Ada sua jenis bangunan Yunani secara garis besar menurut
fungsinya, yang pertama kuil, istana dan bangunan-bangunan religious
maupun profane tidak berhubungan dengan agama. Bangunan jenis ini konsep dasrnya adalah mengekspos kolom dan balok, terkenal dengan sebutan Order. Kemudian masing-masing dibagi menjadi bagian-bagian yang baku yaitu : dasar (base), badan kolom (saft), kepala (capital), dan balok yang dihias dan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian (entablature). Tiga aliran utama dari arsitektur order, kemudian berkembang yaitu dorik, ionic dan korintien, dengan masing-masing berbeda dalam proporsi, dekorasi. Kolom dan balok, menyangga atap tunggal model pelana (dua sisi), yang ujung-ujungnya berbentuk sigitiga atau pediment. Dalam hal penerapan konsep keseimbangan, keselarasan, keharmonisan, arsitektur Yunani cenderung simetris , seperti juga sebagian besar dari arsitektur klasik. Konsep tersebut menjadikan arsitektur Yunani menjadi klasik dalam arti sesuatu yang bernilai tinggi. Dapat dikatakan bahwa arsitektur Yunani diciptakan dalam waktu tidak lama, namununtuk sepanjang waktu. Konsep arsitektur Order ditemukan ribuan tahun lalu, jaman-jaman berikutnya bahkan hingga sekarang masih digunakan, meskipun kadang hanya bentuknya saja. Tipe kedua dari Arsitektur Yunani bila dilihat dari fungsinya adalah panggung terbuka atau amphitheatre. Adanya bangunan jenis ini, menjadi bukti jelas tingginya budaya mereka sudah sejak ribuan tahun yang lalu. Suatu masyarakat yang berkesenian adalah masyarakat dalam hal ini seni panggung, adalah masyarakat berbudaya tinggi. Kecerdikan dan kecendikiaan para arsitek dan seniman di jaman itu, terbukti dengan konstruksi yang menggunakan lereng bukit sebagai tempat penonton yang bertrap-trap. Bentuk setengah lingkaran dan ukuran dengan ketepatan tinggi, sangat mengagumkan bila ditinjau dari seni teknologi masa itu. Lebih dari itu, ternyata bentuk tercipta membuat efek akustik sangat baik dan cocok. Suara memantul ke segalah arah, dapat dindengar dengan baik oleh para penonton, berkat bentuk seperti ceruk setengah lingkaran dan trap-trap seperti tangga. Hal itu kembali memperlihatkan kemampuan luar biasa dari para arsitek Yunani dalam perancangan, tidak hanya cakap dalam seni rupa namun juga menguasai masalah fisika.