MODUL C
STRUKTUR AWAL JEMBATAN
Kelompok 22
Genta Dewolono
1406533251
Grace Helen
1406574106
Y. T
1406533346
Marina
1406566281
1406533390
Winas Maulidani
1406533264
Waktu Praktikum
: 19 Maret 2016
Asisten Praktikum
: Randy
Tanggal Disetujui
Nilai
Paraf
I.
TUJUAN
Alat di desain untuk memberikan pembacaan langsung dari reaksi vertikal di tiaptiap perletakan dimana terdapat alat baca. Dapat digunakan untuk memperoleh garis
pengaruh untuk tiap-tiap reaksi, dan untuk mempelajari kegunaan dari garis
pengaruh untuk beban bergerak.
II.
TEORI
Definisi dari garis pengaruh adalah suatu grafik dari pengaruh di titik yang dipilh
pada suatu struktur. Nilai numerik dari pengaruh tersebut diplot akibat beban satu
satuan
.
III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PERALATAN
1 HST. 1801
1 HST. 1802
1 HST. 1803
2 HST. 1804
2 HST. 1805
2 HST. 1806
1 HST. 1807
IV.
CARA KERJA
Mempersiapkan alat :
1. Menyiapkan alat seperti yang ditunjukkan seperti diagram diatas. Kemudian
menghubungkannya dengan kuat dan diratakan dengan rangkanya.
2. Mengatur kaki-kaki penyokongnya jika dibutuhkan dan mengencangkan
baut-bautnya. Pengaruh dari getaran disebabkan oleh gerakan di sekitar alat
sebagai contoh, supaya menjaganya agar minimum.
3. Mendukung bagian jembatan diatas pivot dan roller yang mengizinkan
gerakan lateral akibat beban. Membuat beryllium di masing-masing
perletakan. Menyiapkan alat yang telah tersedia untuk mengatur masingmasing alat baca secara horizontal (mengkalibrasikan alat beban) dan vertikal
(untuk tujuan peng-nol-an), lalu melihat pilar pengukur beban yang terpisah.
4. Memastikan bahwa landasan dari masing-masing alat baca berada di garis
tengah. Masing-masing pembagian dari alat baca mewakili beban 0,1 N.
5. Menguji nilai kalibrasi dengan menggerakkan beban lebih besar melalui
jembatan, lalu menghentikannya secara vertikal diatas masing-masing titik
perletakan untuk meyakinkan bahwa alat baca tepat satu putaran dibawah
pengaruh beban.
a. Garis Pengaruh
Dalam percobaan ini, semua garis pengaruh akan disebabkan oleh reaksi vertikal
yaitu dengan mengujinya dengan menekan kebawah jembatan tersebut di
berbagai tempat dimana alat bacanya akan memberikan pembacaan.
1. Mengambil beban bergerak (50 N) lalu menempatkannya di ujung kiri
jembatan, membaca semua alat bacanya yang berjumlah 6 buah.
2. Menggerakkan beban tersebut sejauh 100 mm dan sebagai jembatan,
menempatkan beban tersebut di tiap-tiap titik reaksi. Lalu melakukan
pembacaan pada alat baca tersebut dan mencatatnya untuk tiap-tiap posisi
beban dan menggunakan data tersebut unutk membuat plot 6 buah garis
pengaruh akibat reaksi vertikal.
b. Beban Bergerak
1. Menggabungkan beban besar dan kecil dengan kawat yang disediakan dan
menaruhnya di sisi kiri jembatan.
2. Melakukan pembacaan dari 6 alat untuk posisi yang berbeda dari 2 beban
tersebut karena beban itu digunakan melalui jembatan lalu mencatatnya.
V.
PENGOLAHAN DATA
A. Garis Pengaruh
1. Gari Pengaruh Teoritis Akibat 1 Satuan
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
1
0
-0.8
0
0
0
0
1
+1,8
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
+1,8
1
0
0
0
0
-0.8
0
1
a. AC ( 0 x 450 )
M B =0
V A .2501 ( 250x ) =0
V A=
250x
250
Untuk x = 0, maka VA = 1
Untuk
x=250,
V A =0
Untuk
x=450,
V A =0.8
M A =0
V B .2501. x=0
V A=
Untuk
x=0, maka V B =0
Untuk
x=250,
V B =1
Untuk
x=450,
V B =+1,8
V C =0
V D =0
V E =0
dan
V F =0
b. CD ( 0 x 250 )
M D=0
V C .2501 ( 250x )=0
V C=
Untuk
x=0,
Untuk
x=250,
250x
250
V C =1
V C =0
M A =0
x
250
V D .2501. x=0
V D=
Untuk
x=0,
Untuk
x=250,
x
250
V D =0
V D =1
M B =0
V A .250V C .200=0
V A=
Untuk
x=0, V A=0,8
Untuk
x=250,
200( 250x )
250 2
V A =0
M A =0
V B .250V C .450=0
V B=
Untuk
x=0,
Untuk
x=250,
450(250x)
2502
V B =+1,8
V B =0
M F =0
V E .250V D .450=0
V E=
Untuk
x=0, V E =0
450 x
2502
Untuk
x=250, V E =1,8
M E=0
V F .250V D .200=0
V F=
Untuk
x=0, V F =0
Untuk
x=250, V F =0.8
200 x
250 2
c. FD ( 0 x 450 )
M E=0
V F .2501 ( 250x )=0
V F=
Untuk
x=0, V F =1
Untuk
x=250, V F =0
Untuk
x=450, V F=0.8
250x
250
M F =0
V E .2501. x=0
V E=
Untuk
x=0, V E =0
Untuk
x=250, V E =1
x
250
Untuk
V A =0
x=450, V E=+1,8
,
V B =0
V C =0
, dan
V D =0
Dari data yang diperoleh, maka dapat digambarkan garis pengaruh yang terjadi
disetiap perletakannya, yatu sebagai berikut :
Garis Pengaruh VA
Garis Pengaruh VB
Garis PengaruhVC
Garis Pengaruh VD
Garis Pengaruh VE
Garis Pengaruh VF
VA (N)
VB (N)
VC (N)
VD (N)
VE (N)
VF (N)
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
25
0
-20
0
0
0
0
25
45
0
0
0
0
0
25
0
0
0
0
0
0
25
0
0
0
0
0
45
25
0
0
0
0
-20
0
25
VA
VB
VC
VD
VE (N)
VF (N)
1
2
3
4
5
(mm)
0
250
450
700
900
(N)
65.5
2.3
-6.6
1.7
-0.7
(N)
0.2
22.3
43.7
4,6
0.6
(N)
0.5
0.4
29.6
1.8
0.6
(N)
0.5
0
-0.8
15.1
0.5
-0.5
0.6
-0.4
54,6
56.2
0.5
1.2
1.5
-1
20,2
1150
-1
( % kesalahan relatif ) =
-0.4
-0.1
17,2
31,1
V analitisV praktikum
100
V analitis
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
(%)
100
0
67
0
0
0
(%)
0
10.8
2.9
0
0
0
(%)
0
0
18,4
0
0
0
(%)
0
0
0
0
0
0
(%)
0
0
0
21,3
100
0
(%)
0
0
0
100
0
26
Keterangan :
GP teoritis
GP percobaan
VA (N)
VB (N)
VC (N)
VD (N)
VE (N)
VF (N)
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
50
0
-40
0
0
0
0
50
90
0
0
0
0
0
50
0
0
0
0
0
0
50
0
0
0
0
0
90
50
0
0
0
0
-40
0
50
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
(N)
85.4
13.2
7.2
2.5
0.9
-0.9
(N)
2
45.2
75.5
18.5
-45
-0.1
(N)
0.2
9.1
45.8
1
0.3
0.1
(N)
0
9.7
0.5
32.4
3.5
0.4
(N)
8,9
-0.1
1.2
85.6
60.3
5,1
(N)
0.9
0.9
6.8
-17.5
-5.3
37,2
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
(%)
70.8
0
11.8
0
0
0
(%)
0
9.6
16.1
0
0
0
(%)
0
0
8.4
0
0
0
(%)
0
0
0
35.2
0
0
(%)
0
0
0
4.9
80.6
0
(%)
0
0
0
56.25
0
25.6
Keterangan :
GP teoritis
