EVALUASI KURIKULUM
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pengembangan Kurikulum Vokasional
Dosen Pengampu : Dr. Wagiran, M.Pd
Disusun Oleh:
MARKO AYAKI LUMBANTOBING
15722251006
A. Latar Belakang
Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk
mengetahui keefektifan kurikulum. Evaluasi menjadi bagian integral dari
kurikulum. Evaluasi menjadi bagian dari sistem manajemen, yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum
juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan
akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka kita tidak akan bisa
mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Tapi, dengan adanya evaluasi, kita dapat
menjadikan hasil yang diperoleh sebagai balikan (feed-back) dalam
memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum. Hasil-hasil kurikulum dapat
digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para
pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang
digunakan.
Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum
yang bersifat akademik. Kurikulum yang demikian kurang mampu
meningkatkan kemampuan peserta didik secara optimal. Hal ini terbukti dari
rendahnya kualitas pendidikan kita dibandingkan dengan negara lain. Selain
itu, implementasi kurikulum akademik tidak mampu memberikan nilai etika,
moral, dan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan. Maka dengan adanya
evaluasi diharapkan dapat memperbaiki aspek-aspek tersebut sehingga model
kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka kami
akan mengkaji mengenai pengertian evaluasi kurikulum, peranan evaluasi
kurikulum dan model-model evaluasi kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan kurikulum?
2. Bagaimana implementasi dan evaluasi kurikulum?
3. Apa peranan evaluasi kurikulum?
balikan
(feed-back)
bagi
guru
dalam
memperbaiki
dan
menyempurnakan kurikulum.
Adapun pemahaman tentang evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda
sesuai dengan pengertian kurikulum yang beragam menurut para pakar
kurikulum.
Hamid Hasan (2009:41) mengartikan evaluasi sebagai
usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu
kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai
nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu.
Menurut
Tyler
(dalam
Muhammad
Zaini,
2009:
143)
sesuai
dengan
tujuan
yang
ditetapkan
keluaran
(outcomes)
yang
diharapkan
dari
suatu
pembelajaran.
c. Menurut Hilda Taba (dalam Muhammad Zaini, 2009: 6), kurikulum
adalah rencana pembelajaran yang berkaitan dengan
proses dan pengembangan individu anak didik. Kurikulum
merupakan seperangkat rencana yang menjadi pedoman
dan pegangan dalam proses pembelajaran.
evaluasi
prosesnya
dan
secara
kurikulum
evalusioner.
bersifat
organis,
Menurut
Tyler
dan
(dalam
pada
dasarnya
adalah
suatu
proses
untuk
kurikulum
atau
proses
pembelajaran
yang
penekanan
dalam
perbedaan
kurikulum
penekanan.
tersebut
sangat
mengutamakan
peranan
desiminasi,
belajar,
sangat
mementingkan
penyiapan
langkah-langkah
strategi
implementasi
penyebarannya
yang
sangat
menekankan
isi,
eklektif
lebih
cocok
jika
menyesuaikan
diri
dengan
situasi
dan
kondisi
pada
tujuan-tujuan
khusus,
pengukuran
Tyler
memerlukan
informasi
Tujuan
(Goal
dianggap
lebih
praktis
untuk
mendesain
dan
memungkinkan
terjadinya
proses
evaluasi
diterapkan
perbedaan
untuk
individual
mengungkap
maupun
perbedaan
kelompok
dalam
hal
difficulty
index
dan
index
of
memandang
evaluasi
sebagai
suatu
meliputi
tes
dan
non-tes.
Model
ini
dapat
dan
merupakan
sistem
sabagai
penggabungan
suatu
dari
adalah
untuk
membantu
pengembang
evaluasi
untuk
membantu
administrator
untuk
membantu
mengatur
keputusan,
dan
bagaimana
prosedur
kerja
untuk
mencapainya.
c Proses evaluation, to serve implementing decision.
Kegiatan
evaluasi
ini
bertujuan
melaksanakan keputusan.
d Product evaluation, to
Kegiatan
evaluasi
ini
untuk
serve
recycling
bertujuan
untuk
membantu
decision.
membantu
keputusan selanjutnya.
Model ini menuntut agar hasil evaluasi digunakan
sebagai masukan untuk
rangka
penyempurnaan
keseluruhan.
Pendekatan
kurikulum
secara
yang
digunakan
adalah
keputusan,
mengumpulkan
informasi,
tertentu
yang
mungkin
akan
untuk
berhasil
menyiapkan
yaitu
memberikan
informasi
disusun
secara
sistematik-terstruktur
sebelum
juga
disesuaikan
dengan
kebutuhan
yang
secara
formal
kepada
pihak-pihak
yang
observasi,
wawancara,
kuesioner,
dan
skala
Teknik
pengumpulan
data
dapat
dan
desain
quasi
menggunakan
menghabiskan
waktu
untuk
melakukan
pelaksanaan
sistem,
faktor-faktor
yang
efek
samping
dari
sistem
itu
sendiri.
dan
kemampuannya
mengakomodasi
yaitu
pembuat
keputusan
sulit
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui
keefektifan
kurikulum.
Evaluasi
kurikulum
adalah
suatu
tindakan
perbedaan
penekanan
dalam
kurikulum
mempengaruhi
langkah-langkah
implementasi
selanjutnya.
Adapun peranan evaluasi kurikulum khususnya dalam penentuan
kebijaksanaan pendidikan itu berkenaan dengan tiga hal, yaitu: evaluasi
sebagai moral judgment, evaluasi dan penentuan keputusan, serta evaluasi
dan konpansus nilai.
Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan
belajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang
penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Menurut Zainal Arifin, terdapat sepuluh model evaluasi
kurikulum, yaitu: model Tyler, model yang berorientasi pada
tujuan, model pengukuran (R.Thorndike dan R.L.Ebel), model
Kesesuaian (Ralph W.Tyler, John B.Carrol, Lee J.Cronbach),
model
Evaluasi
Sitem
Pendidikan
(Educational
System