Laporan Makalah Eksplorasi Dan Eksploita
Laporan Makalah Eksplorasi Dan Eksploita
PERTAMBANGAN
JURUSAN : GEOLOGI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I.......................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................. 2
1.2 PENGERTIAN EKSPLORASI & EKSPLOITASI.........................................................2
BAB II......................................................................................................
EKSPLORASI............................................................................................
1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI................................................................................. 4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI...................................................................5
1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN CARA EKSPLORASI....................5
1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI................................................................................. 6
1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN.................................................................................. 7
1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN..............................................7
1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA......................................................................7
1.4 METODE EKSPLORASI........................................................................................ 8
1.4.1 METODE LANGSUNG................................................................................... 8
1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG.......................................................................11
1.5 KEGIATAN EKSPLORASI.................................................................................... 14
1.6 PENYUSUNAN LAPORAN.................................................................................. 14
BAB II....................................................................................................15
EKSPLOITASI..........................................................................................15
2.1 PENGERTIAN EKSPLOITASI............................................................................... 15
2.2 FAKTOR PENDORONG EKSPLOITASI.................................................................15
2.3 PERTAMBANGAN & KARAKTERISTIK DESA PERTAMBANGAN............................16
2.4 KETERKAITAN EKSPLOITASI DENGAN PENYIMPANGAN SOSIAL.........................17
2.5 ISTILAH TAMBANG DALAM EKSPLOITASI..........................................................17
BAB III...................................................................................................21
PENUTUP...............................................................................................21
3.1 KESIMPULAN................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................21
PAG E | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang EKSPLORASI dan
EKSPLOITASI sumber daya mineral dan strategi pengolahan sumber daya mineral.
EKSPLORASI dan EKSPLOITASI adalah kata yang sudah tidak asing ditelinga kita,
kedua istilah tersebuat sebenarnya memiliki istilah yang sangat erat sekali jika
dikaitkan dengan sebuah kepentingan atau tujuan kegiatan. Eksplorasi pengertian
suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan data - data yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data maupun informasi informasi yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihak - pihak lain
yang membutuhkanya.
PAG E | 2
BAB II
EKSPLORASI
MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan
lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di
tempat itu; penyelidikan; penjajakan.
PAG E | 3
Studi pendahuluan.
Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi
tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan
pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness),
cyberspace atau noosphere. Istilah ini dapat digunakan pula untuk mengambarkan
masuknya budaya suatu masyarakat untuk pertama kalinya ke dalam lingkungan
geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah terjadi
sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi dianggap mencapai
puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika para pelaut Eropa
menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah dan
budaya baru.
PAG E | 4
Metode Geolistrik
Metode Seismik
Metode Magnet
d) PEMBIRAN EKSPLORASI
Dilaksanakan untuk mengetahui kedalaman mineral, kualitas dan kalkulasi
cadangan kasar/minimum untuk dapat ditambang secara ekonomis.
Tahap eksplorasi.
PAG E | 5
1. PENYELIDIKAN UMUM
a) STUDY PUSTAKA
b) PENGECEKAN DILAPANGAN
2. PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
a) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN
Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara
c) PEMBORAN
Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas
3. PENYELIDIKAN DETAIL
a) PEMBORAN
b) GEOFISIKA
PAG E | 6
Bahan galian logam: bahan galian yang dalam proses penambangan dan
pengolahan diambil logamnya. Bentuk tubuh bijih dan sebaran bahan berharga
di dalamnyabermacam-macam, mulai dari sederhana sampai sangat bervariasi.
Bahan galian industri: bahan galian yang dalam proses penambangan dan
pengolahan dalam bentuk mineral atau batuan. Bentuk tubuh bahan galian
biasanya teratur.
Bahan galian energi: bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi.
Bentuk tubuh bahan galiannya biasanya teratur.
Lapisan : ukuran panjang dan lebarnya relatif sama, ketebalan relatif kecil.
Tabung : ukuran lebar dan ketebalannya relatif sama dan lebih pendek dari
ukuran panjangnya.
Koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus pada (Lampiran 3), sedangkan
pengelompokan endapan bahan galian berdasarkan variasi kadar, ketebalan, dan
cadangan linier tertera pada (Lampiran 4).
PAG E | 7
PAG E | 8
aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang dapat
memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji
sepanjang parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over
burden.
PAG E | 9
P A G E | 10
Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya,
pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan
diadakan pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari
daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik, karena dengan singkapan yang
baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya, yang tidak
kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah masalah biaya, dimana dalam
pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk
menghindari adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya eksplorasi yang
dilakukan hasilnya mengecewakan.
Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift,
Winse dan lain-lain.
Tunnel = Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus
kedua kaki bukit.
Shaft
Drift
= Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang
arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan
bijihnya (dalam pengeboran).
Winze = Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari level ke arah level
yang dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran
sumur minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan
menggunakan bor (RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah) dan pada
pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada pengeboran ini
kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m) dengan bor lurus
(vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan
menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan
beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusifrotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau off shore).
Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat dilakukan
secara miring (kemiringan dapat mencapai 90 o), apabila saat pengeboran kita
menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata bor, maka dengan
teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah dapat dirubah arahnya
(dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh
(sampling) untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau
konstruksi (misalnya air tanah, minyak bumi) dan pemboran dapat juga untuk
memudahkan proses peledakan (pada kegiatan penambangan material keras). Dari
MAKALAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
P A G E | 11
data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta stratigrafi daerah
pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan ketebalan
cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan secara
keseluruhan.
P A G E | 12
P A G E | 13
P A G E | 14
c) METODA SEISMIK
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi
banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau
getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar
3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran yang terjadi
diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada
perlapisan-perlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima
getaran yang disebut geofon (seismometer). Geofon-geofon yang dipasang
secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan
mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi,
maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisanperlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan
dapat diketahui. Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda
pada batuan yang berbeda-beda. Geophone merupakan alat penerima
gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk gelombang di
dasar laut.
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :
Jenis batuan
Derajat pelapukan
Derajat pergerakan
Tekanan
d) METODE GEOLISTRIK
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang
dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh
masa batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi
kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m 2/m atau
disingkat Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai
sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode
dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus
(current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk
mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode
potensial atau potential electode disingkat P. ada beberapa cara dalam
penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai
adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.
P A G E | 15
Geologist.
Geophysist.
Exploration Geologist.
Geochemist.
b) Rencana Biaya
c) Pemilahan waktu yang tepat
d) Penyiapan Peralatan atau Perbekalan
Peta Dasar.
P A G E | 16
Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkahlangkah lebih lanjut.
P A G E | 17
Pengolahan data :
Pengolahan data,
Hasil penyelidikan,
Daftar pustaka,
P A G E | 18
BAB II
EKSPLOITASI
2.1 PENGERTIAN EKSPLOITASI
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan
galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat
bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.
EKSPLOITASI berasal dari bahasa Inggris, eksploitasi adalah politik pemanfaatan,
eksploitasi adalah untuk kepentingan ekonomi atau kesejahteraan. Ekspolitasi
sumberdaya alam berarti mengambil dan menggunakan sumber daya alam itu
untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan mengancam
keberlajutan dan ketersedian sumber daya alam itu. pasal 33 ayat (3) Undang undang Dasar 1945 menggariskan bahwa Bumi dan air dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Salah satu asas penting dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan
Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan sumber daya alam yang dapat
diperbarui. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka
tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan
perlindungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara
yang rasional antara lain sebagai berikut:
a) Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui denganhati-hati dan
efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
b) Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran)
c) Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,serta
pendaur-ulangan (recycling)
d) Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan
alam.
P A G E | 19
adalah salah satunya, kebutuhan akan bahan mentah odol, semen dll. Menjadikan
gunung kapur itu sebagai lahan pengeruk rupiah yang cukup menjanjikan, selain
karena faktor masyarakat sekitar yang menggantungkan kehidupan mereka dari
hasil pengolahan tambang batu kapur tersebut.
P A G E | 20
P A G E | 21
eksploitasi terhadap sumber daya alam tersebut terus dilakukan. Oleh karena itu
etika lingkungan sangat diperlukan sebagai pengendali dalam pelaksanaan
kegiatan pertambangan. Etika lingkungan merupakan petunjuk atau perilaku praktis
manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan. Melalui etika
lingkungan, kita tidak saja mengimbngi hak dengan kewajiban terhadap lingkungan
tetapi etika lingkungan juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam bata kepentingan hidup
kita (Soerjani, 1987 : 15).
P A G E | 22
Eksploitasi ( Exploitation )
Penggatian endapan bahan galian dari kulit bumi secara ekonomis dengan
menggunakan sistem penambangan tertentu.
P A G E | 23
Limbah ( Waste )
Zat padat, cair, atau gas yang dibuang, diemisi, atau diendapkan pada
lingkungan hidup dalam jumlah tertentu yang dapat menyebabkan perubahan
kualitas lingkungan hidup.
Apungan ( Float )
Potongan-potongan lepas dari batuan atau bijih yang terdapat pada atau dekat
permukaan tanah, atau dasar sungai; dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya mineralisasi; sin. Serpihan.
P A G E | 24
Jurus ( Strike )
Garis perpotongan antara bidang perlapisan dan bidang horizontal yang
dinyatakan dalam arah azimut dan tegak lurus terhadap arah kemiringan (dip).
P A G E | 25
Terowongan ( Tunnel )
(1) lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua
lereng bukit; (2) lubang bukaan yang berada di bawah tanah atau air, kedua
ujungnya berhubungan langsung dengan udara luar.
Lombong ( Stope )
Lubang bukaan
berlangsung.
dalam
tambang
bawah
tanah
tempat
penambangan
Lopak ( Sump )
Sumuran dangkal tempat penampungan air atau lumpur yang bersifat
sementara di dalam tambang sebelum dipompa ke luar; sin. pelimbahan; ceruk.
P A G E | 26
Cara pelombongan pada cebakan bijih dan batuan samping yang kuat sehingga
tidak memerlukan penyangga buatan; hanya bila diperlukan dapat ditinggalkan
sebagian kecil bijih sebagai pilar-pilar.
P A G E | 27
Kribing ( Cribbing )
Penyangga kayu yang terdiri atas susunan balok kayu persegi panjang yang
yang dipasang secara beraturan menutupi dinding sumuran.
Tiang ( Posts )
Bagian dari sistem penyanggaan yang dipasang tegak atau agak miring pada
tambang bawah tanah.
P A G E | 28
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sumber daya alam merupakan anugrah terindah dari yang maha kuasa yang harus
kita jaga, lestarikan dan dimanfaatkan. Akan tetapi dimanfaatkan di sini bukan
berarti menguras habis sumberdaya alam yang tersedia namun kita juga harus bias
memberdayakanya untuk anak cucu kita kelak dimasa yang akan datang.
Eksploitasi yang berlebihan dapat menimbulkan bencana alam yang sangat dasyat,
contohnya seperti tanah longsor, gempa bumi (local) dan bencana - bencana lainya
yang tentunya bisa membahayakan kehidupan manusia dimuka bumi ini.
Penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya mereka yang menggeluti
bidang pengekploitasian sumber daya alam dalam melakukan karirnya agar lebih
berhati - hati dan tidak mengeksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan. Tentu
kita tau akibatnya apa bila melakukan eksploitasi berlebihan, telah kita bahas di
atas.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukangelembung.html
Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
P A G E | 29