GP percobaan
B. Reaksi Perletakan Maksimum
Perhitungan teoritis reaksi maksimum disetiap titik perletakan, dengan beban
sebagai berikut :
yA
1
=
150 250
y A =0,6
, pada x = 0 mm
y B 1,8
=
150 250
y B =1,08
V B max =50 1,8+25 y B
50 1,8+25 1,08
117 N , pada x = 450 mm
yC
1
=
150 250
y C =0,6
V C max =50 1+25 y C
50 1+25 0,6
-
65 N , pada x = 450 mm
yD
1
=
150 250
y D =0,6
V D max=25 1+ 50 y D
25+50 0,6
55 N , pada x = 600 mm
y E 1,8
=
350 450
y E =1,4
V E max=50 1,8+25 y E
90+25 1,4
yF
1
=
150 250
y F =0,6
V F max =50 1+ 25 y F
50+25 0,6
65 N , pada x = 1050 mm
Setelah melakukan pengolahan data seperti di atas, maka akan di dapatkan nilai
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel. Reaksi Maksimum disetiap Titik Perletakan Berdasarkan Teoritis
Perletakan
Vmax (N)
P (mm)
VA
65
0
VB
117
450
VC
65
450
VD
55
600
VE
125
700
VF
65
1050
VA
81.2
0
VB
107
330
VC
77.1
440
VD
27
690
VE
101.4
690
VF
46.7
1040
Besar kesalahan relatif yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Tabel Kesalahan Relatif Perletakan maksimum
Perletak
an
Vmax
P (mm)
VA
24.9 %
0%
VB
VC
VD
VE
VF
8.5 %
26.7 %
18.6 %
2.2 %
50.9 %
15 %
18.9 %
1.4 %
28.2 %
0.9 %
Keterangan :
GP teoritis
GP percobaan
VI.
Analisis
A. Analisis Percobaan
Praktikum yang dilakukan pada tanggal 19 Maret 2016 bertujuan untuk memperoleh
pembacaan dial gauge sebagai reaksi perletakan dari perletakan struktur jembatan ketika
beban digerakkan di sepanjang struktur jembatan tersebut. Dari pembacaan dial gauge
tersebut nantinya digunakan untuk memperoleh garis pengaruh untuk tiap-tiap reaksi, dan
untuk mempelajari kegunaan dari garis pengaruh untuk beban bergerak. Garis pengaruh
yang didapatkan maka akan diketahui posisi beban yang dapat mengakibatkan reaksi
perletakan maksimum disetiap perletakan pada struktur jembatan.
Hal pertama yang diakukan sebelum melakukan percobaan tersebut adalah
menyiapkan alat-alat yang digunakan, sepeti beban 25 N dan 50 N, dial gauge,
penyambung beban dan struktur jembatan, kemudian menghubungkan setiap alatnya
dengan kuat dan dengan diratakan dengan rangkanya. Setelah semua alat disediakan dan
dirangkai,
langkah
selanjutanya
adalah
mengatur
kaki-kaki
penyokong
dan
besar melalui jembatan lalu menghentikannya secara vertikal diatas masing-masing titik
perletakan untuk menyakinkan bahwa alat baca tepat satu putaran dibawah pengaruh
beban, hal tersebut bertujuan untuk menguji nilai kalibrasi. Dalam praktikum ini dibagi
menjadi tiga percobaan yaitu, percobaan untuk reaksi perletakan dengan beban 25N,
kedua adalah reaksi perletakan dengan beban 50 N dan yang terakhir adalah reaksi
perletakan untuk beban campuran (25N dan 50N). Pada struktur jembatan terdapat enam
titik reaksi perletakan yang akan diamati, yaitu VA, VB, VC, VD, VE, dan VF.
Untuk percobaan pertama yaitu menentukan reaksi perletakan dengan beban 25N,
yaitu meletakan beban 25 N tepat diatas perletakan di titik A, setelah beban 25 N diletakan
maka praktikan kemudian mencatat setiap nilai yang terbaca pada dial gauge disetiap titik
perletakan (VA, VB, VC, VD, VE, dan VF) . kemudian beban tersebut dijalankan ke
perletakan B namun sebelumnya memastikan dial gauge dalam kondisi nol , setalah itu
beban diletakkan pas diatas perletakan B lalu mencatat nilai pada masing-masing dial
gauge setiap perletakan, kemudian mengulang perlakuan A dan B pada perletakan
selanjutnya yaitu perletakan C, D, E dan F. Dalam percobaan tersebut, beban ang
digerakkan dilakukan dari kiri kemudian berjalan ke kanan struktur jembatan, hal tersebut
dilakukan untuk memperoleh nilai positif saat melakukan perhitungan pada pengolahan
data. Untuk percobaan yang kedua yaitu menentukan reaksi perletakan dengan beban 50
N, dilakukan perlakuan yang sama pada perhitungan raksi perletakan dengan beban 25 N.
Kemudian untuk reaksi perletakan dengan beban campuran (25N dan 50N), percobaan
dilakukan dengan menghubungkan beban 25N dan 50N dengan kawat penghubung
dengan posisi beban 25N berada di depan. Kedua beban selanjutnya diletakan diatas
beban A kemudian mencatat reaksi perletakan yang terbaca pada dial gauge, selanjutnya
dijalankan ke perletakan berikutnya dengan mengkalibrasi dial gauge terlebih dahulu,
kemudian mencatat reaksi perletakan yang terbaca pada perletakan tersebut. Perlakuan
yang sama dilakukan untuk perletakan berikutnya sampe ke perletakan terakhir yaitu
perletakan di titik F. Dari percobaan tersebut akan diperoleh juga besar reaksi perletakan
maksimum yang terjadi pada ke enam titik perletakan dengan cara mengamati jarum dial
gauge. Reaksi perletakan maksimum pada setiap perletakan adalah ketika jarum tersebut
berjalan mundur.
B. Analisis Hasil
Setelah melakukan percobaan maka akan diperoleh beberapa data yang kemudian
akan diolah untuk memperoleh garis pengaruh disetiap titik perletaka dan kemudian
akan didaptkan besar reaksi perletakan pada masing-masing perletakan. Dari reaksi
perletakan yang diperoleh dari percobaan akan dibandingkan dengan reaksi perletakan
teoritis yang diperoleh dari pengolah data.
Menentukan besar nilai VA dan VB pada percobaan garis pengaruh yang telah
diakukan dapat diperoleh dengan membagi balok tersebut dalam tiga interval, yaitu
interval balok induk pertama A-C, interval balok anak C-D, dan interval balok induk
kedua F-D, dengan memposisikan beban pada jarak asumsi x. Pada interval induk AC, nilai VA dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
MB = 0 dengan
melihat arah kiri dari perletakan C dengan jarak beban sejauh x (besar beban yang
digunakan sebesar 1). Setelah memperoleh persamaan VA, selanjutnya menetukan
nilai VB dengan menggunakan persamaan
telah diperoleh pada interval induk tersebut kemudian diproses lagi untuk
memperoleh besar nilai keduanya dengan cara mengeliminasi kedua persamaan dan
kemudian mensubtitusikan nilai yang diperoleh sehingga besar nilai V A dan VB. Untuk
besar V perletakan pada interval berikutnya dapat dinentukan dengan melakukan
perlakuan yang sama seperti pada interval AC. Dari data yang diperoleh diketahui
bahwa pada diagram pertama, reaksi hanya terjadi pada interval induk yang pertama
AC yang disebabkan karena AC merupakan balok induk yang menanggung beban
yang diterima, sedangkan balok anak dan balok induk kedua tidak memiliki pengaruh
terhadap beban yang diterima pada balok induk AC. Kemudian pada diagram V C dan
VD besar reaksi yang terjadi pada interval CD adalah 0. Hal tersebut terjadi karena
interval CD merupakan balok anak dengan beban pada balok CD tersebut
dilimpahkan atau ditanggung oleh balok induk AC dan balok induk kedua FD. Untuk
setiap beban yang diberikan, baik ketika beban 25 N atau pun ketika diberikan beban
50 N, dilakukan perlakuan yang sama dalam menentukan besar reaksi yang terjadi
disetiap titik perletakan sehingga diperoleh data teoritis serta perbandingan reaksi
perletakan teoritis dan percobaan dan kesalahan relatif yang diperoleh, yaitu sebagai
berikut :
- Beban 25 N
Tabel. Reaksi Perletakan Teoritis Akibat Beban 25 N
No.
P
(mm)
VA (N)
VB (N)
VC (N)
VD (N)
VE (N)
VF (N)
1
2
3
4
5
6
0
250
450
700
900
1150
25
0
-20
0
0
0
0
25
45
0
0
0
0
0
25
0
0
0
0
0
0
25
0
0
0
0
0
45
25
0
0
0
0
-20
0
25
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
(N)
65.5
2.3
-6.6
1.7
-0.7
-1
(N)
0.2
22.3
43.7
4,6
0.6
-0.4
(N)
0.5
0.4
29.6
1.8
0.6
1
(N)
0.5
0
-0.8
15.1
0.5
-0.1
(N)
-0.5
0.6
-0.4
54,6
56.2
17,2
(N)
0.5
1.2
1.5
-1
20,2
31,1
( % kesalahan relatif ) =
V analitisV praktikum
100
V analitis
No.
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
(%)
100
0
67
0
0
0
(%)
0
10.8
2.9
0
0
0
(%)
0
0
18,4
0
0
0
(%)
0
0
0
0
0
0
(%)
0
0
0
21,3
100
0
(%)
0
0
0
100
0
26
Beban 50 N
VA (N)
VB (N)
VC (N)
VD (N)
VE (N)
VF (N)
1
2
3
(mm)
0
250
450
50
0
-40
0
50
90
0
0
50
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
5
6
700
900
1150
0
0
0
0
0
0
0
0
0
50
0
0
90
50
0
-40
0
50
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
(N)
85.4
13.2
7.2
2.5
0.9
-0.9
(N)
2
45.2
75.5
18.5
-45
-0.1
(N)
0.2
9.1
45.8
1
0.3
0.1
(N)
0
9.7
0.5
32.4
3.5
0.4
(N)
8,9
-0.1
1.2
85.6
60.3
5,1
(N)
0.9
0.9
6.8
-17.5
-5.3
37,2
VA
VB
VC
VD
VE
VF
1
2
3
4
5
6
(mm)
0
250
450
700
900
1150
(%)
70.8
0
11.8
0
0
0
(%)
0
9.6
16.1
0
0
0
(%)
0
0
8.4
0
0
0
(%)
0
0
0
35.2
0
0
(%)
0
0
0
4.9
80.6
0
(%)
0
0
0
56.25
0
25.6
Selain data tersebut, pada praktikum ini juga diperoleh besar reaksi perletakan
maksimum yang terjadi disetiap titik perletakan. Untuk memperoleh besar
reaksi perletakan dan posisi beban secara teoritis dilakukan perhitungan
terlebih dahulu sehingga diperoleh data sebagai berikut :
Tabel. Reaksi Maksimum disetiap Titik Perletakan Berdasarkan Teoritis
Perletakan
Vmax (N)
P (mm)
VA
65
0
VB
117
450
VC
65
450
VD
55
600
VE
125
700
VF
65
1050
VA
81.2
0
VB
107
330
VC
77.1
440
VD
27
690
VE
101.4
690
VF
46.7
1040
VA
24.9 %
0%
VB
VC
VD
VE
VF
8.5 %
26.7 %
18.6 %
2.2 %
50.9 %
15 %
18.9 %
1.4 %
28.2 %
0.9 %
C. Analisis Kesalahan
Berdasarkan data yang diperoleh satelah melakukan percobaan dan perhitungan teoritis
maka akan diketahui besar kesalahan relatif yang terjadi dengan cara membandingan data
percobaan dan data teoritis yang diperoleh.
Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan relatif pada percobaan tersebut
adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
VII.
1.
2.
3.
4.
VIII.
IX.
Lampiran