Anda di halaman 1dari 42

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

Logika Matematika Dalam logika matematika, pernyataan-pernyataan


kemudian disajikan dalam bentuk simbol. Berikut ini pernyataan-pernyataan
yang terdapat dalam logika matematika :
Negasi atau ingkaran adalah suatu pernyataan yang isinya mengingkari suatu
nilai pernyataan. Negasi biasa disimbolkan dengan lambang " ~ " yang berarti
tidak atau bukan.
Jika suatu pernyataan menyatakan bumi adalah bulat maka negasinya adalah
bumi tidak bulat.
Konjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "dan" atau disimbolkan dengan "". Pernyataan konjungsi hanya akan
bernilai benar jika kedua pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai benar.
Jika salah satu pernyataan bernilai salah, maka pernyataan konjungsi juga
bernilai salah.
Disjungsi merupakan pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata
hubung "atau" yang disimbolkan dengan "". Disjungsi merupakan kebalikan
dari konjungsi. Pernyataan disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua
pernyataan yang terdapat di dalamnya bernilai salah.
Jika salah satu pernyataan bernilai benar, maka pernyataan disjungsi juga
bernilai benar.
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika dan
dihubungkan dengan kata hubung "maka" yang disimbolkan dengan "". Misal
p q dibaca jika p maka q.
Biimplikasi merupakan bentuk kompleks dari implikasi yang berarti "jika dan
hanya jika" dan disimbolkan dengan "". Misal p q dibaca p jika dan hanya
jika q.
Konvers adalah kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran letak.
Misal implikasi p q, maka konversnya adalah q p.
Invers merupakan lawan dari implikasi. Pada invers, pernyataan yang terdapat
dalam pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi.
Misal implikasi p q, maka inversnya adalah ~p ~q.

Kontraposisi merupakan kebalikan dari invers sama halnya dengan konvers


hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran. Misal invers ~p
~q, maka kontraposisinya adalah ~q ~p.
Tabel Kebenaran
Keterangan : B = benar S = salah
Kesetaraan merupakan pernyataan-pernyataan yang bernilai sama atau
bermakna sama. Kesetaraan dilambangkan dengan " ". ~(p q) ~p ~q
~(p q) ~p ~q p q ~q ~p ~(p q) (p ~q) ~(p q) (p ~q)
(q ~p)

Penarikan Kesimpulan
Modus Ponens p q p q Contoh : Diketahui pernyataan sebagi
berikut : 1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris 2. Hari libur
tiba
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan : p = Hari libur tiba q = Rani berlibur ke Paris Berdasarkan modus
Ponens, diperoleh : p q p q Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani
berlibur ke Paris
Modus Tollens p q

~q ~p

Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari ini hujan, maka Lia
tidak pergi ke kota 2. Lia pergi ke kota Tentukan kesimpulan yang sah dari dua
pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari ini hujan q = Lia tidak
pergi ke kota ~q = Lia pergi ke kota Berdasarkan Modus Tollens diperoleh : p
q
~q ~p Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan.
Silogisme p q q r p r
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu
akan membelikannya sepeda 2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan
senang Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.

Pembahasan Misalkan : p = Tio menjadi juara kelas q = Ibu membelikannya


sepeda r = Tio senang Berdasarkan konsep silogisme diperoleh : p q q r
p r Jadi kesimpulan yang sah adalah Jika Tio menjadi juara
kelas, maka Tio akan senang.
LOGIKA MATEMATIKA
A. Pernyataan
Yang dimaksud dengan kalimat atau pernyataan adalah kalimat yang
mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
Ada dua jenis kalimat matematika, yaitu :
Kalimat tertutup, merupakan pernyataan yang nilai kebenarannya sudah pasti.
Contoh :
a) 3 x 4 = 12 (pernyataan tertutup yang benar)
b) 3 + 4 = 12 (pernyataan tertutup yang salah)
Kalimat terbuka, merupakan pernyataan yang kebenarannya belum pasti.
Contoh :
a : Ada daun yang berwarna hijau
b : Gula putih rasanya manis
B. Ingkaran Pernyataan
Ingkaran atau negasi suatu pernyataan adalah pernyataan yang menyangkal
pernyataan yang diberikan. Ingkaran suatu pernyataan dapat dibentuk dengan
menambah Tidak benar bahwa ... di depan pernyataan yang diingkar. Ingkaran
pernyataan adalah ~ p.
Contoh :
Misalkan pernyataan p : Tembakau yang mengandung nikotin.
Ingkaran penyataan p adalah ~ p. Tidak benar bahwa tembakau mengandung
nikotin.

Tabel kebenaran dari ingkaran

C. Pernyataan Majemuk
(i) Konjungsi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika dan
sehingga membentuk pernyataan majemuk p dan q yang disebut konjungsi.
Konjungsi p dan q dilambangkan dengan

(ii) Disjungsi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika atau
sehingga membentuk pernyataan majemuk p atau q yang disebut disjungsi.
Disjungsi p atau q dilambangkan dengan
.

(iii) Implikasi
Implikasi jika p maka q dilambangkan dengan

(iv) Biimplikasi
Biimplikasi p jika dan hanya jika q dilambangkan dengan

D. Ekuivalensi Pernyataan Pernyataan Majemuk

E. Konvers, Invers, dan Kontraposisi


Dari sebuah implikasi dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers,
invers dan kontraposisi dari implikasi tersebut.

Logika Matematika : Pengertian dan Penjelasan Konsep di Dalamnya


Rumus Matematika - Logika matematika adalah sebuah cabang matematika
yang merupakan gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika
matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara mengambil
kesimpulan. Hal paling penting yang akan kalian dapatkan dengan mempelajari
logika matematika adalah kemampuan dalam mengambil dan menentukan
kesimpulan mana yang benar atau salah. Materi logika matematika yang akan

dibahas kali ini adalah mengenai pernyataan, negasi , disjungsi , konjungsi ,


implikasi , biimplikasi, tautologi , kontradiksi , dua pernyataan yang ekuivalen,
kalimat berkuantor, serta penarikan kesimpulan.
Setelah mengetahui apa itu logika matematika, kini kita mulai pembahasan
materi mengenai hal-hal yang termasuk ke dalam logika matematika seperti
yang ada di bawah ini:
Logika matematika
Pernyataan
Pernyataan di dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di
dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dinyatakan 'benar' atau 'salah'
namun kalimat tersebut tidak bisa memiliki kedua-duanya (salah dan benar).
Sebuah kalimat tidak bisa kita nyatakan sebagai sebuah pernyataan apabila kita
tidak bisa menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah dan bersifat
relatif. Di dalam logika matematika di kenal dua jenis pernyataan yaitu
pernyataan tertuutp dan terbuka.
Pernyataan tertututp adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai
benar-salahnya.
Pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai
benar salahnya.
Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut ini:

30 + 5 = 35 (sudah pasti benar/pernyataan tertutup)


30 x 5 = 200 (sudah pasti salah/pernyataan tertutup)
Buah maja rasanya pahit (harus dibuktikan dahulu/ pernyataan terbuka)
Jarak antara anyer dan jakarta adalah jauh (pernyataan relatif)

Negasi / pernyataan ingkaran


Negasi atau biasa disebut dengan ingkaran adalah kalimat berisi sanggahan,
sangkalan, negasi biasanya dibentuk dengan cara menuliskan kata-kata 'tidak
benar bahwa...' di depan pernyataan yang disangkal/sanggah,. Seperti pada
contoh yang ada di bawah ini:
Pernyataan A :
Becak memiliki roda tiga buah

Negasi dari pernyataan A :


Tidak benar bahwa becak memiliki roda tiga buah
Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk di dalam logika matematika terdiri dari disjungsi ,
konjungsi , implikasi , dan biimplikasi berikut masing-masing penjelasannya:
Konjungsi
Di dalam logika matematika, dua buah pernyataan dapat digabungkan dengan
menggunakan simbol (^) yang dapat diartikan sebagai dan . Tabel berikut ini
menunjukan logika yang berlaku dama sistem konjungsi:

p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

P^
q

Logika matematika

Jika p benar dan q benar maka p dan q


adalah benar

Jika p benar dan q salah maka p dan q


adalah salah

Jika p salah dan q benar maka p dan q


adalah salah

Jika p salah dan q salah maka p dan q


adalah salah

Dari table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam konsep konjungnsi,
kedua pernyataan haruslah benar agar dapat dianggap benar selain itu
pernyataan akan dianggap salah.

Disjungsi
Selain menggunakan 'dan', dua buah pernyataan di dalam logika matematika
dapat dihubungkan dengan simbol (v) yang diartikan sebagai 'atau'. Untuk
memahaminya, perhatikan tabel di bawah ini:

p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

Pv
q

Logika matematika

Jika p benar dan q benar maka p atau q


adalah benar

Jika p benar dan q salah maka p atau q


adalah benar

Jika p salah dan q benar maka p atau q


adalah benar

Jika p salah dan q salah maka p atau q


adalah salah

Karena di dalam disjungsi menggunakan konsep atau artinya apabila salah


satu atau kedua pernyataan memiliki nilai benar maka logika matematikanya
akan dianggap benar. Pernyataan akan dianggap salah bila keduanya memiliki
nilai salah.
Implikasi
Implikasi merupakan logika matematika dengan konsep kesesuaian. Kedua
pernyataan akan dihubungkan dengan menggunakan simbol ( => ) dengan
makna 'jika p ... Maka q ...'. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam tabel
berikut:

p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

p =>
q

Logika matematika

Jika awalnya BENAR lalu akhirnya BENAR maka


dianggap BENAR

Jika awalnya BENAR lalu akhirnya SALAH maka


dianggap SALAH

Jika awalnya SALAH lalu akhirnya BENAR maka


dianggap BENAR

Jika awalnya SALAH lalu akhirnya SALAH maka


dianggap BENAR

Biimplikasi
Di dalam biimplikasi, pernyataan akan dianggap benar bila keduanya memilki
nilai sama-sama benar atau sama-sama salah. Selain itu maka pernyataan akan
dianggap salah. Biimplikasi ditunjukan dengan symbol () dengan makna p
.. Jika dan hanya jika q ..'

p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

p
q

Logika matematika

P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah


BENAR (dianggap benar)

P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah


SALAH (dianggap salah)

P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah


BENAR (dianggap salah)

P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah


SALAH (dianggap benar)

Ekuivalensi pernyataan majemuk

Ekuivalensi pernyataan majemuk artinya persesuaian yang bisa diterapkan


dalam konsep-taan majemuk yang telah di jelaskan di atas. dengan begitu kita
dapat mengetahui negasi dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan juga
biimplikasi. konsep ekuivalensi dinyatakan dalam rumus-rumus tertentu seperti
yang ada pada gambar di bawah ini:

Konvers, Invers dan Kontraposisi


Konsep ini dapat diterapkan dalam sebuah pernyataan implikasi. Setiap
pernyataan implikasi memiliki sifat Konvers, Invers dan Kontraposisi seperti
yang ada pada gambar bawah ini:

Kuantor pernyataan
Pernyataan berkuantor adalah bentuk pernyataan di mana di dalamnya terdapat
konsep kuantitas. Ada dua jenis kuantor yaitu kuanor universal dan kuantor
eksistensial.
Kuantor universal digunakan dalam pernyataan yang menggunakan konsep
setiap atau semua.

Kuantor eksistensial digunakan dalam pernyataan yang mengandung konsep


ada, sebagian, beberapa, atau terdapat.

Ingkaran dari pernyataan berkuantor


Pernyataan berkuantor juga memiliki negasi atau ingkaran. Negasi dari kuantor
universal adalah kuantor eksistensial begitu jugas sebaliknya. Seperti pada
contoh di bawah ini:

Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dapat dilakukan dengan menelaah premis atau pernyataanpernyataan yang kebenarannya telah dketahui. Perhatikan beberapa konsep
penarikan kesimpulan di dalam logika matematika berikut ini:

Demikianlah pembahasan sederhana dari saya mengenai Logika


Matematikadan beragam konsep yang ada di dalamnya. semoga kalian dapat
memahaminya dengan baik.

10 SMA Soal Pembahasan Logika Matematika


Contoh soal dan pembahasan logika matematika SMA materi kelas 10
tercakup di dalamnya negasi atau ingkaran suatu pernyataan,
penggabungan pernyataan majemuk dengan konjungsi, disjungsi,
implikasi, biimplikasi dan penarikan kesimpulan dari beberapa premis
dan pernyataan yang setara.

