REPRODUKSI
Andika Irawan (C24140082), Nurhadi Satrio (C24140083), Nur Fitriono (C24140087),
Linggarseno Agra Kananda (C24140089), Adham Panji (C24140090), Ahdam Rais
(C24140091), Didit Abdillah (C24140092)
Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
2016
Abstrak
Kata kunci :
Abstract
Key words :
Kelompok 6A
PENDAHULUAN
Ikan adalah hewan bertulang
belakang (termasuk vertebrata), habitatnya
perairan,
bernapas
dengan
insang
(terutama),
bergerak
dan
menjaga
keseimbangan tubunya menggunakan
sirip-sirip, bersifat poikilotermal. Diantara
vetebrata hewan bertulang belakang- ikan
adalah yang tertua (Rahardjo et al. 2009)
Ikan nila (Oreochromis niloticus)
merupakan spesies yang berasal dari
kawasan sungai Nil dan danau-danau
sekitarnya di Afrika. Bentuk tubuhnya
memanjang, pipih ke samping dan warna
putih kehitaman. Ikan ini merupakan ikan
air tawar yang banyak dibudidayakan
setelah ikan mas (Cyrprinus carpio) dan
telah dibudidayakan pada lebih dari 85
negara (DKPD, 2010). Ikan nila
mempunyai nilai ekonomis penting dan
merupakan salah satu komoditas unggulan
air tawar. Prospek ikan nila ditandai
dengan produksi ikan nila yang terus
meningkat dan Indonesia merupakan salah
satu pengekspor ikan ini (Yohanna, 2008).
Ikan mas merupakan jenis ikan
bernilai ekonomis penting, karena sudah
memasyarakat dan tersebar hampir di
seluruh provinsi di Indonesia dan telah
menjadi sumber mata pencaharian
masyarakat pada daerah tertentu, seperti
Jawa Barat, Sumatera Barat, Sulawesi
Utara, dan Sulawesi Tengah (Suseno,
2002).
Ikan belut (Monopterus albus)
merupakan salah satu komoditas perikanan
yang relatif mudah ditemui di lahan
pesawahan, rasanya gurih, dan kandungan
proteinnya tinggi. Bahkan saat ini, ikan
belut sudah termasuk pada komoditi yang
bernilai ekonomis penting sehingga cukup
potensial untuk dibudidayakan. (Riani et al
2004).
Ikan kembung lelaki merupakan
salah satu jenis ikan pelagis kecil yang
memiliki nilai ekologis dan ekonomis.
Ikan ini juga merupakan salah satu sumber
protein bagi manusia. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan, Departemen
Kelompok 6A
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 2 Mei 2016. Praktikum
dilaksanakan di Laboratorium Biologi
Makro 2, Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertaniam
Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah ikan mas, ikan
belut, ikan nila , ikan kembung, alat bedah,
timbangan digital, trashbag, baki, tisu,
serbet, alat tulis, buku gambar, kamera.
Prosedur Kerja
Ikan dibedah dengan menggunakan
alat bedah. Setelah terbedah ambil bagian
gonad pada ikan tersebut. Pisahkan gonad
dari tubuh ikan. Setelah terpisah amati
gonad
tersebut
dan
klasifikasikan
gonadnya. Untuk menghitung jumlah telur
dalam gonad dapat menggunakan kaca
preparat ambil telur pada bagian gonad
posterior,anterior,dan
bagian
tengah.
Dengan mengambil tiga bagian tersebut
dapat mewakili satu gonad tersebut.
Hitunglah telur ikan tersebut secara
Kelompok 6A
SARAN
Untuk
praktikum
selanjutnya
sebaiknya menggunakan spesies ikan yang
belum pernah dipraktikumkan agar
menambah wawasan bagi praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Moch. Ichsan Effendie. 1997. Biologi
Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka
Nusatama .
Kelompok 6A
Kelompok 6A
LAMPIRAN