Identifikasi Kasus Kejahatan dan Pelanggaran di Bidang Kesehatan
Disusun Oleh :
Kelompok
Tingkat 2 Reguler

Dosen Pembimbing :
Hj. Dwi Agustanti,.Mkep.,Sp.Kom
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2011/2012
Lembar Pengesahan
Judul
: MAKALAH DOKUMENTASI
KEPERAWATAN METERNITAS
Tanggal

: 22 Oktober 2012

Kelompok

Nama Anggota

1.

Andika Pranata

11200 006

2.

Anisa Kartika Aprilia

11200 007

3.
Pratama

Dyto Pandu
11200 015

4.

Edy Riawan

11200 016

5.

Indenti Oktariani

11200 024

6.

Rinta Wulandari

11200 029

7.

Tana Nurhasanah

11200 033

8.

Yesi Agraini

11200 039

Mengetahui,
Pembimbing
Hj. Anita Puri, M.Kep., Sp. Mat
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya pada akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugasasiswa dari Mata Kuliah Keperawatan Profesional
Jurusan Keperawatan Tahun Ajaran 2012-2013
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu.Dwi Agustanti.M.Kep, Sp.Komselaku dosen Mata Kuliah Dokumentasi
Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesainya makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa, khususnya masyarakat dam pembaca pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan untuk memperoleh
pengetahuan.
Bandarlampung,

November2012

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................... i
Halaman Keterangan........................................................................................ ii
Kata Pengantar................................................................................................ iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
BAB I

PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1Definisi....................................................................................................................................... 3
2.2Malpraktek.............................................................................................................................. 3
2.3 Kelalaian (Negligence)..................................................................................................... 4
2.4 Liabilitas dalam praktek keperawatan........................................................................ 5
2.5 Dasar hukum perundang-undangan praktek keperawatan................................ 6
2.6 Kepmenkes No.647/SK/IV/2000 tentang registrasi dan praktik perawat... 6
2.7 Tanggung jawab profesi perawat................................................................................... 7
2.8 Beberapa bentuk Kelalaian dalam Keperawatan.................................................... 9
2.9 Dampak Kelalaian............................................................................................................... 10
BAB III KASUS PERLINDUNGAN LEGAL KEPERAWATAN
3.1 ANALISA
KASUS.......................................................................................................................... 13
3.2 Hal yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan bagi
penerima pelayanan asuhan keperawatan............................................................................ 16

3.3 Bagi Rumah Sakit dan Ruangan........................................................................................... 16


IV. Faktor Manusia dalam Kasus Malpraktek.................................................................... 18
CONTOH KASUS MALPRAKTIK DI MASYARAKAT ............................................................
20
BAB V PENUTUP
5.1KESIMPULAN.............................................................................................................................
.. 26
5.2SARAN.........................................................................................................................................
..... 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga dan masyarakat. Sebagai salah satu tenaga
profesional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek keperawatan dengan
mengunakan ilmu pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dimana ciri sebagai profesi adalah mempunyai bdy of knowledge yang dapat diuji kebenarannya
serta ilmunya dapat diimplementasikan kepada masyarakat langsung.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah bentuk implementasi praktek
keperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik kepada individu, keluarga dan masyarakat
dengan tujuan upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan guna mempertahankan dan
memelihara kesehatan serta menyembuhkan dari sakit, dengan kata lain upaya praktek
keperawatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.
Dalam melakukan praktek keperawatan, perawat secara langsung berhubungan dan berinteraksi
kepada penerima jasa pelayanan, dan pada saat interaksi inilah sering timbul beberapa hal yang
tidak diinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja, kondisi demikian inilah sering
menimbulkan konflik baik pada diri pelaku dan penerima praktek keperawatan. Oleh karena itu
profesi keperawatan harus mempunyai standar profesi dan aturan lainnya yang didasari oleh
ilmu pengetahuan yang dimilikinya, guna memberi perlindungan kepada masyarakat. Dengan
adanya standar praktek profesi keperawatan inilah dapat dilihat apakah seorang perawat
melakukan malpraktek, kelalaian ataupun bentuk pelanggaran praktek keperawatan lainnya.
Kelalaian (Negligence) adalah salah satu bentuk pelanggaran praktek keperawatan, dimana
perawat melakukan kegiatan prakteknya yang seharusnya mereka lakukan pada tingkatannya,
lalai atau tidak mereka lakukan. Kelalaian ini berbeda dengan malpraktek, malpraktek
merupakan pelanggaran dari perawat yang melakukan kegiatan yang tidak seharusnya mereka
lakukan pada tingkatanya tetapi mereka lakukan.
Kelalaian dapat disebut sebagai bentuk pelanggaran etik ataupun bentuk pelanggaran hukum,
tergantung bagaimana masalah kelalaian itu dapat timbul, maka yang penting adalah bagaimana
menyelesaikan masalah kelalaian ini dengan memperhatikan dari berbagai sudut pandang, baik
etik, hukum, manusianya baik yang memberikan layanan maupun penerima layanan.
Peningkatan kualitas praktek keperawatan, adanya standar praktek keperawatan dan juga
meningkatkan kualitas sumber daya manusia keperawatan adalah hal penting.
Dengan berbagai latar belakang diatas maka kelompok membahas beberapa hal yang berkaitan
dengan kelalaian, baik ditinjau dari hukum dan etik keperawatan, disamping itu juga kelompok
membahas bagaimana dampak dan bagaimana mencegah serta melindungi klien dari kelalaian
praktek keperawatan.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini, secara umum adalah mahasiswa dapat memahami kelalaian dalam
bidang keperawatan dilihat dari dimensi etik dan dimensi hukum. Dan secara khusus mahasiswa
dapat menjelaskan tentang pengertian, kriteria dan unsur-unsur terjadinya kelalaian, disamping
itu juga dapat menjelaskan dampak yang terjadi dengan adanya kelalaian serta bagaimana
mencegah terjadinya kelalaian dalam praktek keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi

Hukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah hukum, sedangkan etika adalah
kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah non hukum, yaitu kaidah-kaidah tingkah laku
(etika) (Supriadi, 2001).
Hukum adalah A binding custom or practice of acommunity: a rule of conduct or action,
prescribed or fomally recognized as binding or enforced by a controlling authority (Websters,
2003).
Banyak sekali definisi-definisi yang berkaitan dengan hukum, tetapi yang penting adalah hukum
itu sifatnya rasionalogic, sedangkan tentang hukum dalam keperawatan adalah kumpulan
peraturan yang berisi kaidah-kaidah hukum keperawatan yang rasionalogic dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Fungsi hukum dalam keperawatan, sebagai berikut:
2.1.1 Memberi kerangka kerja untuk menetapkan kegiatan praktek perawatan apa yang legal
dalam merawat pasien.
2.1.2 Membedakan tanggung jawab perawat dari profesi kesehatan lain
2.1.3 Membantu menetapkan batasan yang independen tentang kegiatan keperawatan
2.1.4 Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan dengan membuat perawat
akontabilitas dibawah hukum yang berlaku
2.2 Malpraktek
Balcks law dictionary mendefinisikan malpraktek sebagai professional misconduct or
unreasonable lack of skill ataufailure of one rendering professional services to exercise that
degree of skill and learning commonly applied under all the circumstances in the community by
the average prudent reputable member of the profession with the result of injury, loss or damage
to the recipient of those services or those entitled to rely upon them.
Bila dilihat dari definisi diatas maka malpraktek dapat terjadi karena tindakan yang disengaja
(intentional) seperti pada misconduct tertentu, tindakan kelalaian (negligence), ataupun suatu
kekurang-mahiran/ketidakkompetenan yang tidak beralasan (Sampurno, 2005).Malpraktek dapat
dilakukan oleh profesi apa saja, tidak hanya dokter, perawat. Profesional perbankan dan akutansi
adalah beberapa profesi yang dapat melakukan malpraktek.
2.3 Kelalaian (Negligence)
Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk dalam arti malpraktik, artinya
bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian.

Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar standar sehingga
mengakibatkan cidera/kerugian orang lain (Sampurno, 2005).
Sedangkan menurut amir dan hanafiah (1998) yang dimaksud dengan kelalaian adalah sikap
kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati melakukannya
dengan wajar, atau sebaliknya melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan
melakukannya dalam situasi tersebut.
Negligence, dapat berupa Omission (kelalaian untuk melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan) atau Commission (melakukan sesuatu secara tidak hati-hati). (Tonia, 1994).
Dapat disimpulkan bahwa kelalaian adalah melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan pada
tingkatan keilmuannya tetapi tidak dilakukan atau melakukan tindakan dibawah standar yang
telah ditentukan. Kelalaian praktek keperawatan adalah seorang perawat tidak mempergunakan
tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan keperawatan yang lazim dipergunakan dalam merawat
pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama.
2.3.1 Jenis-jenis kelalaian
Bentuk-bentuk dari kelalaian menurut sampurno (2005), sebagai berikut:
2.3.1.1 Malfeasance : yaitu melakukan tindakan yang menlanggar hukum atau
tidak
tepat/layak, misal: melakukan tindakan keperawatan tanpa indikasi
yang memadai/tepat
2.3.1.2 Misfeasance : yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat
Misal: melakukan tindakan keperawatan dengan menyalahi prosedur
2.3.1.3 Nonfeasance : Adalah tidak melakukan tindakan keperawatan yang
kewajibannya.
Misal: Pasien seharusnya dipasang pengaman tempat tidur tapi tidak

merupakan
dilakukan.

Sampurno (2005), menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau sikap tenaga kesehatan dianggap
lalai, bila memenuhi empat (4) unsur, yaitu:
Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan
tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu.
Dereliction of the duty atau penyimpanagan kewajiban
Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat
dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.
Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus terdapat
hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang setidaknya
menurunkan Proximate cause
2.4 Liabilitas dalam praktek keperawatan
Liabilitas adalah tanggungan yang dimiliki oleh seseorang terhadap setiap tindakan atau
kegagalan melakukan tindakan. Perawat profesional, seperti halnya
tenaga kesehatan lain
mempunyai tanggung jawab terhadap setiap bahaya yang
timbulkan dari kesalahan
tindakannya. Tanggungan yang dibebankan perawat dapat berasal dari kesalahan yang
dilakukan oleh perawat baik berupa tindakan kriminal kecerobohan dan kelalaian.
Seperti telah didefinisikan diatas bahwa kelalaian merupakan kegagalan melakukan sesuatu yang
oleh orang lain dengan klasifikasi yang sama, seharusnya dapat dilakukan dalam situasi yang
sama, hal ini merupakan masalah hukum yang paling lazim terjadi dalam keperawatan. Terjadi
akibat kegagalan menerapkan pengetahuan dalam praktek antara lain disebabkan kurang
pengetahuan. Dan dampak kelalaian ini dapat merugikan pasien.

Sedangkan akuntabilitas adalah konsep yang sangat penting dalam praktik keperawatan.
Akuntabilitas mengandung arti dapat mempertaggung jawabkan suatu tindakan yang dilakukan
dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut (Kozier, 1991).
2.5 Dasar hukum perundang-undangan praktek keperawatan.
Beberapa perundang-undangan yang melindungi bagi pelaku dan penerima praktek keperawatan
yang ada di Indonesia, adalah sebagai berikut:
2.5.1 Undang undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, bagian kesembilan pasal 32
(penyembuhan penyakit dan pemulihan)
2.5.2 Undang undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
2.5.3 Peraturan menteri kesehatan No.159b/Men.Kes/II/1998 tentang Rumah Sakit
2.5.4 Peraturan Menkes No.660/MenKes/SK/IX/1987 yang dilengkapi surat ederan Direktur
Jendral Pelayanan Medik No.105/Yan.Med/RS.Umdik/Raw/I/88 tentang penerapan standard
praktek keperawatan bagi perawat kesehatan di Rumah Sakit.
2.6 Kepmenkes No.647/SK/IV/2000 tentang registrasi dan praktik perawat dan
direvisi
dengan SK Kepmenkes No.1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang registrasi dan praktik perawat.
Perlindungan hukum baik bagi pelaku dan penerima praktek keperawatan memiliki akontabilitas
terhadap keputusan dan tindakannya. Dalam menjalankan tugas sehari-hari tidak menutup
kemungkinan perawat berbuat kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu
dalam menjalankan prakteknya secara hukum perawat harus memperhatikan baik aspek moral
atau etik keperawatan dan juga aspek hukum yang berlaku di Indonesia. Fry (1990) menyatakan
bahwa akuntabilitas mengandung dua komponen utama, yakni tanggung jawab dan tanggung
gugat. Hal ini berarti tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktik keperawatan, kode
etik dan undang-undang dapat dibenarkan atau absah(Priharjo, 1995)
2.7 Tanggung jawab profesi perawat
Perawat adalah salah satu pekerjaan yang memiliki ciri atau sifat yang sesuai dengan ciri-ciri
profesi. Saat ini Indonesia sudah memiliki pendidikan profesi keperawatan yang sesuai dengan
undang-undang sisdiknas, yaitu pendidikan keprofesian yang diberikan pada orang yang telah
memiliki jenjang S1 di bidang keperawatan, bahkan sudah ada pendidikan spesialis keperawatan.
Organisasi profesi keperawatan telah memiliki standar profesi walaupun secara luas sosialisasi
masih berjalan lamban. Karena Tanggung jawab dapat dipandang dalam suatu kerangka sistem
hirarki, dimulai dati tingkat individu, tingkat institusi/profesional dan tingkat sosial(Kozier,1991)
terhindar dari kelalaian.
5.2 SARAN
1.
Standar profesi keperawatan dan standar kompetensi merupakan hal penting untuk
menghindarkan terjadinya kelalaian, maka perlunya pemberlakuan standar praktek keperawatan
secara Nasional dan terlegalisasi dengan jelas.
2.
Perawat sebagai profesi baik perorangan dan kelompok hendaknya memahami dan
mentaati aturan perundang-undangan yang telah diberlakukan di Indonesia, agar perawat dapat
terhindar dari bentuk pelanggaran baik etik dan hukum.
3.
Pemahaman dan bekerja dengan kehati-hatian, kecermatan, menghindarkan bekerja dengan
cerobah, adalah cara terbaik dalam melakukan praktek keperawatan sehingga dapat terhindar dari
kelalaian/malpraktek.
4.
Rumah Sakit sebagai institusi pengelola layanan praktek keperawatan dan asuhan
keperawatan harus memperjelas kedudukannya dan hubungannya dengan pelaku/pemberi

pelayanan keperawatan, sehingga dapat diperjelas bentuk tanggung jawab dari masing-masing
pihak
5.
Penyelesaian terbaik dalam menghadapi masalah kelalaian adalah dengan jalan melakukan
penilaian atas sikap dan tindakan yang dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh tenaga perawat
dan dibandingkan dengan standar yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Amir & Hanafiah, (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi ketiga: Jakarta: EGC.
Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia. Lippincott
Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in Nursing; Theory and
Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott.
Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia. Addison
Wesley.
Kepmenkes RI Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001, Tetang Resgistrasi Praktik Perawat.
Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics; Theories and
Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO.
Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.
Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak diterbitkan.
Supriadi, (2001). Hukum Kedokteran : Bandung: CV Mandar Maju.
Staunton, P and Whyburn, B. (1997). Nursing and the law. 4thed.Sydney: Harcourt.
Sampurno, B. (2005). Malpraktek dalam pelayanan kedokteran. Materi seminar tidak diterbitkan.
Soenarto Soerodibroto, (2001).KUHP & KUHAP dilengkapi yurisprodensi Mahkamah Agung
dan Hoge Road:Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
Tonia, Aiken. (1994). Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2ndEd.Philadelphia. FA
Davis.
Undang-undang Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999. Jakarta: Sinar Grafika.
http://isidunia.blogspot.com/2011/11/10-kasus-malpraktek-yang-menghebohkan.html
edy riawan at 3:53 AMShare HomeView web version
About Me
edy riawan saya adalah mahasiswa keperwatan tanjung karang, yg insyaAllah akan
menyelesaikan d3 ahlimadya keperawatan.saya tinggal di tulang bawang barat.riwayat
pendidikan:lulus SDN 2 waysido tahun 2006lulus SMPN 1 Tulang Bawang Udik tahun
2008lulus SMAN 1 Tumijajar tahun 2010View my complete profilePowered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai