Anda di halaman 1dari 15

PENUNTUN PRAKTIKUM

HISTOLOGI
BLOK 10
(CARDIOVASKULER)

Disusun oleh :
TIM HISTOLOGI
dr. H. Achmad Azhari, DAHK
dr. Nia Ayu Saraswati

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALEMBANG
2009

Pada blok kali ini yang akan dibahas adalah mengenai sistem sirkulasi, yang
terdiri atas sistem vaskular darah dan limfatik.
Sistem Vaskuler darah terdiri atas :
o
Jantung
o
Arteri
o
Kapiler
o
Vena
Sistem Pembuluh Limfe, yang berawal dari kapiler limfe dan berakhir dalam
sistem pembuluh limfe.
Sistem sirkulasi juga dapat dibagi dalam 2 bagian besar, yaitu :
Makrovaskulatur
: pembuluh darah dengan diameter > 0,1 mm , yaitu arteriol
besar, arteri sedang (muskular) dan besar (elastis), serta vena muskular.
Mikrovaskulatur
: yaitu arteriol, kapiler, dan venula paskakapiler.
Dalam mempelajari histologi dari pembuluh darah, sebaiknya perlu diingat tiga
lapisan utama yang terdapat didalamnya yaitu Tunika intima, media dan eksterna atau
adventitia. Ciri histologis dinding tiap pembuluh darah tergantung pada kaliber
pembuluhnya. Makin besar pembuluhnya, maka makin jelas keberadaan ketiga lapisan
tersebut.
1. Tunika Intima
Terdiri atas 1 lapis sel endotel, yang ditopang oleh lapisan subendotel jaringan
ikat longgar yang kadang-kadang mengandung otot polos. Pada arteri, tunika
intima dipisahkan dengan tunika media oleh lamina elastika interna, yang
merupakan komponen terluar intima.
2. Tunika Media
Terdiri atas lapisan konsentris sel-sel otot polos yang tersusun secara berpilin.
Diantara sel otot polos terdapat serat jaringan ikat. Pada arteri, tunika media
memiliki lamina elastika eksterna, yang memisahkan dengan tunika adventitia.
3. Tunika adventitia
Terutama terdiri dari serat elastin dan kolagen. Lapisan ini berangsur-angsur
menyatu dengan jaringan ikat organ tempat pembuluh darah berada.

1. PEMBULUH DARAH KAPILER


No Preparat
Nama Preparat

:
:

Tujuan Praktikum
:
1. Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis kapiler
2. Mahasiswa dapat mengenali sel endotel dan perisit
Uraian
Kapiler memiliki variasi struktural yang memungkinkan berbagai tingkat pertukaran
metabolik antara darah dan jaringan sekitar.
Gambaran Histologis
o Pembuluh darah kapiler tampak sebagai pembuluh panjang yang dibatasi
endotel saja. Tunika media dan adventitia tidak terlihat dalam sajian ini. Sel
endotel merupakan sel berbentuk gepeng, berinti gepeng, terletak selapis
memanjang, berwarna biru dan menonjol kedalam lumen. Sitoplasmanya merah
dan pembuluh ini secara keseluruhan tampak lebih merah dari jaringan sekitar.
o Di sepanjang dindingnya kadang dapat dikenali sebuah sel dengan inti
memanjang juga, tetapi inti ini terlihat menonjol ke luar lumen. Sel ini disebut
perisit.
o Bila kapiler ini diikuti maka ada bagian yang dilapisi oleh serat otot polos, yang
pada awalnya tidak membungkus secara menyeluruh. Pada tempat ini, pembuluh
demikian disebut metaarteriol. Metaarteriol merupakan arteriol yang bercabang
menjadi pembuluh-pembuluh kecil kapiler.
o Lumen pembuluh kapiler sering terlihat berisi sel darah, terpulas merah.

2.ARTERIOL DAN VENULA

No Preparat

Nama Preparat

Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis areteriol dan venula serta dapat
membedakan keduanya.
Uraian
Gambaran histologis
Arteriol
o Pembuluh ini umumnya berlumen bundar atau lonjong.
o Tunika intima terdiri dari selapis sel endotel. Dengan lapisan subendotel
yang sangat tipis. Dibawahnya terdapat lapisan tambahan yaitu lamina
elastika interna, yang merupakan serat elastin yang berjalan berkelok-kelok
melingkari pembuluh. Namun pada arteriol kecil tidak terdapat.
o Tunika media terdiri dari satu atau dua lapis serat otot polos yang tersusun
melingkari pembuluh. Belum memiliki lamina elastika eksterna.
o Tunika adventitia nya terdiri atas jaringan ikat longgar
VENULA
o Pembuluh ini bentuk lumennya lonjong atau gepeng memanjang, tidak
jarang dindingnya tampak bergelombang.
o Tampak lebih besar dari arteriol yang setaraf
o Tunika intima terdiri dari selapis endotel dan subendotel yang tipis, namun
tampak lebih menonjol daripada di arteriol
o Tidak ditemukan lamina elastika interna maupun eksterna
o Tunika media terdiri atas beberapa lapis sel otot polos
o Tunika adventitia, yang merupakan jaringan ikat.

Gambar 2.1. Arteriol dan venula

Gambar 2.2. Arteriol

3. ARTERI DAN VENA SEDANG

No preparat

Nama preparat

Tujuan praktikum

Mahasiswa dapat mengenali setiap ciri lapisan dinding pembuluh arteri dan vena sedang
Uraian
Arteri Sedang
o Arteri ini mempunyai lumen bulat atau lonjong. Dindingnya telihat lebih tebal
daripada lumennya.
o Tunika intima, terdiri dari selapis sel endotel dengan jaringan ikat subendotel
tipis dibawahnya. Terlihat jelas lamina elastika interna yang berkelok-kelok
mengelilingi lumen.
o Tunika medianya tebal, banyak mengandung serat otot polos yang tersusun
melingkar. Pada bagian luar tunika media sudah dapat dilihat vasa vasorum, yang
merupakan pembuluh kapiler yang mendarahi tunika media arteri. Lamina
elastika eksterna jelas terlihat, tetapi tidak sepadat lamina elastika interna.
o Tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat jarang dengan vasa vasorum yang
lebih jelas terlihat
Vena Sedang
o Berdinding lebih tipis, dan berlumen jau lebih besar dari arteri sedang dan
bergelombang. Penampangnya mirip ban kempes.
o Tunika intima sama seperti arteri sedang, namun tidak terdapat lamina elastika
interna.
o Tunika media lebih tipis dari arteri sedang, tetapi juga sama memiliki vasa
vasorum. Tidak terdapat lamina elastika eksterna.
o Tunika adventitia, terdiri jaringan ikat longgar

Gambar 3.1. Arteri dan vena sedang

Gambar 3.2. Arteri dan vena

Gambar 3.3. Arteri dan Vena

4. ARTERI BESAR

No preparat

Nama preparat

Tujuan praktikum

Mahasiswa dapat mengenali setiap ciri lapisan dinding pembuluh arteri besar
Uraian
Arteri besar (elasris) mencakup aorta beserta cabang-cabang besarnya. Warnanya
kekuningan karena banyaknya elastin di bagian tunika medianya.
Ciri Histologis
o Tunika intima lebih tebal , terdiri dari selapis endotel dengan lapisan subendotel
jaringan ikat yang cukup tebal dibawahnya. Tidak memiliki lapisan tambahan
yang membatasi tiap lapisan dengan tegas (lamina elastika interna dan eksterna
tidak ada)

o Tunika media, terdiri dari serat elastis yang membentuk lembaran-lembanran


yang melingkari pembuluh dan tampak sebagai serat bergelombang. Diantara
lembaran tersebut masih terdapat serat otot polos. Vasa vasorum juga dapat
ditemukan disini
o Tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat longgar.

Gambar 4.1. Arteri besar

5. PEMBULUH KAPILER LIMFE


No Preparat

Nama preparat

Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis kapiler limfe, pembuluh limfe dan pemduluh
besar limfe.
Uraian
Ciri histologis
Kapiler Limfe
o Dinding hanya terdiri atas selapis sel endotel
o Lumen lebih lebar dari kapiler darah
o Bentuk dinding tidak teratur, lumen kosong atau hanya berisi sel-sel
limfosit saja.
Pembuluh Limfe
o Mirip dengan venula
o Dinding lebih tipis dari venula
o Tebal dinding tidak seragam
o Serat otot polos yang melalapisi dinding tidak beraturan
o Lapisan-lapisan dinding tidak sejelas venula
o Kadang ditemukan katup, yang merupakan lapisan intima

Pembuluh Limfe Besar


o Contohnya adalah ductus thoracicus
o Gambaran histologis mirip vena, namun dinding lebih tidak beraturan, baik tebal
maupun susunan serat otot polosnya. Serat otot polosnya ada yang berjalan
melintang dan memajang ataupun serong.
o Pada Tunika adventitia dapat ditemukan jaringan lemak

6. OTOT JANTUNG
No Preparat

Nama preparat

Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis otot jantung


2. Mahasiswa dapat mengenali ruang perinuclear dan pigmen lipofuchsin, diskus
intercalaris
Uraian
Ciri histologis
o Akan terlihat potongan otot jantung yang terpotong melintang, memanjang
ataupun serong.
o Serat melintang akan terlihat seperti :

Sel berbentuk poligonal atau bulat dengan inti bulat yang selalu
terletak ditengah.

Miofibril terlihat merata, tetapi pada daerah sekitar inti, tidak ada
miofibril, sehingga akan tampak suatu ruang perinuklear.

Pada ruang ini terdapat pigmen lipofucshin yang berwarna coklat,


mrupakan pigmen jantung.

Gambaran area Conheheim juga tidak terlihat, karena miofibril


tersebar merata.

Serat otot memanjang akan terlihat :

Memiliki gurat melintang gelap dan terang di sepanjang serat seperti


pada otot rangka.

Dalam setiap serat terdapat lebih dari satu inti, yang berbentuk
lonjong.

Ujung serat yang satu dengan yang lainnya, terhubung melalui sebuah
diskus interkalaris, yang terlihat sebagai garis tipis dan gelap serta
melintas serat

Gambar 6.1. Otot jantung

Gambar 6.2. Diskus Interkalaris

7. JANTUNG
No Preparat

Nama preparat

Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis jantung


2. Mahasiswa dapat membedakan secara mikroskipis dinding atrium, ventrikel dan
katup AV
Uraian
Jantung adalah organ berotot yang berkontraksi secara ritmik, yang memompa darah
melalui sistem sirkulasi. Dindinhnya terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Bagian dalam
: endokardium, yang sesuai dengan tunika intima
2. Bagian tengah
: miokardium, yang sesuai dengan tunika media
3. Bagian luar
: epikardium, yang sesuai dengan tunika adventitia
Ciri histologis
ATRIUM
Ciri khas dinding atrium adalah memiliki endokardium yang tebal. Dibawahnya
terdapat lapisan subendokardium yang terdiri dari jaringan ikat longgar dengan

serat elastis dan otot polos. Lapisan ini memisahkan endokardium dengan
miokardium
Miokardium merupakan otot jantung
Epikardium, merupakan perikardium visceral, berupa epitel selapis gepeng.
Diantara miokardium dan epikardium terdapat jaringan ikat longgar yang
dipenuhi sel-sel lemak. Perikardium parietal tidak terlihat

KATUP ATRIOVENTRIKULAR

Katup jantung terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat (serat elastin maupun
kolagen)
Terletak sebagi penghubung antara ventrikel dan atrium
Permukaan katup yang menghadap atrium dilapisi endokardium atrium yang tebal
Permukaan katup yang menghadap ventrikel dilapisi endokardium yang tipis
Pangkal katup melekat pada jaringan ikat fibrosa yang berbentuk cincin, disebut
annulus fibrosus
Chordae tendinea dapat dilihat diujung katup, yang menghubungkan ujung katup
dengan muskulus papilaris

VENTRIKEL

Ventrikel jelas akan terlihat lebih ttebal dari dinding atrium


Lapisan miokardiumnya sangat tebal, terdiri dari otot jantung, kadang diantara
serat otot ditemukan serat purkinje
Serat (sel) purkinje ini memiliki sedikit miofibril, berada terutama dibagian tepi
sel otot dan terdapat daerah pucat disekitar inti akibat akumulasi glikogen
setempat.
Lapisan endokardiumnya, yang lebih tipis dari atrium. Terdiri dari selapis sel
endotel dan jaringan ikat longggar subendotel dibawahnya. Pada lapisan
subendotel ini dapat ditemukan serabut purkinje
Epikardium sama dengan atrium
Pada perbatasan antara atrium dan ventrikel, diluar epikardium, ditemukan
potongan pembuluh darah koroner (arteri ataupun vena). Dinding pembuluh arteri
koroner memiliki lapisan media yang terpisah menjadi 2 bagian, dan lebih tebal
dibandingkan arteri setaraf.

Gambar 7.1. Serat Purkinje

Anda mungkin juga menyukai