Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para pakar pendidikan dan psikologi di Indonesia banyak memberikan
pandangan dan analisisnya terhadap mutu pendidikan, tetapi hingga saat ini
tidak pernah tuntas, bahkan muncul masalah-masalah pendidikan yang baru.
Masalah mutu pendidikan yang banyak dibicarakan adalah rendahnya hasil
belajar peserta didik. Padahal kita tahu, bahwa hasil belajar banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sikap dan kebiasaan belajar,
fasilitas belajar, motivasi, minat, bakat, pergaulan, lingkungan keluarga, dan
yang tak kalah pentingnya adalah kemampuan profesional guru dalam
melakukan penilaian hasil belajar itu sendiri.
Menyinggung tentang kemampuan profesional guru dalam melakukan
penilaian proses dan hasil belajar, memang masih sangat kurang. Kebanyakan
guru melakukan penilaian lebih menekankan pada hasil belajar, sedangkan
proses belajar kurang diperhatikan bahkan cenderung diabaikan. Padahal,
proses belajar sangat menentukan hasil belajar. Disamping itu, guru-guru juga
terbiasa dengan kegiatan-kegiatan penilaian rutin yang sifatnya praktis dan
ekonomis sehingga tidak heran jika guru banyak menggunakan soal yang
sama dari tahun ke tahun. Hal ini sudah dialami oleh mereka (guru) sejak
mulai bekerja sebagai guru sampai sekarang. Sebenarnya guru pun sering
mengikuti pelatihan tentang evaluasi pembelajaran atau penilaian hasil
belajar, tetapi setelah pelatihan, mereka tetap kembali ke habitat semula, yaitu
memberikan tes tertulis, baik dalam formatif maupun sumatif, tanpa
melakukan variasi, perbaikan, penyempurnaan atau inovasi dalam pelaksaan
penilaian.
Mengingat cara-cara penilaian selama ini terdapat banyak kelemahan,
maka sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetemsi 2004,
diperkenalkan suatu konsep penilaian baru yang disebut penilaian berbasis
kelas (classroom-based assessment) dengan salah satu model atau
pendekatannya adalah penilaian berbasis portofolio (portofolio-based
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Tujuan portofolio ditentukan oleh apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan
menggunakan penilaian tersebut. Dalam portofolio banyak digunakan tes tertulis
Meningkatkan Kemampuan Refleksi Diri
(paper and pencil test), project, product, dan catatan kemampuan (records of
performance). S. Surapranata dan M. Hatta (2004) mengemukakan penilaian
Sebagai Self-Assessment
bagi Peserta Didik
Selanjutnya, Direktorat PLP-Ditjen Dikdasmen-Depdiknas
(2003) mengemukakan
Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multi arah, yaitu dari
guru ke peserta didik, dari peserta didik ke guru, dan antar peserta didik.
Direktorat PLP Ditjen Depdiknas (2003) mengemukakan pelaksanaan penilaian
portofolio hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip:
1. Mutual trust (saling mempercayai)
Artinya, jangan ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik
maupun antar peserta didik. Mereka harus sama-sama saling percaya, saling
membutuhkan, saling membantu, terbuka, jujur, dan adil sehingga dapat
membangun suasana penilain yang lebih kondusif, wajar dan alami sehingga
hasil penilaian yang diperoleh betul-betul menggambarkan peserta didik yang
sesungguhnya.
2. Confidentialily (kerahasiaan bersama)
Artinya, guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik
dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun kelompok, tidak boleh
diberikan atau diperlihatkan kepada siapa pun sebelum diadakan pameran.
3. Joint ownership (milik bersama)
Artinya, semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus
menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik karena itu harus dijaga
bersam, baik penyimpanannya maupun penempatannya.
4. Satisfaction (kepuasan)
Artinya, semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indicator harus dapat memuaskan semua pihak, baik
guru, orangtua maupun peserta didik.
5. Relevance (kesesuaian)
Artinya, dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indicator yang diharapkan.keseuaian ini berkaitan dengan
kepuasan.
Disamping prinsip tersebut, S.Surapranata dan M.Hatta (2004) menambahkan
tiga prinsip, yaitu penciptaan budaya mengajar, refleksi bersama, serta proses
dan hasil. Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pembelajarannya pun
menggunakan pendekatan portofolio. Artinya, jika guru dalam pembelajarannya
hanya menuntut peserta didik untuk menghafal pengetahuan atau fakta pada
tingkat rendah, maka penilaian portofolio tidak akan bermakna. Penialian
portofolio akan efektif jika pembelajarannya menuntut peserta didik untuk
10
TES
NO PENILAIAN PORTOFOLIO
11
2.
1.
materi pembelajaran
Guru berperan sangat dominan
2.
3.
3.
perkembangannya.
Kriteria penilaian ditentukan
4.
4.
pengambilan keputusan
oleh guru.
5.
6.
7.
5.
hasil belajar.
belajar.
Penilaian merupakan bagian
6.
pembelajaran.
Penilaian melalui tes biasanya
pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan
7.
pembelajaran.
berlangsung.
12
Dari berbagai jenis asesmen portofolio yang ada, guru dapat mengumpulkannya
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, tingkatan siswa dan jenis kegiatan
yang dilakukan. Pada hakikatnya asesmen portofolio dapat dibedakan kedalam
dua bentuk yang banyak dikenal dewasa ini, yaitu tinjauan proses (process
oriented) dan tinjauan hasil (product oriented). Perbedaan kedua bentuk
portofolio tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Perseoran
Peserta didik
Jenis
penilaian
portofolio
Kelompok
Proses
Kerja
Produk
Tampilan
System
Dokumen
13
a. Tinjauan Proses
Portofolio proses (process oriented) adalah jenis portofolio yang
menekankan pada tinjauan bagaimana perkembangan peserta didik dapat
diamati dan dinilai dari waktu ke waktu. Pendekatan ini lebih menekankan
pada bagaiman peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai dari draf awal,
bagaiman proses awal terjadi dan waktu sepanjang peserta didik dinilai. Hal
yang diniali mencakup kemampuan awal, proses, dan akhir suatu pekerjaan
yang dilakukan peserta didik.
b. Tinjauan Hasil
Portofolio ditinjau dari hasil (product oriented) adalah jenis portofolio
yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta
didik, tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai evidence itu
terjadi. Portofolio semacam ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan
merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Dalam beberapa literatur
dapat ditemukan bahwa portofolio tampilan (show portofolios) dan portiofolio
dokumentasi (documentary portofolios) merupakan contoh portofolio produk.
c. Portofolio penampilan
Portofolio penampilan (show Portofolios) adalah bentuk yang digunakan
evidence terbaik yang dikerjakan oleh peserta didik ataupun kelompok peserta
didik. Portofolio bentuk ini dirancang untuk menunjukan evidence peserta
didik yangterbaik dalam satu kompetensi dasar atau indikator pencapaian hasil
belajar dalam kurun waktu tertentu. Portofolio penampilan sangat berguna
untuk penilaian yang bergantung kepada seberapa tepat isi portofolio telahg
mengacu pada kompetensi dasar atau indikator pencapaian hasilbelajar yang
telah ditentukan dalam kurikulum.
14
d. Portofolio dokumentasi
Portofolio dokumentasi (documentary portofolios) adalah bentuk yang
digunakan untuk koleksi evidence peserta didik yang khusus digunakan untuk
penilaian dalam portofolio dokumentasi, hanya evidence peserta didik yang
terbaik yang diseleksi yang akan diajukan dalam penilaian. Asesmen portofolio
dokumentasi dalam portofolio kimia misalnya, tidak hanya berisi tentang hasil
akhir laporan praktikum peserta didik, tetapi juga berbagai macam draf dan
komentar peserta didik terhadap laporannya tersebut. Termasuk proses sampai
dihasilkannya laporan praktikum tersebut.
G. Bentuk-bentuk Penilaian Portofolio
Dari kedua jenis asesmen portofolio tersebut dalam pelaksanaannya asesmen
portofolio terbagi kedalam beberapa bentuk instrumen eavaluasi atau tes.
Adapun bentuk-bentuk asesmen portofolio diantaranya sebagai berikut:
a
d
e
siswa.
Respon-respon siswa terhadap pertanyaan
Tes skrinning yang berguna untuk mengidentidfikasi keterampilan
siswasetelah pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, PR, LKS,
dan laporan kegiatan lapangan.
15
mungkin berupa karya cipta atau catatan laporan, atau yang lain)
memberikan catatan/komentar/nilai terhadap setiap evidence oleh guru/
orang tua
16
bersangkutan?
Apakah portofolio itu akan ditunjukkan pula kepada orang tua siswa,
17
kurang baik baik baik sekali; atau jelek sekali jelek sedang baik
baik sekali; atau dengan angka. Level nilai yang ditetapkan bergantung pada
terpenuhi atau tidaknya, atau lengkap-tidaknya persyaratan yang dipenuhi:
makin lengkap, makin tinggi level nilainya. Contoh penilaian secara verbal
dapat dibuka lagi di halaman 12 di muka, atau di Sumarna Surapranata dan
Muhammad Hatta (2004: 127). Berikut diberikan contoh penilaian dengan
angka yang diambil juga dari Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta
(2004: 144).
kebutuhan
PENILAIAN
1
<
>
3
<
Menjelaskan pengertian
kebutuhan manusia.
18
<
<
>
7
<
<
<
10
<
Mediskripsikan faktor-
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
Komentar guru:
Agus Suparman sudah sangat baik dalam memahami
pertolongan guru
seluruh kelas
kelompok kecil
sendiri
Komentar orangtua:
19
20
telah mencapai kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum.
Berikut ini adalah contoh tujuan asesmen portofolio yang sesuai Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Ekonomi
Tabel. 2
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Ekonomi Kelas X SMA Semester 1
Standar Kompetensi: 2.
kebutuhan manusia
Indikator
Menjelaskan
Materi Pokok
Tentang kebutuhan
Menyebutkan 5
macam kebutuhan
manusia.
Tentang jenis
kebutuhan manusia
Berdasarkan tabel diatas, tujuan yang diinginkan oleh guru adalah memantau
proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi baik proses maupun hasil evidence
peserta didik sehingga guru akan menggunakan portofolio dokumentasi.
Kemampuan yang diharapkan dari siswa adalah melakukan percobaan untuk
membuktikan hukum Lavoiser, hukum Proust dan mengkorelasikan hubungan
antara volume gas dengan jumlah partikelnya pada keadaan yang sama.
J. Penentuan Isi Portofolio
Tahapan berikutnya dalam asesmen portofolio setelah tujuan penilaian
ditetapkan adalah menentukan isi portofolio. Pada tahapan ini, isi dan bahan
asesmen portofolio harus mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Isi
portofolio harus menunjukkan kemampuan peserta didik yang sesuai dengan
21
apa yang diharapkan pada standar kompetensi, kompetensi dasar, atau indikator
pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum.
Berdasarkan contoh standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pada tabel, isi dokumen yang ditugaskan oleh guru adalah lembar
kerja siswa, laporan praktikum, membuat rangkuman sejarah hukum Lavoiser,
Proust dan Avogadro. Di samping evidence yang ditugaskan oleh guru, guru
juga memberikan penilaian terhadap keterampilan laboratorium peserta didik
yang kemudian diserahkan sebagai bukti tentang kemampuan siswa dalam
melakukan eksperimen.
Beberapa hal yang penting dalam penentuan isi asesmen portofolio
adalah sebagai berikut:
a) Guru harus menentukan isi portofolio yang akan dilaksanakannya.
b) Guru harus menunjukkan hubungan antara pencapaian hasil belajar peserta
didik dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar.
c) Guru harus menentukan banyaknya portofolio yang akan digunakan sebagai
bahan penilaian.
d) Guru harus menetukan relevansi antara evidence peserta didik dengan
tujuan yang akan dinilai.
e) Guru harus menentukan bagaimana suatu evidence dikerjakan oleh peserta
didik sendiri, kerja kelompok, atau pertolongan guru.
Selain hal-hal tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
lainnya dalam pemilihan isi portofolio, diantaranya:
a) Siapa yang memilih?
Pihak yang memilih ditentukan oleh tujuan. Apabila tujuan portofolio lebih
pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan hasil
belajarnya, maka siswa harus diberi kesempatan juga untuk memilih calon isi
portofolio. Akan tetapi, apabila portofolio lebih ditekankan pada usaha guru
untuk menilai dan memperbaiki hasil pembelajarannya, guru harus
menentukan apa saja yang harus disajikan dalam portofolio.
b) Bagaimana memilih?
Ada beberapa cara menentukan butir-butir yang perlu disajikan dalam
portofolio. Guru dan siswa harus bekerja sama untuk menentukan butir-butir
22
itu. Dan setelah ada kesepakatan perlu dibuat daftar kategori atau pedoman
tertulis.
c) Bagaimana melibatkan siswa?
Siswa perlu menjelaskan secara tertulis, mengapa suatu butir atau topik
perlu disajikan dalam portofolio masing-masing. Bila perlu siswa dan guru
dapat melakukan diskusi tentang hal tersebut.
d) Bagaimana peranan guru?
Disamping membantu siswa, guru perlu mengambil sampel isi portofolio,
terutama dalam rangka memahami cara-cara siswa berpikir, bekerja, bekerja
sama dalam kelompok, dan bagaimana pemahaman siswa atas pemahaman
materi tertentu berkembang.
e) Bagaiman kriteria eksternal?
Guru atau pihak lain yang menugasi siswa membuat portofolio dapat
menggunakan kriteria tertentu untuk mengetahui cara-cara siswa mendekati
masalah atau perkara tertentu. Dalam hal demikian, guru dapat
mendiskusikan kriteria itu dengan sesama guru atau dengan pihak luar
tersebut.
f) Kapan harus dipilih?
Waktu kapan butir-butir dipilih untuk dimasukkan kedalam portofolio
tergantung pada tujuan. Apabila hasil yang menjadi tujuan, maka hasil kerja
terbaik saja, atau hasil kerja terakhir sajayang perlu dimasukkan ke dalam
portofolio. Akan tetapi kalau kemajuan siswa lebih dipentingkan, maka
portofolio harus berisi bukti-bukti tentang perkembangan pengetahuan dan
keterampilan siswa atau perkembangan sikap siswa.
g) Apa yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi?
Selain menilai, guru sebaiknya memberikan komentar pada setiap butir isi
portofolio, baik yang berupa saran peningkatan belajar, maupun yang berupa
pujian atas prestasi siswa yang bersangkutan.
K. Bahan-bahan Penilaian Portofolio
Bahan-bahan penilaian portofolio dapat dikelompokkan menjadi beberapa
bagian, yaitu :
23
1. Penghargaan yang diperoleh peserta didik, baik tertulis maupun lisan, seperti
sertifikat hasil lomba atau catatan guru tentang penghargaan lisan yang
pernah diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
2. Hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), kliping,
gambar, hasil ulangan, hasil kerja kelompok, dan hasil rangkuman.
3. Catatan/laporan daro orang tua peserta didik atau teman sekelas.
4. Catatan pribadi peserta didik, seperti bukti kehadiran, hasil oresentasi dari
tugas-tugasyang selsai dikerjakan, catatan-catatan kejadafian khusus
(anecdotal records), dan daftar kehadiran.
5. Bahan-bahan lain yang relevan, yaitu :
a) Bahan yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan yang
dialami peserta didik.
b) Bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalm
pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pembelajaran.
6. Alat-alat audio-visual, vidio atau disket.
Setelah bahan portofolio dikumpulkan, kemudian disusun akan disimpan
dalam sebuah dokumen. Dalam rangka penataan sebuah dokumen, guru
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Setiap dokumen harus dibuat identitas peserta didik, seperti nama, nomor
induk, kelas, dan nama sekolah.