Soal No. 1
Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut:
a) Hari ini Jakarta banjir.
b) Kambing bisa terbang.
c) Didi anak bodoh
d) Siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada hari Rabu.
Pembahasan
a) Tidak benar bahwa hari ini Jakarta banjir.
b) Tidak benar bahwa kambing bisa terbang.
c) Tidak benar bahwa Didi anak bodoh
d) Tidak benar bahwa siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada
hari Rabu.
Atau boleh juga dengan format berikut:
a) Hari ini Jakarta tidak banjir.
b) Kambing tidak bisa terbang.
c) Didi bukan anak bodoh
d) Siswa-siswi SMANSA tidak memakai baju batik pada hari Rabu.
Soal No. 2
Tentukan negasi (ingkaran) dari pernyataan-pernyataan berikut:
a) p : Semua dokter memakai baju putih saat bekerja.
b) p : Semua jenis burung bisa terbang
c) p : Semua anak mengikuti ujian fisika hari ini.
Pembahasan
Pernyataan yang memuat kata "Semua" atau "Setiap" negasinya memuat
kata "Beberapa" atau "Ada" seperti berikut:

a) ~p : Ada dokter tidak memakai baju putih saat bekerja.


b) ~p : Beberapa jenis burung tidak bisa terbang
c) ~p : Beberapa anak tidak mengikuti ujian fisika hari ini.
Soal No. 3
Ingkaran dari pernyataan Beberapa bilangan prima adalah bilangan
genap adalah....
A. Semua bilangan prima adalah bilangan genap.
B. Semua bilangan prima bukan bilangan genap.
C. Beberapa bilangan prima bukan bilangan genap.
D. Beberpa bilangan genap bukan bilangan prima.
E. Beberapa bilangan genap adalah bilangan prima.
(Soal UN Matematika Tahun 2008 P12)
Pembahasan
p : Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap
~p : Semua bilangan prima bukan bilangan genap
Soal No. 4
Tentukan pernyataan majemuk hasil penggabungan pasangan-pasangan
pernyataan berikut dengan menggunakan operasi konjungsi (DAN):
a) p : Hari ini Jakarta hujan
q : Hari ini Jakarta banjir
b) p : Iwan memakai topi
q : Iwan memakai dasi
c) p : Mahesa anak jenius.
q : Mahesa anak pemalas.
Pembahasan
a) p : Hari ini Jakarta hujan
q : Hari ini Jakarta banjir
p q : Hari ini Jakarta hujan dan banjir
b) p : Iwan memakai topi
q : Iwan memakai dasi
p q : Iwan memakai topi dan dasi
c) p : Mahesa anak jenius.
q : Mahesa anak pemalas.

p q : Mahesa anak jenius tetapi pemalas


Kata "dan" bisa diganti dengan "tetapi", "walaupun", "meskipun"
selaraskan dengan pernyataan.
Soal No. 5
Diberikan dua pernyataan sebagai berikut:
a) p : Hari ini Jakarta hujan lebat.
q : Hari ini aliran listrik putus.
Nyatakan dengan kata-kata:
a) p q
b) p ~q
c) ~p q
d) ~p ~q
Pembahasan
a) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik putus
b) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik tidak putus
c) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik putus
d) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik tidak putus
Soal No. 6
Diberikan data:
Pernyataan p bernilai salah
Pernyataan q bernilai benar
Tentukan nilai kebenaran dari konjungsi di bawah ini:
a) p q
b) p ~q
c) ~p q
d) ~p ~q
Pembahasan
Tabel Nilai kebenaran untuk konjungsi :
p

pq

Terlihat bahwa konjungsi bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai


benar.

Kita terapkan pada soal salah satunya dengan cara tabel:


p

~p

~q

pq

p ~q

~p q

~p ~q

Dari tabel di atas


a) p q bernilai salah
b) p ~q bernilai salah
c) ~p q bernilai benar
d) ~p ~q bernilai salah
Soal No. 7
Gabungkan pasangan pernyataan-pernyataan berikut dengan
menggunakan operasi disjungsi (ATAU):
a) p : Ibu memasak ayam goreng
q : Ibu membeli soto babat di pasar
b) p : Pak Bambang mengajar matematika
q : Pak Bambang mengajar bahasa inggris
Pembahasan
a) p : Ibu memasak ayam goreng
q : Ibu membeli soto babat di pasar

p q : Ibu memasak ayam goreng atau membeli soto babat di pasar.


b) p : Pak Bambang mengajar matematika
q : Pak Bambang mengajar bahasa inggris
p q : Pak Bambang mengajar matematika atau bahasa inggris
Soal No. 8
Diberikan nilai dari pernyataan p dan q sebagai berikut:
p

Tentukan nilai kebenaran dari disjungsi berikut:


a) p q
b) p ~q
c) ~p q
Pembahasan
Tabel lengkap dari disjungsi sebagai berikut:
.

pq

Dari data soal dapat diperoleh nilai dari negasi p maupun negasi q,
tinggal dibalikkan saja B jadi S, S jadi B

~p

~q

a) p q
p bernilai B, q bernilai S
Pasangan B S menghasilkan nilai B (lihat tabel kebenaran nomor 2)
b) p ~q
p bernilai B, ~q bernilai B (kebalikan dari nilai q)
Pasangan B B menghasilkan nilai B (lihat tabel kebenaran nomor 1)
c) ~p q
~p bernilai S (kebalikan dari nilai p), q bernilai S
Pasangan S S menghasilkan nilai S (lihat tabel kebenaran nomor 4)
Soal No. 9
Negasi dari pernyataan " Matematika tidak mengasyikkan atau
membosankan" adalah...
A. Matematika mengasyikkan atau membosankan
B. Matematika mengasyikkan atau tidak membosankan
C. Matematika mengasyikkan dan tidak membosankan
D. Matematika tidak mengasyikkan dan tidak membosankan
E. Matematika tidak mengasyikkan dan membosankan
(Soal UN Matematika 2008)
Pembahasan
Untuk menentukan negasi dari suatu konjungsi atau disjungsi perhatikan
dalil de Morgan berikut:
~(p q ) ~p ~q
~(p q) ~p ~ q
p : Matematika tidak mengasyikkan
q : Matematika membosankan
Negasi untuk p dan q masing-masing adalah:
~p : Matematika mengasyikkan
~q : Matematika tidak membosankan

