Anda di halaman 1dari 20

KETOASIDOSIS

DIABETIK PADA ANAK


KELOMPOK : PEDIATRIK
A. PRASETIONO
ROSTAIDA SINAGA
RIBKA YUNI
YESSI
LESTIE

LATAR BELAKANG
Pasien KAD dari Januari 2014
September 2014 baru terdapat 1
kasus
Penatalaksanaan KAD severe
dilakukan diruang perawatan

PENGERTIAN
Suatu keadaan dekompensasi
kekacauan metabolik yang
ditandai oleh trias hiperglikemia,
asidosis, dan ketosis terutama
disebabkan oleh defisiensi insulin
absolut dan relatif (Faizi, M., EP
Netty, 2005 ).

Gejala Klinis
Poliuri, Polidipsi
Mual, muntah dan nyeri perut
Asidosis metabolik
Penurunan kesadaran
Tanda-tanda dehidrasi dan syok
hipovolemia (mukosa kering, penurunan
turgor, hipotensi, takikardi)
Nafas cepat dan dalam (Kusmaull)
Ketonemia : > 3 mmol/L

Faktor pencetus
Infeksi
Stress/trauma
Penghentian terapi insulin atau terapi
insulin yang tidak adekuat
Gangguan psikologis yang berat
Penggunaan obat kortikosteroid dosis
tinggi, imunosupresan.

PATOFISIOLOGI

ATP menurun
Sel beta pancreas rusak /
terganggu
Produksi insulin menurun

Produksi energi
menurun
Kelemahan

Transport glukosa ke jaringa


menurun

Metabolisme sel
menurun
Asam lemak
meningkat

Kemampuan sel
menurun

Badan Keton
meningkat

Rentang infeksi

mual,
muntah
hiperventilasi

Diuresis meningkat

Imun Menurun

Asidosis
Metabolik
-

Glikouria

Poliuria

Gg.
Gg.
Keseimbangan
Keseimbangan
cairan
cairan elektrolit
elektrolit

Arbsorbsi ginjal
menurun

Hiperglikemi

Volume sirkulasi
menurun

Invasi Kuman
Resiko
infeksi

Hipotensi,
Takikardia
Gg. Perfusi
jaringan

Devisit Cairan
Hipoperfusi
jaringan
Asidosis Laktat

KETOASIDOSIS
DIABETIKUM

Oedema Cerebri

Tatalaksana KAD
Tujuan :
1. Memperbaiki sirkulasi dan perfusi jaringan
(resusitasi dan rehidrasi) prioritas utama
2. Menghentikan ketogenesis (insulin)
3. Koreksi gangguan elektrolit ( natrium,
kalium, bikarbonat)
4. Mencegah komplikasi
5. Mengenali dan menghilangkan faktor
pencetus

Managemen KAD
Penilaian klinik awal : riwayat polidipsi, poliuri,
pemeriksaan fisik, kaji kesadaran, derajat
dehidrasi, tanda asidosis, konfirmasi biokimia
(darah lengkap, kadar glukosa, ketonuria dan
AGD)
Resusitasi : pertahankan jalan nafas, pada
syok berat berikan oksigen 100% dengan
masker, larutan isotonik 20 ml/kgBB,
pemasangan NGT untuk menghindari aspirasi
lambung

Pemeriksaan dasar : kadar glukosa darah,


elektrolit, AGD, BUN dan kreatinin, darah lengkap,
foto thoraks, keton urin atau keton darah.
Observasi klinik : HR, RR, BP serta suhu tubuh tiap
2 jam, pengukuran balance cairan, kadar glukosa
darah tiap jam, tanda klinis dan neurologis atas
edema serebri (sakit kepala, HR menurun,
perubahan status neurologis, BP meningkat,
saturasi oksigen turun, EKG untuk menilai
gelombang T, keton urin

Rehidrasi : untuk memperbaiki sirkulasi dan


perfusi jaringan, mengganti cairan dan
elektrolit dalam 36-48 jam, memulihkan GFR
dan meningkatkan klirens glukosa dan keton
dalam darah, menghindari edema serebri
akibat pindahnya cairan ekstrasel ke intrasel.

Penggantian natrium

Penggantian kalium

Penggantian bikarbonat

Pemberian insulin

Insulin diberikan setelah syok


teratasi dengan cairan resusitasi,
insulin yang digunakan short acting,
dosis yang digunakan 0,1
unit/kgBB/jam atau 0,05
unit/kgBB/jam pada anak < 2 tahun.
Sebaiknya diberikan dengan
menggunakan syringe pump.
Fase pemulihan : memulai diet per
oral, peralihan insulin drip menjadi
subkutan

Tinjauan teoritis keperawatan


Pengkajian : pengumpulan data :
anamnese, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang dan dahulu,
riwayat penyakit keluarga, riwayat
psikososial.
Pemeriksaan fisik : tanda-tanda vital
(frekuensi pernafasan meningkat),
pernafasan Kusmaull, poliuri,
polidipsi, sakit kepala, disorientasi.

Diagnosa keperawatan
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kegagalan mekanisme pengaturan.
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
penurunan energi dan kelelahan.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kebutuhan
metabolisme tinggi.
Kurang pengetahuan (penatalaksanaan diabetes)
berhubungan dengan perawatan anak yang baru
didiagnosis menderita diabetes melitus.

PENGKAJIAN

NCP

PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA
Faizi, M., EP Netty. (2005). Tatalaksana Ketoasidosis Diabetik pada Anak.
Surabaya : FK Unair.
Gotera, W., Gde, D. (2010). Penatalaksanaan Ketoasidosis Diabetik.
Jurnal Penyakit Dalam Vol.11, No. 2. Denpasar : FK Unud.
Jerreat, L. (2010). Managing Diabetic Ketoacidosis. London : Queen
Elizabeth Hospital.
Wilkinson, J., Ahern, N. (2013). Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
Jakarta : EGC.
Wong et all. (2009). Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Volume 2,
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai