Anda di halaman 1dari 42

Pleno 2

kelompok
Ali Haidar S
Ayu Sesa N
Kiagus M Reza
Danang Setyo N
Salik H
Kabisat F
Oviliani W
Zahra Fahrani S
Farah Asyuri Y
William Cheng

Pemicu
Hasan, seorang mahasiswa FKUI memeriksa

seorang ibu 55 tahun dengan tekanan darah


tinggi, dan didapatkan tekanan sistolik 160
mmHg, diastolik 120 mmHg. Hasil
pemeriksaan lain termasuk laboratorium
dalam batas normal. Berdasarkan literatur
Hasan mengetahui terdapat beberapa
kelompok enzim konversi Angiotensi
(Angiotensin Converting Enzyme = ACE)
yang responnya dapat berbeda pada setiap
individu. Tersedia pilihan obat dengan afinitas
berbeda.

Kata Kunci
Pasien ibu-ibu berumur 55 tahun
Tekanan darah tinggi (160/120)
Obat anti hipertensi
Reseptor obat berbeda pada tiap individu
Pilihan obat dengan afinitas berbeda-beda

Hipotesis
Obat dengan afinitas lebih tinggi lebih baik

Analisis Masalah

Ibu
55
Tahun

Hiperte
nsi

Pilihan
Obat
Hiperte
nsi

Inhibitor
Beta
Adrenergi
c / ACE /
dan lainlain

Landasan
Teori
Materi Sampingan
Materi Utama

Materi Sampingan
Hipertensi
Farmakogenetik

Diastole:
90
mmHg

Sistole:
140
mmHg

Hipertensi

Hipertensi
Sistem pengaturan: renin-angitoensin

vasokonstriksi saat tekanan darah rendah


Jangka pendek: sistem saraf simpatis
Jangka panjang: ginjal

Pencegahan dan pengontrolan

Obat: kaidah ABCD (ACEI or Beta-blocker plus

CCB or diuretic)
Nonobat: pengontrolan faktor risiko
(kelebihan berat badan, konsumsi garam
berlebih, konsumsi alkohol, penggunaan
rokok, kurangnya aktivitas fisik, dan stres)

Farmakogenetik
Mempelajari tentang variabilitas reaksi
terhadap obat, yang disebabkan oleh
gen bawaan dari orang tua.
Farmakokinetik dan Farmakodinamik
dari masing-masing orang terhadap
sebuah obat berbeda.
Contoh: ACE Inhibitor dan -adrenergik
merupakan obat yang juga dapat
memiliki reaksi yang berbeda-beda
pada individu

Materi Utama
Pengaruh Afinitas terhadap Obat
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Enzim
Pilihan Obat Hipertensi = Inhibitor beta
Adrenergic dan Inhibitor ACE

PENGARUH AFINITAS
OBAT
Afinitas obat : kemampuan suatu obat

untuk berikatan dengan reseptornya.


K1
Obat (O) + Reseptor (R)
OR
K2
Afinitas = K1 / K2
Konstanta Disosiasi (KD) = K2 / K1
KD : Dosis yang menimbulkan setengah
dari efek maksimal

HUBUNGAN
Semakin kecil
KD semakin
besar afinitas
Semakin besar
afinitas, berarti obat
tersebut lebih mudah
berikatan (cocok)
dengan reseptornya
obat bekerja
efisien.

Farmakodinamik

Farmakodinamik
Studi mengenai efek biokimia dan
fisiologis dari obat-obatan serta
mekanisme aksinya.

Gilman AG. The pharmacological basis of


therapeutic 8th edition. Rall TW, Nies AS,
Taylor P, editors. USA: Pergamon Press;

Pengaruh perubahan
fisiologis
Kelainan
Penuaan
Obat-obatan lainnya

Moroney A. introduction: pharmacodynamics: merck manual


professional. Diunduh dari
http://www.merck.com/mmpe/sec20/ch304/ch304a.html. diakses
Maret 2010.

Mekanisme kerja obat


Membunuh organisme asing
Toksisitas selektif

Stimulasi / depresi
Menstimulus / menekan fungsi fisiologis
yang normal
Ophardt CE. Introduction to drug action. Diunduh dari
http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/650drugs.html. Diakses
Maret 2010

Situs kerja obat


Inhibisi
enzim
Inhibisi e.
langsung
Supresi
fungsi gen
antimetab
olit

Interaksi
obatreseptor
agonis
antagonis

Interaksi
non
spesifik
Ekstrasel
Contoh:
antasida

Ophardt CE. Introduction to drug action. Diunduh dari


http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/650drugs.html. Diakses Maret
2010
Ophardt CE. Drugs: enzyme inhibition. Diunduh dari
http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/651enzymeinhibit.html. diakses
Maret 2010.
Ophardt CE. Drugs receptor. Diunduh dari

Farmakokinetik

Fase Absorpsi
Fase penyerapan obat pada tempat

pemberian obat
Mempengaruhi jumlah obat yang harus
diminum dan kecepatan perjalanan obat
dalam tubuh
Mekanisme transpor: difusi aktif, difusi
pasif (osmosis), dan difusi terfasilitasi

Fase Distribusi
Penyebaran obat dalam jaringan tubuh
Dipengaruhi:
1. Ukuran dan bentuk obat

2. Komposisi jaringan tubuh


3. Distribusi obat dalam cairan atau jaringan
tubuh
4. Ikatan dengan protein plasma dan
jaringan

Fase Distribusi

Distribusi

Terjadi segera setelah


penyerapan: Obat
disebarkan ke organ
dengan perfusi baik
(jantung, hati, ginjal
dan otak)
Distribusi secara luas:
Disebarkan ke
perfusinya kurang baik
(otot, visera, kulit dan
jaringan lemak)

Metabolisme (biotranfrmasi)

- mengubah obat nonpolar menjadi polar


- dibagi menjadi dua fase
Ekskresi
- ginjal: melalui proses filtrasi glomerulus,
sekresi aktif dan reabsorbsi aktif
- empedu: obat disekresikan secara aktif ke
dlm empedu, lalu dibuang lewat faeses

Enzim

Enzim
Enzim adalah protein katalitik.
Fungsi enzim: Mempercepat reaksi dengan

menurunkan energi aktivasi

Enzim
Bagian dari enzim : Sisi Aktif dan sisi non-

aktif
Lingkungan Fisik dan Kimiawi Enzim
Enzim membutuhkan pH optimum dan Suhu

optimum
Kofaktor Komponen yang dibutuhkan

enzim untuk menjalankan fungsinya


Bila dari molekul organik bernama koenzim

Inhibitor enzim

Proenzim
Proenzim adalah kumpulan protein yang

akan melepaskan sebagian bagian


peptidanya untuk membentuk enzim aktif

Obat Anti
Hipertensi

Obat Antihipertensi
Obat Lini Pertama :
A : ACE inhibitor
B : Beta Blocker
C : Calcium Channel Blocker (Antagonis
Kalsium)
D : Diuretik
Penghambat Reseptor Angiotensin (ARB)
Obat Lini Kedua
Penghambat saraf adrenergik, Agonis -2
sentral, dan Vasodilasator.

Penghambat Angiotensin Converting Enzim (ACE)

Farmakokinetika dan Doses ACE inhibitor


Captopril (generic, Capoten): oral, waktu
paruh kurang dari 3 jam, bioavailabilitas 70%,
dosis 25 mg, 2 or 3X sehari, 1-2 jam sebelum
makan, sebagian kecil diekskresi dalam
bentuk asli melalui ginjal
Obat lain: enalapril, benazepril, quinapril, dsb.
Efek samping:
Hipotensi hebat
Batuk kering
Angioedema
Gagal ginjal akut
Hiperkalemia
Ruam kulit
Cacat congenital bahkan kematian bayi

Katzung BG. Basic and Clinical Pharmacology; 10 th. San Francisco: The
McGraw-Hill Companies Inc; 2006

Obat penyakat adrenoreseptor Beta

Propranolol

menurunkan tekanan darah ringan


samapai sedang

Pada hipertensi parah


mencegah refleks takikardi yang
sering terjadi akibat pengobatan
vasodilator langsung
Mekanisme

Propranolol

Mengantagonis
Catecholamine reseptor
beta

Menurunkan tekanan darah


akibat penurunan curah
jantung

Menghambat Stimulasi Produksi renin oleh


catecholamine

Meskipun paling efektif digunakan pada pasien

dengan aktivitas plasma renin yang tinggi,


propanolol juga dapat menurunkan tekanan
darah pada pasien hipertensi dengan aktivitas
normal atau bahkan rendah. Dosis efektif
propanolol oral lebih besar dari pada dosis
intravena, sebagai akibat inaktivasi lintaspertama hepar.
Dosis efektif propanolol oral lebih besar dari

pada dosis intravena, sebagai akibat inaktivasi


lintas -pertama hepar. Waktu paruhnya 3-6 jam.
Dosis propanolol yang efektif biasanya dalam
rentang 80-480 mg/hari. Propanolo dapat
diberikan sekali atau dua kali sehari.

Efek-efek

Faktor-faktor yang terlibat meliputi efekefek pada jantung dan pembuluhpembuluh darah, sistem renin-angiotensin,
dan sistem saraf pusat. Dalam sistem
vaskuler,
penyakatan
reseptor
beta
bertentangan dengan vasodilatasi yang
dimediasi beta2. Ini bisa mengakibatkan
kenaikan resistensi perifer karena sistem
saraf
simpatis
mengeluarka
respon
terhadap tekanan darah yang turun.
penyekatan

reseptor

Beta

dalam

otot

beberapa agen penyakat beta mengurangi


tekanan intraokular. Mekanisme yang biasanya
terjadi ialah turunnya prosuksi cairan bola
mata.

Obat lain
Metoprolol (lebih kurang sama kuat dengan

propanolol),
Nadolol,
Carteolol,
Atenolol,
Betaxolol dan Bisoprolol, Pindolol, Acebutolol,
Penbutolol, Labetalol dan Carvedilol.

Calcium Channel Blocker


Antagonis kalsium
Menghambat influks kalsium pada
sel otot polos pembuluh darah dan
miokard.
Antagonis kalsium terbukti
sangat efektif pada hipertensi
dengan kadar renin yang
rendah seperti pada usia
lanjut.

Diuretik
Diuretik bekerja
Meningkatkan ekskresi natrium, air, dan
klorida sehingga menurunkan volume
darah dan cairan ekstraseluler ->
penurunan curah jantung dan tekanan
darah
Berperan dalam URINISASI.

Diuretik
Ada 3 kelas :
Tiazid, diuretik kuat, diuretik hemat
kalium.
Efek Samping :
Kekurangan ion/masalah metabolit
(hipokalemia hiponatremia,
hipomagnesemia, dan
hiperkalsemia), kolesterol tinggi.

Strategi Pemberian Obat


Antihipertensi

Kesimpulan

Credits:
Oleh: Kelompok Tiga

Ali Haidar S
Ayu Sesa N
Kiagus M Reza
Danang Setyo N
Salik H
Kabisat F
Oviliani W
Zahra Fahrani S
Farah Asyuri Y
William Cheng

Terima Kasih atas Perhatiannya

Sekian

Anda mungkin juga menyukai