Gunakan dalil de Morgan untuk negasi disjungsi


~(p q) ~p ~ q
sehingga
~p ~ q : Matematika mengasyikkan dan tidak membosankan
Soal No. 10
Tentukan negasi dari pernyataan:
a) Bogor hujan lebat dan Jakarta tidak banjir.
b) Hari ini tidak mendung dan Budi membawa payung
Pembahasan
Ingkaran (negasi) dari konjungsi.
a) Bogor hujan lebat dan Jakarta tidak banjir.
Ingat:
~(p q ) ~p ~q
Sehingga ingkarannya adalah:
Bogor tidak hujan lebat atau Jakarta banjir.
b) Hari ini tidak mendung dan Budi membawa payung
Ingat:
~(p q ) ~p ~q
Sehingga ingkarannya adalah:
Hari ini mendung atau Budi tidak membawa payung
Soal No. 11
Diberikan pernyataan:
p : Tahun ini kemarau panjang.
q : Tahun ini hasil padi meningkat.
Nyatakan dengan kata-kata:
a) p q
b) ~p ~q
c) p ~q
Pembahasan
Implikasi, formatnya adalah "jika p maka q" sehingga:
a) p q : Jika tahun ini kemarau panjang maka hasil padi meningkat
b) ~p ~q : Jika tahun ini tidak kemarau panjang maka hasil padi tidak
meningkat.

c) p ~q : Jika tahun ini kemarau panjang maka hasil padi tidak


meningkat.
Soal No. 12
Tentukan ingkaran dari pernyataan:
"Jika cuaca cerah maka maka Amir bermain sepakbola"
Pembahasan
Ingkaran dari sebuah implikasi p q adalah p dan ~q
~(p q) p ~ q
sehingga ingkaran dari pernyataan di atas adalah "Cuaca cerah dan Amir
tidak bermain sepakbola"
Soal No. 13
Ingkaran dari pernyataan Semua pasien mengharapkan sehat dan dapat
beraktifitas kembali adalah
A. Beberapa pasien mengharapkan sehat dan dapat beraktifitas kembali.
B. Beberapa pasien mengharapkan tidak sehat atau tidak dapat
beraktifitas kembali.
C. Beberapa pasien mengharapkan sehat tetapi tidak dapat beraktifitas
kembali.
D. Beberapa pasien mengharapkan sehat tetapi dapat beraktifitas
kembali.
E. Semua pasien mengharapkan sehat juga dapat beraktifitas kembali.

Pembahasan
Negasi dari sebuah pernyataan.
Bentuk yang sering muncul adalah:

Semua pasien mengharapkan sehat dan dapat beraktifitas kembali


Pernyataannya dalam bentuk (p q) jadi ingkarannya adalah ~p ~q.
Terjemahannya dalam kalimat menjadi
Beberapa pasien mengharap tidak sehat atau tidak dapat beraktifitas
kembali. Cari kalimat yang sama di pilihannya.

Soal No. 14
Perhatikan pernyataan berikut:
"Jika cuaca mendung maka Charli membawa payung"
Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan di atas!
Pembahasan
Dari implikasi p q
p : Cuaca mendung
q : Charli membawa payung
Konversnya adalah q p
yaitu "Jika Charli membawa payung maka cuaca mendung"
Inversnya adalah ~p ~q
yaitu "Jika cuaca tidak mendung maka Charli tidak membawa payung"
Kontraposisinya adalah ~q ~p
yaitu "Jika Charli tidak membawa payung maka cuaca tidak mendung"
Soal No. 15
Kontraposisi dari "Jika semua warga negara membayar pajak maka
pembangunan berjalan lancar" adalah....
A. jika pembangunan tidak berjalan lancar maka ada warga negara yang
tidak membayar pajak
B. jika tidak semua warga negara membayar pajak maka pembangunan
tidak berjalan lancar
C. jika semua warga negara membayar pajak maka pembangunan tidak
berjalan lancar
D. jika pembangunan berjalan lancar maka tidak semua warga negara
membayar pajak
E. jika pembangunan tidak berjalan lancar maka semua warga negara
tidak membayar pajak
(Soal Ebtanas 1995)
Pembahasan
p : semua warga negara membayar pajak
q : pembangunan berjalan lancar
Konversnya adalah ~q ~p yaitu "Jika pembangunan tidak berjalan
lancar maka ada warga negara yang tidak membayar pajak"

Soal No. 16
Premis 1 : Jika Budi rajin berolahraga maka badannya sehat.
Premis 2 : Budi rajin berolahraga.
Pembahasan
Modus Ponens
pq
p
________
q
Jika Budi rajin berolahraga maka badannya sehat.
p
q
Budi rajin berolahraga
p
Kesimpulan adalah q : Badan Budi sehat
Soal No. 17
Tentukan kesimpulan dari :
Premis 1 : Jika hari cerah maka Budi bermain bola.
Premis 2 : Budi tidak bermain bola.
Pembahasan
p : Hari cerah
q : Budi bermain bola
Penarikan kesimpulan dengan prinsip Modus Tollens
pq
~q
_______
~p
Sehingga kesimpulannya adalah " Hari tidak cerah "
Soal No. 18
Tentukan kesimpulan dari :
Premis 1 : Jika Budi rajin belajar maka ia disayang ayah.
Premis 2 : Jika Budi disayang ayah maka ia disayang ibu.
Pembahasan
Penarikan kesimpulan dengan prinsip silogisme

pq
qr
_________
pr
Sehingga kesimpulannya adalah " Jika Budi rajin belajar maka ia
disayang ibu"
Soal No. 19
Diketahui pernyataan :
1. Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
2. Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
3. Ani tidak memakai payung.
Kesimpulan yang sah adalah...
A. Hari panas.
B. Hari tidak panas.
C. Ani memakai topi.
D. Hari panas dan Ani memakai topi.
E. Hari tidak panas dan Ani memakai topi.
Pembahasan
Premis (1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
Premis (2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
Premis (3) Ani tidak memakai payung.
p : Hari panas
q : Ani memakai topi
r : Ani memakai payung
Selesaikan terlebih dahulu premis (1) dan (2) kemudian digabungkan
dengan premis (3)
Dari premis (1) dan (2)
Premis (1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
Premis (2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
pq
~q r
Ingat bentuk berikut:
~q r ekivalen dengan q r

sehingga bentuk di atas menjadi :


pq
qr
_____
pr
(Silogisme)
Dari sini gabungkan dengan premis ketiga:
p r
~r
_____
~p
(Modus Tollens)
Kesimpulan akhirnya adalah ~p yaitu "Hari tidak panas"
Soal No. 20
Diketahui premis-premis berikut:
Premis 1 : Jika masyarakat membuang sampah pada tempatnya maka
lingkungan bersih.
Premis 2: Jika lingkungan bersih maka hidup akan nyaman.
Kesimpulan yang sah dari kedua premis tersebut adalah
A. Jika masyarakat membuang sampah pada tempatnya maka hidup akan
nyaman.
B. Masyarakat membuang sampah pada tempatnya maka hidup akan
nyaman.
C. Jika masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya maka
lingkungan tidak akan bersih.
D. Jika masyarakat membuang sampah pada tempatnya maka
lingkungan tidak bersih.
E. Masyarakat membuang sampah pada tempatnya tetapi lingkungan
tidak bersih.
Pembahasan
Penarikan kesimpulan. Premisnya berpola silogisme:

Sehingga kesimpulannya adalah Jika masyarakat membuang sampah


pada tempatnya maka hidup akan nyaman.

