Anda di halaman 1dari 4

PORTOFOLIO

Topik :
Tanggal (kasus) : 13 Desember 2015

Presenter : dr. Shinta Trilusiani

Tanggal presentasi : Januari 2016

Pendamping : dr.Hilda Fitri

Tempat presentasi : Aula RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
Obyektif presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bay Anak
Remaja
Dewasa
Lansi
Bumil
i
a
Deskripsi :
Tujuan : Mengetahui cara mendiagnosis dan penatalaksanaan chest pain ec STEMI
Inferior
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Bahan bahasan :
Pusaka
Cara membahas :

Diskusi

Presentasi
dan diskusi

Email

Pos

Data pasien :

Nama : T.D/48 tahun

No. registrasi :

Nama klinik :

Telp : -

Terdaftar sejak : -

Data utama untuk bahan diskusi :


1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Chest pain ec STEMI Inferior
2. Riwayat Pengobatan : captopril 3x12,5 mg (bila os merasa ada keluhan) dan
simvastatin 1x10mg (bila os ada keluhan)
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit : Os mengeluh nyeri dada kiri yang dirasakan tiba-tiba,
seperti tertusuk dan tembus hingga kepunggung, keluhan dirasakan >10 menit, disertai

tubuh yang berkeringat. Os memiliki riwayat hipertensi dan dislipidemia.


4. Riwayat Keluarga/ Masyarakat : 5. Riwayat Pekerjaan : Karyawan swasta
6. Lain-lain : Daftar Pustaka :
1.

Sudoyo, Aru W. et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed V. PAPDI:

Jakarta.
2.

Thaler, Malcolm S. 2000. Satu-satunya buku EKG yang Anda Perlukan.

Hipokrates: Jakarta.
3.

PERKI. 2004. Tatalaksana Sindroma Koroner Akut tanpa ST-Elevasi.

4.

PERKI. 2004. Tatalaksana Sindroma Koroner Akut dengan ST-Elevasi.

5.

Wasid, H.A. 2003. Konsep Baru Penanganan Sindrom Koroner Akut

Hasil Pembelajaran :
1.
2.
3.
4.
5.

Diagnosis sindrom koronaria akut terutama STEMI Inferior


Jenis-jenis sindrom koronaria akut
Penatalaksanaan STEMI Inferior
Mengetahui golden periode sindrom koronaria akut
Mengedukasi untuk kontrol rutin dan memperbaiki pola hidup

Subyektif
Pasien datang ke IGD RSUD Dr.A.Dadi Tjokrodipo pada tanggal 13
Desember 2015 dengan keluhan nyeri dada kiri yang dirasakan seperti tertusuk
dan tembus ke punggung. Keluhan dirasakan sebanyak 1x, selama >10 menit
disertai tubuh yang berkeringat. Pasien belum pernah merasakan keluhan serupa,
Selama 5 tahun terakhir, pasien menderita darah tinggi namun, pasien hanya
meminum obat bila pasien merasakan sakit kepala saja. Tekanan darah pasien,
biasanya sekitar 150-160an/100. Selain darah tinggi, pasien juga bertubuh gemuk
dan merupakan pengidap dislipidemia. Pasien juga mengonsumsi obat
antidislipidemia hanya bila merasa tengkuk terasa sakit. Pasien jugga tidak rutin
memeriksakan diri ke pusat kesehatan.
Obyektif
Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 180/100 mmHg


Nadi 90x/menit, isi tegangan cukup

Respirasi rate : 18x/menit


Suhu : 36,7 C

Pada pemeriksaan status generalis ditemukan :

Konjungtiva : ananemis (+/+)


CRT : < 2 detik
Akral : dingin
Turgor kulit : kembali dalam waktu < 2 detik

Pada pemeriksaan fisik thorax:


Inspeksi : IC tidak terlihat, hemithorax simetris
Palpasi : Fremitus tidak dilakukan, IC teraba pada T4
Perkusi : Batas jantung normal, paru sonor (+/+)
Auskultasi : BJ I II reguler, vesikuler (+/+)
Pada pemeriksaan penunjang, dilakukan EKG :
Terdapat gelombang ST elevasi pada lead II, III, aVF
Assessment (Penalaran Klinis)
Pasien Tn.D/48 tahun datang ke IGD RSUD Dr.A.Dadi Tjokrodipo pada
tanggal 13 Desember 2015 dengan keluhan nyeri dada kiri yang dirasakan seperti
tertusuk dan tembus ke punggung. Keluhan dirasakan sebanyak 1x, selama >10
menit disertai tubuh yang berkeringat. Pasien belum pernah merasakan keluhan
serupa. Riwayat hipertensi tidak terkontrol dan dislipidemia. Dari tanda-tanda
vital didapatkan tekanan darah : 180/100 mmHg, nadi 90x/menit, respirasi rate
18x/menit, suhu 36,7. Pada pemeriksaan fisik thorax tidak ada kelainan, dan saat
dilakukan pemeriksaan ekg didapatkan gelombang ST yang meningkat (elevasi)
pada lead II, III, aVF. Sehingga pada kasus ini dapat ditegakkan diagnosis chest
pain ec STEMI Inferior.
Plan
Diagnosis : Chest pain ec STEMI Inferior
Pengobatan : Pasang iv line untuk memasukkan obat-obatan melalui intravena.
Pada pasien ini diberikan oksigen nasal kanul 4 L/menit, ISDN sublingual
sebanyak 1 tablet, mini aspilet 2x 80mg secara dikunyah, clopidogrel 4x75mg
peroral, dan captopril 3x 25mg.

Pendidikan : Dilakukan kepada pasien dan keluarga untuk membantu pasien


memperbaiki pola hidup seperti berolahraga dan mengurangi makanan-makanan
berlemak. Pasien juga diedukasi untuk rutin kontrol melakukan pengobatan dan
meminum obat. Keluargaa juga diedukasi untuk melakukan pertolongan secara
emergency apalabila keluhan sewaktu-waktu berulang.
Konsultasi : Dijelaskan secara rasional tentang diagnosis dan tatalaksana yang
diberikan hingga komplikasi penyakit.
Rujukan : Rujukan kepada dokter spesialis jantung.
Kontrol : Setelah 1 jam kondisi pasien stabil, observasi dilakukan di ruang
perawatan.

Anda mungkin juga menyukai