Anda di halaman 1dari 10

Halful Fudhul, Permulaan yang mengagumkan

Pemuda Yang Cerdas


Di usia dua puluh tahun, Rasulullah adalah seorang pemuda tergagah di
Mekah, termulia keturunannya dan tertinggi reputasinya. Bersamaan dengan
itu, beliau bukanlah pemuda yang suka begadang dimalam hari dan bermai-main
sesuka hati disiang hari sebagaimana kebiasaan pemuda sebaya beliau. Bahkan
beliau dengan aktivitas dan aktivitas yang padat- menjauhkan diri dari
ketidakpatuhan anak-anak muda.

Aliansi Luhur
Halful FudhulTahukah anda apa Halful Fudhul itu?
Setelah terjadi aliansi itu Nabi berkomentar dengan nada menyanjung
dan mengagungkan: Sungguh, aku telah menyaksikan di kediaman Abdullah bin
jadan aliansi, andai saja aku diundangnya dalam Islam niscaya aku
memenuhinya.Meraka bersumpah akan mengembalikan kelebihan (fudhul)
pada yang berhak dan tidak akan bertindak aniaya.

Konfrontasi Dengan Abu Jahal


Apakah Keberanian Beliau Menyusut?
Keberadaan Nabi yang berdakwah dengan cinta damai pada mula tidak
menyurutkan sifat berani beliau sesuai kadar kebutuhan. Sebagian orang
menyangka atau berfikiran- bahwa ketika Rasulullah diutus menyebarkan
agama, beliau tidak diperkenankan berjihad; kerap mengenakan symbol ibadah;
memporsir fisiknya untuk mujahadah; berpaling dari segala yang berbau dunia;
berdamai dengan seluruh manusia karena takut dan cinta damai.
Rasulullah tidak lemah tidak pula agresif; mtidak lemah tigak pula
pander; dan tidak kekerasan tapi beliau bukan penakut. Apapun kondisinya,
pada permulaan dakwah beliau adalah orang yang sangat sibuk; mencurahkan
segala perhatiannya kepada dakwah kebenaran kepada seluruh makhluk;
menyebarkan Islam di antara manusia dengan nasehat yang baik penuh hikmah
dan seruan perdamaia, lagi pula setelah itu beliau tidak diperkanankan
memerangi orang lain.

Keyakinan Kepada Allah Dan Keberanian


Berbekal keberanian yang luar biasa Rasulullah berkata dengan lantang,
Ayo, kita temui dia Rasulullah bangkit dan bertolak bersama Irsyi ke rumah
Abu jahal. Menyaksikan hal itu, jantung kaum Quraisy berdegup kencang. Apa
yang bakal terjadi nanti. Seorang kaum Quraisy bangkit dan mengikuti langkah
Nabi dan Irasy, untuk melihat apa yang dilakukan Muhammad.
Setibanya di rumah Abu Jahal, Rasulullah langsung menggdor pintu
rumah Abu Jahal dengan keras. Dari dalam rumah Abu Jahal berteriak, Siapa!
Siapa yang menggedor pitu dengan keras! Rasulullah menjawab dengan
mantap, Muhammad. Ya, aku Muhammad. Keluarlah!. Buru-buru Abu Jahal
Keluar dengan wajah pucat pasi. Suaranya seperti tertahan ditenggorokan.
Segera Rasulullah berkata dengan mantap, Berikan hak orang ini. Berikan saat
ini juga.
Baiklah, jangan marah. Aku akan memberikan haknya. Abu Jahal
menjawab dengan gemetar ketakutan. Dia tahu apa yang dimaksud Nabi. Lalu
dia masuk rumah, kemudian keluar dengan membawa uang. Uang itu diberikan
kepada si Irasy tanpa dikurangi sedikitpun. Dia merasa malu dan langgsung
masuk rumah dengan penuh khawatir. Abu Jahal bersembunyi hamper saja ia
pingsan.
Rasulullah pulang dengan rasa puas. Beliau berkata dengan lembut
kepada si Irasy, Lanjutkanlah aktivitasmu. Si Irasy pergi menuju kaum
Quraisy, sebelum utusan mereka yang dikirim untuk memata-matai pulang,
lantas berkata, Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan. Sungguh, dia
telah membantu mengembalikan hakku. Kemudian dia langsung pulang.

Mencintai Akhlak Yang Mulia


Rasulullah adalah sosok yang penuh dengan keistimewaan, yang
mengajarkan sifat-sifat murah hati, sosok yang berakhlak mulia Beliau
berusaha melekatkan hal tersebut dalam dirinya dan diri orang lain, hingga hal
itu bisa mudah dilakukan. Karena sifat-sifat yang terpuji ini merupakan cara
lain berbuat kebaikan, yang bagi sebagian orang dipandang sangat berharga.
Beberapa riwayat mencatat bahwa Nabi SAW. menyangkut kisah
Safanah- pernah bersabda:Kebanyakan orang masuk surga karena akhlaknya
yang mulia.

Pesan Terakhir Rasulullah


Diantaranya adalah pernyataan Irbadh bin Sariyah berikut: Rasulullah
memberi wejangan kepada kami dengan wejangan yang sangat fasih:
menggetarkan kalbu menguras cucuran air mata. Hingga kami bertanya, Wahai
Rasulullah, sepertinya ini adalah wasiat perpisahan. Apa yang engkau
persiapkan untuk kami? Beliau menjawab, Hendaknya kalian dengarkan dengan
patuh, meski kalian diperintahkan oleh hamba sahaya yang kepalanya seperti
anggur. Sungguh, siapa yang masih hidup diantara kalian, maka akan melihat
banyak perselisihan. Maka ambilah sunnahku dan sunnah para pengganti yang
memperoleh petunjuk setelahku. Gigitlah ia dengan gigi gerhammu. Jagalah diri
kalian dari hal-hal baru. Karena semua yang baru adalah bidah. Semua bidah
itu adalah sesat. Dan setiap yang sesat itu di neraka.

Di Penghujung Kehidupan
Inilah penuturan Aisyah.Di hari kewafatan Rasulullah, beliau datang
kepadaku saat masuk masjid. Lalu beliau merebah di pangkuanku. Tiba-tiba
masuk seorang laki-laki dari keluarga Abu Bakar, ia menggnggam siwak hijau.
Rasulullah menatap siwak di tangan itu. Aku tahu dari tatapannya, beliau
menginginkan siwak tersebut. Aku berkata.
wahai Rasulullah, apakah engkau ingin aku mengambilkan siwak itu
untukmu?Nabi menjawab, Ya Aku mengambilnya lantas mengunyah ujungnya
agar lembut, lalu kuberikan kepada beliau. Nabi bersiwak dengan keras, tidak
seperti yang kulihat biasanya, kemudian meletakannya.
Aku merasa beban Rasulullah semakin berat di pangkuanku. Aku
memberanikan diri menatap wajah beliau. Pandangannya sayu dan
berkata,Tapia r-Rafiq al-Ala. Tapi ar-Rafiq al-Ala lalu diam. Itulah akhir
kalimat beliau semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunianya. Saat itu
bertepatan dengan waktu terik matahari di siang hari.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT, karene
dengan izin-NYA Lah penulis dapat menyelesaikan rangkuman ini.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan rangkuman dengan judul
SANG MUHAMMAD LUAR BIASA ! rangkuman ini dibuat
untuk memenuhi tugas Muatan Lokal.

Namun penulis menyadari akan keterbatasan alam pikiran.


Penulis meminta maaf jika terdapat kesalahan. Karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu.

Kelua, Oktober 2009

Penulis.

DAFTAR PUSTAKA
Khalid, Amru. 2006. SEMULIA AKHLAK NABI. Solo: Aqwam
Salim, Syekh Abdullah Najib. 2007. Muhammad Sang Agung
Sepanjang Dunia. Jakarta Timur: Mirqat Publishing
Al-Hamidi, DR. Muhammad Al- Hasyimi. 2007. Muhammad For The
Global Vilage. Bekasi: Rabitha
Karim, Abdul Syekh dan Ibnu Ibrahim Al Jaili. 2005. INSAN KAMIL.
Surabaya: Hikmah Perdana

Insan Kamil (Manusia Sempurna)


Adalah
Muhammad SAW
Citra Al Haq dan Makhluk

Ketahuilah bahwa manusia sempurna itu satu sama lain adalah duplikat
yang lainnya. Kesempurnaannya tidak terkurangi sedikitpun, melainkan dalam
hal Arad (aksiden). Semisal kaki dan tangannya terputus karena satu dan lain
hal, atau terlahir dalam buta dan lumpuh karena penyakit yang di derita sejak
dalam rahim ibunya (cacat bawaan).
Jika tidak ada kendala aksiden tersebut, maka satu sama lain adalah
cermin dan duplikat bagi insane kamil lainnya, laksan dua cermin yang
berhadap-hadapan yang satu sama lain bisa melihat duplikat dirinya.
Diantara manusia sempurna itu yang paling sempurna adalah Muhammad
SAW, beliau adalah satu-satunya manusia sempurna di semesta alam ini, semua
itu tercerminkan dalam akhlak beliau, perkataan dan perbuatan beliau, adapun
para kekasih Allah (dari para nabi dan insan terkasih-Nya) sejatinya adalah
pewaris kesempurnaan beliau.
Ketahuilah, bahwasanya insan kamil berhadapan dengan segala hakekat
wujud dengan dirinya sendiri, bahwasanya insane kamil itu, dialah yang berhak
atas nama-nama yang berdimensi dzat, dan sifat-sifat Ilahiyah (ketuhanan)
dengan akar kepemilikan yang berdasarkan kepatutan, semua asma-asma dan
sifat-sifatNya yang berdimensi dzat terlanskapkan dalam diri Insan Kamil,
pemisalannya terhadap al Haq adalah semisal cermin yang orang bisa melihat
bentuk gambar dirinya secara utuh didalamnya.
Jika tidak, maka orang tersebut tidak akn bisa melihat bentuk gambar
dirinya kecuali dengan cermin nama (Allah) yang sejatinya adalah cermin-Nya.
Manusia sempurna adalah cerminan al Haq. Bahwasany al Haq memaklumatkan

diri Nya, tidak bisa dilihat nama-namaNya, sifat-sifatNya, kecuali pada diri
insan kamil.
Ketahuilah Insan Kamil itu membagi segenap sifat-sifat dan namanamaNya menjadi dua bagian: satu bagian berada sebelah kananya, seperti :
Hidup, Tahu (berpengetahuan), Kuasa, Berkemauan (berkehendak), Mendengar,
Melihat, Berbicara dan sifat-sifat senada lainnya.
Satu begian lagi beraa di sebelah kirinya, semisal: Azali dan Abadi, Awal
dan Akhir, serta sifat-sifat lainnya yang senada. Insan Kamil memiliki
kenikmatan Ilahiyah (ketuhanan), kenikmatan tersebut baru bisa dirasakan
ketika syakilah hati tersucikan dari kekemaruk-an kepada segala sesuatu
selain al Haq.
Insan Kamil diberi kemampuan menahan dan membuang bersitan hatinya.
Insan Kamil memiliki tiga barzah (alam), setelahnya ada maqam yang bernama
al Khitam: Barjah pertama, dinamakan al Bidayah, sejatinya adalah pemaknaan
secara hakiki nama-nama dan sifat-sifatNya.
Barjah kedua, dinamakan al Tawasuth, sejatinya adalah falak kesejatian
eksistensi manusia dengan hakekat Rahmaniyah, jika realitas tersebut benarbenar tersibak maka segala yang tersirat akan disuratkan, al Haq akan
menampakan segala dimensi kegaiban-Nya kepada hamba yang di kehendakiNya
tersebut.
Barjah ketiga, dikenal dengan ragam hikmah, terwajahkan didalamnya
kemampuan adidokrati, ia memiliki kekuatan di luar bataskemampuan manusia
kebanyakan. Manakala barzah tersebut, telah dilalui, hamba itu akan sampai
kepada maqam yang dinamai Khitam yang disifati dengan al Jalal (keperkasaan)
dan al Ikraam (pemuliaan). Tidak ada sifat setelahnya selain al Kibriyaa (ke
Maha Agungan) itulah muara harapan setiap insan.

Kepribadian Rasulullah SAW


Akhlak Nabi Muhammad SAW

Nabi adalah yang terkenal pemurah dan dermawan. Abdullah ibnu Abbas
berkata, Rasulullah adalah orang yang paling pemurah dalam hal kebaikan,
terlebih khusus dalam bulan Ramadhan. (HR. Muslim)
Selanjutnya Anas mengatakan, Suatu ketika ada seorang laki-laki yang
menemui Nabi, lalu beliau memberikan seekor domba kepada orang itu. Lalu
orang itu pulang ke kaumnya dan berkata, wahai kaumku, mesuklah kalian ke
dalam Islam, karena sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. Itu suka memberi
pemberian (bersifat pemurah) dan beliau tidak takut jatuh miskin.
(HR.Muslim)
Nabi adalah teladan agung dalam hal kemurahan hati dan kedermawanan
kepada semua orang. Akan tetapi, beliau tidak pernah menggunakan harta milik
publik untuk kepentingan diri sendiri dan keluarganya. Bahkan, asap dapur
Nabi pernah tidak mengepul selama dua atau tiga bulan. Akan tetapi, Rasulullah
mempunyai tetangga dari kalangan Anshar. Mereka punya hewan ternak (unta
dan domba). Mereka rutin mengirimkan susu perahannya kepada Rasulullah, lalu
beliau memberikannya kepada kami.
Tawadhu alias rendah hati adalah sifat asli dalam akhlak Nabi. Para
pemimpin yang bersikap sombong alias takabur kepada rakyat yang mereka
pimpin dan mengira dirinya terbuat dari tanah yang kualitasnya lebih bagus
dari orang lain, maka mereka yang bersikap semacam ini telah menyimpang jauh
dari sirah Nabi. Anas ibnu Malik berkata, Aku melayani/mambantu Rasulullah
selama 10 tahun. Selama itu, aku tidak pernah mendengar beliau mengatakan
ah dan mengatakan mengapa kamu berbuat begini dan tidak berbuat seperti
itu.
Dirawikan dari Anas ibnu Malik, ia berkata, Bila Rasulullah menjabat
tangan seseorang atau ada orang yang menjabat tangannya, maka beliau tidak
akan melepasakan sebelum orang tersebut melepasnya, dan bila ada orang yang
menemuinya, maka beliau tidak akan memalingkan wajahnya sebelum orang itu
pergi.
Nabi adalah orang yang selalu menjaga adab kesopanan dalam setiap
tindakan. Bahkan, dalam masalah kecil yang luput dari perhatian kebanyakan
orang. Abu Hurairah menyatakan, Nabi sama sekali tidak pernah mencela
makanan. Bila beliau suka, beliau akan memakannya. Bila tidak, baliau akan
diam. (HR. Muslim)
Isteri Beliau,Aisyah, pernah berkata,Nabi biasa meletakan sandalnya
sendiri, menjahit pakaiannya, dan bekerja dengan tangan sendiri, sebagaimana

salah seorang dari kalian mengerjakan urusan rumah tangga di rumah kalian.
Beliau adalah manusia biasa, beliau biasa memeriksa pakaiannya sendiri,
memerah susu domba miliknya, dan membantu dirinya sendiri.
Nabi sangat menyayangi dan bersikap lemah lembut kepada anak-anak,,
baliau biasa mengucapkan salam kepada mereka bila berpapasan di tengah
jalan. Nabi adalah manusia biasa yang bisa senang dan bisa senang dan bisa
sedih seperti manusia pada umumnya. Nabi adalah sosok yang terkenal pemalu,
menghormati orang lain, dan menjauhi kata-kata senonoh dalam
pembicaraannya.
Dirawikan dari Abdullah ibnu Amr. Ia berkata, Nabi bukanlah orang
keji dan bukan pula orang yang ornag yang suka berlaku kaji. Nabi berpesan
supaya berbuat baik kepada tetangga, mamuliakan tamu da supaya berbakti
kepada kedua orang tua. Nabi juga melarang tindakan aniaya.
Baliau memotivasi kaum muslimin supaya saling tolong menolong anatar
sesama. Nabi melarang kutukan, ghaibah dan adu domba. Bahkan, beliau
melarang perbuatan menyiksa binatang. Suatu hari, dikatakan kepada beliau,
Ya Rasulullah, doakan supaya orang-orang musyrik celaka! beliau menjawab,
Sesungguhnya aku tidak diutus menjadi oang yang suka mengutuk. Dan,
sesumgguhnya aku diutus untuk menjadi rahmat. (HR. Muslim)
Nabi melarang perbuatan menyakiti dan menyikasa orang lain. Nabi
adalah orang yang sangat bersih dan mencintai kebersihan. Beliau berpesan
supaya menjaga kebersihan dan menganggapnya sebagian dari iman. Beliau suka
memakai parfum dan menggosok gigi dengan kayu siwak. Para sastrawan Arab
dan para ahli balaghah sepakat bahwa Nabi adalah orang yang diberi anugrah
oleh Allah SWT, dimana beliau mengucapkan kata-kata ringkas, tapi maknanya
sangat dalam dan butuh penjabaran panjang lebar.
Adapun cirri-ciri fisik beliau, telah dijadikan oleh al-Barra dalam
sebuah riwayat, ia berkata, Rasulullah memiliki tinggi sedang, kebua bahunya
lebar, rambutnya lebat hingga menyantuh daun telinga. Beliau mengenakan
pakaian merah yang belum pernah kulihat sebagus itu. (HR. Muslim).
Selanjutnya Al-Barra menceritakan, Rasulullah berwajah tampan,
akhlaknya mulia, postur tubuhnya tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu
pendek (HR.Muslim). Suatu ketika, Abu Thufail, sahabat Nabi yang paling
terakhir maninggal, pernah ditanya, Apakah anda pernah melihat Rasulullah?

ia menjawab ya, aku pernah melihat beliau, kulitnya putih dan wajahnya
berseri-seri (HR. Muslim)
Bila ada orang yang memperhatikan akhlak Nabi ini, maka ia akan tahu
bahwa Nabi adalah orang yang paling jujur (benar); beliau telah menyampaikan
risalah Allah SWT. Demi untuk kebahagiaan umat manusia, baik di dunia
maupun di akhirat kelak.
Perlu diketahui bahwa akhlak Nabi yang dipuji oleh Al-Quran inilah yang
menjadi kunci untuk memahami rahasia dibalik tersiarnya agama Islam ke
seluruh penjuru dunia, barat maupun timur. Dan, juga kunci untuk memahami
rahasia di balik tersiarnya agama Islam secara terus menerus di sepanjang
masa.

Anda mungkin juga menyukai