Disusun oleh :
Disusun oleh :
ANGGI BANGUN PRAYOGI
NIT: 1313009 / A
Disusun oleh :
Disusun oleh :
ANGGI BANGUN PRAYOGI
NIT: 1313009 / A
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KEGIATAN PRODA TARUNA
PENERAPAN IK (INSTRUKSI KERJA) TERKAIT KEGIATAN
BONGKAR MUAT PETI KEMAS / CONTAINER
PADA PT. AMPEL JAYA SURABAYA
TAHUN 2016
Nama
NIT
: 1313009 / A
Dosen Pembimbing
Tandiwali
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan Judul :
Pada bulan Februari s.d Maret 2016, dipresentasikan dan disahkan pada:
Hari
: Senin
Tanggal
: 25 April 2016
Penguji 1
Penguji 2
Kepala LPPM
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa
atas limpahan rahmat yang diberikan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan PRODA yang telah penyusun laksanakan di PT Ampel Jaya, Surabaya.
Pada dasarnya praktek kerja darat yang penyusun laksanakan tersebut
merupakan suatu hal yang bermanfaat dan juga berharga, sehingga penyusun
memperoleh segala sesuatu yang sebelumnya tidak pernah penyusun dapatkan
dalam bangku perkuliahan. Hal yang baru tersebut sangatlah bernilai demi
kelanjutan dan kesinambungan studi serta profesi yang penyusun geluti kelak.
Pada
kesempatan
ini
dengan
segala
kerendahan
hati
penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penyusunan Tugas Akhir ini baik secara langsung maupun tidak
langsung yang sangat berharga.
Selanjutnya ucapan terima kasih tersebut penyusun ucapkan kepada :
1.
2.
Ibu dan Bapak yang sangat berarti didunia ini serta yang selalu memberikan
semangat untuk menempu pendidikan di Akademi Kelautan Banyuwangi.
3.
4.
5.
Galih Satriyo MM, selaku Dosen Pembibing yang telah banyak memberi
pengarahan dan bimbingan serta petunjuk petunjuk yang berguna kepada
penyusun sehigga penyusunan laporan proda ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
6.
Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengajar dan membimbing penyusun sejak
menjadi taruna Akademi Kelautan Banyuwangi.
7.
iv
8.
9.
10. Anggota Mess Handling ( barat ) yang selalu memberi motivasi, selalu
kompak.
11. My Guitar yang selalu menemani dalam laporan PRODA ini.
12. Seluruh karyawan PT Ampel Jaya, PT Astarika Stuwarindo, PT Ampel Tally
Jaya, serta PT PPNP ( Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan ) terima
kasih atas keramahan dan rasa kekeluargaan yang diberikan selama
penelitian. Selamat bertugas, hati hati dalam menjalankan pekerjaan,
semoga selamat dan sukses.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwasanya di dalam pembuatan
laporan Proda ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penyusun
mengharap agar senantiasa diberi masukan dan bimbingan. Meski dengan
terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang penyusun miliki, penyusun berharap
semoga Laporan PRODA ini dapat memberikan yang terbaik bagi semua, dan
dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi taruna-taruni Akademi Kelautan
Banyuwangi se-angkatan dan adik tingkat (junior) nantinya.
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
vi
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Trailer Truck Volvo milik PT Ampel Jaya .............................. 9
Gambar. 2.2. Armada trailer Nissan milik PT Ampel Jaya ........................... 10
Gambar. 2.3. Forklift milik PT Ampel Jaya................................................... 11
Gambar. 2.4. Depo Peti kemas MT-Cont milik PT SSS ................................ 12
Gambar. 2.5. Warehouse milik PT Ampel Jaya ............................................. 13
Gambar. 2.6. Domestik CFS milik PT Ampel Jaya ....................................... 14
Gambar. 2.7. Tallyman PT Ampel Jaya ......................................................... 15
Gambar. 2.8. Bagan Struktur Organisasi PT Ampel Jaya .............................. 17
Gambar 2.9. Bagan Prosedur Bongkar muat PT Ampel Jaya...32
Gambar. 2.10. Harbor Mobile Crane ............................................................... 42
Gambar. 2.11. Liebherr crane LHM 420.......................................................... 43
Gambar. 2.12. Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) ...................................... 44
Gambar. 2.13. Container Gantry Crane .......................................................... 45
viii
DAFTAR TABEL
Tabel. 2.1. Deskripsi Data ................................................................................ 41
Tabel. 2.2. Data Temuan Proda........................................................................ 49
Tabel. 2.3. Jadwal Kegiatan Proda ................................................................... 50
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 dan 2
Lampiran 3 dan 4
Lampiran 5 dan 6
Lampiran 7 dan 8
Lampiran 9 dan 10
Lampiran 11 dan 12
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
BAB I
PENDAHULUAN
dalam
rangka
mewujudkan
wawasan
nusantara
yang
delivery, maka kegiatan bongkar muat barang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang didirikan untuk tujuan tersebut, yaitu Perusahaan Bongkar Muat
( PBM ). (Kebijaksanaan Kelancaran Arus Barang Untuk Menunjang Kegiatan
Ekonomi). Adapun mengenai pengertian PBM yang dimaksud lebih lanjut diatur
dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 88/AL.305/Phb-85 tentang
Perusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke kapal, pasal 1 ayat (e) yaitu
perusahaan yang secara khusus berusaha di bidang bongkar muat barang dari dan
ke kapal baik dari dan ke gudang Lini I maupun langsung ke alat angkutan.
