Uas HCM Verina
Uas HCM Verina
PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi dan
informasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan selular prabayar dan pascabayar
dalam skala nasional. Indosat adalah pelopor dalam memperkenalkan layanan broadband
nirkabel yang menggunakan teknologi 3,5G dengan HSDPA di Indonesia. Indosat juga
menyediakan layanan
telekomunikasi tetap termasuk layanan Sambungan Langsung Internasional, sambungan tetap
nirkabel dan sambungan telepon tetap.
PT Indosat Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman
Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55
tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Akta pendirian ini diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No. 24. Pada tahun
1980, Perusahaan dijual oleh American Cable and Radio Corporation, entitas anak dari
International Telephone & Telegraph kepada Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah) dan
menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero). PT Indosat Tbk mulai beroperasi sejak tahun
1969. Pada tahun 1994, perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum perdana Bursa Efek Indonesia (entitas
baru setelah penggabungan usaha antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan
November 2007) dan di Bursa Efek New York New York Stock Exchange NYSE) sejumlah
362.425.000 saham, menjadikan Indosat sebagai BUMN pertama yang sahamnya tercatat di
pasar modal Indonesia dan Amerika Serikat atau dikenal dengan istilah Dual Listing.
Memasuki abad ke-21 dan sesuai dengan trend di dunia, Pemerintah Indonesia melakukan
deregulasi industri telekomunikasi nasional dengan membuka peluang terhadap persaingan pasar
yang lebih bebas. Berdasarkan UU No.3 Tahun 1989 mengenai Telekomunikasi, secara bertahap
hak eksklusivitas (monopoli) penyelenggaraan telekomunikasi internasional tersebut
dihilangkan. Indosat segera menangkap peluang ini dengan mengembangkan bisnis selular,
diawali pada melalui pendirian perusahaan operator selular yaitu PT Indosat Multi Media Mobile
(IM3) pada tahun 2001, dan diikuti dengan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat Group sebagai penyelenggara selular terbesar
kedua di Indonesia. Pada akhir tahun 2002, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham
Indosat yang dimilikinya sebesar 41,94% kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.
melalui perusahaan holding Indonesia Communications Limited (ICL). Dengan demikian, status
Indosat kembali menjadi perusahaan.
Pada tanggal 20 November 2003, sebagai langkah penting untuk menjadi penyedia
jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus seluler, Indosat melakukan konsolidasi semua
bisnis selulernya, yaitu dengan penggabungan PT. Satelindo, PT. IM3, dan Bimagraha ke dalam
PT Indosat Tbk. Perusahaan menjadi Full Network Service Provider (FNSP). Sebagai perusahaan
besar yang telah go public dan memberikan jasa komunikasi bagi masyarakat luas. Pada tahun
2013 PT. Indosat menambah jaringan luas dengan komersial jaringan 3G Indosat di frengkuinsi
900MHz.
4. Indosat Super 3G
Indosat Super 3G merupakan Layanan super cepat sampai dengan 7,2
Mbps untuk seluruh pelanggan prabayar dan pascabayar dengan pilihan paket
Quota atau paket Unlimited.
2. Layanan Internasional
1. Indosat International Roaming (Outbound)
Indosat International Roaming memberikan kepada pelanggan Indosat
c. Industrial Relation
Indosat dan anak perusahaannya memiliki 6.694 karyawan di akhir tahun 2010, dimana 4.838
adalah karyawan tetap (bekerja berdasarkan perjanjian kerja yang tidak terbatas pada suatu
periode tertentu). Tingkat turnover karyawan pada tahun 2010 adalah 2,37% atau jauh lebih
rendah dari rata-rata 7,8% di industri telekomunikasi. Masa kerja rata-rata karyawan tetap kami
adalah 13,07 tahun.
Memungkinkan Kerja yang Produktif dan menyenangkan Indosat berupaya menciptakan
lingkungan kerja yang positif bagi seluruh karyawan. Tujuannya adalah untuk menyediakan
lingkungan di mana karyawan dapat menikmati pekerjaan mereka dan saat bersamaan juga
didorong memberikan kemampuan terbaik mereka.
Karyawan Indosat disediakan ruang kerja yang nyaman, aman dan sehat untuk
melakukan pekerjaannya. Kebijakan dilarang merokok diberlakukan di semua area
kantor, sementara bangunan kantor dilengkapi dengan fasilitas seperti kantin, mushola,
ruang menyusui, perpustakaan, klinik, dan fasilitas olahraga.
Dengan jumlah jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan, karyawan memiliki
fleksibilitas untuk menyesuaikan jadwal masuk dan pulang kerja sesuai beban kerja
masing-masing atau untuk mengakomodasi keperluan penting di luar kerja. Demikian
pula, aturan berpakaian yang fleksibel memungkinkan karyawan untuk berpakaian formal
atau santai sesuai dengan waktu kerja atau tuntutan pekerjaan mereka.
samping berbagai acara kesenian dan olahraga, adalah beberapa cara untuk mempererat
ikatan di antara karyawan di luar hubungan kerja formal.
Di tahun 2010, Indosat tengah menjalankan program Transformasi, yang mulai
memperlihatkan hasil, antara lain melalui peningkatan nyata produktivitas karyawan
tahun 2010 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang diukur dari total pendapatan
per jumlah karyawan, yakni sebesar 11,96%.
Produktivitas kerja juga terkait erat dengan kesejahteraan karyawan, yaitu ukuran
kepuasan karyawan bahwa dengan menjalankan pekerjaan dengan baik, berarti mereka
melakukannya untuk kesejahteraan mereka sendiri termasuk kesejahteraan anggota
keluarga.
Remunerasi yang adil yang dikaitkan dengan kinerja perorangan dan kinerja perusahaan.
Indosat menanamkan budaya kerja berbasis kinerja dengan menggunakan sistem
Manajemen Kinerja Karyawan yang mengkaitkan kompensasi keuangan dengan
performansi kerja aktual berdasarkan target Key Performance Indicator. Dari waktu ke
waktu, kami juga mengadakan survei gaji secara independen dengan perbandingan
sesama perusahaan di industri yang sama dan di beberapa sektor serupa. Hal ini
memberikan dasar untuk penyesuaian struktur gaji yang dilakukan secara berkala, untuk
memastikan bahwa kami tetap merupakan salah satu perusahaan sebagai pilihan tempat
berkarir di Indonesia.
Tunjangan kesehatan dan skema perlindungan sosial. Karyawan berhak atas pemeriksaan
kesehatan rutin yang komprehensif, sedangkan fasilitas klinik medis dan gigi gratis
disediakan untuk karyawan dan anggota keluarga mereka di gedung kantor kami atau
melalui kerjasama dengan sejumlah penyedia layanan kesehatan. Di samping itu,
perlindungan asuransi meliputi biaya rawat inap termasuk operasi, melahirkan,
pemeriksaaan laboratorium, dan fisioterapi. Karyawan tetap juga secara otomatis
terdaftar dalam program dana pensiun yang disponsori oleh perusahaan.
Indosat sangat menekankan pada peningkatan keterampilan dan kompetensi karyawan yang
berkesinambungan untuk mendukung strategi pertumbuhan jangka panjang, yang juga mencakup
program suksesi kepemimpinan. Dengan demikian, pelatihan karyawan juga diperhitungkan
dalam penilaian kinerja karyawan, di samping berfungsi sebagai sarana yang dapat dipergunakan
oleh seorang karyawan dalam meniti karirnya.
Sepanjang tahun 2010, Indosat mengadakan 592 program atau sesi pelatihan, yang secara total
diikuti oleh 9.645 karyawan. Program pelatihan di tahun 2010 lebih difokuskan pada modul
pelatihan yang mendalam untuk kompetensi-kompetensi yang lebih khusus. Hal ini menjelaskan
berkurangnya jumlah program dan peserta pelatihan dibandingkan dengan tahun 2009. Total
biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan karyawan pada tahun 2010 mencapai Rp12,5 miliar,
sedangkan pada tahun 2009 mencapai Rp13,2 miliar .
Indosat memiliki fasilitas pusat pelatihan khusus di Jatiluhur, yang dilengkapi dengan ruang
belajar, ruang komputer, dan perpustakaan. Fasilitas ini dapat menangani 16 kelas secara
bersamaan untuk 200 peserta, dan dilengkapi dengan asrama dan fasilitas kebugaran termasuk
area pelatihan outbound. Di samping itu, kami juga memiliki sejumlah ruang
pelatihan berfasilitas lengkap dengan kapasitas maksimal 80 orang, serta ruang komputer
berkapasitas 25 orang, yang berlokasi di gedung kantor pusat kami di Jakarta.
Sebagai bagian dari upaya membangun budaya berbasis kinerja di antara karyawan, Indosat
memperkenalkan inisiatif Indosat Financial Awareness (IFA) pada tahun 2010 yang diikuti oleh
seluruh karyawan. Melalui IFA, karyawan diharapkan untuk lebih memahami kinerja keuangan
perusahaan, serta merasakan keterkaitan langsung antara tugas mereka sehari-hari dengan
seluruh kinerja perusahaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indosat lebih mengandalkan metode e-learning dan metode
mobile learning. Untuk beberapa hal, metode ini memang lebih hemat biaya dibandingkan
dengan sesi pembelajaran di ruang kelas, dan juga lebih efektif karena peserta dapat memilih
waktu dan tempat untuk belajar, termasuk dengan mengakses materi pelatihan dari rumah.
Indosat juga telah mengembangkan portal internal MyKnowledge yang menyediakan akses
bagi semua karyawan ke berbagai modul dan program pembelajaran dengan topik umum seperti
Teknologi, Komersial, Dukungan, dan Kepemimpinan. Di samping itu, pelatihan online juga
tersedia melalui aplikasi MyLearning.
Menghormati Hak-Hak Karyawan
Manajemen dan karyawan Indosat telah sejak lama memiliki hubungan yang harmonis. Sejak
tahun 1999, Indosat telah memiliki serikat karyawan, yaitu Serikat Pekerja Indosat (SPI), yang
mewakili kepentingan karyawan dalam organisasi, sedangkan pengakuan terhadap hak-hak
karyawan secara resmi telah dilembagakan sejak tahun 2006 melalui Perjanjian Kerja Bersama
(PKB). PKB memuat berbagai ketentuan umum kepegawaian yang mengatur jam kerja, gaji,
pengembangan karyawan, masalah kesehatan dan keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan,
manfaat sosial, prosedur kedisiplinan, dan mekanisme penyelesaian perselisihan perburuhan.
PKB juga berisi ketentuan-ketentuan tentang komunikasi rutin antara manajemen dengan
karyawan atau SPI untuk membahas isu terbaru mengenai ketenagakerjaan.
PKB dinegosiasikan ulang setiap dua tahun oleh manajemen dan SPI agar terus mencerminkan
dan mengakomodasi perkembangan terbaru dalam lingkungan kerja. Pada 31 Desember tahun
2010, PKB yang baru untuk periode 2011-2012 telah ditandatangani antara Manajemen Indosat
dan SPI. Di antara ketentuan yang ditinjau kembali pada PKB baru ini adalah masalah yang
menyangkut kompensasi cuti karyawan, pembayaran insentif tahunan, penyesuaian gaji tahunan,
manfaat kesehatan yang diberikan oleh perusahaan, dan program pra-pensiun karyawan.
