Secara teori konsep ini sangat sederhana namun banyak manajer dan
supervisor yang belum bisa membedakan antara keterampilan teknis dan
keterampilan konseptual. Untuk menjelaskan perbedaan diantara
keduanya, perhatikanlah ilustrasi berikut ini.
Jika saya bertanding catur dengan Utut Adianto, apa yang membedakan
keterampilan permainan catur saya dan Utut?
Apakah keterampilan teknis yang saya kuasai sama dengan keterampilan
teknis yang dikuasai Utut? Ya, tentu saja sama. Karena cara Utut
menjalankan bidak akan sama dengan cara saya menjalankannya. Begitu
pula cara saya memainkan kuda, langkahnya sama persis dengan Utut
memainkan kuda. Tidak mungkin langkah kudanya jungkir balik, sehingga
berbeda dengan cara yang saya lakukan.
Bagaimana dengan keterampilan konseptual nya? Nah, ini baru berbeda.
Saat Utut Adianto memajukan bidaknya selangkah ke depan, pasti dalam
pikirannya sudah tergambar jelas puluhan langkah berikutnya. Ini berbeda
dengan saya yang hanya bisa berfikir untuk satu dua langkah ke depan.
Utut, bahkan bisa bermain catur buta (bermain catur tanpa harus melihat
papannya). Itulah yang dimaksud dengan Keterampilan konseptual.
Demikian halnya dalam manajemen. Seorang manajer yang memiliki
keterampilan konseptual yang baik, akan mampu berfikir jauh ke depan.
3. Soft Skills (Keterampilan Non-Teknis)
Merupakan keterampilan mengelola diri sendiri dan bersosialisasi dengan
orang lain yang didasarkan pada nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan
seseorang, termasuk didalamnya tentang pola pikir (mindset), sistem
kepercayaan (belief system), kematangan emosi (emotional maturity) dan
kepercayaan diri (self confidence) seseorang.
Soft-skill bersifat intangible, kecakapannya tidak bisa diukur tapi
pengaruhnya dapat dirasakan, dan kadar kualitasnya bisa disadari atau
tidak disadari oleh seseorang.
Belajar mengemudikan mobil adalah keterampilan teknis dan cara kita
bereaksi ketika ada orang melintas atau menyebrang di depan mobil saat
mengemudi, adalah keterampilan soft-skill. Apakah kita akan menabrak
orang yang melintas itu, atau mendampratnya dengan kata-kata kasar,
atau kita mengerem-nya secara mendadak tanpa melihat situasi di
belakang, tergantung seberapa baik kemampuan soft-skill kita.
Dalam keterampilan manajemen, yang termasuk dalam keterampilan softskill diantaranya adalah kemampuan untuk memimpin, memotivasi,
mengelola konflik, berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama,
menumbuhkan partisipasi, memberdayakan rekan kerja dan bawahan,
dan lain-lain.