: TASQIA TUNNISA
NIM
: 4311413008
2. Metoda Ab initio merupakan metoda yang mempunyai akurasi paling tinggi diantara
metoda penghitungan kimia komputasi lainnya seperti semi-empiris atau mekanika
molekular. Sebagai konsekuensi dari pencapaian ketelitian yang tinggi dari metoda ab
initio, metoda ini memerlukan waktu operasi yang tinggi sehingga metoda ini hanya
mungkin diterapkan pada senyawa degan massa molekul kecil. Hal yang perlu
diperhatikan adalah pada langkah pemilihan basis set. Pemilihan basis set akan sangat
berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Untuk itu diperlukan data eksperimen sebagai
pembanding. Secara teoritis, keabsahan penggunaan basis set dapat ditentukan dengan
menghitung basis set superposition error yang menyatakan besarnya kesalahan
penggunaan basis set dalam perhitungan. Untuk melakukan kalkulasi dengan metoda
mekanika kuantum ab initio, dipilih ab initio di menu Setup dalam program Hyperchem.
Metode ab initio ini dapat digunakan untuk semua kalkulasi yang ada pada
menu Compute.
3. Operasi Hamilton berkait dengan energi suatu molekul
a. Arti masing-masing suku
Z A ZB
r A
A
Al
r
l
lj
h2
8 m 2l
l
l
Docking molekular dapat diumpamakn seperti gembok dan kunci, dimana satu
akan tertarik menemukan orientasi yang benar dari kunci yang akan membuka
gembok (permukaan gembok adalah lubang kunci, yang mana akan mengubah
kunci setelah itu dimasukkan). Protein dapat dianggap sebagai gembok dan ligan
sebagai kunci.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa antara dinamika molekuler dan
docking molekuler saling berhubungan dn melengkapi satu sama lain. Hal ini
dapat diketahui bahwa docking molekuler merupakan tahap awal untuk memulai
simulasi dinamika molekuler. Docking molekular dapat digunakan untuk
memprediksi konformasi antara protein-ligan untuk membentuk kompleks yang
stabil. namun dalam docking molekuler ini menghasilkan struktur protein yang
kaku, yang tidak memfasilitasi efect induced-fit dari interaksi protein dengan
ligan-nya. oleh sebab itu, fleksibilitas protein dan interaksinya dengan senyawa
terpisah pada jarak van der Waals. AM1 dan PM3 dapat mengoreksi cukup besar atas
kesalahan ini.
3. Spesies bermuatan
Spesies bermuatan diperlakukan kurang teliti dibanding-kan dengan senyawa netral. Anion
pada khususnya sulit diprediksi karena menggunakan orbital atom dalam himpunan
basis LCAO tidak terlalu diffuse, karena hanya menggunakan orbital valensi yang sederhana.
4. Radikal cenderung diprediksi dengan overestimasi oleh metode semiempiris.
5. Senyawa aromatis secara konsisten dihitung terlalu tinggi dengan menggunakan metode
MNDO, AM1 dan PM3, dengan kesalahan berkisar antara 4 kkal/mol.
6. Hipervalensi diprediksi sangat jelek karena fungsi orbital d tidak merupakan bagian dari
himpunan basis yang digunakan dalam perhitungan.
7. Ikatan hidrogen dihitung dengan baik untuk geometri dan energi secara umum dengan
Hamiltonian PM3. Tetapi jarak oksigen-oksigen dalam air dimer lebih baik ditentukan
dengan AM1.
Geometri ditunjukkan dengan tabel berikut 5.1:
Tabel 5.1 Kemampuan beberapa metode semiempiris dalam analisis geometri molekul
Metode
Kesalahan
ikat Dihedral
(o)
21,6
12,5
14,9
Lalu masuk ke menu file, diklik pada start log dan disimpan dalam nama file tertentu
dalam folder anda untuk mencatat semua perhitungan anda. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mempermudah melihat hasil perhitungan. Kemudian hitung energi sistem dapat dilakukan
dengan dipilih geometry optimization pada menu compute, dengan parameter berikut:
algoritma = Polak-Ribiere, RMS gradient = 0,01 kkal/(angstrom.mol), maksimun siklus =
100, in vacuo. Setelah perhitungan selesai yang ditandai dengan adanya
kata convergen=YES pada bagian kiri bawah kanvas, lalu masuk kembali ke menu file dan
diklik pada stop log. Energi, muatan dan momen dipol dari file hasil start log yang telah
dibuat kemudian dicatat