Soal No. 21
Diberikan pernyataan:
"Jika pemimpin jujur maka rakyat tentram "
Buatlah dua buah pernyataan yang setara dengan pernyataan di atas!
Pembahasan
Rumus:

Pernyataan yang setara dengan sebuah implikasi p q


(i) dengan menggunakan format rumus p q setara dengan ~p q
"Jika pemimpin jujur maka rakyat tentram "
setara dengan
"Pemimpin tidak jujur atau rakyat tentram "
(ii) dengan memakai format rumus p q setara dengan ~q ~p
"Jika pemimpin jujur maka rakyat tentram "
setara dengan
"Jika rakyat tidak tentram maka pemimpin tidak jujur "
Soal No. 22
Pernyataan yang setara dengan jika harga BBM naik maka harga
kebutuhan pokok akan naik adalah
A. Harga BBM naik dan harga kebutuhan pokok naik.
B. Harga BBM tidak naik atau harga kebutuhan pokok akan naik.
C. Jika harga BBM tidak naik maka harga kebutuhan pokok akan naik.
D. Jika harga BBM tidak naik maka harga kebutuhan pokok tidak naik.
E. Jika harga BBM tidak naik maka harga kebutuhan pokok akan turun.
(Logika - UN SMA IPS 2013)
Pembahasan
Seperti contoh di atas, dengan penggunaan format yang (i):
Jika harga BBM naik maka harga kebutuhan pokok akan naik
setara dengan
"Harga BBM tidak naik atau harga kebutuhan pokok akan naik"
Jawaban: B

Logika Matematika adalah salah satu materi pokok yang diajarkan di sekolah
dan universitas. Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba membahas
materi Logika matematika ini dengan cara semudah-mudahnya. Untuk
mempermudah Anda, saya sudah menyertakan contoh-contohnya.
Saya pribadi mendapat materi Logika Matematika pada saat kelas X dan di
kampus pada semester 1. Tapi ketika saya membaca buku matematika
kurikulum 2013, kelihatannya materi ini sudah dihapus dan tidak akan diajarkan
lagi di sekolah. Entah itu saya yang belum cermat membaca atau memang tidak
ada. Saya juga tidak tahu alasan mengapa materi ini dihapus. Padahal menurut
dosen saya, mata kuliah pada semester awal adalah pondasi untuk belajar di
semester selanjutnya, sedangkan materi ini diajarkan di semester 1. Dari sana
saja bisa dilihat betapa pentingnya peran Logika Matematika untuk memahami
materi selanjutnya. Tapi kok dihapus??? Apa mungkin karena materi ini terlalu
mudah??? I don't know.
Pengertian Logika
Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang
berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan.
Dalam arti luas, Logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat
memisahkan secara tegas antara penalaran yang tepat dengan penalaran yang
tidak tepat.
Jika kita membahas logika, kita akan berkenalan dengan penalaran. Penalaran
merupakan penjelasan dalam upaya memperlihatkan hubungan antara dua hal
atau lebih berdasarkan sifat-sifat atau hukum-hukum tertentu yang sudah diakui
kebenarannya dengan langkah-langkah tertentu yang berakhir dengan sebuah
kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran dapat diartikan sebagai penarikan
kesimpulan dalam sebuah argumen.
Dalam Logika, kita mempelajari dan meneliti apakah sebuah penalaran yang
telah kita lakukan itu tepat atau tidak. Untuk dapat berpikir dengan tepat,
Logika menawarkan sejumlah aturan atau kaidah-kaidah yang harus
diperhatikan agar kesimpulan yang kita peroleh hasilnya tepat.

Orang yang pertama kali merintis dan mempelopori Logika adalah Aristoteles,
seorang filsafat Yunani yang hidup pada 348-322 SM. Ia mengobservasi dan
mencatat hukum-hukum dari logika formal, yaitu logika yang kesahihan dari
langkah-langkahnya dipandang hanya berdasarkan bentuk dari rangakaian
langkah-langkah itu dan tidak bergantung pada materi persoalan sehingga
berlaku baik di ilmu alam, ilmu kimia, maupun ilmu-ilmu lain serta dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh:
Premis 1 : Semua a adalah b
Premis 2 : Semua b adalah c
Kesimpulan : Semua a adalah c
Langkah di atas menghasilkan sebuah kesimpulan yang tidak tergantung pada
isi a, b dan c.
Dengan mempelajari Logika ini diharapkan kita mempunyai pola berpikir yang
tepat, akurat, rasional, kritis dan obyektif. Selain itu, dengan mempelajari
prinsip-prinsip Logika, ini juga akan membantu kita untuk menjadi lebih efektif
dalam mengenal dan menghindari kesalahan dalam penalaran, baik penalaran
yang dilakukan orang lain, maupun yang dilakukan oleh diri sendiri. Seseorang
yang dapat mengenal dan menghindari kesalahan logika dalam penalaran akan
dapat berpikir yang jelas dan tepat, lebih baik dan lebih yakin, apapun yang
mungkin merupakan pokok persoalan yang akan dihadapi.

Himpunan Semesta Pembicaraan


Kok ada himpunan semesta pembicaraan sih? Bukannya kita sekarang sedang
belajar Logika Matematika? Mungkin ada diantara kalian bertanya seperti itu.
Mungkin pada materi di sekolah, hal ini kurang mendapat perhatian. Karena
ketika kita sedang membicarakan matematika, maka kita harus menentukan
terlebih dahulu himpunan semestanya, apalagi untuk Logika Matematika. Sebab

benar atau salahnya suatu pernyataaan memang dapat tergantung pada


semestanya yang telah disepakati.
Sebagai contoh:
"Berapa x sehingga x + 2 = 12?"
Pasti kebanyakan kita akan menjawab x = 10.
Yap, benar. Anda tidak salah. Karena pikiran kita sudah terbentuk bahwa
semesta pembicaraannya adalah semua anggota himpunan bilangan kompleks.
Tapi lain jawaban jika saya bertanya seperti ini,
"Berapa x sehingga x + 1 = 12, dengan x adalah anggota bilangan asli kurang
dari 5?"
Jika Anda tahu, silahkan isi jawaban dan alasannya di kolom komentar.
Kalimat = Pernyataan?
Saya ada membaca tulisan di blog lain yang menulis bahwa kalimat itu sama
seperti pernyataan. Saya ingin menekankan di sini bahwa itu adalah SALAH.
Tidak semua kalimat merupakan pernyataan, tetapi semua pernyataan
merupakan sebuah kalimat. Suatu kalimat yang mengandung nilai benar
ataupun salah, tetapi tidak kedua-duanya pada saat yang sama disebut kalimat
deklaratif (pernyataan). Kalimat yang tidak dapat dinyatakan sebagai
pernyataan dapat berupa kalimat perintah, pertanyaan, kalimat yang tidak jelas,
atau kalimat yang mempunyai arti ganda (ambigu).

Sebagai contoh:

Bilangan 7 adalah bilangan prima.


Provinsi DKI Jakarta berpenduduk 1 juta jiwa.
Ambilkan OHP di ruang guru!
Astaga!

2x + 3 > x -1
Dari contoh di atas, kalimat pertama dan kedua adalah contoh pernyataan, dan
kalimat lainnya merupakan kalimat biasa. Untuk kalimat kelima tidak disebut
sebagai sebuah pernyataan karena belum dapat ditentukan nilai kebenarannya.
Kalimat yang masih mengandung variabel bisa disebut sebagai kalimat terbuka
(bisa dimasukkan apa saja). Kalimat tersebut akan menjadi sebuah pernyataan
jika kita telah mengganti nilai x dengan suatu bilangan tertentu. Saya kira
sampai disini Anda sudah paham perbedaan kalimat dan pernyataan.
Operasi pada Logika Matematika
Secara umum, operasi pada materi Logika matematika ada dua, yaitu operasi
uner dan operasi biner. Sesuai namanya, operasi uner (Monari) adalah operasi
yang hanya berhubungan dengan satu unsur, sedangkan operasi biner (Binari)
adalah operasi yang berhubungan dengan dua unsur. Operasi uner dalam Logika
Matematika hanya ada satu macam, yaitu operasi negasi, dan operasi biner ada
empat macam, yaitu operasi konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi.

Operasi Negasi
Negasi biasa juga disebut dengan ingkaran. Nilai kebenaran negasi sebuah
pernyataan adalah kebalikan dari nilai kebenaran yang dimiliki oleh sebuah
pernyataan. Jika sebuah pernyataan itu bernilai benar, maka negasinya adalah
salah, dan begitu pula sebaliknya. Untuk menyatakan negasi, kita bisa
menggunakan kata "tidak".

Tabel Nilai Kebanaran Operasi Negasi

Sebagai contoh:
"Pohon ini tinggi"
Pohon ini tinggi bisa disimbolkan dengan p, negasinya bisa disimbolkan
dengan

atau

sehingga pernyataan negasinya menjadi,

"Pohon ini tidak tinggi" atau bisa juga, "Tidak benar bahwa pohon ini tinggi"
Operasi Konjungsi
Dalam Logika Matematika, jika dua pernyataan digabungkan dengan kata
penghubung "dan", maka ini disebut sebagai operasi konjungsi. Simbol yang
umum digunakan untuk operasi ini adalah " "
Tabel Nilai Kebenaran Operasi Konjungsi

Kesimpulan : Operasi konjungsi bernilai benar apabila kedua pernyataan


tersebut bernilai benar.
Sebagai contoh:
2 adalah bilangan prima genap dan 5 adalah bilangan prima ganjil,
bernilai benar

2 adalah bilangan prima genap dan 5 adalah bukan bilangan prima ganjil,
bernilai salah

2 adalah bukan bilangan prima genap dan 5 adalah bilangan prima ganjil,
bernilai salah

2 adalah bukan bilangan prima genap dan 5 adalah bukan bilangan prima
ganjil, bernilai salah

Operasi Disjungsi

Jika dua pernyataan digabungkan dengan kata penghubung "atau", maka ini
disebut sebagai operasi disjungsi. Simbol yang umum digunakan untuk operasi
ini adalah " "
Kata "atau" bisa mempunyai dua arti yang berbeda. Jika pernyataan p v q
mempunyai arti p atau q, tetapi tidak kedua-duanya, seperti ini disebut disjungsi
ekslusif. Sedangkan jika pernyataan p v q mempunyai arti p atau q, atau keduaduanya, ini disebut disjungsi inklusif (Kalau saya untuk mempermudah
menghapal ini saya ingat saja kata ekslusif yang sama artinya dengan spesial /
tak ada duanya).
Sebagai contoh:
Anto dilahirkan di kota Jakarta atau Anto dilahirkan di kota Yogyakarta.
(disjungsi ekslusif)

Anto dilahirkan di kota Jakarta atau Anto dilahirkan di sebuah rumah


sakit swasta. (disjungsi inklusif)

Tabel Nilai Kebenaran Operasi Disjungsi Ekslusif

Kesimpulan : Operasi disjungsi ekslusif bernilai benar apabila salah satu


pernyataan bernilai benar, tapi tidak kedua-duanya.

Tabel Nilai Kebenaran Operasi Disjungsi Inklusif

Kesimpulan : Operasi disjungsi inklusif bernilai benar apabila salah satu


pernyataan tersebut bernilai benar.