PKB di Indosat bertujuan untuk menciptakan hubungan industrial yang dapat mendukung
keberhasilan bisnis perusahaan tanpa mengesampingkan hak-hak karyawan.
Dalam pada itu, Indosat telah menerbitkan Buku Panduan Kode Etik Karyawan pada tahun 2010
sebagai acuan formal kebijakan perusahaan mengenai perilaku karyawan dalam menjalankan
pekerjaannya sehari-hari. Setiap karyawan Indosat diwajibkan untukmenandatangani salinan
pribadi Buku Panduan Kode Etik masing-masing.
Mempertahankan Komunikasi yang Terbuka
Indosat menerapkan manajemen dengan komunikasi terbuka yang secara aktif memfasilitasi
masukan dan partisipasi karyawan baik dalam kegiatan operasional sehari-hari maupun dalam
pengambilan keputusan bisnis jangka panjang. Melalui komunikasi dua arah langsung antara
manajemen puncak dan karyawan dalam pertemuan townhall, kunjungan Direksi, dan
silaturahmi dengan CEO, serta saluran komunikasi tidak langsung seperti intranet perusahaan
dan e-mail kelompok, Indosat berusaha mempertahankan komunikasi yang efektif dengan semua
karyawan. Komunikasi yang efektif menjadi sangat penting ketika dikaitkan dengan proses
transformasi yang sedang berlangsung di Indosat, dan untuk itu kami berusaha untuk tetap
memberikan informasi lengkap terkini tentang sasaran perusahaan di masa-masa mendatang,
kemajuan yang telah dicapai, serta khususnya tentang perubahan peraturan dan kebijakan
perusahaan yang secara langsung berdampak pada karyawan. Email internal khusus
info_transformasi@indosat.local telah disiapkan untuk menerima saran, pendapat atau masukan
lain dari karyawan, terkait dengan proses transformasi atau masalah organisasi lain.
d. Change Management
RUPS-LB INDOSAT MENYETUJUI PERUBAHAN SUSUNAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKTUR INDEPENDEN
Jakarta, 28 Januari 2015, PT Indosat Tbk (Indosat atau Perseroan) hari ini
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB atau Rapat) di
Kantor Pusat Indosat.
RUPS-LB antara lain memutuskan hal-hal berikut:
Espoused Values
Yaitu alasan-alasan tentang mengapa orang berkorban demi apa yang dikerjakan. Budaya
sebagian besar organisasi dapat melacak nilai-nilai yang didukung kembali kepenemu budaya.
Meliputi strategi, sasaran, dan filosofi.
c. Basic Underlying Assumption
Yaitu keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota suatu organisasi. Budaya menetapkan
cara yang tepat untuk melakukan sesuatu di organisasi, seringkali melalui asumsi yang tidak
diucapkan namun anggota organisasi meyakini ketepatan tindakan tersebut.
3. Industrial Relation
Perkembangan Serikat Buruh
Diawali dengan pecahnya FSPSI menjadi FSPSI dan FSPSI Reformasi, mulai bermunculan
serikat buruh/serikat pekerja (SB/SP) baru. Sejak tahun 2000, pertumbuhan SB/SP baru tersebut
bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan. Data resmi terakhir menyebutkan, per Juni tahun
2007, tercatat ada 3 konfederasi (KSPSI/Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia,
KSBSI/Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, KSPI/Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia), 86 federasi, dan belasan ribu SB/SP tingkat pabrik.
Serikat pekerja/serikat buruh di Indonesia secara umum memiliki tiga ciri pokok. Ciri
pertama, adalah pada sifatnya yang rentan terhadap perpecahan; kedua, adalah perbedaan
orientasi serikat; dan ketiga, sifatnya yang eksklusif. Ada dua jenis eksklusivisme di sini: antara
SB/SP dengan kelompok masyarakat lain dan di antara serikat sendiri. Mengacu pada sejarah
SB/SP masa Orde Baru, serikat-serikat buruh yang ada saat ini dapat digolongkan setidaknya
menjadi tiga kelompok besar yakni, kelompok SPSI, kelompok eks-SPSI, dan kelompok nonSPSI.
Tantangan Serikat
Bagaimanapun, sejarah mencatat, dalam dunia keserikatburuhan di Indonesia, pernah muncul
berbagai serikat buruh dengan keragaman cirinya. sebagian serikat buruh di Indonesia,
berafiliasi dengan serikat buruh internasional meskipun, afiliasi tersebut secara umum belum
menjadi strategi serikat buruh di Indonesia. Situasi krisis hingga kini menyajikan berbagai
tantangan baru yang lebih rumit bagi serikat buruh. Tantangan eksternal yang dominan
mencakup tingkat pengangguran yang tinggi (11 persen) dan bekerjanya rezim dan praktik
fleksibilitas pasar tenaga kerja dan fleksibilitas produksi. Tantangan eksternal l ain datang dari
strategi kapitalisme global, yang memunculkan persaingan ketat antarnegara dalam
memperebutkan investasi dan dari kebijakan nasional menyangkut desentralisasi atau otonomi
daerah. Hanya melalui aksi kolektif yang terorganisasi secara rapi dan sistematislah, agenda
SB/SP untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan pekerja/buruh akan lebih mudah
dilakukan dan dicapai.
Perkembangan Undang-Undang Perburuhan Baru
Kerangka normatif yang berlaku saat ini dapat dilacak dalam berbagai undang-undang,
peraturan dan ketetapan yang sebagian dibuat pada tahun 1948. Beberapa diantaranya adalah
Undang-undang Tenaga Kerja 1948, Undang-undang tentang Kesepakatan Kerja Bersama 1954
Undang-undang Perselisihan Perburuhan 1957, disamping berbagai peraturan pemerintah dan
keputusan menteri.
Telah diakui bahwa undang-undang perburuhan perlu disatukan secara utuh, dan bahwa
seperangkat undang-undang perburuhan perlu disiapkan. UU Ketenagakerjaan No.25/1997
merupakan wujud kesadaran diatas. Akan tetapi proses perumusan dan pembahasannya di DPR
telah membuat undang-undang ini tidak dihormati. Kerangka bagi undang-undang yang baru
telah dirancang .dan dijadwalkan secara ambisius. pada tahun 1998. Ia mencakup:
1) Undang-undang baru tentang serikat buruh untuk menindaklanjuti ratifikasi Konvensi
Kebebasan Berserikat,
2) Undang-undang baru mengenai penyelesaian perselisihan industrial dalam rangka
menyiapkan mekanisme resolusi;
3) Revisi atas beberapa bagian UU Ketenagakerjaan No.25/1997 sebelum ia diberlakukan.
Dalam perkembangannya UU No.25/1997 diputuskan untuk diganti seluruhnya, meskipun
beberapa bagian telah diserap kedalam, atau sedikitnya digunakan sebagai landasan untuk
mengembangkan, undang-undang perburuhan yang baru.
4. Change Management
TIPE PERUBAHAN MENURUT NOLAN (2010)
PCDF
ART
SOEV
AE
AE
CO
TOT
TAU
A
ONS
S
OO
MM
T
NN
Fundamental change :
AO H
A TR C
M D E
T V
V L
C
T
R
LL
R R
I N T
N
N
F F
R R
I I
II
I
O
A A
O O
Management change
Generate energy, allocate resources, shift paradigms, develop transformation team,
develop transformational leaders at all levels
Strategy Change
Product portofolios, market repositioning, value proposition, competitive advantages, the
winning formula, business success model (KPI, strategic initiative)
Structural Change
Realignment and rebuilding of policies, management systems, organization structures,
business processes, enabling technology
Cultural Change
Cultural assessment, value definition, a set of behaviors, socialization, internalization,
externalization (Moments of Truth), reassessment