Anda di halaman 1dari 30

KELAS : XII PT 1

PERTAMBANGAN

SMK DHARMA BHAKTI 1 JAMBI

JURUSAN : GEOLOGI

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I.......................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................. 2
1.2 PENGERTIAN EKSPLORASI & EKSPLOITASI.........................................................2
BAB II......................................................................................................
EKSPLORASI............................................................................................
1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI................................................................................. 4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI...................................................................5
1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN CARA EKSPLORASI....................5
1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI................................................................................. 6
1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN.................................................................................. 7
1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN..............................................7
1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA......................................................................7
1.4 METODE EKSPLORASI........................................................................................ 8
1.4.1 METODE LANGSUNG................................................................................... 8
1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG.......................................................................11
1.5 KEGIATAN EKSPLORASI.................................................................................... 14
1.6 PENYUSUNAN LAPORAN.................................................................................. 14
BAB II....................................................................................................15
EKSPLOITASI..........................................................................................15
2.1 PENGERTIAN EKSPLOITASI............................................................................... 15
2.2 FAKTOR PENDORONG EKSPLOITASI.................................................................15
2.3 PERTAMBANGAN & KARAKTERISTIK DESA PERTAMBANGAN............................16
2.4 KETERKAITAN EKSPLOITASI DENGAN PENYIMPANGAN SOSIAL.........................17
2.5 ISTILAH TAMBANG DALAM EKSPLOITASI..........................................................17
BAB III...................................................................................................21
PENUTUP...............................................................................................21
3.1 KESIMPULAN................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................21

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 1

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang EKSPLORASI dan
EKSPLOITASI sumber daya mineral dan strategi pengolahan sumber daya mineral.
EKSPLORASI dan EKSPLOITASI adalah kata yang sudah tidak asing ditelinga kita,
kedua istilah tersebuat sebenarnya memiliki istilah yang sangat erat sekali jika
dikaitkan dengan sebuah kepentingan atau tujuan kegiatan. Eksplorasi pengertian
suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan data - data yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data maupun informasi informasi yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihak - pihak lain
yang membutuhkanya.

1.2 PENGERTIAN EKSPLORASI & EKSPLOITASI


EKSPLORASI adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data / informasi
selengkap mungkin tentang keberadaan sumber daya alam di suatu tempat.
Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan
tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya
tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga
untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara
pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga
dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi,
kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.
Sedangkan pengertian dari EKPLOITASI sendiri adalah upaya atau bentuk kegiatan
yang sifatnya cenderung pada penggalian potensi - potensi yang terdapat pada
suatu obyek sebagai tingkat lanjut dari kegiatan eksplorasi.
Kedua bentuk kegiatan ini memiliki kaitan yang sangat erat sekali jika kita
memandangnya dari segi kepentingan tertentu atau yang biasa kita kenal dengan
ungkapan mencari uang. Tetapi tanpa kita sadari sudah banyak dari kita juga
melakukan kedua hal tersebut demi kepentingan pribadi, yang memiliki dampak
negatif bagi kehidupan kita atau bagi orang lain.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 2

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

BAB II
EKSPLORASI
MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan
lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di
tempat itu; penyelidikan; penjajakan.

MENURUT SITUS WIKIPEDIA BERBAHASA INODENISIA (ID.WIKIPEDIA.ORG)


Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa
(penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara,
mineral, gua, air, ataupun informasi.
MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Eksplorasi adalah
kegiatan
penyelidikan
geologi
yang
dilakukan
untuk
mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan
kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan
analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan


bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi
pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan
besarnya cadangan serta studi kalayakan dari endapan bahan galian atau
mineral berharga yang telah diketemukan.
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan
prospek ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar
keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan
dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan lainnya dalam
kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi
Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factorfaktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundangundangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 3

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI


Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi
selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.

Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan


tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya
tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga
untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara
pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga
dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi,
kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari


atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah
tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi
minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik - baiknya dengan
memperhitungkan untung - ruginya, efisiensi, ekonomis serta kelestarian
lingkungan daerah eksplorasi tersebut.

Perencanaan eksplorasi meliputi beberapa hal sebagai berikut :

Pemilihan daerah eksplorasi.

Studi pendahuluan.

Perencanaan eksplorasi dan pembiayaannya.

Hasil serta tujuan yang didapatkan dari seluruh operasi.

Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi
tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan
pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness),
cyberspace atau noosphere. Istilah ini dapat digunakan pula untuk mengambarkan
masuknya budaya suatu masyarakat untuk pertama kalinya ke dalam lingkungan
geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah terjadi
sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi dianggap mencapai
puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika para pelaut Eropa
menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah dan
budaya baru.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 4

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Kegiatan eksplorasi terdiri atas berbagai penyelidikan yang mendukungnya.


Penyelidikan tersebut adalah :
a) PENYELIDIKAN GEOLOGI
b) PENYELIDIKAN GEOKIMIA
Penyelidikan ini dilaksanakan untuk mengetahui perkiraan kadar logam,
senyawa kimia dan unsur-unsur penyerta dimana logam tersebut berada.
c) PENYELIDIKAN GEOFISIKA
Penyelidikan ini terdiri atas 4 metode yaitu :

Metode Geolistrik

Metode Seismik

Metode Magnet

Metode Gaya berat/Gravitasi

d) PEMBIRAN EKSPLORASI
Dilaksanakan untuk mengetahui kedalaman mineral, kualitas dan kalkulasi
cadangan kasar/minimum untuk dapat ditambang secara ekonomis.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI


Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan
mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan
menentukan gambaran geologi dalam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat
dilakukan pengembangan secara ekonomis.

Kegiatan untuk mengetahui keberadaan


menggunakan metode tertentu.

endapan bahan galian dengan

Mengetahui jenis bahan galian dan sebaran di permukaan.

Mengetahui sebaran bahan galian kearah dalam dan bentuknya.

Mengetahui besaran dannilai ekonominya (sumber daya mineral dan cadangan)

1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN


CARA EKSPLORASI
Penggunaan atau pemilihan cara eksplorasi tergantung pada :

Tahap eksplorasi.

Jenis bahan galian.

Bentuk endapan dan sebaran bahan berharganya

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 5

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI


Tahapan dalam pekerjaan eksplorasi :

1. PENYELIDIKAN UMUM
a) STUDY PUSTAKA

Keadaan geologi regional


Keadaan tektonik
Keadaan paleogeography setting
Batasan luas daerah kerja

b) PENGECEKAN DILAPANGAN

Mencari singkapan batuan dan batubara


Mengambil contoh batuan dan batubara

2. PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
a) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN

Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara

b) INTERPRETASI KEADAAN GEOLOGI

Stratigrafi Kedudukan Batubara


Struktur Geologi

c) PEMBORAN

Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas

3. PENYELIDIKAN DETAIL
a) PEMBORAN

Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan cadangan


Anomaly geologi (sesar)
Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara)

b) GEOFISIKA

Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti


Struktur geologi
Bentuk endapan batubara

c) PENENTUAN METODE PENAMBANGAN

4. COMMERCIAL EXPLORATION PROGRAMME

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 6

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN

Bahan galian logam: bahan galian yang dalam proses penambangan dan
pengolahan diambil logamnya. Bentuk tubuh bijih dan sebaran bahan berharga
di dalamnyabermacam-macam, mulai dari sederhana sampai sangat bervariasi.

Bahan galian industri: bahan galian yang dalam proses penambangan dan
pengolahan dalam bentuk mineral atau batuan. Bentuk tubuh bahan galian
biasanya teratur.

Bahan galian energi: bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi.
Bentuk tubuh bahan galiannya biasanya teratur.

Bentuk dan sebaran bahan galian.

1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN


Endapan bahan galian dapat dikelompokkan berdasarkan keadaan geologinya
seperti bentuk endapan dan sebaran bahan berharga di dalamnya. Kreiter (1961)
mengelompokkan menjadi 5yaitu kelompok a, b, c, d, dan e (Lampiran 2).
Pengelompokan ini berkaitan dengan koefisien variasi bentuk.

Isometrik : ukuran panjang, lebar, dan ketebalannya relatif sama atau


berbentuk seperti bola.

Lapisan : ukuran panjang dan lebarnya relatif sama, ketebalan relatif kecil.

Tabung : ukuran lebar dan ketebalannya relatif sama dan lebih pendek dari
ukuran panjangnya.

1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA

Merata : pejal (massif), terserak merata. Koefisien variasi kecil.

Tidak merata: terserak tidak merata. Koefisien variasi sebaran besar.

Sangat tidak merata. Koefisien variasi sangat besar.

Koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus pada (Lampiran 3), sedangkan
pengelompokan endapan bahan galian berdasarkan variasi kadar, ketebalan, dan
cadangan linier tertera pada (Lampiran 4).

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 7

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

1.4 METODE EKSPLORASI


Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
1) Metoda langsung, terdiri dari :
a) Metoda langsung di permukaan
b) Metoda langsung di bawah permukaan
2) Metoda tidak langsung, terdiri dari :
a) Metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai
bed rock, soil, air, vegetasi dan stream deposit.
b) Metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu
cara magnetik (sudah jarang digunakan), gravitasi (sudah jarang digunakan),
cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi, cara listrik (resistifity),
dua cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal
ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit dari cara cara sebelumnya.

1.4.1 METODE LANGSUNG


A). METODE LANGSUNG PERMUKAAN
Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
a) Penyelidikan Singkapan (Out Crop)
Singkapan segar umumnya dijumpai pada :
1) Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai
terjadi pengikisan oleh air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh
batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai
singkapan segar
2) Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami
yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam bumi
yang disebut gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi yang
memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari adanya
gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat
mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan
bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.
b) Tracing Float (Penjejakan)
Float adalah fragmen-fragmen atau potongan-potongan biji yang berasal dari
penghancuran singkapan yang umumnya disebabkan oleh erosi, kemudian
tertransportasi yang biasanya dilakukan oleh air, dan dalam melakukan tracing
kita harus berjalan berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai float dari
bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan
pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan float yang
sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak lurus dengan arah
MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 8

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang dapat
memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji
sepanjang parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over
burden.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

PAG E | 9

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

c) Tracing dengan Panning (Mendulang)


Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran
mineral yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral
yang ukurannya halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar. Persamaan dari
cara tracing yaitu pada kegiatan lanjutan yaitu trencing atau test pitting.
Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan
dilanjutkan dengan cara trenching atau test pitting.
1) Trenching (Pembuatan Parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada
overburden yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif
dan ekonomis yang dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter, selebih dari itu
pembuatan parit dinilai tidak efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini
dilakukan dengan arah tegak lurus ore body dan jika pembuatan parit ini
dilakukan di tepi sungai maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah
arus sungai.
Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan,
kemiringan perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.
2) Test Pitting (Pembuatan Sumur Uji)
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka
sebaiknya dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya
relatif dalam. Kita harus ingat bahwa pada test pitting kita harus memilih
daerah yang terbebas dari bongkahan-bongkahan maka hal ini akan
menyulitkan kita pada waktu pembuatan sumur uji dan juga daerah yang
hendak kita buat sumur uji harus bebas dari air, karena dengan adanya air
dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan struktur batuan
yang terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada pembuatan sumur uji ini
kita juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, kita harus dapat
membuat sumur dengan penyangga sesedikit mungkin tetapi tidak mudah
runtuh. Hal ini juga akan mempengaruhi kenyamanan pada waktu melakukan
penelitian. Kedalaman sumur uji yang kita buat bisa mencapai kedalaman
sampai 30 meter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala
longsoran, keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.

B). METODE LANGSUNG BAWAH PERMUKAAN


Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di
permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi
yang baik, karena pada eksplorasi langsung permukaan, kedalaman maksimum
yang dapat dicapai + 30 meter. Eksplorasi langsung bawah permukaan juga dapat
dilakukan apabila keadaan permukaan memungkinkan untuk diadakan eksplorasi
bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak memungkinkan, misalnya
permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak stabil, maka
hal ini akan memberikan resiko yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.
MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 10

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya,
pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan
diadakan pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari
daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik, karena dengan singkapan yang
baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya, yang tidak
kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah masalah biaya, dimana dalam
pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk
menghindari adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya eksplorasi yang
dilakukan hasilnya mengecewakan.

Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift,
Winse dan lain-lain.

Tunnel = Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus
kedua kaki bukit.
Shaft

= Suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah


dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan
karyawan serta alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.

Drift

= Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang
arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan
bijihnya (dalam pengeboran).

Winze = Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari level ke arah level
yang dibawahnya.

Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran
sumur minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan
menggunakan bor (RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah) dan pada
pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada pengeboran ini
kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m) dengan bor lurus
(vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan
menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan
beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusifrotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau off shore).
Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat dilakukan
secara miring (kemiringan dapat mencapai 90 o), apabila saat pengeboran kita
menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata bor, maka dengan
teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah dapat dirubah arahnya
(dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh
(sampling) untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau
konstruksi (misalnya air tanah, minyak bumi) dan pemboran dapat juga untuk
memudahkan proses peledakan (pada kegiatan penambangan material keras). Dari
MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 11

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta stratigrafi daerah
pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan ketebalan
cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan secara
keseluruhan.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 12

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG


A). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOFISIKA
Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan lokasi
akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik batuan
bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika
diantaranya :
a) METODA GRAVITASI
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi
sebagai salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya.
Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut
akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang
gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya
besar maka regangan tadi juga lebih besar. Dengan demikian dapat diperkirakan
bentuk struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari
bermacam-macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter,
yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar
torsion balance, maupun bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur
perbedaan yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah
penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan,
distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi
kalau ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur
tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu
patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui
karena adanya anomali gravitasi.
b) METODA MAGNETIK
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu
barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern
saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di
muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat
utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang
intensitas dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi
secara normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada
permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan menimbulkan
efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut :

Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai

Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 13

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit


sebagai mineral ikutan

Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung


magnetit dalam jumlah cukup

Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan


beku yang mengandung mineral magnetik.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 14

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

c) METODA SEISMIK
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi
banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau
getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar
3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran yang terjadi
diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada
perlapisan-perlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima
getaran yang disebut geofon (seismometer). Geofon-geofon yang dipasang
secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan
mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi,
maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisanperlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan
dapat diketahui. Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda
pada batuan yang berbeda-beda. Geophone merupakan alat penerima
gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk gelombang di
dasar laut.
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :

Jenis batuan

Derajat pelapukan

Derajat pergerakan

Tekanan

Porositas (kadar air)

Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)

d) METODE GEOLISTRIK
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang
dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh
masa batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi
kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m 2/m atau
disingkat Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai
sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode
dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus
(current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk
mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode
potensial atau potential electode disingkat P. ada beberapa cara dalam
penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai
adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 15

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

B). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOKIMIA


Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada
batuan, tanah, stream, air atau gas.
Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang
kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada
zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok
antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan
mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita
cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.
Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan
anggota serta apa-apa yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :

a) Pemilihan Anggota Tim atau Tenaga Ahli

Geologist.

Geophysist.

Exploration Geologist.

Geochemist.

Operator Alat, dll.

b) Rencana Biaya
c) Pemilahan waktu yang tepat
d) Penyiapan Peralatan atau Perbekalan

Peta Dasar.

Alat Surveying, Alat Ukur atau GPS.


Alat kerja (Palu, Alat Geofisika, Kompas, Alat Sampling, Meteran, Altimeter,
Kantong sampel, Alat bor)
Alat Tulis.
Alat Komunikasi.
Keperluan sehari - hari.
Obat - obatan atau P3K.
e) Sesampai di Lapangan :

Membuat base camp (perkemahan).

Mencek peralatan atau perbekalan.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 16

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkahlangkah lebih lanjut.

Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan


keadaan sebenarnya (bila perlu).

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 17

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

1.5 KEGIATAN EKSPLORASI


Pengkajian data sekunder, Pengkajian data primer, pengolahan data, dan
penyusunan laporan.
Pengkajian data sekunder:

Mempelajari laporan terdahulu.

Mempelajari peta - peta.


Menentukan rencana kegiatan atau eksplorasi.

Pengkajian data primer :

Pengamatan dan pencatatan data di lapangan : singkapan, bongkah, parit dan


sumur uji, hasil pemboran.

Pengambilan percontoh (pemercontohan).

Pengolahan data :

Analisis petrografi, mineragrafi, kimia.

Pengambaran peta sebaran bahan galian.

Rekonstruksi data permukaan dan bawah permukaan.

1.6 PENYUSUNAN LAPORAN


Kerangka penyusunan laporan adalah sebagai berikut :

Tempat dan kesampaian daerah penyelidikan,

Latar belakang dilakukannya penyelidikan,

Geologi dan bahan galian,

Kegiatan yang dilakukan,

Pengolahan data,

Hasil penyelidikan,

Kesimpulan dan saran,

Daftar pustaka,

Lampiran dan gambar.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 18

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

BAB II
EKSPLOITASI
2.1 PENGERTIAN EKSPLOITASI
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan
galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat
bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.
EKSPLOITASI berasal dari bahasa Inggris, eksploitasi adalah politik pemanfaatan,
eksploitasi adalah untuk kepentingan ekonomi atau kesejahteraan. Ekspolitasi
sumberdaya alam berarti mengambil dan menggunakan sumber daya alam itu
untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan mengancam
keberlajutan dan ketersedian sumber daya alam itu. pasal 33 ayat (3) Undang undang Dasar 1945 menggariskan bahwa Bumi dan air dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Salah satu asas penting dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan
Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan sumber daya alam yang dapat
diperbarui. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka
tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan
perlindungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara
yang rasional antara lain sebagai berikut:
a) Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui denganhati-hati dan
efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
b) Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran)
c) Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,serta
pendaur-ulangan (recycling)
d) Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan
alam.

2.2 FAKTOR PENDORONG EKSPLOITASI


Eksploitasi alam terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas.dimasa
modern seperti saat ini kebutuhan manusia akan sumber daya alam sangatlah
tinggi. Padahal tanpa mereka sadari eksploitasi yang mereka lakukan itu telah
merusak lingkungan tempat mereka hidup sendiri. Salah satu faktor yang
mendorong eksploitasi ini terjadi adalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Selain itu faktor ekonomi sangatlah berpengaruh penting dalam usaha eksploitasi
alam ini. Eksploitasi alam seperti pertambangan batu kapur di daerah padalarang

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 19

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

adalah salah satunya, kebutuhan akan bahan mentah odol, semen dll. Menjadikan
gunung kapur itu sebagai lahan pengeruk rupiah yang cukup menjanjikan, selain
karena faktor masyarakat sekitar yang menggantungkan kehidupan mereka dari
hasil pengolahan tambang batu kapur tersebut.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 20

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

2.3 PERTAMBANGAN & KARAKTERISTIK DESA


PERTAMBANGAN
Pada umumnya jika kita berbicara masalah desa, maka secara tidak langsung kita
akan membahas masyarakat pertanian. Hal ini karena mayoritas masyarakat desa
bekerja dalam sektor pertanian. Sebagaimana diungkapkan oleh Wibberly dalam
Tjondronegoro (1999 : 59) yang mendefinisikan desa sebagai suatu negeri yang
memperlihatkan penggunaan tanah yang luas sebagai ciri penentu, baik pada
waktu sekarang maupun beberapa waktu yang lampau. Jadi pedesaan merupakan
kesatuan wilayah yang diorganisir dengan wewenang otonomi untuk mengatur
masyarakat dan wilayah yang dibatasi serta menggambarkan penggunaan
tanahnya untuk kehidupan pertanian, peternakan dan perikanan.
Selain identik dengan pertanian kita juga bisa melihat desa dari segi masyarakat
yang tinggal di daerah pedesaan dan dikategorikan sebagai masyarakat yang
masih hidup dalam suasana dan arah pemikiran pedesaan. Biasanya mereka
pekerja, berbicara, berpikir dan melakukan kegiatan apapun selalu mendasarkan
diri pada apa-apa yang biasanya berlaku di daerah pedesaan (Siswopangripto dan
Sastrosupono, 1984:20).
Pada umumnya desa-desa di Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
Berdasarkan pengertian administratif, kita dapat menjumpai berbagai jenis desa,
misalnya bila dilihat dari jenis tofografi ada desa pegunungan, dataran rendah,
dataran tinggi dan pantai. Berdasarkan usahanya, ada desa petani sawah menetap,
kampung peladang berpindah-pindah, desa perkebunan rakyat dan desa nelayan.
Namun ada juga desa yang mengadakan usaha spesifik misalnya desa penghasil
buah-buahan, desa industri kapur, genting, desa kerajinan tangan dan sebagainya.
Tetapi satu ciri yang mereka memiliki banyak biasanya masih ada (Tjondronegoro,
1999:19).
Desa-desa yang memiliki usaha spesifik sebagaimana disebutkan diatas jumlahnya
sangat sedikit, karena pada umumnya desa-desa di Indonesia berada dalam sektor
pertanian. Salah satu desa yang tergolong dalam desa pemilik usaha spesifik
adalah desa pertambangan. Jumlah desa yang bergerak dalam bidang
pertambangan di Indonesia memang sangat sedikit, hal ini karena potensi sumber
daya alam berupa bahan galian tambang hanya tersebar pada daerah-daerah
tertentu saja. Sehingga tidak semua daerah sumber daya alamnya dapat dijadikan
sebagai bahan galian tambang.
Pertambangan pada hakikatnya merupakan upaya pengembangan sumber daya
alam mineral dan energi yang potensisal untuk dimanfaatkan secara hemat dan
optimal bagi kepentingan dan kemakmuran rakyat, melalui serangkaian kegiatan
eksplorasi, pengusahaan, dan pemanfaatan hasil tambang. Upaya tersebut
bertumpu pada pendayagunaan berbagai sumber daya, tertutama sumber daya
alam mineral dan energi, didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan manajemen
(Ruchiyat, 1980: 162).
Pengolahan dalam bidang pertambangan berbeda halnya dengan pertanian yang
ditentukan oleh musim. Selama sumber bahan galian masih tersedia di alam maka
MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 21

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

eksploitasi terhadap sumber daya alam tersebut terus dilakukan. Oleh karena itu
etika lingkungan sangat diperlukan sebagai pengendali dalam pelaksanaan
kegiatan pertambangan. Etika lingkungan merupakan petunjuk atau perilaku praktis
manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan. Melalui etika
lingkungan, kita tidak saja mengimbngi hak dengan kewajiban terhadap lingkungan
tetapi etika lingkungan juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam bata kepentingan hidup
kita (Soerjani, 1987 : 15).

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 22

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

2.4 KETERKAITAN EKSPLOITASI DENGAN


PENYIMPANGAN SOSIAL
Dari penjelasan diatas bahwa eksploitasi ada keterkaitanya dengan penyimpangan
sosial. Kegiatan penambangan ini disatu sisi menjadi penghasilan utama
masyarakat/para penambang batu kapur tetapi di lain sisi aktifitas penambangan
yang berlebihan ini tanpa disadari telah mengakibatkan kerusakan alam yang
berakibat pada kelangkaan sumber daya alam seperti: berdasarkan penuturan
masyarakat sekitar daerah penambangan batu kapur di sana sering terjadi kesulitas
mendapatkan air tanah ketika musim kemarau, polusi udara akibar dari aktifitas
pembakaran dan pengolahan batu kapur, hilangnya daerah resanpan air, dan
menyebabkan dearah tersebut menjadi rawan bencana alam.
Akhirnya dari kerusakan alam ini akan berdampak kembali kepada masyarakat itu
sendiri. Dan tanpa disadari masyarakat penambang tersebut telah melakukan
penyimpangan sosial karena merugikan masyarakat banyak akibat dari rusaknya
lingkungan, padahal pemerintah daerah telah mengatur sebagaimana dalam perda
no 10 tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batu
Bara Poin a: Bahwa mineral dan batu bara merupakan potensi sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara
beryada guna, bertanggung jawab, berwawasan lingkungan, berkelanjutan,
berdaya saing, efesien, guna menjamin pembangunan daerah yang berkelanjutan,
serta pemanfaatanya ditunjukan bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
Namun dalam implemantasinya, penambangan yang dilakukan di daerah
padalarang tidak mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Para penambang
lebih mengutamakan hasil tambang yang optimal dan terkesan berlebih karena
tidak ada regulasi pembatasan penambangan batu kapur yang jelas.

2.5 ISTILAH TAMBANG DALAM EKSPLOITASI

Penyiapan Tambang ( Mine Development )


Tahap kegiatan untuk menyiapkan prasarana dan sarana yang akan diperlukan
pada tahap kegiatan penambangan.

Eksploitasi ( Exploitation )
Penggatian endapan bahan galian dari kulit bumi secara ekonomis dengan
menggunakan sistem penambangan tertentu.

Batuan Samping ( Country Rock )


(1) Batuan yang mengelilingi massa intrusi batuan beku atau urat bijih; (2)
batuan yang tidak mengandung mineral berharga (berkadar rendah) yang
mengelilingi tubuh bijih.

Mineral Ikutan ( Accessory Mineral; Gangue Mineral )


Mineral pembentuk batuan hasil kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah
relatif sedikit (kurang dari 5%), ada tidaknya mineral tersebut dalam batuan

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 23

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

tidak berpengaruh dalam penentuan nama batuan, msl. apatit, zirkon,


magnetit, rutil, dan sebagainya.

Limbah ( Waste )
Zat padat, cair, atau gas yang dibuang, diemisi, atau diendapkan pada
lingkungan hidup dalam jumlah tertentu yang dapat menyebabkan perubahan
kualitas lingkungan hidup.

Mineral Urat ( Vein Mineral )


Mineral-mineral yang mengisi atau membentuk urat.

Urat Bernas ( Oreshoot )


Bagian dari urat bijih yang memiliki konsentrasi bijih lebih kaya dari
sekelilingnya.

Endapan Berlapis ( Bedded Deposit )


Endapan bijih yang letaknya relatif datar dan sejajar dengan perlapisan batuan
induknya.

Singkapan ( Out Crops )


Bagian dari satuan batuan atau bahan galian berharga yang tersingkap di
permukaan bumi.

Apungan ( Float )
Potongan-potongan lepas dari batuan atau bijih yang terdapat pada atau dekat
permukaan tanah, atau dasar sungai; dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya mineralisasi; sin. Serpihan.

Lapisan Penutup ( Overburden )


Lapisan tanah atau batuan yang berada di atas dan langsung menutupi lapisan
bahan galian berharga sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu sebelum
dapat menggali bahan galian berharga itu.

Batuan Berlapis ( Bedded Rock )


Batuan sedimen yang terdiri dari beberapa lapisan batuan.

Batuan Dasar ( Bedrock; Base Rock )


Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk
ditambang; sin. batuan landas.

Dinding Atas ( Hanging Wall )


Batuan yang terletak di atas endapan bijih atau urat bijih yang miring.

Dinding Bawah ( Foot Wall )


Batuan yang terletak di bawah endapan bijih atau urat bijih yang miring.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 24

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Miring,Kemiringan ( Dip; Grade; Slope )


(1) sudut yang dibentuk antara bidang perlapisan batuan dengan bidang
horizontal; (2) besarnya kenaikan atau penurunan jalan/lereng untuk setiap
jarak horizontal 100 m (ft), dinyatakan dalam %; (3) sudut yang dibuat antara
bidang horizontal dengan bidang aliran material pada suatu alat pengolahan
bahan galian, dinyatakan dalam derajat.

Jurus ( Strike )
Garis perpotongan antara bidang perlapisan dan bidang horizontal yang
dinyatakan dalam arah azimut dan tegak lurus terhadap arah kemiringan (dip).

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 25

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Terowongan ( Tunnel )
(1) lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua
lereng bukit; (2) lubang bukaan yang berada di bawah tanah atau air, kedua
ujungnya berhubungan langsung dengan udara luar.

Terowongan Buntu ( Adit, )


Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang
dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar
atau permukaan bumi; sin. terowongan buntu.

Terowongan Silang ( Cross Cut )


Terowongan atau jalan dalam tambang bawah tanah yang menyilang jurus
cebakan atau urat.

Lorong Angkut ( Haulage Drift )


Lubang bukaan yang relatif mendatar pada tambang bawah tanah yang
dipergunakan untuk pengangkutan bijih berai.

Lorong Angkut Utama ( Main Haulage Way )


Jalan utama pada tambang bawah tanah yang berfungsi untuk pengangkutan
bijih berai.

Lorong Naik ( Raise )


Lubang bukaan miring atau tegak di tambang bawah tanah yang digali dari
paras (level) bawah menuju ke paras diatasnya (lihat juga lorong turun).

Lorong Turun ( Winze )


Lubang bukaan tegak atau miring di tambang bawah tanah yang digali dari
paras (level) atas menuju ke paras dibawahnya.

Sumuran Buntu ( Blind Shaft )


Sumuran pada tambang bawah tanah yang tidak berhubungan langsung
dengan udara luar lihat juga sumuran tegak; sin. sumuran buta.

Lombong ( Stope )
Lubang bukaan
berlangsung.

dalam

tambang

bawah

tanah

tempat

penambangan

Lopak ( Sump )
Sumuran dangkal tempat penampungan air atau lumpur yang bersifat
sementara di dalam tambang sebelum dipompa ke luar; sin. pelimbahan; ceruk.

Pelombongan Terbuka ( Open Stope )

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 26

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Cara pelombongan pada cebakan bijih dan batuan samping yang kuat sehingga
tidak memerlukan penyangga buatan; hanya bila diperlukan dapat ditinggalkan
sebagian kecil bijih sebagai pilar-pilar.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 27

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

Kribing ( Cribbing )
Penyangga kayu yang terdiri atas susunan balok kayu persegi panjang yang
yang dipasang secara beraturan menutupi dinding sumuran.

Muka,Permuka Kerja ( Face; Front, )


Permukaan batuan atau bahan galian yang sedang digali (ditambang); sin.
medan kerja.

Sumuran Kombinasi ( Combination Shaft )


Lenis sumuran yang merupakan kombinasi sumuran tegak dan sumuran miring,
berfungsi sebagai jalan keluar masuk utama ke tambang bawah tanah.

Batuan Tudung ( Cap Rock )


Batuan kurang telap berstruktur cembung yang menutupi batuan waduk atau
akuifer

Pasca Tambang ( Post Mining )


Pasca tambang adalah masa setelah berhentinya kegiatan tambang pada
seluruh atau sebagian wilayah usaha pertambangan eksploitasi/operasi
produksi, baik karena berakhirnya izin usaha pertambangan dan atau karena
dikembalikannya seluruh atau sebagian wilayah usaha pertambangan
eksploitasi/operasi produksi.

Tiang ( Posts )
Bagian dari sistem penyanggaan yang dipasang tegak atau agak miring pada
tambang bawah tanah.

Penyanggaan Tunggal ( One Piece Set )


Sebutan untuk sebatang balok kayu yang digunakan untuk penyanggaan
tambang bawah tanah ditempat yang rawan ambruk; sin. Prop.

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 28

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


BU ERNIE

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sumber daya alam merupakan anugrah terindah dari yang maha kuasa yang harus
kita jaga, lestarikan dan dimanfaatkan. Akan tetapi dimanfaatkan di sini bukan
berarti menguras habis sumberdaya alam yang tersedia namun kita juga harus bias
memberdayakanya untuk anak cucu kita kelak dimasa yang akan datang.
Eksploitasi yang berlebihan dapat menimbulkan bencana alam yang sangat dasyat,
contohnya seperti tanah longsor, gempa bumi (local) dan bencana - bencana lainya
yang tentunya bisa membahayakan kehidupan manusia dimuka bumi ini.
Penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya mereka yang menggeluti
bidang pengekploitasian sumber daya alam dalam melakukan karirnya agar lebih
berhati - hati dan tidak mengeksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan. Tentu
kita tau akibatnya apa bila melakukan eksploitasi berlebihan, telah kita bahas di
atas.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukangelembung.html
Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press

MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

P A G E | 29

Anda mungkin juga menyukai