Anda di halaman 1dari 11

F T ra n sf o F T ra n sf o

PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peranan Strategis sumber daya manusia dalam organisasi, telah

mendapatkan perhatian besar pada era globalisasi dewasa ini. Pada level makro

“human capital” merupakan faktor utama pertumbuhan makro ekonomi.

Sedangkan pada tingkatan mikro, human capital sebagai sumber daya utama

untuk keunggulan persaingan yang berkelanjutan bagi perusahaan.

Pandangan tersebut menjelaskan bahwa sumber daya manusia memainkan

peran strategis dan menentukan dalam keberhasilan organisasi, sehingga dalam

manajemen sumber daya manusia ditekankan perlunya suatu proses yang

terintegrasi dalam berbagai dimensi antara lain kepemimpinan, keterbukaan,

partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan, kondisi kerja, sehingga

diharapkan akan mampu menghasilkan kinerja yang optimal untuk

pengembangan organisasi. Sumber daya manusia sebagai asset yang sangat

strategis membutuhkan perhatian yang berorientasi pada penciptaan suatu

kesatuan pandangan yang sama terhadap pencapaian visi dan misi organisasi.

Demikian pula halnya dalam struktur pemerintahan dengan birokrasinya yang

diharapkan menjadi jalan pemecahan masalah pembangunan suatu daerah.

Pemerintah merupakan abdi dan pelayan masyarakat, dalam upaya merespon

dinamika masyarakat dan berbagai tuntutan tersebut lahirlah Undang-Undang


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
2 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor

33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah. Keberadaan undang-undang ini memberikan kewenangan yang besar

pada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri dan menawarkan berbagai

kemungkinan untuk diterapkannya paradigma baru dalam menata kembali sistem

pemerintahan daerah dan menemukan cara-cara baru dalam menjalankan

birokrasi publik dengan efisien, efektif, responsif, transparan dan akuntabel

terhadap kebutuhan masyarakat. Daerah dapat mengembangkan kehidupan

demokrasi, peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat serta

terpeliharanya nilai-nilai keanekaragaman daerah yang pada akhirnya pemerintah

daerah dapat menentukan disain dan model birokrasi publik yang tepat untuk

merespon tuntutan, aspirasi dan dinamika yang terjadi dimasyarakat. Kegagalan

dalam merespon tuntutan perubahan itu bisa menciptakan sumber konflik baru

antara pemerintah dengan masyarakat yang pada akhirnya bisa mengganggu

legitimasi dan jalannya roda pemerintahan.

Pemerintah memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan

dan perkembangan suatu daerah, khususnya di bidang perekonomian masyarakat.

Disamping itu pemerintah merupakan pengambil kebijakan dalam pembangunan

daerah disetiap sektor pembangunan, oleh karena itu untuk mendukung setiap

kegiatan pemerintah dibutuhkan penanganan sumberdaya manusia, dan sistem

manajemen yang tangguh melalui dukungan kepemimpinan yang dapat


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
3 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

diandalkan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra pemerintah dan

birokrasinya ditengah – tengah masyarakat melalui kinerjanya.

Perilaku kepemimpinan dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja,

keamanan dan kenyamanan, kualitas kehidupan kerja serta tingkat prestasi suatu

organisasi. Kemampuan dan keterampilan pemimpin dalam pengarahan adalah

faktor penting efektivitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasi

kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan dan teknik-teknik

kepemimpinan yang efektif maka berbagai perilaku dan teknik tersebut akan

dapat dikembangkan oleh organisasi. (menurut siapa? Tahun)

Dalam birokrasi pemerintah Iklim organisasi (organizational climate)

mempunyai andil yang cukup penting dalam mendukung pencapaian kinerja yang

diharapkan, selain faktor – faktor pendukung yang lain seperti pendidikan dan

pelatihan pegawai, penghargaan baik finansial maupun non finansial. (menurut

siapa? Tahun)

Disamping faktor kepemimpinan, faktor motivasi yang akan mempengaruhi

kinerja pegawai yang dimiliki seseorang adalah merupakan faktor penunjang

kinerja organisasi, dimana seseorang belum tentu bersedia untuk mengerahkan

segenap potensi yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang optimal, sehinga

masih diperlukan adanya pendorong agar seorang pegawai mau menggunakan

seluruh potensinya. Daya dorong tersebut sering disebut motivasi. (menurut

siapa? Tahun) Melihat kenyataan tersebut, sudah saatnya pemerintah Kabupaten

Bombana dalam hal ini Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana untuk


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
4 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia agar lebih berprestasi

dalam melaksanakan tugas sebagai abdi dan pelayan masyarakat terlebih lagi

dalam rangka otonomi daerah. Dengan demikian kiranya perlu untuk

merumuskan usaha – usaha secara terpadu dan berkesinambungan melalui

penerapan analisis peranan motivasi terhadap kinerja melalui hubungan struktural

antara kepemimpinan dan iklim organisasi yang dikembangkan di lingkungan

Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana.

Undang – undang Nomor 43 tahun 1999 tentang pokok – pokok

kepegawaian menjelaskan bahwa kelancaran penyelenggaraan tugas

pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan

aparatur negara khususnya pegawai negeri. Hal ini mengandung arti bahwa

keberhasilan lembaga pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya sangat tergantung pada tingkat kualitas kinerja aparaturnya. Peran ini

mengisyaratkan perlunya upaya pemerintah dalam mengoptimalkan kinerja

aparaturnya secara berdayaguna dan berhasil guna.

Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana sebagai koordinator dari setiap

sektor pembangunan didaerah diharapkan memiliki upaya – upaya dalam

meningkatkan pembangunan didaerah secara berkesinambungan, untuk

merealisasikan itu diperlukan aparatur dengan kualitas kinerja yang baik yang

didukung oleh motivasi kerja yang tinggi, perilaku kepemimpinan yang arif dan

iklim organisasi yang harmonis.


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
5 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

Menurut pengamatan sementara peneliti bahwa motivasi kerja aparatur

Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana saat ini masih rendah antara lain

disebabkan kurang maksimalnya dukungan dari iklim organisasi dan perilaku

kepemimpinan yang kurang memotivasi aparatur sehingga kinerja aparatur itu

sendiri menjadi tidak optimal.

Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, betapa pentingnya kesadaran

dan pemahaman yang harus dimiliki oleh setiap pegawai negeri sipil untuk

mengetahui dan memahami berbagai paradigma penyelenggaraan Organisasi

Pemerintah modern dan menjadikannya sebagai landasan berpijak untuk

mengadakan reformasi birokrasi pemerintahan disemua tingkatan Khususnya

organisasi pemerintah daerah. Terdapat beberapa fakta mengenai kepemimpinan,

iklim organisasi, motivasi kerja pegawai dan kinerja pegawai Sekretariat Daerah

kabupaten Bombana dalam melakukan pekerjaan di bidang kepemerintahan

antara lain adalah:

1. Minimnya pendidikan dan pelatihan mengenai tata kelola pemerintahan yang

baik, sehingga tidak maksimal dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan

menurut Bintoro Tjokroamidjojo (2005:3) bahwa perkembangan kearah good

governance ini juga bisa dilihat dari perkembangan ilmu pengurusan atau

administrasi (penyelenggaraan) pemerintah, public administration.

Bagaimana mengurus suatu pemerintahan yang baik. Kepegawaian negeri

yang efisien dan efektif. Perumusan tujuan pemerintahan, kebijakan (policy),

kepemimpinan dan penggerakkan motivasi aparatur, pengawasan fungsional


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
6 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

dan lain sebagainya. Sekarangpun masalah administrasi negara masih ada

misalnya masalah pencampuran jabatan politis dengan jabatan karier dalam

organisasi pemerintahan. Restrukturisasi pengorganisasian dan relokasi

kepegawaian karena otonomi daerah-daerah. Dalam kepemimpinan dan

motivasi prinsip-prinsip administrasi/manajemen yang baik diabaikan

2. Sikap dan perilaku pemimpin yang kurang tegas dan tidak meratanya dalam

pemberian tugas terhadap bawahan menyebabkan adanya kecemburuan sosial

sesama bawahan. Sedangkan kepemimpinan yang efektif menurut Ohio

University Study (Luthans, 2002:578) adalah: (1) perilaku kepimimpinan yang

berorientasi pada upaya pemimpin untuk memahami kebutuhan-kebutuhan

bawahan dan melakukan hubungan-hubungan (relationship) kepada bawahan;

(2) perilaku pemimpin yang berorientasi pada tugas atau pencapaian tujuan

tugas bawahan dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi,

dan metode atau prosedur yang ditetapkan dengan baik.

3. Rendahnya motivasi pegawai karena masih kurangnya fasilitas penunjang

operasional pada kantor sekretariat Daerah Kabupaten Bombana, dimana

terdapat beberapa bagian belum dilengkapi oleh perangkat komputer dan

belum tersedia sepenuhnya sumber daya listrik primer, sehingga jam kerja

efektif hanya sampai jam 01:30 siang, selebihnya memakai listrik sekunder

serta suasana kantor yang kurang bersih. Sedangkan Toulson dan Smith

(Kusnan, 2006) bahwa iklim organisasi merupakan berkaitan dengan


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
7 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung yang

mempengaruhi karyawan dan pekerjaannya. Selanjutnya Nitisemito, A (1996)

menambahkan bahwa dengan lingkungan kerja yang baik akan memberikan

suasan kerja yang nyaman sehingga pegawai dapat berkonsentrasi dengan

baik terhadap pekerjaan.

4. Pemberian tugas dan tanggungjawab kepada staf relatif belum sesuai dengan

kompetensi masing – masing staf, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan

terkadang tidak sesuai jadwal dan prosedur yang ditetapkan. Menurut

Kalleberg, et.al (1996) dalam Price (1997) bahwa efektivitas

kerja/pelaksanaan tugas ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: (1)

kejelasan program kerja; (2) kesesuaian penempatan karyawan pada tugas;

5. Pemberian honor dan insentif terkadang dirasakan oleh pegawai relatif tidak

sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan oleh pimpinan, sehingga

mengakibatkan penurunan efekifitas kerja pegawai itu sendiri. Menurut

Armstrong (1992:495), bahwa agar kerjasama yang baik antara pegawai dan

organisasi tercapai, maka organisasi harus menetapkan manajemen imbalan

(reward management) yang adil bagi kedua belah pihak. Manajemen imbalan

merupakan proses pengembangan dan implementasi strategi, kebijakan dan

sistem yang membantu organisasi mencapai tujuannya dengan tujuan untuk

meningkatkan motivasi dan komitmennya


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
8 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

Berdasarkan fakta – fakta diatas, maka penulis menganggap perlunya

dilakukan suatu penelitian tentang peranan motivasi kerja dalam memediasi

perilaku kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap peningkatan Kinerja

Pegawai Negeri Sipil yang dituangkan ke dalam Tesis dengan judul: “Peranan

Motivasi Kerja Dalam Memediasi Hubungan Struktural Perilaku Kepemimpinan

dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat

Daerah Kabupaten Bombana“

1.2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang tersebut dan untuk mengetahui secara

komprehensif mengenai peranan motivasi kerja dalam memediasi hubungan

struktural perilaku kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja PNS pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana, maka permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah perilaku kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap iklim

organisasi pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana?

2. Apakah perilaku kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi

kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana?

3. Apakah iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja

pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana?

4. Apakah perilaku kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
9 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

5. Apakah iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana

6. Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana?

1.3. Tujuan Penelitian.

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh perilaku kepemimpinan

terhadap iklim organisasi pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Bombana.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh perilaku kepemimpinan

terhadap motivasi kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Bombana.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh perilaku kepemimpinan

terhadap motivasi kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Bombana.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap

motivasi kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh perilaku kepemimpinan

terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana.

6. Untuk menguji dan menganalisis motivasi kerja terhadap motivasi kerja

pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana.


F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
10 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

1.4. Manfaat Penelitian.

1.4.1. Manfaat teoritis.

1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan bahan banding

dalam penelitian yang releven dengan penelitian ini diwaktu yang akan

datang dan sebagai sumber acuan bagi peneliti selanjutnya.

2. Secara akademis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu

pijakan bagi penelitian selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan

penerapan ide-ide baru dalam penyelenggaraan organisasi pemerintahan.

1.4.2. Manfaat praktis.

1. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah

satu bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang berarti bagi

pemerintah Kabupaten Bombana dalam memahami peranan Motivasi

kerja dalam memediasi hubungan struktural antara perilaku kepemimpinan

dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai negeri sipil sekretariat

daerah kabupaten bombana.

2. Sebagai bahan informasi bagi sekretariat daerah kabupaten Bombana

dalam menerapkan tata kelola pemerintahan dan penyelenggaraan

organisasi pemerintahan.
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
he

he
k

k
lic

lic
C

C
om
11 om
w w
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c

Anda mungkin juga menyukai