Catatan : Operasi disjungsi yang sering digunakan dalam pelajaran Logika


Matematika di sekolah adalah operasi disjungsi inklusif.
Sebagai contoh:
2 adalah bilangan genap atau 2 adalah bilangan prima, bernilai benar
2 adalah bilangan genap atau 2 adalah bukan bilangan prima, tetap
bernilai benar

2 adalah bukan bilangan genap atau 2 adalah bilangan prima, tetap


bernilai benar

2 adalah bukan bilangan genap atau 2 adalah bilangan prima, baru


bernilai salah

Operasi Implikasi
Jika dua pernyataan mengandung bentuk "jika ... maka ...", maka ini disebut
sebagai operasi implikasi. Simbol yang umum digunakan untuk menyatakan
operasi ini adalah " ".
Tabel Nilai Kebenaran Operasi Implikasi

Kesimpulan : Operasi implikasi bernilai benar apabila pernyataan kedua bernilai


benar, atau kedua pernyataan tersebut bernilai sama.
Sebagai contoh:

Jika air habis, maka manusia akan mati, bernilai benar


Jika air habis, maka manusia tidak akan mati, bernilai salah
Jika air tidak habis, maka manusia akan mati, bernilai benar
Jika air tidak habis, maka manusia tidak akan mati, bernilai benar
Contoh di atas saya rasa sudah cukup untuk menjawab pertanyaan "Kenapa jika
B maka S hasilnya S, sedangkan jika S maka B hasilnya B?" Karena belum
tentu penyebab manusia mati hanya karena air habis, kan?

Operasi Biimplikasi
Jika dua pernyataan mengandung bentuk " ... jika dan hanya jika ...", maka ini
disebut sebagai operasi biimplikasi. Saya lebih suka menyebut hubungan ini
"persyaratan". Simbol yang umum digunakan untuk operasi ini adalah " ".
Tabel Nilai Kebenaran Operasi Biimplikasi

Kesimpulan : Operasi biimplikasi bernilai benar apabila kedua pernyataan


tersebut bernilai sama.
Sebagai contoh:
Jantung berdetak jika dan hanya jika manusia hidup, bernilai benar
Jantung berdetak jika dan hanya jika manusia tidak hidup, ya salah kan?
Jantung tidak berdetak jika dan hanya jika manusia hidup, salah juga kan?
Jantung tidak berdetak jika dan hanya jika manusia tidak hidup, baru

benar

Syarat manusia hidup adalah jantung berdetak, dan syarat jantung berdetak
adalah manusia hidup. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Inilah yang saya maksud dengan hubungan "persyaratan".
Pernyataan Berkuantor
Seperti yang sudah dibahas, 2x + 3 > x -1 adalah kalimat terbuka (yang
mengandung variabel) dan bukan sebuah pernyataan. Untuk mengganti kalimat
terbuka tersebut menjadi sebuah pernyataan, kita harus mengganti variabel (x)
yang ada dengan suatu nilai. Cara lainnya untuk mengganti kalimat terbuka
menjadi sebuah pernyataan adalah dengan menggunakan kuantor. Kuantor

sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kuantor umum (kuantor universal) dan kuantor
khusus (kuantor eksistensial).
Kuantor Umum (Kuantor Universal)
Untuk menyatakan kuantor universal, kita bisa menggunakan ungkapan "Untuk
setiap" atau "Untuk semua". Simbol yang umum digunakan untuk menyatakan
kuantor umum adalah A terbalik, " ".
Sebagai contoh:
x > 0 merupakan kalimat terbuka.
Jika saya ganti menjadi "Untuk setiap x bilangan asli, berlaku x positif (x >0)",
apakah bisa kita menyatakan salah atau benar? Bisa, bukan? Jawabannya adalah
benar karena 1, 2, 3 dst itu selalu lebih besar dari 0. Dan jika bisa ada nilai
kebenarannya, maka ini disebut sebagai pernyataan. Simbol matematikanya
adalah

Untuk contoh pernyataan berkuantor universal yang bernilai salah dapat dilihat
apabila saya ganti pernyataannya dengan, "Untuk setiap x bilangan asli, x > 2".
Kenapa salah? Karena 1 adalah bilangan asli, sedangkan 1 tidak lebih besar
daripada 2. Jadi, tidak semua bilangan asli lebih dari 2 dan dapat disimpulkan
bahwa pernyataan tersebut bernilai salah.
Kuantor Khusus (Kuantor Eksistensial)
Untuk menyatakan kuantor khusus, kita bisa menggunakan ungkapan "Ada",
"Terdapat", "Paling sedikit satu", atau "Beberapa". Simbol yang umum
digunakan untuk menyatakan kuantor khusus adalah E terbalik, " "
Sebagai contoh:
x > 1 merupakan kalimat terbuka

Jika saya ganti menjadi "Terdapat x bilangan asli sedemikian sehingga x > 1",
apakah bisa kita menyatakan salah atau benar? Sekali lagi bisa. Dan jawabannya
benar karena 2 > 1 sedangkan 2 adalah anggota bilangan asli. Jadi ini bisa
disebut sebagai suatu pernyataan. Simbol matematikanya adalah

Untuk contoh pernyataan berkuantor eksistensial yang bernilai salah dapat


dilihat apabila saya ganti pernyataannya dengan, "Terdapat x bilangan asli
sedemikian rupa sehingga x < 1". Kenapa salah? Karena tidak ada lagi bilangan
asli yang lebih kecil dari 1. Jadi, tidak terdapat bilangan asli yang kurang dari 1
dan dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut bernilai salah.

Negasi Pernyataan Berkuantor


Coba kita melihat pernyataan ini, "Semua manusia pasti mati". Pernyataaan ini
bernilai benar.
Negasi dari pernyataan ini adalah "Tidak semua manusia pasti mati", ini sama
artinya dengan "Terdapat manusia yang tidak pasti mati". Dan pernyataan ini
bernilai salah. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa negasi yang telah kita buat
sudah benar.

Simbol Matematis Negasi Kuantor Universal

Sekarang coba lihat pernyataan ini, "Terdapat tinggi badan manusia yang
kurang dari 120 cm". Pernyataan ini bernilai benar.
Negasi dari pernyataan ini adalah "Tidak terdapat tinggi badan manusia yang
kurang dari 120 cm", ini sama artinya dengan "Semua tinggi badan manusia

lebih dari 120 cm". Dan pernyataan ini bernilai salah. Jadi, kita dapat
menyimpulkan bahwa negasi yang telah kita buat sudah benar.

Simbol Matematis Negasi Kuantor Eksistensial

Kesimpulan: (1) Negasi universal = eksistensial; dan (2) Negasi eksistensial =


universal

Saya sudah mencoba membahas materi Logika Matematika ini dengan


semudah-mudahnya. Jika ada yang masih bingung, silahkan ajukan pertanyaan
melalui kotak komentar di bawah. Semoga artikel ini bermanfaat.