2) Untuk mempermuda pengecekan isi dokumen, maka setiap dokumen
harus dibuat daftar isi dokumen.
3) Isi dokumen harus dimasukkan ke dalam satu map atau folder dan
disusun secara sistematis sesuai dengan kompetemsi yang telah
ditetapkan
4) Isi dokumen hendaknya dikelompokkan sesuai dengan mata pelajaran
dan setiap mata pelajaran diberikan warna berbeda
5) Setiap isi dokumen harus ada catatan atau komentar dari orang tua
6) Isi dokumen hendaknya tidak ditentukan sepihak oleh guru, tetapi harus
merlibatkan peserta didik melalui proses diskusi
Disamping itu, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dokumntasi
portofolio, antara lain kelengkapan dan ketepatan data, ketepatan waktu, tingkat
keterbacaan, praktis, sistematis, dan revelan.
24
Kriteria penilaian harus dirumuskan dengan jelas baik yang berhubungan dengan
proses pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. Kriteria penilaian
yang digunakan dalam penilaian portofolio bahasa indonesia misalnya yang
berkaitan dengan pembuatan sinopsis atau ringkasan cerita antara lain:
NO
1
2
3
4
5
Kriteria
Sistematika
Keseuaian isi cerita dengan judul buku
Alur
EYD
Bentuk dan kerapian tulisan
Skor
0-20
0-35
0-15
0-20
0-10
Asli, artinya tugas yang dinilai adalah asli dari peserta didik.
Adanya rasa kepercayaan antara guru dan peserta didik,baik dalam proses
dalam kurikulum.
Penilaian portofolio mencakup penilaian proses dan hasilbelajar.
Penilaian portofolio terintegrasi dengan proses pembelajaran.
25
masing sekolah.
Berilah identitas waktu dari setiap bahan informasi perkembangan
peserta didik sehingga bisa terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke
waktu.
Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio beserta bobotnya
secara berkesinambungan.
Setelah portofolio dinilai dan hasilnya belum memuaskan ,maka peserta
26
Penilaian
Kurang baik
Baik
Baik sekali
Komentar guru:
Seluruh kelas
Kelompok kecil
Komentar siswa:
Dicapai melalui:
Pertolongan guru
Sendiri
Komentar orang tua
N. Pelaporan Asesmen Portofolio
Dalam pengembangan asesmen portofolio, guru biasanya melakukan
pemantauan kemajuan peserta didik dengan membandingkan portofolio
terhadap peta kemampuan pengetahuan dan pemahaman yang harus dicapai
dalam standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang terdapat
27
khusus.
Evidence peserta didik selama periode dan kurun waktu tertentu.
Refleksi nilai-nilai peserta didik sebagai individu baik segi kognitif,
afektif, maupun psikomotorik.
Hasil asesmen portofolio pada umumnya dapat berbentuk skor, grafik atau
deskriptif. Pekerjaan guru selanjutnya adalah membuat suatu rumusan
bagaimana skor itu akan dianalaisis dan ditafsirkan sehingga kesimpulan
akhir tentang kemampuan peserta didik sudah merupakan nilai keseluruhan
berbagai aspek. Guru harus menempatkan peserta didik dalam peta
kemampuan dengan memberi bobot tertentu serta bagaimana membuat
kesimpulan akhir yang bersifat komprehensif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Laporan hasil belajar dibuat dalam peta perkembangan yang memuat
deskripsi dan uraian perkembangan kompetensi dasar, hasil belajar, atau
indikator hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. Peta kemampuan dapat
digunakan guru untuk memantau kemampuan belajara peserta didik.
Kemampuan hasil belajar bertujuan untuk:
Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan skala lokasi pada
peta. Skala lokasi pada peta dimaksudkan untuk menentukan kemampuan
siswa pada suatu pokok garis perkembangan. Dengan skala lokasi ini guru
dapat dengan mudah menentukan tingkat pencapaian dan memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
Langkah Pengembangan Asesmen Portofolio dalam Pembelajaran ekonomi
Tahapan asesmen portofolio
Menetapkan tujuan portofolio
Dimensi Tahapan
Menetapkan tujuan asesmen portofolio.
Menentukan tujuan instruksional masingmasing asesmen portofolio.
Mereview masing-masing deskripsi dan
29
dikomunikasikan
Meyakinkan bahwa kriteria yang
dikembangkan sudah tidak diskriminatif
Mereview masing-masing deskripsi dan
Menetapkan metode untuk
peta kemampuan
30
siswa, dan laporan proses yang dilalui oleh siswa, yang meliputi rentang waktu
yang panjang, dapat memberikan gambaran yang relatif lengkap tentang
perkembangan dan kompetensi siswa yang bersangkutan.
2) Adapun kekurangan penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut:
a. Membutuhkan waktu dan kerja keras ekstra
b. Penilaian portofolio dianggap kurang reliable dibandingkan dengan bentuk
penilaian yang lain
c. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga
proses penilaian kurang mendapat perhatian
d. Jika guru melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat teacher
oriented, kemungkinan besar inisiatif dan kreativitas peserta didik akan
terbelenggu sehingga penilaian portofolio tidak dapat dilaksanakan dengan
baik
e. Orangtua peserta didik sering berpikir skeptic karena laporan hasil belajar
anaknya tidak berbentuk angka
f. Penilaian portofolio masih relative baru sehingga banyak guru, orangtua,
dan peserta didik yang belum mengetahui dan memahaminya
g. Tidak tersedianya criteria penilaian yang jelas
h. Analisis terhadap penilaian portofolio agak sulit dilakukan sebagai akibat
dikuranginya penggunaan angka
i. Sulit dilakukan terutam menghadapi ujian dalam skala nasional
j. Dapat menjebak peserta didik jika selalu sering menggunakan format yang
lengkap dan detail
32
BAB III
KAJIAN EMPIRIS
33
: .
No. Induk
: .
Kelas/sem
: X/2
Standar kompetensi
Memahami
permasalahan ekonomi
dalam kaitannya dengan
kebutuhan manusia,
kelangkaan dan sistem
ekonomi
Kompetensi dasar
Mengidentifikasi
kebutuhan manusia
Indicator
Menjelaskan
pengertian kebutuhan
manusia.
Menyebutkan 5
macam kebutuhan
manusia.
Memberikan contoh
dari 5 macam
kebutuhan manusia
ANALISIS:
Berdasrkan pemetaan SK/KD/INDIKATOR diatas, pencapaian KD tersebut akan
lebih mudah dengan diberikan tugas-tugas dalam bentuk portofolio. Tujuan
diberikan portofolio ini adalah dalam rangka memantau perkembangan peserta
didik pada proses pembelajaran.
34
TUGAS PORTOFOLIO
No Kegiatan
Februari
Maret
keterangan
(minggu ke)
1
2 3 4
1
2
Mendapat tugas
Merencanakan
(minggu ke)
3
4
x
x
kegiatan
Monitoring ke 1
Melaporkan hasil
pengumpulan
Monitoring ke 2
pertama
Melaporkan hasil
pengumpulam kedua
5
Pengecekan
kelengkapan data
6
7
8
dan bukti
Penyusunan laporan
Penjilidan laporan
Penyerahan laporan
x
X
x
35
Aspek-aspek
01
Penilaian
Persiapan
02
Proses
03
Penampilan
Indikator
Skor
Keterangan
Bahan
Mental
Fisik
Tahapan
Ketrampilan
Kerjasama
Percaya Diri
Penugasan
Daya Tarik
Jumlah skor
Nilai
Bandung,
Guru,
...................................................
FORMAT PENILAIAN LEMBAR KERJA
No
01
02
03
04
Kompetensi
Pemahaman Materi
Sintesis
Penyimpulan
Penampilan
Indikator
Akurat
Tepat
Sesuai
Rapi dan
Skor
36
Keterangan
Menarik
Jumlah Skor
Nilai
Bandung,
Guru,
...................................................
Kompetensi
o
01
Kualitas
Informasi
02
Pengorganisasia
n Gagasan
03
04
(masalah)
Kebahasaan
Penampilan
Indikator
-
Akurat
Cermat
Teliti
Seksama
Tepat
Runtut
Tata
Bahasa
Gaya
Bahasa
Rapi
Menarik
Skor
Keterangan
Jumlah Skor
Nilai
Bandung,
Guru,
................................................
...
FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO TAMPILAN
No
Aspek-aspek
01
Penilaian
Isi
Indikator
Skor
37
Keterangan
02
Tampilan
03
Penyampaian
Jumlah skor
Nilai
Bandung,
Guru,
...................................................
Aspek-aspek Penilaian
Judul
02
Masalah
03
Metode Penulisan
04
Landasan Teori
05
Sistematika Penulisan
06
Pembahasan
07
Simpulan
08
Bahasa :
Skor
Bobot
Nilai x Bobot
1
Tata Bahasa
Gaya Bahasa
Jumlah
10
38
Nilai Akhir =
Catatan : ..................................................................................................................
.......
Bandung,
Guru,
No
Tanggal
Pokok
Nilai
Bahasan
Formatif
(A)
Paraf
Keterangan
Guru
01
02
03
dst
Jumlah
Sumatif
Rata-rata
Tanggal :
(B)
Jumlah A dan B
Rata-rata A dan B
Nama Siswa
Perilaku yang
Tanggal dan
Muncul
Waktu
Penilaian
Positif
39
Negatif
Bandung,
Guru,
..................................................
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Penilaian portofolio ini adalah suatu pendekatan atau model penilaian
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun
dan merefleksi suatu pekerjaan atau tugas atau karya melalui pengumpulan
(collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang
dibangun oleh peserta didik, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai
dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Portofolio merupakan
catatan atau kumpulan hasil karya siswa yang didokumentasikan secara baik
dan teratur. Portofolio ini digunakan dalam sistem penilaian, yang dikenal
sebagai asesmen portofolio. Asesmen portofolio adalah suatu upaya
menghimpun kumpulan karya atau dokumen peserta didik yang tersusun
secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran,
digunakan oleh guru dan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Prinsip-prinsip yang berlaku dalam asesmen portofolio adalah
kepercayaan, kerahasiaan, milik bersama, kepuasan, kesesuaian, proses dan
hasil. Asesmen portofolio digunakan untuk mengetahui perkembangan
peserta didik dalam proses pembelajaran, sebagai feedback bagi guru juga
bagi peserta didik untuk melakukan perbaikan selanjutnya dan sebagai media
40
untuk laporan pada orang tua. Portofolio memiliki bentuk dan jenis yang
beragam, sehingga guru dapat mengumpulkannya melalui banyak cara sesuai
dengan tujuan, cara yang akan dipakai, tingkatan siswa atau jenis kegiatan
yang dilakukan. Adapun tahapan dalam asesmen portofolio antara lain,
penentuan tujuan portofolio, penentuan isi, penentuan kriteria penilaian,
penentuan format penilaian, pengamatan dan penilaian portofolio, koleksi,
seleksi evidence, refleksi, koneksi dan pelaporan penilaian portofolio.
Contoh-contoh portofolio yang menjadi bahan penilaian adalah portofolio
laporan eksperimen, makalah untuk dipresentesikan, tugas-tugas individu atau
kelompok (tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan
guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan
siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan yang dibuat siswa).
Beberapa perbedaan pokok antara tes sebagai suatu teknik atau alat
penilaian yang selama ini digunakan guru dengan penilaian portofolio
sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan penilaian, diantaranya
yaitu:
NO
1
2.
TES
Tes biasanya dilakukan untuk
NO
1.
PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio menilai
materi pembelajaran
Guru berperan sangat dominan
2.
3.
3.
perkembangannya.
Kriteria penilaian ditentukan
4.
4.
pengambilan keputusan
oleh guru.
5.
6.
7.
5.
hasil belajar.
belajar.
Penilaian merupakan bagian
6.
pembelajaran.
Penilaian melalui tes biasanya
pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan
7.
pembelajaran.
berlangsung.
42
DAFTAR RUJUKAN
43
44