Usaha bongkar muat yang dilakukan perusahaan bongkar muat merupakan
kegiatan jasa yang bergerak dalam kegiatan bongkar muat dari dan ke kapal, yang
terdiri dari kegiatan stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery. Dari semua
rangkaian kegiatan bongkar muat barang dalam hal ini yang dibebani tanggung
jawab atas barang tersebut adalah perusahaan bongkar muat yang berstatus badan
hukum sesuai dengan SK Menhub nomor KM 13 tahun 1989 tanggal 22 Februari
1989. Dalam kegiatan pemuatan peti kemas diatas kapal pasti ada hambatan
hambatan yang dialami pada saat proses kegiatan bongkar muat barang di
lakukan, maka dari itu perusahaan bongkar muat ( PBM ) harus sigap dan
mempunyai solusi untuk mengatasi apabila terjadi hambatan hambatan pada saat
proses kegiatan bongkar muat berlangsung. Peranan pengusaha bongkar muat
barang yang rangkaian kegiatannya meliputi pekerjaan stevedoring, cargodoring,
dan
receiving/
delivery
dapat
menunjang
pembangunan
ekonomi
dan
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusun melakukan proyek darat (Proda) ialah untuk
memenuhi syarat kelulusan di kampus Akademi Kelautan Banyuwangi dan
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi taruna-taruni serta mengetahui
keadaan sebenarnya, yaitu menambah pengalaman agar siap dalam dunia kerja.
b.
c.
d.
e.
1.3. Manfaat
Manfaat proyek darat (Proda) yang telah tidak hanya diterima oleh satu pihak
saja, melainkan diterima oleh banyak pihak diantaranya sebagai berikut :
1.3.1. Manfaat Bagi Taruna
Manfaat bagi Taruna ialah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan,
diantaranya :
1.
2.
3.
4.
Mengerti cara pengisian bayplan, time sheet, tally sheet, serta dokumen
dokumen bongkar muat container, dll.
Mendidik taruna dalam pemantapan sikap, mental dan moral dalam dunia
kerja.
b.
c.
d.
Sebagai tolok ukur untuk mengetahui kualitas serta kesiapan Taruna Akademi
Kelautan Banyuwangi dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
e.
Menambah masukan tentang konsep dan cara kerja yang baik dari
taruna/taruni yang telah belajar mengaplikasikannya.
b.
c.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Freight rorwading
Custom cleareance
Kantor
Telepon
: 031 3283787
No. Fax
: 031 3285330
Website
2.1.3. Motto
PT Ampel Jaya optimis mampu melayani customer dengan baik dan
memuaskan.
2.1.5.Fasilitas Perusahaan
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan
pelaksanaan suatu usaha, baik berupa benda maupun uang.
A. Sarana
Sarana yang dimiliki dan dioperasikan untuk menunjang segala kegiatan PT
Ampel Jaya adalah :
1) Trailer Truck Volvo FL10 sebanyak 8 unit
Kendaraan Trailler digunakan untuk mengangkut peti kemas ke tempat sesuai
order yang diminta oleh pemilik barang (shipper). Trailler biasa digunakan untuk
peti kemas atau loose cargo dari kapal ke depo (Container Yard to Container
Freight Station), dari depo ke depo (Container Yard to Container Yard) atau
sebaliknya.
10
11
3)
lain. Forklift biasanya digunakan untuk kegiatan lift off dan lift on container
empty. Selain itu alat ini juga bisa digunakan untuk proses stuffing dan strippng
cargo ke dalam dan dari peti kemas.
12
4) Container Storage
Merupakan tempat penumpukan peti kemas (peti kemas) atau biasa disebut
dengan depo peti kemas yang didalamnya terdapat kegiatan usaha yang meliputi
penyimpanan, penumpukan, pembersihan dan perbaikan peti kemas.
Gambar 2.4. Depo Peti kemas MT-Cont milik PT SSS dimana PT Ampel
Jaya juga menempati.
13
B. Prasarana
Fasilitas yang dikelola oleh PT. Ampel Jaya meliputi :
1)
atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian
didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.
14
2) Domestik CFS
CFS atau Container Freight Station merupakan gudang tempat penyimpanan
barang. Perusahaan Freight Forwarding menerima pengiriman muatan dalam
jumlah kecil (sedikit) dari banyak shipper, lalu muatan-muatan kecil tersebut
dikonsolidasikan (dikumpulkan, disatukan) menjadi muatan satu peti kemas
penuh. Kegiatan konsolidasi muatan tersebut dilakukan di dalam gudang yang
dimiliki / dioperasikannya, yang berlokasi di luar pelabuhan dan dinamakan.
Gudang CFS (Container Freight Station). Namun, PT Ampel Jaya hanya
menangani muatan yang domestik saja.
15
3) Tally Man
Tally Man adalah orang yang bekerja untuk mencatat jumlah barang yang
akan dimuat baik dari atau ke atas kapal, juga dari atau kedalam peti kemas.
Segala pergerakan alat yang di-handling meliputi waktu bongkar muat, delivery
order, juga stacking akan dicatat oleh Tallyman
16
MAN.
MARKETING
SPV..
MARKETING
MANAG.
MARKETING
BDU
MAN.
MEKANIK
SPV.
M. Repair
MAN.
OPERASIONAL
SPV.
STEVEDORING
PURCHASING
OPERASIONAL TRUCKING
MAN.
WAREHOUSE
SPV.
WAREHOUSE
MAN. ADM
& KEU
SPV.
ADM & KEU
OPERASIONAL
COST
COTROLL
OPERATER FL
KASIR
AUDIT
INTERAL
STEVEDORING
HELPER
PERALATAN
OPERATOR
SPV.
STUFFING / STRIPPING
ACCOUNTING
SPV. TRANSSHIPMENT
DOC.
CONTROLL
BILLING
AHLI K3
COLLECTOR
17
UMUM
FIRST
AIDER
18
B. Direktur
Direktur bertugas dan bertanggung jawab dalam hal :
1) Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
2) Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
3) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
4) Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
5) Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
6) Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan
mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
7) Menetapkan besarnya deviden perusahaan.
19
C. Manager Representative
Tugas dan Tanggung jawab Manager Representative antara lain :
1) Menjamin sistem manajemen mutu ISO yang telah ditetapkan, diterapkan dan
dipelihara dengan baik.
2) Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu ISO dan perbaikan-perbaikan
yang diperlukkan kepada direktur.
3) Menjamin dan menjaga kesadaran segenap karyawan sehubungan dengan
persyaratan-persyaratan pelanggan, termasuk peraturan yang berlaku.
4) Bertanggung jawab atas koordinasi dengan pihak-pihak di luar perusahaan
dalam kaitannya dengan sistem manajemen mutu perusahaan.
D. General Manager
General Manager bertugas dalam hal :
1) Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara
perusahaan.
E. Manager Operasional :
Bertugas untuk mengkoordinir pekerjaan asisten operation manager,
Supervisi, dan staf operation.
Asisten Operation Manager, Supervisi, dan Staf Operation bertugas dalam
hal :
1) Penyandaran.
2) Clearance, imigrasi, dan bea cukai.
20
F. Manager Warehouse
Bertanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan yang ada di warehouse
dan bertugas untuk mengkoordinir dan mengawasi kinerja Supervisi dan staf
warehouse.
Tugas umum manager warehouse ialah mengelola semua fungsi gudang dan
selalu memastikan kelancaran operasional dari semua kegiatan gudang.
Sedangkan tugas khususnya adalah :
1) Bertanggung jawab untuk semua kegiatan gudang termasuk penerimaan dan
penyimpanan barang yang diterima memenuhi persyaratan standar fisik
kepada Manager Warehouse.
2) Mendelegasikan tugas kepada para pekerja gudang dan terus menindaklanjuti
penyelesaian tugas yang diberikan.
3) Mengawasi dan memastikan semua pekerja gudang.
4) Mengawasi operasi sehari-hari termasuk pemeliharaan catatan, penyiapan
bahan pesanan, penerimaan barang, pemeriksaan yang diterima, menyimpan
persediaan, order pekerjaan menindaklanjuti dan transfer material.
5) Memastikan persediaan yang tepat dari persediaan yang disimpan di gudang
dan untuk mempersiapkan laporan tentang kondisi gudang dan kegiatan.
6) Memastikan berfungsinya semua alat gudang dan peralatan. Sedangkan tugas
bagi para Staf Warehouse adalah sebagai pelaksana kinerja dari apa yang di
intruksikan oleh Supervisi.
21
H. Manager Mekanik :
Bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan mekanik dan bertugas untuk
mengkoordinir serta mengawasi pekerjaan Supervisi dan staf mekanik.
Supervisi Mekanik bertugas dalam hal :
1)
2)
3)
4)
22
5)
6)
7)
8)
9)
10)
I. Manager Marketing :
Bertanggung jawab atas segala kegiatan marketing dan bertugas untuk
mengkoordinir serta mengawasi kinerja Supervisi dan staf marketing.
Tugas dari Supervisi Marketing ialah :
1) Mengatur dan bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan ekspor.
2) Membuat dokumen untuk kegiatan ekspor.
3) Membuat Bill of Lading.
4) Mencari muatan atau cargo export, serta memenuhi target yang telah
ditentukan.
Sedangkan tugas dari para staf mekanik adalah sebagai pelaksana kegiatan
marketing berdasarkan intruksi dari Supervisi Marketing.
23
K. Supervisi Werehouse
Tugas umum supervisi warehouse ialah mengelola semua fungsi gudang dan
selalu memastikan kelancaran operasional dari semua kegiatan gudang.
Sedangkan tugas khususnya adalah :
1) Bertanggung jawab untuk semua kegiatan gudang termasuk penerimaan dan
penyimpanan barang yang diterima memenuhi persyaratan standar fisik
kepada Manager Warehouse.
2) Mendelegasikan tugas kepada para pekerja gudang dan terus menindaklanjuti
penyelesaian tugas yang diberikan.
3) Mengawasi dan memastikan semua pekerja gudang.
4) Mengawasi operasi sehari-hari termasuk pemeliharaan catatan, penyiapan
bahan pesanan, penerimaan barang, pemeriksaan yang diterima, menyimpan
persediaan, order pekerjaan menindaklanjuti dan transfer material.
5) Memastikan persediaan yang tepat dari persediaan yang disimpan di gudang
dan untuk mempersiapkan laporan tentang kondisi gudang dan kegiatan.
6) Memastikan berfungsinya semua alat gudang dan peralatan.
Sedangkan tugas bagi para Staf Warehouse adalah sebagai pelaksana kinerja
dari apa yang di intruksikan oleh supervisi.
24
M. Supervisi Stevedoring
Supervisi Stevedoring bertanggung jawab dalam kelancaran operasional
pelabuhan dalam bentuk :
1) Perencanaan operasional kegiatan bongkar muat kapal.
2) Keselamatan atas penerimaan dan penyerahan barang.
3) Pengaturan penggunaan tenaga kerja bongkar muat dan peralatannya sesuai
kebutuhan.
N.
kinerja staf-nya yang mana dalam hal ini staf hanya bertugas sebagai pelaksana
kegiatan.
Berikut tugas supervisi stuffing atau stripping :
1) Menerima Peti kemas & Equipmet Interchange Receipt
2) Membuat bon bongkar peti kemas yang masuk area depo
3) Membuat laporan dan menginput data peti kemas in kondisi damage
4) Membuat laporan stock harian peti kemas kondisi Available dan Damage
untuk kantor pusat
5) Membuat Ex-Interchange peti kemas yang telah menyelesaikan proses
administrasi
6) Mengadministrasikan dan menginput data peti kemas in depo kondisi
available
O. Audit Internal
Tugas dan tanggung jawab audit internal antara lain ;
1) Melaksanakan proses pemeriksaan / audit internal bagi seluruh divisi cabang
dan melaporkannya dalam bentuk laporan audit.
25
P. Kasir
Tugas utamanya antara lain menerima pembayaran cash dari marketing.
Sedangkan tugas umunya adalah pencairan dana karyawan, meliputi :
1) BOK (Biaya Operasional Kendaraan) marketing, pembelian pulsa marketing.
2) BOP (Biaya Operasional) kantor, seperti belanja kebutuhan alat tulis kantor
(ATK), air minum, dsb.
Q. Operasional
Tanggung jawab operasional terdiri dari :
1) Menerima penyerahan personil yang akan ditempatkan dilokasi dan
melakukan pengiriman serta penempatan personil yang tepat sesuai dengan
permintaan pelanggan.
2) Memastikan personil dilapangan secara lengkap, sarana dan bahan pendukung
kegiatan operasional sudah tersedia untuk melaksanakan kegiatan operasional
sesuai nilai kerjasama perusahaan.
26
R. Peralatan
Bagian peralatan memiliki tugas antara lain :
1) Mendata segala kebutuhan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
untuk kegiatan operasional perusahaan.
2) Mempersiapkan segala perlengkapan yang telah di data divisi peralatan
perlengkapan.
27
S. Dokumen Control
Tugas dan tanggung jawab dokumen control antara lain:
1) Membantu management representative dalam menjalankan
prosedur
T. Ahli K3
Ahli K3 memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
1) Menjelaskan
kepada
pihak
perusahaana
bahwa
upaya
K3
sangat
28
U. Accounting
Accounting bertugas dalam hal :
1) Menyusun rencana perpajakan untuk optimalisasi pajak.
2) Melakukan koordinasi dengan perusahaan affilliasi dan bagian terkait dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
3) Approval laporan pajak masa dan tahunan secara akurat dan tepat waktu.
4) Melakukan verifikasi transaksi perusahaan terkait aspek pajak.
5) Menangani audit pajak dan budget tahunan bagian pajak.
6) Update peraturan perpajakan untuk memastikan tax compliance.
V. Billing
Billing bertugas dalam hal :
1) Menyiapkan faktur.
2) Memastikan semua faktur siap menurut garis tanggal.
3) Untuk berhubungan dengan departemen operasi.
4) Memeriksa semua dokumen pendukung.
29
X. Personalia
Personalia Bertugas dalam hal :
1) Recruitment.
2) Training and development.
3) Penyusunan gaji.
4) Membuat strategi compensation and benefit.
5) Membangun industrial relation yang harmonis.
6) Pengurusan payroll, Jamsostek, dan PHK.
30
31
32
Admin
Penerbitan job order estimasi secara revenue
secara cost, munculah margin/provit
(laba kotor)
Ops. Stevedoring
Mengadakan meeting koordinasi dengan
customer, agent kapal, dan EMKL serta
melaporkan RKO ke OP
33
Ops. Stevedoring
Meeting / menajukan tambatan ke PPSA dan
OP bersama dengan agent kapal
Tidak
Mendapat plot tambatan ?
Mgr. Operasional
Meeting kordinasi internal terkait kesiapan
kerja B/M
Spv. Stevedoring
Menyiapkan / mempersiapkan kebutuhan
personil, TKBM serta kelayakan kondisi
peralatan B / M yang akan digunakan dalam
kegiatan B/M baik milik sendiri atau vendor
Spv. Stevedoring
Membuat perencanaan B/M terkait bayplan,
teknis kerja bertujuan untuk safety cargo,
kapal, dan pekerja serta target waktu kerja
KAPAL SANDAR
Foreman
Mengajukan perencanaan B/M ke CO untuk
dikoreksi dan disepakati sebagai acuan kerja
( bongkar muat )
Spv. Stevedoring
Membuat laporan hasil B/M dan
berkordinasi dengan pihak customer, kapal,
Mgr OPS serta pihak yang terkait
Ya
Damage Cargo
Tidak
34
Lanjutkan B / M Activity
Sesuai
Tidak
Spv. Stevedoring / Foreman
Membuat berita acara dan lakukan kordinasi
dengan pihak kapal, customer, vendor, dan
Mgr OPS
Ya
35
1.
2.
Apabila customer sudah setuju dengan apa yang ditawarkan oleh marketing,
maka penerbitan job order estimasi secara revenue secara cost, munculah
margin atau provit (laba kotor) oleh bagian admin.
3.
4.
5.
6.
7.
Jika tidak ada masalah atau langsung mendpatkan plot tambatan, maka pihak
Perusahaan Bongkar Muat (Manager Operasional) meeting internal terkait
kesiapan kerja bongkar muat. Kemudian estimasi perhitungan biaya, jasa
dermaga dan fasilitas pelindo dan bayar keuangan ke PELINDO.
8.
36
personil, TKBM serta kelayakan kondisi peralatan bongkar muat yang akan
digunakan dalam kegiatan bongkar muat baik milik sendiri atau vendor
dengan melampirkan PTKBM (Permintaan Tenaga Kerja Bongkar Muat).
9.
10. Setelah kapal sandar pihak Perusahaan Bongkar Muat (Foreman) mengajukan
perencanaan bongkar muat ke CO (Chief Officer) untuk dikoreksi dan
disepakati sebagai acuan kerja.
11. Selama kegiatan bongkar muat berlangsung pihak Perusahaan Bongkar Muat
(Supervisior Stevedoring atau stevedoring) membuat laporan harian atas
kegiatan bongkar muat dan berkoordinasi dengan pihak kapal, customer,
Manager Operasional, dan pihak terkait. Laporan yang harus dilaporkan
adalah dokumen tally sheet, bayplan, discharging list atau loadinglist.
12. Apabila dalam kegiatan bongkar muat berlangsung ada container atau cargo
yang rusak maka pihak Perusahaan Bongkar Muat (Supervisior Stevedoring
atau stevedoring) harus membuat laporan atau berita acara kerusakan barang
dengan melampirkan CIR (Container Interchange Repait). Apabila tidak ada
kendala aktivitas bongkar muat bisa langsung dilanjutkan.
13. Setelah kegiatan bongkar muat selesai checker atau staff operasional
stevedoring memeriksa kondisi fisik kargo atau container dan memastikan
container yang dibongkar atau dimuat sesuai dengan bayplan dan dokumen.
14. Jika tidak sesuai pihak foreman atau supervisior stevedoring membuat berita
acara dan melakukan koordinasi dengan pihk kapal, customer, vendor, dan
manager operasional.
15. Jika sesuai maka pihak operasional stevedorimg melaporkan ke supervisior
atau foreman untuk di periksa dan memastikan container atau kargo yang
telah dimuat atau dibongkar sudah sesuai berdasarkan bayplan atau
stowageplan dengan melampirkan time sheet, bayplan actual, statement of
fact.
37
16. Kemudian supervisior atau foreman membuat dan menyerahkan laporan atau
dokumen dokumen ke chief officer atau captain kapal untuk di approval.
Dan laporan tersebut dilaporkan kepada customer, pelindo, pihak internal.
Dokumen tersebut adalah bayplan atau stowage plan, manifest, time sheet,
tally sheet, CIR.
17. Setelah itu admin membuat JOB ORDER ACTUAL untuk penyelesaian
(mengembalikan) biaya operasional yang sudah dipakai untuk kegiatan secara
actual serta bukti yang bisa dipertanggung jawabkan. Dan dokumen asli
diserahkan kepada pihak admin untuk meminta tagihan terhadap customer
(jaminan).
18. Kemudian marketing meminta persetujuan harga yang sudah ditawarkan
(revenue) kepada customer by email.
38
Bongkar
DEPO PELAYARAN
Muat
Container diturunkan dari kapal dengan alat bongkar muat seperti LHM,
HMC, CC untuk di muat atau diangkut ke trucking (truck losing), jika ada
kesulitan dalam tekhnis barang biasanya harus diturunkan dulu ke dermaga (kade)
kegiatan ini disebut kade lossing, setelah container berada diatas trucking maka
container di taruh di depo pelayaran (bongkar). Sebaliknya dengan pemuatan
container distuffing terlebih dahulu di depo pelayaran kemudian diangkut ke
trucking untuk dibawa ke kapal (pemuatan).
b.
DEPO PELAYARAN
DEPO CY
Bongkar
Muat
Bongkar
Muat
39
Dalam proses pemuatan ini barang dari depo distuffing terlebih dahulu ke
dalam container, kemudian dimuat trucking untuk dibawa atau distake terlebih
dahulu ke depo CY, setelah itu container baru bisa dimuat diatas kapal.
Sebaliknya proses pada kegiatan bongkar container dari kapal diturunkan dengan
alat bongkar muat seperti LHM, HMC, CC untuk di muat atau diangkut ke
trucking, kemudian container di taruh di depo CY tidak langsung diterima oleh
shipper atau depo pelayaran.
c. Alur Haulage
Haulage adalah pekerjaan mengangkut
petikemas full
atau
empty
RTG
HMC
H
M
C
RTG
fungsi
pengaturan,pengendalian,
kepelabuhanandi peiabuhanan.
dan
pengawasan
kegiatan
40
C. Karantina
Karantina adalah kegiatan pembatasan atau pemisahan seseorang dari sumber
penyakit atau dari orang yang terkena penyakit atau bagasi, kontainer, alat angkut,
komoditi yang mempunyai resiko menimbulkan penyakit pada manusia Karantina
kesehatan adalah tindakan karantina dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta faktor resiko gangguan kesehatan dari dan atau keluar negeri serta
dari suatu area ke area lain dari dalam negeri melalui pelabuhan bandara dan
lintas batas darat.
D. Imigrasi
Imigrasi adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan diatas kapal sebelum
kegiatan bongkar muat berlangsung, yang bertujuan agar tidak ada penyelundupan
imigran gelap. Jadi setiap crew kapal jika ada yang dari luar negeri maka harus
memiliki paspor yang masih berlaku.
E. Bea Cukai
Instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan
cukai.Tugas dan fungsi DJBC adalah berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan
negara antara lain memungut bea masuk berikut pajak dalam rangka impor
( PDRI ) meliputi PPN Impor, PPH Pasal 22, PPnBM dan cukai, tugas dari bea
dan cukai dalah mengawasa kegiatan ekspor impor.
41
Nama Kapal
Tanggal
Bongkar
Muat
AGEN
Kondisi Cont.
SINAR JEPARA
15 16 Feb 2016
219 Box
171 Box
PPNP
SINAR JIMBARAN
16 17 Feb 2016
204 Box
219 Box
PPNP
5 container penyok
dan tergores
2 container penyok
dan tergores
SINAR PADANG
17 18Feb 2016
169 Box
210 Box
PPNP
2 container penyok
dan tergores
SINAR JEPARA
20 - 21Feb 2016
220Box
225 Box
PPNP
6 container penyok
dan tergores
SINAR JIMBARAN
195 Box
225 Box
PPNP
2 container penyok
dan tergores
SINAR PADANG
22 23 Feb 2016
195 Box
210 Box
PPNP
3 container penyok
dan tergores
Pada deskripsi data diatas ada beberapa container yang tidak memenuhi
standard ISO ( International Standard Organization ) seperti penyok, tergores,
berlubang, dan sebagainya. Dalam hal pemeriksaan container ini diperlukan
adanya CIR ( Container Interchange Repait ) untuk mencatat container yang tidak
layak kondisinya. Jadi setiap kegiatan bongkar muat container harus ada
pemeriksaan container terlebih dahulu. Pada pengiriman container yang harus
diperhatikan adalah segel dari container itu sendiri, untuk domestic segel warna
merah itu bertujuan ke Makasar, putih ke Banjarmasin.
42
43
B.
Crane ini dirancang untuk pembongkaran kargo atau container yang fleksibel dan
paling efisien dalam menangani kegiatan bongkar muat container. Kapasitas
angkat maksimum LHM 420 adalah 124 ton dengan jangkauan maksimal 48
meter.
44
45
46
untuk
B. Manifest
Manfisest adalah dokumen atau daftar muatan yang dimuat oleh kapal pada
pelabuhan pelabuhan muatan dan akan dibongkar dipelabuhan pelabuhan
tujuan.
C. Bayplan
Bayplan adalah dokumen atau bagan pemuatan container secara membujur,
melintang dan tegak. Dan untuk mengatur muatan yang akan dibongkar atau muat
yang dibuat oleh perusahaan pelayaran dan perusahaan bongkar muat.
PPKB ) adalah dokumen yang berisikan tentang permintaan pelayanan kapal dan
bongkar muat barang seperti jasa tambat, jasa labuh,, jasa pandu, dll. Permohonan
atau permintaan ini diajukan kepada pihak PT. PELINDO.
47
I.
permintaan tenaga kerja bongkar muat untuk membongkar atau memuat barang
atau container ke kapal. Dalam hal ini data yang harus diserahkan ke kopersi
TKBM adalah jadwal kedatangan kapal, jenis cargo ( container ), jumlah cargo (
container ).
48
J.
Tally sheet
Tally sheet adalah dokumen atau surat yang isinya adalah tentang data cargo
( container ) yang akan dibongkar maupun dimuat. Didalam tally sheet terdapat
nomer container, ukuran container, type, status, serta stowage.
K. Discharging list
Discharging list adalah dokumen yang berisikan container ( cargo ) yang akan
dibongkar.
L. Loading list
Loading list adalah dokumen yang berisikan container ( cargo ) yang akan
dimuat.
N. Shipping Instruction ( SI )
Shipping Instruction ( SI ) adalah dokumen atau surat yang dibuat oleh
shipper atau pengirim yang ditujukan kepada carrier atau kapal ( perusahaan
pelayaran ) untuk menerima dan memuat muatan kapal yang tertera dalam surat
tersebut,
O. Time sheet
Time sheet adalah dokumen yang berisikan waktu pada saat kegiatan
bongkar muat berlangsung setiap kegiatan istirahat, buka tutup palka, istirahat, dl,
dicatat dalam time sheet,
P. Tally trucking
Tally trucking adalah surat yang beriskan tentang jam kerja trucking, nomor
lambung truck dan nopol truck tersebut pada saat bongkar muat.
49
Q. Surat jalan
Surat jalan adalah surat yang berisikan tentang pengantar untuk membawa
barang atau container ke tujuan atau depo.
R. Berita acara
Berita acara adalah surat yang isinya apabila ada muatan atau container yang
rusak atau dalam keadaan atau kondisi seperti Opem Door ( pintu terbuka ) yang
ditanda tangani oleh crew kapal (perwira jaga), pelindo, dan perusahaan
pelayaran.
S. Bill of loading
Bill of loading adalah surat tanda terima barang yang telah dimuat didalam
kapal yang juga merupakan tanda bukti kepemilikkan barang dan juga bukti
adanya perjanjian pengangkutan barang melalui laut.
2.3.4. Temuan
No
1
1
TEMUAN
2
SMK3 belum sepenuhnya
jalan
Beberapa pekerja belum
memakai seragam safety
(APD)
KETERANGAN
3
Perusahaan sudah memperkerjakan
karyawan lebih dari 100 orang
Belum terealisasi
SARAN
4
Menerapkan SMK3
Kurang ketatnya
pengawasan dari Sepervisi
Lapangan
Supervisi agar
meningkatkan lagi
pengawasan didalam
kegiatan bongkar muat
Segera disosialisasikan
mengenai pentingnya
seragam safety
50
NO
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
3
KETERANGAN
15 Februari 2016
1.
2.
Perkenalan
Konsultasi tentang judul yang akan
diambil
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
16 Februari 2016
KANTOR
PT AMPEL JAYA
1.
17 Februari 2016
18 Februari 2016
1.
2.
19 Februari 2016
1.
2.
Terminal BJTI
20 Februari 2016
1.
2.
Mentally container
Praktek di Gate
Terminal BJTI
21 Februari 2016
2.
TANJUNG NILAM
TANJUNG NILAM
LIBUR
51
22 Februari 2016
23 Februari 2016
3
1.
2.
Praktek di Gate
Menginput data
1.
2.
4
BJTI dan Kantor PT
Ampel Jaya
Gudang
Samudera Logistic
10
24 Februari 2016
Gudang
Samudera Logistic
11
25 Februari 2016
Gudang
Samudera Logistic
12
26 Februari 2016
13
27 Februari 2016
Kantor
PT Ampel Jaya
LIBUR
14
28 Februari 2016
LIBUR
15
29 Februari 2016
16
PT PPNP
1 Maret 2016
PT PPNP
17
2 Maret 2016
18
3 Maret 2016
19
4 Maret 2016
Kantor Pusat
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
20
5 Maret 2016
21
22
6 Maret 2016
7 Maret 2016
23
8 Maret 2016
29
9 Maret 2016
30
10 Maret 2016
Mempelajari Jobdis
31
11 Maret 2016
32
12 Maret 2016
33
13 Maret 2016
34
14 Maret 2016
Berpamitan ke PT PPNP
35
15 Maret 2016
LIBUR
Kantor dan Lapangan
Kantor dan Lapangan
Libur Nyepi
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
LIBUR
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
52
36
16 Maret 2016
37
17 Maret 2016
38
18 Maret 2016
3
Berpamitan ke PT ASTARIKA
STUWARINDO
Keterangan :
Libur hari Minggu / Besar
Libur Kantor
Tabel. 2.3. Jadwal Kegiatan Proda
4
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
Kantor Pusat
Samudera Stevedore
Kantor PT Ampel
Jaya
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan Uraian diatas penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
Sebelum kegiatan bongkar muat berlangsung terlebih dahulu sebaiknya pihak
operasional (stevedore) memperhatikan atau menyiapkan bayplan, Resource
Allocation, Work Schedjule ( jadwal kerja ) agar kegiatan berlangsung dengan
lancar dan memperhatikan instruksi kerja yang sudah ditetapkan perusahaan.
Seperti halnya menyiapkan dokumen dan memakai alat pelindung diri, serta
koordinasi yang baik antar pihak yang terkait. Proses bongkar muat dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Dalam hal ini masih banyak kekeliruan atau kurangnya kordinasi antara pihak
terkait yang dikarenakan kurangnya pengawasan dari supervisi lapangan, serta
masih banyak container yang tidak memenuihi standard ISO ( International
Standard Organization ) seperti penyok, tergores, dll. Maka dari itu perlu CIR (
Container Interchange Repait ) untuk mencatat container yang tidak layak
kondisinya. Selain itu alat alat bongkar muat masih sering terjadi problem
karena kurang perawatannya yang bisa menghambat kegiatan bongkar muat
container..
3.2. Saran
Dari hasil praktek yang telah penyusun lakukan selama 1,5 bulan pada PT
Ampel Jaya dan guna mengatasi kendala yang ditemukan terkait penerapan
instruksi kerja kegiatan bongkar muat container, penyusun dapat memberikan
saran / masukan berupa :
1. Perusahaan PT Ampel Jaya yang sudah memperkerjakan karyawan lebih dari
100 orang pekerja yang tersebar di kantor, depo, warehousing, dan terminal.
PT Ampel Jaya perlu menerapkan adanya SMK3 yang sudah ditetapkan di
Instruksi Kerja guna menjaga nama baik perusahaan .
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Yusron.
2016.
Pedoman
Penulisan
Laporan
Proyek
Darat.
Rodhianti.
2014.
Analisis
Pengaruh
Kompensasi
Terhadap
2013)
Hidayati, Ani. 2013. PENGARUH KEGIATAN OVERBRENGEN X (OB-X)
TERHADAP
PRODUKTIVITAS
BONGKAR
PETIKEMAS
27
Nopember 2013)
Adi Eriyanto, Kartiko. 2010. UPAYA MENEKAN WAKTU YANG TERBUANG
(IDLE TIME) UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH BONGKAR MUAT
PETIKEMAS PADA PT. SEGARA PACIFIC MAJU PERIODE 20072009. Tugas mandiri diterbitkan STMT-BP3IP-XV-2010. http://stmt-bp3ipxv-2010.blogspot.com/2010/10/tugas-mandiri-kartiko-adi-eriyanto244.html. (diakses 27 Nopember 2013)
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9