Logika Matematika (SMA) Dan Operasinya


Thursday, June 20th 2013. | rumus matematika
Logika Matematika (SMA) dan Operasinya
Buat sobat hitung yang duduk di Sekolah menengah Atas, berikut
ini rumushitungbuatkan rangkuman singkat mengenai materi logika
matematika. Rangkuman ini terdiri dari pokok-pokok yang dipelajari serta
rumus logika matematika. Semoga bermanfaat.
Apa itu Logika Matematika?

Pengertian logika matematika ialah cabang ilmu matematika yang mengandung


kajian matematis tentaang logika dan apa penerapan dari logika matematika ini
di bidang lain selain matematika sendiri.

(Kalimat) Pernyataan
Dalam logika matematika dikenal dua jenis kalimat, yaitu kalimat
terbuka dan kalimat tertutup. Kalimat tertutup merupakan suatu pernyataan dan
kalimat terbuka belum bisa dikatakan sebagai suatu pernyataan. Cara
membedakannya keduanya sangat mudah. Yang dinamakan pernyataan hanya
mengandung nilai benar atau salah saja, tidak bisa kedua-duanya. Jika tidak
memenuhi hal itu dinamakan kalimat terbuka. Masih bingung? Mari Simak
contoh berikut
Manusia punya sepasang mata
Kalimat tersebut merupakan suatu pernyataan karena hanyapunya satu nilai,
yaitu nilai benar.
Jika x bilangan x2-4x+4 = 0
Bukan merupakan suatu pernyataan jika kita ambil x = 2 atau x =-2 maka
pernyataan akan benar dan jika kita ambil nilai x selain itu makan nilainya
salah.
Pernyataan Berkuantor
Dalam logika matematika ada pernyataan yang melibatkan banyak objek yang
terlibat dalam pernyataan tersebut. Pernyataan ini disebut pernyataan
berkuantor. Terdapat 2 jenis pernyataan berkuantor

Kuantor universal yaitu yang menggunakan kata semuat atau untuk


setiap. Kuantor universal dilambangkan dengan simbol

Kuantor eksistensial, yaitu kuantor yang menggunakan kata ada atau


berapa dan dilambangkan dengan simbol
Operasi Pada Logika Matematika
ada beberapa operasi dalam logika matematika sebagai berikut
Negasi atau Ingkaran
Negasi dari suatu pernyataan didefinisikan, negasi dari pernyataan p ditulis
ya, mempunyai arti tidak p atau bukan p
Tabel Kebenaran dari Negasi Logika matematika
p

BS SB
sifat -(-p) =p
Negasi untuk penyataan berkuantor
[x; p(x)] = x; p(x)
[x; p(x)] = x; p(x)
Disjungsi (Atau)
Dari pernyataan p dengan q dapat dibetuk pernyataan majemuk p q
(ditulis p v q). Dalam disjungsi jika salah satu bernilai salah makan hasilnya
akan bernilai salah. Tabel kebenarannya sebagai berikut
p q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
Konjungsi (Dan)
Bentuk pernyataan p dan q yang bisa ditulis p q akan bernilai salah jika
salah satu komponennya bernilai salah dan bernilai benar jika semua
komponennya bernilai benar
Tabel Kebenaran Konjungsi Logika Matematika
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S S

Implikasi (Jika.. maka..)


Dari pernhyataan p dan q dapat dibentuk suatu pernyataan majemuk yang
berbunyi jika p maka q bisa ditulis p q. Komponen p disebut hipotesa
(antensenden) sedangakan komponen q disebut konklusi atau konsekuensi.
Implikasi akan salah jika hipotesa benar dan konklusi bernilai salah
Tabel kebenaran Implikasi
p q pq
B BB
B S S
S BB
S S B
Biimplikasi atau Ekivalensi (Jika dan Hanya Jika)
Jika sobat punya pernyataan p dan q maka dapat dibuat pernyataan
majemuk yang berbunya p jika dan hanya jika q bisa ditulis p q
Biimplikasi akan bernilai benar jika kebenaran dari komponennya sama. Bisa
sama-sama bernilai benar atau sama-sama bernilai salaha. Berikut tabel
kebenaran ekivalensi dalam logika matematika
p q p q
BBB
BS S
S BB
S S B

Sebuah ekivalensi atau biimplikasi juga disebut pernyataan dua arah, yang
berarti p bertinda sebagai hipotesa, q merpakan konklusinya. Dan berlaku pula
sebaliknya, jika q adalah hipotesa maka p merupakan konklusinya.
Negasi dari Penyataan Majemuk
Tabel negasi pernyataan majemuk logika matematika
pq

p p (p (p p p
q
q
p q q q q)
q)

B BS S B B S

BS S B B S

S BB S B S

SSB B S

dari tabel kebenaran logika matematika di atas terlihat bahwan


(pq) = pq = SSSB
(pq) = pq = SBBB
dengan demikian dari tabel kebenaran di atas di dapat dalil morgan
(pq) = pq
(pq) = pq
Selain di dapat dalil morgan, di dapat juga rumus
(pq) = p q
Konvers, Inves dan Kontraposisi dalam Logika Matematika
dari pernyataan p maka q (pq) dapat dibentyuk pernyataan sebagai berikut
pq disebut sebagai invers dari implikasi
q p disebut konvers dari implikasi
q p disebut kotraposisi
Tautologi dan Kontradiksi

Yang dimaksud istilah tautologi dalam logika matematika adalah pernyataan


mejemuk yang selalu bnar, tanpa harus melihat kegbenaran dari komponenkomponennya. Contoh Jika x bilangan genap, maka kuadrat x adalah bilangan
genap. Sedangkan yang dimaksud dengan kotradiksi adalah pernyataan
mejemuk yang selalu salahh tampa melihat kebenaran komponenkomponennya.
Pengambilan Keputusan
Berikut beberapa cara dalam pengambilan keputusan pada logika matematika
1. Prinsip Inverensi
- Inferensi Modus Phonen
Misal diberi pernyataan
p q ..(B)
p ..(S)

q (B)
- Inferensi Modus Tolen/Talen
Misal diberikan pernyataan
p q.(B)
q .(S)

p (B)
2. Prinsip Silogisme
p q ..(B)
q r ..(B)
p r ..(B)
Itulah tadi sobat rangkuman tentang logika matematika dan operasinya. Semoga
bermanfaat buat belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai