Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi yang kita alami sekarang ini menyebabkan tidak adanya batasan antara
satu Negara dengan Negara lainnya. Akibat dari tidak adanya batasan antara satu Negara
dengan Negara lainnya adalah kebudayaan asing dengan mudah masuk ke suatu Negara. Di
Indonesia sendiri, kebudayaan asing dapat dengan mudah masuk dan diikuti oleh warga
Indonesia. Kebudayaan asing yang masuk bisa berdampak positif maupun negatif. Namun
sepertinya warga Indonesia banyak meniru kebudayaan asing yang berdampak negatif
dibandingkan kebudayaan asing yang berdampak positif. Salah satu kebudayaan asing
berdampak negatif yang diikuti oleh warga Indonesia adalah pola hidup Negara asing yang
mengutamakan prinsip hedonis yaitu suatu paham yang mengutamakan kenikmatan suatu
golongan. Seks bebas misalnya merupakan pola hidup Negara asing yang kini marak terjadi
di Indonesia.
Akibat dari seks bebas yang marak terjadi di Indonesia , terjadi peningkatan kasus
aborsi yang ada di Indonesia. kasus tersebut adalah kasus serius yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia.Isu mengenai aborsi semakin hangat dibicarakan dan harus dicari solusi agar kasus
tersebut dapat terminimalisasi.
Saat ini , aborsi menjadi salah satu tema yang patut dibicarakan.Terdapat berbagai
komentar dan pendapat mengenai kasus yang terjadi ini sehingga permasalahan ini wajib
dicari jalan keluar. Maka penulis ingin memaparkan kasus aborsi yang terjadi di Indonesia
serta dampak yang timbul dari kasus tersebut serta penyelesaian dari kasus tersebut.
dalam
Tujuan dari penulisan Makalah tentang Aborsi sebagai akibat dari seks bebas ini
antara lain adalah:
- Memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Umum Pendidikan Kewarganegaraan
- Memberikan pengetahuan tentang aborsi
- Memberikan informasi terkait untuk meminimalisir kasus aborsi yang ada di Indonesia
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat Penulisan makalah tentang Aborsi sebagai akibat dari seks bebas ini adalah
menambah pengetahuan pembaca tentang aborsi
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aborsi
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti
berikut ini:
-
Dari fakta yang dikemukakan oleh Dr. Anne Speckhard, Ph.D dapat disimpulkan
bahwa tindakan aborsi sangat merugikan bagi pihak wanita dan akhirnya tindakan yang
dilakukan oleh wanita tersebut hanya menyakiti diri sendiri dan berdampak negatif bagi jiwa
maupun fisiknya
Menurut
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan
Alasan
o Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar
keluarga).
o Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi juga
termasuk tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.
faktor: umur ketidaksiapan mempunyai momongan ketidak setujuan keluarga
memiliki iman yang minim nakal pergaulan bebas ekonomi minim lemah nya
pantauan orang tua
2.5 UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR ABORSI
Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut :
-
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun.
-
Pasal 349 : Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu melakukan salah satu
kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu
dapat ditambah dengan sepertiga dandapat dicabut hak untuk menjalankan
pencaharian dalam manakejahatan dilakukan.
2.6 PENYIMPANGAN TINDAKAN ABORSI TERHADAP NILAI PANCASILA
2.6.1 Sila pertama
Pada pancasila sila pertama berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa , dari bunyi sila
pertama tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa semua warga Indonesia berhak untuk
mengimani Tuhannya. Mengimani Tuhan diartikan sebagai menjalankan kewajiban dan
menjauhi larangannya. Untuk itu semua warga Negara Indonesia berhak untuk
mengimani suatu agama tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Keimanan atau
kepercayaan terhadap suatu agama harus muncul dari hati nurani itu sendiri agar
tertanam keimanan yang sejati dari para penganut-Nya seperti dalam pasal 28E Ayat (1)
menegaskan bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya. Hak kebebasan beragama juga dijamin dalam Pasal 29 Ayat (2) UUD 1945
yang menyatakan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya
itu.
Dari penjelasan diatas , jelas bahwa kita sebagai manusia yang beragama harus
menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semua agama tentu mengajarkan
kebaikan dan melarang keburukan. Dalam hal ini jelas bahwa aborsi sangat dilarang
oleh agama, karena termasuk tindakan pembunuhan. Dari segi pandangan Islam telah
dijelaskan ayat Al-quran melarang tindakan pembunuhan seperti yang diterangkan di
surat Al Isra yang berarti "dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar[1]. dan Barangsiapa
dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[2] kepada
ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan." (QS. Al-Israa': 33).
Dari penjelasan diatas , tindakan aborsi merupakan tindakan yang sangat
dilarang oleh agama dan menyimpang dari sila pertama yang berbunyi Ketuhanan
yang Maha Esa dan tentunya tindakan ini tidak berasakan Ketuhanan.
2.6.2 Sila kedua
Pada sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab , dari bunyi
sila tersebut kita dapat mengartikan bahwa semua warga Indonesia harus memiliki rasa
kemanusiaan yang tinggi, memanusiakan manusia, , tidak memaksakan kehendak orang
lain serta tidak membedakan manusia berdasar SARA (suku, agama, ras , antar
golongan). Dengan begitu manusia mempunyai hak untuk melangsungkan hidupnya
8
sendiri tanpa paksaan dan tekanan dari orang lain serta memiliki hak dalam
melangsungkan hidupnya dengan nyaman tanpa adanya pembedaan antar suku ,
golongan , agama dan antar golongan.
Tindakan aborsi menyimpang dari sila pancasila kedua karena tindakan ini
jelas tidak memanusiakan manusia. Tindakan aborsi termasuk menghilangkan nyawa
manusia karena walaupun janin yang ada dikandungan tersebut belum menginjak dunia
namun janin yang ada dikandungan telah ditiupkan ruh oleh Sang Pencipta yang
menandakan janin tersebut telah bernyawa.
Dalam sila kedua juga disebutkan yang adil dan beradab. dapat kita artikan
bahwa warga Indonesia dalam memperlakukan manusia harus mempunyai etika dan
beradab. Tindakan aborsi merupakan tindakan yang tidak beradab dan tidak beretika.
Tindakan aborsi dianggap tidak beretika dan beradab karena tindakan ini merupakan
tindakan pembunuhan , menghilangkan nyawa bayi yang nantinya menjadi generasi
penerus bangsa.
2.6.3 Sila ketiga
Pada sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia , dari bunyi sila ketiga
tersebut kita dapat menafsirkan bahwa semua warga Indonesia harus menjunjung tinggi
persatuan tanpa memandang darimana ia berasal dan dari golongan mana ia dibesarkan.
Tindakan aborsi dianggap menyimpang dari sila ketiga karena secara tidak
langsung memisahkan ikatan antar ibu dan anak. Seharusnya anak dan ibu dapat
menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai ibu dan anak serta saling memberikan
cinta dan kasih sayang, namun karena aborsi hal-hal tersebut tidak dapat dilakukan.
Selain itu, janin yang seharusnya menjadi bibit generasi penerus bangsa dan
mempunyai andil besar untuk mempersatukan Indonesia terpaksa nyawanya hilang siasia akibat perilaku orang tua yang tidak bertanggung jawab.
2.6.4 Sila keempat
Pada sila keempat berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sebelumnya kita telah mengetahui
bahwa pada sila kedua warga Indonesia diberi kebebasan dalam mengatur hidupnya
9
namun tentunya ada peraturan yang membatasi kebebasan tersebut sehingga tercipta
kehidupan Negara yang aman dan tentram. Peraturan tersebut dibuat Pemrintah dengan
cara musyawarah serta mempedulikan aspirasi yang rakyat berikan sehingga peraturan
yang ada dapat diterima oleh kedua pihak yaitu pemerintah dan rakyat.
Peraturan yang dibuat pemerintah tentunya mengatur tentang tindakan aborsi
dan sanksi yang diberikan oleh pelaku aborsi. Sebagai warga Negara yang baik
seharusnya warga harus mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Sudah
jelas bahwa pelaku aborsi adalah warga yang buruk karena mereka melanggar peraturan
yang telah dibuat pemerintah dan harus mendapatkan sanksi yang sesuai.
2.6.5 Sila kelima
Sila kelima berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Pada
sila kelima kita dapat mengartikan bahwa rakyat Indonesia secara adil memiliki hak
yang sama untuk melangsungkan hidup di Indonesia.
Tindakan aborsi mengalami penyimpangan pada sila kelima karena pelaku
aborsi tidak memberikan keadilan bagi janin yang dikandungnya, seharusnya janin
tersebut memiliki hak yang sama dengan lainnya untuk melagsungkan hidup, menjadi
bibit generasi muda dalam membangun Negara Indonesia menjadi lebih baik , namun
karena kelalaian pelaku aborsi hal tersebut hanyalah mimpi. Tindakan ini sangat
disayangkan karena berdampak negatif bagi Negara, bahkan bagi pelaku itu sendiri.
Semakin tingginya kasus aborsi yang ada di Indonesia mengindikasikan bahwa seks
bebas marak terjadi di Indonesia dan hal itu semakin memperburuk citra Indonesia
sebagai orang beradat timur yang menjunjung tinggi kesopanan dan etika.
2.7 UPAYA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM
MENANGGULANGI ABORSI DI INDONESIA
Dalam menangani kasus aborsi yang semakin marak di Indonesia, pemerintah
mempunyai upaya dan usaha agar kasus aborsi dapat terminimalisasi. Upaya yang
seharusnya dilakukan pemerintah adalah :
1. Memberikan penyuluhan kepada para remaja , karena pelaku aborsi
didominasi oleh para remaja tentang dampak aborsi. Sebelumnya mereka
10
harus diberi pengetahuan tentang seks bebas serta dampak yang diberikan oleh
seks bebas
2. Memberikan kondom gratis bagi para remaja, bukan sebagai rangsangan untuk
melakukan seks bebas namun agar mereka merasa malu dan tidak melakukan
seks bebas.
3. Memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku aborsi sekaligus tenaga medis yang
membantu jalannya aborsi agar mereka merasa jera dan tidak mengulangi
perbuatan tersebut.
Ketiga upaya tersebut mungkin dapat membuat kasus aborsi di Indonesia dapat
terminimalisasi dan diharapkan para remaja menyadari betapa buruknya dampak aborsi.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya
kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.
Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu,
maka istilahnya adalah kelahiran prematur.5
2. Tindakan aborsi sangat merugikan bagi pihak wanita dan akhirnya tindakan yang
dilakukan oleh wanita tersebut hanya menyakiti diri sendiri dan berdampak negatif
bagi jiwa maupun fisiknya
5 GUGUR KANDUNGAN ATAU ABORSI diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan
pada tanggal 19 Oktober 2013 pada pukul 11.00
11
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmucerdas.wordpress.com/profil/pasal-dalam-uud45-yang-berisikan-tentanghak-dan-kewajiban-warga-negara/
http://hikmahteladan.blogspot.com/2013/01/dalil-larangan-aborsi-apapunalasannya.html
http://keperawatanreligionnurulfatimah.wordpress.com/2013/05/06/pengertian-aborsidan-uu-yang-mengatur-mengenai-aborsi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan
Kaelan, dan Zubaedi, Achmad, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta
Kaelan, 2004, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta
12