Anda di halaman 1dari 3

NAMA

: FITRIANI NOVIANA

NIM

: K1A014019

SOAL
1. Jelaskan aktivasi complement (klasik, lektin, alternative) ?
2. Berikan 1 contoh penyakit dalam system complement ?
3. Mengapa jalur aktivasi kompartemen sering pula disertai dengan kerusakan jaringan ?
JAWAB
1. Jalur aktivasi complement
a. Jalur Klasik
Aktivasi jalur klasik dimulai dengan C1. Aktivasi jalur klasik diaktifkan oleh
kompleks imun/antigen/antibody.
Komponen pertama dari jalur ini adalah C1 yang merupakan makro molekul
komplek: satu C1q, dua C1r dan dua molekul C1s. Secara teknis C1, C4 dan C2
merupakan jalur klasik. C1 merupakan komplek makromolekul yang dibuat oleh 18
strain protein, enam A, enam B, dan enam C. C1q bisa menjadi substansi aktivasi
namun tanpa klasium dan C1r2s2, tidak ada aktifasi yang terjadi. C4 disintesis oleh
rantai single-polipeptida, tapi translasi sebelumnya di konfersikan dari tiga rantai di
plasma; alfa, beta dan gamma. (hand book of human immunology , 2nd edition)
Jalur ini teraktifasi dengan adanya pencetusan yang dimulai oleh kompleks imun
antigen antibodi.
IgM memiliki lima Fragmen crystallized mudah diikat oleh C1. Meskipun C1 tidak
mempunyai sifat enzim, namun setelah berikatan dengan Fc dapat mengaktifkan C2
dan C4. IgM dan IgG1, IgG2,IgG3 yang membentuk kompleks imun dengan antigen,
dapat mengaktifasi komplemen jalur klasik.
b. Jalur Lektin
Jalur lektin merupakan mekanisme imun primitif yang memiliki kesamaan dengan
jalur klasik, dimana membutuhkan proses aktivasi awal dalam jalur aktivasi
komplemen. Selain itu jalur lektin ini mengunakan beberapa keluarga colektin
carbohydrate-binging protein, termasuk C1q, mannan-binding lectin (MBL). Lektin
merupakan protein larut yang mengenal dan mengikat residu arang yang merupakan
bagian dinding sel mikroba.
Aktivasi jalur lektin diawali oleh terjadinya ikatan antara polisakarida mikroba
dengan lektim dalam sirkulasi. Sama seperti C1q. MBL mengaktifkan kompleks

enzim C1r-C1s atau serin esterase yang lain. Kemudian tahap jalur aktifasi sama
dengan jalur klasik melalui C4.
c. Jalur Alternative
Aktifasi jalur ini memproduksi produk aktif seperti jalur klasik, bedanya jalur ini
tidak membutuhkan aktifasi antigen-antinodi di tahap aktifasi awal, tidak terjadi
melalui C1, C4 dan C2. Aktivasi jalur ini dimulai dengan C3 yang merupakan
molekul tidak stabil dan terus menerus ada dalam aktivasi spontan derajat rendah dan
klini yang tidak berarti. Aktivitas C3 diduga terjadi pada permukaan sel, meskipun sel
normal mengekspresikan inhibitor permukaan yang mencegah aktivasi C3.
2. Penyakit dalam system komplemen
Defisiensi komplemen
Defisiensi dalam sistem komplemen dapat terjadi pada jalur klasik, altematif, kompleks
serangan membran, atau pada protein regulator. Defisiensi ini dapat terjadi sejak lahir,
atau didapat setelah lahir oleh karena terdapatnya mutasi gen.
3. Jalur aktivasi kompartemen sering pula disertai dengan kerusakan jaringan karena
komplemen merupakan molekul dari sistem nonspesifik larut dalam keadaan tidak aktif,
tetapi setiap waktu dapat diaktifkan oleh berbagai bahan seperti antigen, komplek imun
dan sebagainya. Hasil aktivasi ini akan menghasilkan berbagai mediator yang
mempunyai sifat biologik aktif dan beberapa diantaranya merupakan enzim untuk reaksi
berikutnya. Beberapa diantaranya berupa enzim, lainnya berupa protein pengontrol dan
beberapa lagi tidak mempunyai aktivasi enzim. Hal tersebut terjadi sebagai usaha tubuh
untuk menghancurkan antigen asing. Jalur aktivasi komplemen tersebut sering pula
disertai kerusakan jaringan sehingga merugikan tubuh sendiri (Baratawidjaja, 2000).
Jadi, karena komplemen terlalu sering diaktifkan oleh antigen sehingga dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Hal ini karena antigen dapat menyerang
dan menginfeksi system imun sehingga menyebabkan jaringan menjadi tidak normal atau
menyebabkan kerusakan. Atau bila aktivasi komplemen akibat endapan kompleks
antigen-antibodi pada jaringan berlagsung terus menerus akibatnya akan terjadi
kerusakan jaringan. Hasil aktivasi komplemen ini akan menghasilkan enzim untuk reaksi
berikutnya. Beberapa diantaranya berupa enzim, lainnya berupa protein pengontrol dan
beberapa lagi tidak mempunyai aktivasi enzim. Hal tersebut terjadi sebagai usaha tubuh

untuk menghancurkan antigen asing. Jalur aktivasi komplemen tersebut sering pula
disertai kerusakan jaringan sehingga merugikan tubuh sendiri
Daftar Pustaka
Baratawidjaja, Karnen Garna. 2000. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Brown EJ, Joiner KA, Frank MM. Complement. In fundamental immunology. 3rd edition. New
York: Raven Press, l985; 645-68.
Frank MM. Complement and kinin. In Stites DP, Terr AI. Basic and clinical immunology;
7th edition . NorwaIk: Appleton & Lange, 1991; 161-74.
https://www.academia.edu/7673966/Komplemen_1._Definisi

Anda mungkin juga menyukai