Penarikan Kesimpulan
Modus Ponens p q p q Contoh : Diketahui pernyataan sebagi
berikut : 1. Jika hari libur tiba, maka Rani akan berlibur ke Paris 2. Hari libur
tiba
Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
Pembahasan
Misalkan : p = Hari libur tiba q = Rani berlibur ke Paris Berdasarkan modus
Ponens, diperoleh : p q p q Jadi kesimpulan yang sah adalah Rani
berlibur ke Paris
Modus Tollens p q
~q ~p
Contoh : Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika hari ini hujan, maka Lia
tidak pergi ke kota 2. Lia pergi ke kota Tentukan kesimpulan yang sah dari dua
pernyataan tersebut. Pembahasan Misalkan : p = Hari ini hujan q = Lia tidak
pergi ke kota ~q = Lia pergi ke kota Berdasarkan Modus Tollens diperoleh : p
q
~q ~p Jadi kesimpulan yang sah adalah Hari ini tidak hujan.
Silogisme p q q r p r
Contoh :
Diketahui pernyataan sebagi berikut : 1. Jika Tio menjadi juara kelas, maka Ibu
akan membelikannya sepeda 2. Jika ibu membelikannya sepeda, maka Tio akan
senang Tentukan kesimpulan yang sah dari dua pernyataan tersebut.
C. Pernyataan Majemuk
(i) Konjungsi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika dan
sehingga membentuk pernyataan majemuk p dan q yang disebut konjungsi.
Konjungsi p dan q dilambangkan dengan
(ii) Disjungsi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika atau
sehingga membentuk pernyataan majemuk p atau q yang disebut disjungsi.
Disjungsi p atau q dilambangkan dengan
.
(iii) Implikasi
Implikasi jika p maka q dilambangkan dengan
(iv) Biimplikasi
Biimplikasi p jika dan hanya jika q dilambangkan dengan
p
B
B
S
S
q
B
S
B
S
P^
q
Logika matematika
Dari table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam konsep konjungnsi,
kedua pernyataan haruslah benar agar dapat dianggap benar selain itu
pernyataan akan dianggap salah.
Disjungsi
Selain menggunakan 'dan', dua buah pernyataan di dalam logika matematika
dapat dihubungkan dengan simbol (v) yang diartikan sebagai 'atau'. Untuk
memahaminya, perhatikan tabel di bawah ini:
p
B
B
S
S
q
B
S
B
S
Pv
q
Logika matematika
p
B
B
S
S
q
B
S
B
S
p =>
q
Logika matematika
Biimplikasi
Di dalam biimplikasi, pernyataan akan dianggap benar bila keduanya memilki
nilai sama-sama benar atau sama-sama salah. Selain itu maka pernyataan akan
dianggap salah. Biimplikasi ditunjukan dengan symbol () dengan makna p
.. Jika dan hanya jika q ..'
p
B
B
S
S
q
B
S
B
S
p
q
Logika matematika
Kuantor pernyataan
Pernyataan berkuantor adalah bentuk pernyataan di mana di dalamnya terdapat
konsep kuantitas. Ada dua jenis kuantor yaitu kuanor universal dan kuantor
eksistensial.
Kuantor universal digunakan dalam pernyataan yang menggunakan konsep
setiap atau semua.
Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dapat dilakukan dengan menelaah premis atau pernyataanpernyataan yang kebenarannya telah dketahui. Perhatikan beberapa konsep
penarikan kesimpulan di dalam logika matematika berikut ini:
Soal No. 1
Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut:
a) Hari ini Jakarta banjir.
b) Kambing bisa terbang.
c) Didi anak bodoh
d) Siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada hari Rabu.
Pembahasan
a) Tidak benar bahwa hari ini Jakarta banjir.
b) Tidak benar bahwa kambing bisa terbang.
c) Tidak benar bahwa Didi anak bodoh
d) Tidak benar bahwa siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada
hari Rabu.
Atau boleh juga dengan format berikut:
a) Hari ini Jakarta tidak banjir.
b) Kambing tidak bisa terbang.
c) Didi bukan anak bodoh
d) Siswa-siswi SMANSA tidak memakai baju batik pada hari Rabu.
Soal No. 2
Tentukan negasi (ingkaran) dari pernyataan-pernyataan berikut:
a) p : Semua dokter memakai baju putih saat bekerja.
b) p : Semua jenis burung bisa terbang
c) p : Semua anak mengikuti ujian fisika hari ini.
Pembahasan
Pernyataan yang memuat kata "Semua" atau "Setiap" negasinya memuat
kata "Beberapa" atau "Ada" seperti berikut:
pq
~p
~q
pq
p ~q
~p q
~p ~q
pq
Dari data soal dapat diperoleh nilai dari negasi p maupun negasi q,
tinggal dibalikkan saja B jadi S, S jadi B
~p
~q
a) p q
p bernilai B, q bernilai S
Pasangan B S menghasilkan nilai B (lihat tabel kebenaran nomor 2)
b) p ~q
p bernilai B, ~q bernilai B (kebalikan dari nilai q)
Pasangan B B menghasilkan nilai B (lihat tabel kebenaran nomor 1)
c) ~p q
~p bernilai S (kebalikan dari nilai p), q bernilai S
Pasangan S S menghasilkan nilai S (lihat tabel kebenaran nomor 4)
Soal No. 9
Negasi dari pernyataan " Matematika tidak mengasyikkan atau
membosankan" adalah...
A. Matematika mengasyikkan atau membosankan
B. Matematika mengasyikkan atau tidak membosankan
C. Matematika mengasyikkan dan tidak membosankan
D. Matematika tidak mengasyikkan dan tidak membosankan
E. Matematika tidak mengasyikkan dan membosankan
(Soal UN Matematika 2008)
Pembahasan
Untuk menentukan negasi dari suatu konjungsi atau disjungsi perhatikan
dalil de Morgan berikut:
~(p q ) ~p ~q
~(p q) ~p ~ q
p : Matematika tidak mengasyikkan
q : Matematika membosankan
Negasi untuk p dan q masing-masing adalah:
~p : Matematika mengasyikkan
~q : Matematika tidak membosankan
Pembahasan
Negasi dari sebuah pernyataan.
Bentuk yang sering muncul adalah:
Soal No. 14
Perhatikan pernyataan berikut:
"Jika cuaca mendung maka Charli membawa payung"
Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan di atas!
Pembahasan
Dari implikasi p q
p : Cuaca mendung
q : Charli membawa payung
Konversnya adalah q p
yaitu "Jika Charli membawa payung maka cuaca mendung"
Inversnya adalah ~p ~q
yaitu "Jika cuaca tidak mendung maka Charli tidak membawa payung"
Kontraposisinya adalah ~q ~p
yaitu "Jika Charli tidak membawa payung maka cuaca tidak mendung"
Soal No. 15
Kontraposisi dari "Jika semua warga negara membayar pajak maka
pembangunan berjalan lancar" adalah....
A. jika pembangunan tidak berjalan lancar maka ada warga negara yang
tidak membayar pajak
B. jika tidak semua warga negara membayar pajak maka pembangunan
tidak berjalan lancar
C. jika semua warga negara membayar pajak maka pembangunan tidak
berjalan lancar
D. jika pembangunan berjalan lancar maka tidak semua warga negara
membayar pajak
E. jika pembangunan tidak berjalan lancar maka semua warga negara
tidak membayar pajak
(Soal Ebtanas 1995)
Pembahasan
p : semua warga negara membayar pajak
q : pembangunan berjalan lancar
Konversnya adalah ~q ~p yaitu "Jika pembangunan tidak berjalan
lancar maka ada warga negara yang tidak membayar pajak"
Soal No. 16
Premis 1 : Jika Budi rajin berolahraga maka badannya sehat.
Premis 2 : Budi rajin berolahraga.
Pembahasan
Modus Ponens
pq
p
________
q
Jika Budi rajin berolahraga maka badannya sehat.
p
q
Budi rajin berolahraga
p
Kesimpulan adalah q : Badan Budi sehat
Soal No. 17
Tentukan kesimpulan dari :
Premis 1 : Jika hari cerah maka Budi bermain bola.
Premis 2 : Budi tidak bermain bola.
Pembahasan
p : Hari cerah
q : Budi bermain bola
Penarikan kesimpulan dengan prinsip Modus Tollens
pq
~q
_______
~p
Sehingga kesimpulannya adalah " Hari tidak cerah "
Soal No. 18
Tentukan kesimpulan dari :
Premis 1 : Jika Budi rajin belajar maka ia disayang ayah.
Premis 2 : Jika Budi disayang ayah maka ia disayang ibu.
Pembahasan
Penarikan kesimpulan dengan prinsip silogisme
pq
qr
_________
pr
Sehingga kesimpulannya adalah " Jika Budi rajin belajar maka ia
disayang ibu"
Soal No. 19
Diketahui pernyataan :
1. Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
2. Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
3. Ani tidak memakai payung.
Kesimpulan yang sah adalah...
A. Hari panas.
B. Hari tidak panas.
C. Ani memakai topi.
D. Hari panas dan Ani memakai topi.
E. Hari tidak panas dan Ani memakai topi.
Pembahasan
Premis (1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
Premis (2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
Premis (3) Ani tidak memakai payung.
p : Hari panas
q : Ani memakai topi
r : Ani memakai payung
Selesaikan terlebih dahulu premis (1) dan (2) kemudian digabungkan
dengan premis (3)
Dari premis (1) dan (2)
Premis (1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
Premis (2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
pq
~q r
Ingat bentuk berikut:
~q r ekivalen dengan q r
Soal No. 21
Diberikan pernyataan:
"Jika pemimpin jujur maka rakyat tentram "
Buatlah dua buah pernyataan yang setara dengan pernyataan di atas!
Pembahasan
Rumus:
Logika Matematika adalah salah satu materi pokok yang diajarkan di sekolah
dan universitas. Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba membahas
materi Logika matematika ini dengan cara semudah-mudahnya. Untuk
mempermudah Anda, saya sudah menyertakan contoh-contohnya.
Saya pribadi mendapat materi Logika Matematika pada saat kelas X dan di
kampus pada semester 1. Tapi ketika saya membaca buku matematika
kurikulum 2013, kelihatannya materi ini sudah dihapus dan tidak akan diajarkan
lagi di sekolah. Entah itu saya yang belum cermat membaca atau memang tidak
ada. Saya juga tidak tahu alasan mengapa materi ini dihapus. Padahal menurut
dosen saya, mata kuliah pada semester awal adalah pondasi untuk belajar di
semester selanjutnya, sedangkan materi ini diajarkan di semester 1. Dari sana
saja bisa dilihat betapa pentingnya peran Logika Matematika untuk memahami
materi selanjutnya. Tapi kok dihapus??? Apa mungkin karena materi ini terlalu
mudah??? I don't know.
Pengertian Logika
Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang
berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan.
Dalam arti luas, Logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat
memisahkan secara tegas antara penalaran yang tepat dengan penalaran yang
tidak tepat.
Jika kita membahas logika, kita akan berkenalan dengan penalaran. Penalaran
merupakan penjelasan dalam upaya memperlihatkan hubungan antara dua hal
atau lebih berdasarkan sifat-sifat atau hukum-hukum tertentu yang sudah diakui
kebenarannya dengan langkah-langkah tertentu yang berakhir dengan sebuah
kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran dapat diartikan sebagai penarikan
kesimpulan dalam sebuah argumen.
Dalam Logika, kita mempelajari dan meneliti apakah sebuah penalaran yang
telah kita lakukan itu tepat atau tidak. Untuk dapat berpikir dengan tepat,
Logika menawarkan sejumlah aturan atau kaidah-kaidah yang harus
diperhatikan agar kesimpulan yang kita peroleh hasilnya tepat.
Orang yang pertama kali merintis dan mempelopori Logika adalah Aristoteles,
seorang filsafat Yunani yang hidup pada 348-322 SM. Ia mengobservasi dan
mencatat hukum-hukum dari logika formal, yaitu logika yang kesahihan dari
langkah-langkahnya dipandang hanya berdasarkan bentuk dari rangakaian
langkah-langkah itu dan tidak bergantung pada materi persoalan sehingga
berlaku baik di ilmu alam, ilmu kimia, maupun ilmu-ilmu lain serta dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh:
Premis 1 : Semua a adalah b
Premis 2 : Semua b adalah c
Kesimpulan : Semua a adalah c
Langkah di atas menghasilkan sebuah kesimpulan yang tidak tergantung pada
isi a, b dan c.
Dengan mempelajari Logika ini diharapkan kita mempunyai pola berpikir yang
tepat, akurat, rasional, kritis dan obyektif. Selain itu, dengan mempelajari
prinsip-prinsip Logika, ini juga akan membantu kita untuk menjadi lebih efektif
dalam mengenal dan menghindari kesalahan dalam penalaran, baik penalaran
yang dilakukan orang lain, maupun yang dilakukan oleh diri sendiri. Seseorang
yang dapat mengenal dan menghindari kesalahan logika dalam penalaran akan
dapat berpikir yang jelas dan tepat, lebih baik dan lebih yakin, apapun yang
mungkin merupakan pokok persoalan yang akan dihadapi.
Sebagai contoh:
2x + 3 > x -1
Dari contoh di atas, kalimat pertama dan kedua adalah contoh pernyataan, dan
kalimat lainnya merupakan kalimat biasa. Untuk kalimat kelima tidak disebut
sebagai sebuah pernyataan karena belum dapat ditentukan nilai kebenarannya.
Kalimat yang masih mengandung variabel bisa disebut sebagai kalimat terbuka
(bisa dimasukkan apa saja). Kalimat tersebut akan menjadi sebuah pernyataan
jika kita telah mengganti nilai x dengan suatu bilangan tertentu. Saya kira
sampai disini Anda sudah paham perbedaan kalimat dan pernyataan.
Operasi pada Logika Matematika
Secara umum, operasi pada materi Logika matematika ada dua, yaitu operasi
uner dan operasi biner. Sesuai namanya, operasi uner (Monari) adalah operasi
yang hanya berhubungan dengan satu unsur, sedangkan operasi biner (Binari)
adalah operasi yang berhubungan dengan dua unsur. Operasi uner dalam Logika
Matematika hanya ada satu macam, yaitu operasi negasi, dan operasi biner ada
empat macam, yaitu operasi konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi.
Operasi Negasi
Negasi biasa juga disebut dengan ingkaran. Nilai kebenaran negasi sebuah
pernyataan adalah kebalikan dari nilai kebenaran yang dimiliki oleh sebuah
pernyataan. Jika sebuah pernyataan itu bernilai benar, maka negasinya adalah
salah, dan begitu pula sebaliknya. Untuk menyatakan negasi, kita bisa
menggunakan kata "tidak".
Sebagai contoh:
"Pohon ini tinggi"
Pohon ini tinggi bisa disimbolkan dengan p, negasinya bisa disimbolkan
dengan
atau
"Pohon ini tidak tinggi" atau bisa juga, "Tidak benar bahwa pohon ini tinggi"
Operasi Konjungsi
Dalam Logika Matematika, jika dua pernyataan digabungkan dengan kata
penghubung "dan", maka ini disebut sebagai operasi konjungsi. Simbol yang
umum digunakan untuk operasi ini adalah " "
Tabel Nilai Kebenaran Operasi Konjungsi
2 adalah bilangan prima genap dan 5 adalah bukan bilangan prima ganjil,
bernilai salah
2 adalah bukan bilangan prima genap dan 5 adalah bilangan prima ganjil,
bernilai salah
2 adalah bukan bilangan prima genap dan 5 adalah bukan bilangan prima
ganjil, bernilai salah
Operasi Disjungsi
Jika dua pernyataan digabungkan dengan kata penghubung "atau", maka ini
disebut sebagai operasi disjungsi. Simbol yang umum digunakan untuk operasi
ini adalah " "
Kata "atau" bisa mempunyai dua arti yang berbeda. Jika pernyataan p v q
mempunyai arti p atau q, tetapi tidak kedua-duanya, seperti ini disebut disjungsi
ekslusif. Sedangkan jika pernyataan p v q mempunyai arti p atau q, atau keduaduanya, ini disebut disjungsi inklusif (Kalau saya untuk mempermudah
menghapal ini saya ingat saja kata ekslusif yang sama artinya dengan spesial /
tak ada duanya).
Sebagai contoh:
Anto dilahirkan di kota Jakarta atau Anto dilahirkan di kota Yogyakarta.
(disjungsi ekslusif)
Operasi Implikasi
Jika dua pernyataan mengandung bentuk "jika ... maka ...", maka ini disebut
sebagai operasi implikasi. Simbol yang umum digunakan untuk menyatakan
operasi ini adalah " ".
Tabel Nilai Kebenaran Operasi Implikasi
Operasi Biimplikasi
Jika dua pernyataan mengandung bentuk " ... jika dan hanya jika ...", maka ini
disebut sebagai operasi biimplikasi. Saya lebih suka menyebut hubungan ini
"persyaratan". Simbol yang umum digunakan untuk operasi ini adalah " ".
Tabel Nilai Kebenaran Operasi Biimplikasi
benar
Syarat manusia hidup adalah jantung berdetak, dan syarat jantung berdetak
adalah manusia hidup. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Inilah yang saya maksud dengan hubungan "persyaratan".
Pernyataan Berkuantor
Seperti yang sudah dibahas, 2x + 3 > x -1 adalah kalimat terbuka (yang
mengandung variabel) dan bukan sebuah pernyataan. Untuk mengganti kalimat
terbuka tersebut menjadi sebuah pernyataan, kita harus mengganti variabel (x)
yang ada dengan suatu nilai. Cara lainnya untuk mengganti kalimat terbuka
menjadi sebuah pernyataan adalah dengan menggunakan kuantor. Kuantor
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kuantor umum (kuantor universal) dan kuantor
khusus (kuantor eksistensial).
Kuantor Umum (Kuantor Universal)
Untuk menyatakan kuantor universal, kita bisa menggunakan ungkapan "Untuk
setiap" atau "Untuk semua". Simbol yang umum digunakan untuk menyatakan
kuantor umum adalah A terbalik, " ".
Sebagai contoh:
x > 0 merupakan kalimat terbuka.
Jika saya ganti menjadi "Untuk setiap x bilangan asli, berlaku x positif (x >0)",
apakah bisa kita menyatakan salah atau benar? Bisa, bukan? Jawabannya adalah
benar karena 1, 2, 3 dst itu selalu lebih besar dari 0. Dan jika bisa ada nilai
kebenarannya, maka ini disebut sebagai pernyataan. Simbol matematikanya
adalah
Untuk contoh pernyataan berkuantor universal yang bernilai salah dapat dilihat
apabila saya ganti pernyataannya dengan, "Untuk setiap x bilangan asli, x > 2".
Kenapa salah? Karena 1 adalah bilangan asli, sedangkan 1 tidak lebih besar
daripada 2. Jadi, tidak semua bilangan asli lebih dari 2 dan dapat disimpulkan
bahwa pernyataan tersebut bernilai salah.
Kuantor Khusus (Kuantor Eksistensial)
Untuk menyatakan kuantor khusus, kita bisa menggunakan ungkapan "Ada",
"Terdapat", "Paling sedikit satu", atau "Beberapa". Simbol yang umum
digunakan untuk menyatakan kuantor khusus adalah E terbalik, " "
Sebagai contoh:
x > 1 merupakan kalimat terbuka
Jika saya ganti menjadi "Terdapat x bilangan asli sedemikian sehingga x > 1",
apakah bisa kita menyatakan salah atau benar? Sekali lagi bisa. Dan jawabannya
benar karena 2 > 1 sedangkan 2 adalah anggota bilangan asli. Jadi ini bisa
disebut sebagai suatu pernyataan. Simbol matematikanya adalah
Sekarang coba lihat pernyataan ini, "Terdapat tinggi badan manusia yang
kurang dari 120 cm". Pernyataan ini bernilai benar.
Negasi dari pernyataan ini adalah "Tidak terdapat tinggi badan manusia yang
kurang dari 120 cm", ini sama artinya dengan "Semua tinggi badan manusia
lebih dari 120 cm". Dan pernyataan ini bernilai salah. Jadi, kita dapat
menyimpulkan bahwa negasi yang telah kita buat sudah benar.
(Kalimat) Pernyataan
Dalam logika matematika dikenal dua jenis kalimat, yaitu kalimat
terbuka dan kalimat tertutup. Kalimat tertutup merupakan suatu pernyataan dan
kalimat terbuka belum bisa dikatakan sebagai suatu pernyataan. Cara
membedakannya keduanya sangat mudah. Yang dinamakan pernyataan hanya
mengandung nilai benar atau salah saja, tidak bisa kedua-duanya. Jika tidak
memenuhi hal itu dinamakan kalimat terbuka. Masih bingung? Mari Simak
contoh berikut
Manusia punya sepasang mata
Kalimat tersebut merupakan suatu pernyataan karena hanyapunya satu nilai,
yaitu nilai benar.
Jika x bilangan x2-4x+4 = 0
Bukan merupakan suatu pernyataan jika kita ambil x = 2 atau x =-2 maka
pernyataan akan benar dan jika kita ambil nilai x selain itu makan nilainya
salah.
Pernyataan Berkuantor
Dalam logika matematika ada pernyataan yang melibatkan banyak objek yang
terlibat dalam pernyataan tersebut. Pernyataan ini disebut pernyataan
berkuantor. Terdapat 2 jenis pernyataan berkuantor
BS SB
sifat -(-p) =p
Negasi untuk penyataan berkuantor
[x; p(x)] = x; p(x)
[x; p(x)] = x; p(x)
Disjungsi (Atau)
Dari pernyataan p dengan q dapat dibetuk pernyataan majemuk p q
(ditulis p v q). Dalam disjungsi jika salah satu bernilai salah makan hasilnya
akan bernilai salah. Tabel kebenarannya sebagai berikut
p q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
Konjungsi (Dan)
Bentuk pernyataan p dan q yang bisa ditulis p q akan bernilai salah jika
salah satu komponennya bernilai salah dan bernilai benar jika semua
komponennya bernilai benar
Tabel Kebenaran Konjungsi Logika Matematika
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
Sebuah ekivalensi atau biimplikasi juga disebut pernyataan dua arah, yang
berarti p bertinda sebagai hipotesa, q merpakan konklusinya. Dan berlaku pula
sebaliknya, jika q adalah hipotesa maka p merupakan konklusinya.
Negasi dari Penyataan Majemuk
Tabel negasi pernyataan majemuk logika matematika
pq
p p (p (p p p
q
q
p q q q q)
q)
B BS S B B S
BS S B B S
S BB S B S
SSB B S
q (B)
- Inferensi Modus Tolen/Talen
Misal diberikan pernyataan
p q.(B)
q .(S)
p (B)
2. Prinsip Silogisme
p q ..(B)
q r ..(B)
p r ..(B)
Itulah tadi sobat rangkuman tentang logika matematika dan operasinya. Semoga
bermanfaat buat belajarnya.