Bab ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan bagi para peneliti klinis
baru yang tidak ahli statistik. Sebagai bukan ahli statistik yang telah melakukan
semua penelitian, kita di posisi sebagai bagian dari tim kolaboratif yang terlatih,
berpengalaman, dan ahli statistik sangat kompeten. Bagaimanapun, kita
memainkan peran kunci dalam perencanaan analisis studi kita sendiri. Untuk
melakukannya dengan baik, kita harus memahami konsep dasar analisis.
Sebaiknya kita telah mengikuti satu atau lebih program pengantar statistik dan
telah berkonsultasi pengantar uji statistik agar tidak asing terhadap konsep-konsep
dasar.
15.1.
PERMULAAN SEDERHANA
Idealnya, kita telah mempersiapkan "rancangan tabel" ketika kita
merancang penelitian, dan sekarang kita dapat menempatkan data
penelitian dalam tabel ini untuk memberikan "gambaran" dari apa yang
telah kita temukan. Bahkan jika kita tidak mempersiapkan tabel selama
tahap usulan proyek, sekarang adalah waktu untuk melakukannya,
berdasarkan kekuatan pertanyaan penelitian kita. Untuk tabel ini kita harus
menambahkan ukuran pemusatan (yaitu, mean dan median) dan dispersi
(yaitu, range, standar deviasi, dan range antar-kuartil), dan tabulasi silang.
Tampilan data (yaitu, scatterplots dan histogram) sangat berguna dalam
membantu kita memahami data dengan baik. Semakin baik kita
memahami data dari sudut pandang deskriptif, semakin kecil kemungkinan
untuk membuat kesalahan.
15.2.
KOLEGA
AHLI
STATISTIK
Sebagai peneliti klinis, kita harus memiliki keahlian statistitik.
Beberapa berpendapat bahwa menggunakan program statistik yang
canggih dan belajar untuk menganalisis akan sangat membantu (yang
paling umum digunakan, SPSS lebih mudah untuk belajar, SAS, program
yang lebih sulit, lebih digunakan oleh para profesional).
Bagaimana kita mengoptimalkan pembelajaran statistik? Pertama,
ktia harus bekerja dengan kolega ahli statistik yang tidak hanya kompeten
tetapi juga siap membantu dalam pendidikan kita. Mereka harus guru yang
baik, ramah, dan mampu menjawab pertanyaan kita dan menjelaskan
pemikiran di balik pilihan teknik analitik mereka. Kita akan melakukan
yang terbaik dengan menjadi ingin tahu dan gigih dalam belajar sebanyak
yang kita dapatkan dari setiap tantangan analitik yang kita hadapi. Kedua,
kita dapat menambahkan "kemampuan pemahaman konseptual yang baik
dari pendekatan statistik" untuk kualitas yang kita mencari dalam
pencarian mentor penelitian klinis yang ideal.
15.3.
15.4.
15.5.
RAGU-RAGU
Meskipun semua kolega ahli statistik telah bekerja sangat baik,
kesalahan dan kesalahpahaman adalah hal yang tidak biasa. Kolega ahli
statistik kita mungkin berhasil dalam memperoleh pemahaman dari
masalah klinis studi yang kita tangani, tetapi pemahaman kita tetap harus
lebih dalam. Selain itu, kolega ahli statistik kita cenderung bekerja secara
simultan pada banyak proyek di beragam topik, di mana kedalaman
pemahaman akan jadi lebih sulit.
Apa pun alasannya, kadang-kadang hasil yang muncul akan
anomali. Waspada untuk temuan yang tidak cocok dan tidak sesuai dengan
apa yang kita pelajari ketika kita memeriksa data secara deskriptif, atau
tidak sesuai dengan pemahaman klinis kita terhadap kondisi yang diteliti.
Biasanya, ketika kita mengidentifikasi anomali hasil seperti itu, yang
sering terjadi adalah karena beberapa kesalahan analisis dan harus cepat
diperbaiki. Sikap dan pertanyaan yang kritis akan membantu kita
menghindari dari masalah tersebut.
15.6.
Pilihan analitik untuk situasi ini meliputi metode regresi dan melihat
daerah di bawah kurva. Bagaimanapun, analisis varian untuk pengukuran
berulang (ANOVA) adalah sebagai strategi optimal.
Kerangka ini menyoroti faktor atau variabel yang dapat
mempengaruhi status pasien pada hasil pengukuran. Dalam satu desain
yang sederhana, dua faktor yang mungkin secara sistematis mempengaruhi
kondisi pasien adalah pengobatan dan waktu. Selain itu, mungkin interaksi
antara kedua faktor ini.
Gambar 15-1 sampai 15-4 menggambarkan berbagai hasil yang
mungkin dan bagaimana keduanya berpengaruh dalam pemeriksaan
berulang ANOVA. Misalnya, jika waktu mungkin tidak berpengaruh,
tetapi pengobatan mungkin memiliki dampak yang konsisten (Gambar 151). Atau, pengobatan mungkin tidak berpengaruh, tapi kondisi pasien dapat
meningkatkan dengan waktu (Gambar 15-2). Ketiga, pengobatan mungkin
memiliki efek awal yang menghilang pada tindak lanjut (Gambar 15-3).
Akhirnya, efek pengobatan dapat meningkatkan dari waktu ke waktu
(Gambar 15-4). Kedua hasil terakhir mewakili interaksi antara pengobatan
dan waktu (yaitu, efek pengobatan yang bervariasi tergantung pada titik
waktu tertentu).
data
kontinu
terletak
pada
kesulitan
dalam
interpretasi klinis. Cara yang efektif untuk interpretasi data kontinu adalah
Kemudian
pada
regresi
multivariabel,
proses
ini
disebut