Anda di halaman 1dari 22

TUJUAN

DYAH UMIYARNI PURNAMASARI,SKM,M.Si

Suatu rencana kerja yang baik harus mengandung rumusan


tujuan (goal and objective formulation ) yang ingin dicapai serta

sasarannya

Sesuatu yang ingin dituju atau tujuan (obyek ) mencerminkan


suatu kebutuhan dasar (basic goal yang hendak dicapai atau
yang diangan-angankan untuk dicapai.

Dari apa yang ingin dicapai tersebut kemudian dapat


dijabarkan ke bentuk sasaran-sasaran ( target ).
Target ( sasaran ) menggambarkan tentang apa yang
seharusnya dicapai dan berapa besarnya.

FUNGSI TUJUAN
1. Pedoman bagi kegiatan

Melalui penggambaran hasil-hasil akhir di waktu yang akan


datang, tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan
pengarahan dan penyaluran usaha-usaha kegiatan.

2. Sumber legitimasi
Tujuan merupakan sumber legitimasi melalui
pembenaran kegiatan-kegiatannya.
Pengakuan atas legitimasi ini akan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk
mendapatkan berbagai sumberdaya dan
dukungan dari lingkungan di sekitarnya.

3. Standar pelaksanaan
Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan
dipahami, hal ini akan memberikan standar
langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan.
4. Sumber motivasi
Tujuan perencanaan dapat berfungsi sebagai
sumber motivasi dan identifikasi bagi tenaga
yang terlibat.

TUJUAN YANG BAIK


S
M
A
R
T

Specifik / spesifik
Meansurable / dapat diukur

Achievable / dapat dijangkau


Realistic/ realistis

Time-based / jangka waktu

Tujuan harus relevan, dapat dilaksanakan,


dapat diamati atau dapat diukur.

GOALS (TUJUAN UMUM)


1. Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi/instansi
Rumusan tujuan umum pada dasarnya
dikembangkan dari misi organisasi. Oleh karena itu dalam
merumuskan tujuan umum, harus diupayakan
keterkaitan
dengan misi organisasi.
2. Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin
diatasi
Rumusan tujuan umum pada dasarnya
menggambarkan
keadaan umum yang ingin dicapai pabila masalah dapat
diatasi. Oleh karena itu dalam
merumuskan tujuan umum
harus diupayakan
adanya keterkaitan dengan masalah
yang ingin diatasi.
3. Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai
Rumusan tujuan umum harus menggambarkan keadaan yang ingin
dicapai, bukan menggambarkan kegiatan yang akan
dilakukan.

Contoh :
Meningkatkan
Puskesmas

keadaan

ekonomi

penduduk

wilayah

kerja

Rumusan tujuan ini tidak baik, karena untuk meningkatkan keadaan


ekonomi penduduk, sekalipun dapat dicapai apabila keadaan
kesehatan penduduk baik, sifatnya terlalu luas, yang tidak sesuai
dengan misi kota x.
Meningkatkan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas x
Rumusan tujuan umum ini baik karena telah menggambarkan
keadaan yang ingin dicapai juga telah sesuai dengan misi kota x.

TUJUAN KHUSUS
Syarat tujuan khusus adalah selain harus memenuhi
semua syarat rumusan tujuan umum, juga harus
mempunyai tolok ukur. Tolok ukur meliputi :
Apa masalah yang ingin diatasi oleh rencana kerja yang
akan dilaksanakan
Siapa yang akan memperoleh manfaat bila rencana kerja
dilaksanakan
Dimana rencana kerja akan dilaksanakan
Berapa besar target yang akan dicapai
Berapa lama rencana kerja akan dilaksanakan

MENETAPKAN TARGET
Menetapkan target tidaklah mudah. Semua tergantung dari berat
ringannya masalah yang dihadapi serta kemampuan yang dimiliki.
Apabila masalah yang dihadapi ringan dan kemampuan yang dimiliki
cukup, maka target yang ingin dicapai dapat besar. Tapi jika masalahnya
berat serta kemampuannya terbatas, besarnya target yang ingin dicapai
hanya kecil.
Sekalipun besarnya target dapat bervariasi,namun sebaiknya keadaan
yang ingin dicapai, yaitu yang dirumuskan dalam target tersebut adalah
keadaan yang berbeda bermakna dari sebelumnya. Karena jika
tidak,maka pelaksanaan rencana hanya akan sia-sia. Oleh karena itu perlu
ditetapkan target minimal.
Target dapat berpedoman pada target wilayah (Kabupaten/nasional)

CONTOH PERHITUNGAN TARGET

Jumlah Balita di Puskesmas kota x adalah 1500 anak pada


bulan Oktober 2015
( N1 ).
Hasil pemantauan status gizi menunjukkan ternyata 30 %
balita mengalami gizi buruk (p1), jika angka kelahirannya
adalah 0,02 % perbulan, maka prediksi jumlah balita pada
akhir program 3 bulan adalah 1590 anak (N2 ) , berapa
target penurunan Balita gizi buruk minimal yang harus dicapai
?

Rumusnya secara statistic adalah :

1,96 =

p1 p 2
p1q1
p 2q 2

N1
N2

p1 = Besarnya masalah sebelum program dalam %


p2 = Besarnya masalah setelah program dalam % ( target )
q1 = 100 % - p1
q2 = 100 % - p2
N1 = Jumlah populasi sebelum program
N2 = Jumlah populasi setelah program
Besarnya p2 ( target ) yang ingin dicapai dapat dicari dengan
menggunakan rumus persamaan kuadrat sebagai berikut :
P2 ( 1,2 ) =

b b 4ac
2a
2

1,96 =

30 p 2
30.70 p 2(100 p 2)

1500
1590

2390762P2 142523760 P2 2133672898 0


2

P2 ( 1, 2 ) =

142523760 1436762402 4(2390762,4 x2133672898)


2 x2133672898
P2 ( 1, 2 ) = P2 ( 1 ) = 32,76
P2 ( 2 ) = 26,84

CONTOH TUJUAN KHUSUS


Menurunkan Balita gizi buruk di Puskesmas X
dari 30 % pada Bulan Oktober 2015 menjadi
menjadi sekurang-kurangnya 26,84 % pada
Bulan Januari 2016.

Memeriksa tujuan berdasarkan kriteria


1. Apakah relevan ?
Ya, bila jelas ada masalah gizi buruk
2. Apakah dapat dilaksanakan
Ya, bila berdasarkan pengetahuan masyarakat
setempat dan sumberdaya yang tersedia
3. Apakah dapat diamati ?
Ya, dengan melakukan pengukuran berat badan
anak

MENETAPKAN
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Untuk menetapkan jangka waktu pelaksanaan
juga tidak mudah. Jangka waktu menentukan
target minimal yang dapat dicapai

Cara menentukan jangka waktu dengan


berpedoman pada kemampuan yang dimiliki

Makin besar kemampuan yang dimiliki,


kegiatan dapat dilaksanakan lebih intensif
sehingga makin pendek jangka waktu yang
dibutuhkan, sebaliknya jika kemampuan
terbatas, maka jangka waktu pelaksanaan
dapat panjang.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai