Metode Dan Tata Tulis Pengacuan Pustaka
Metode Dan Tata Tulis Pengacuan Pustaka
Pengacuan pustaka biasanya dilakukan secara tidak langsung atau ditulis ulang
dengan bahasa penulis itu sendiri, dan yang terpadu didalam naskah. Nama penulis acuan
dapat ditulis terpadu dengan naskah dan tahun di dalam kurung, atau ditulis didalam tanda
kurung beserta tahun penerbitannya. Sebagai contoh :
Nama penulis terpadu di dalam naskah, misalnya :
1. Butler dan Day (1998) mengatakan bahwa enzim pengurai lignin juga akan
menguraikan melanin jamur.
2. Shetty et al. (1999) dan Subbarao et al. (1999) melaporkan bahwa pembenaman
bahan organic segar kedalam tanah akan .
3. Semangun (1991; 1993) menyatakan, jamur tular-tanah mempunyai inang luas.
4. Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2000), produksi kacang tanah di Indonesia
rendah.
Nama penulis dan tahun di dalam tanda kurung, misalnya :
a. Penghambatan spora jamur didalam tananh dipengaruhi oleh difusi gas-gas baracun
(Ko and Lockwood, 1989)
b. Gas-gas didalam tanah misalnya karbon disulfide, etilen, metana dan aldehida
(Tsutsuki and Ponnamperuma, 1967)
c. Daya jamur didalam tanah dipengaruhi oleh pemataharian tanah (Katan, 1981 and
Ponnamperuma, 1987 dalam Blok, 1977)
d. Ledakan hama, dipengaruhi kondisi mistis petani (Burhan, 2002, komunikasi pribadi)
e. Predator wereng coklat banyak dijumpai disawah (Untung, 1995; 1997)
Cara Menulis Daftar Pustaka Acuan
Daftar Pustaka Acuan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau
bahan lainnya, yang dikutip baik secara tertulis atau tidak tertulis (komunikasi pribadi)
atau secara langsung maupun tidak langsung, dan yang dibaca. Lebih lanjut, secara garis
besar, bagian penting yang harus ada dan ditulis didalam Daftar Pustaka adalah (1) nama
penulis, yang ditulis dengan urutan nama akhir diikuti koma, singkatan nama awal dan
nama tengah diakhiri titik, tanpa gelar akademik atau gelar apapun lainnya; jika
penuliasnya lebih dari satu, cara penulisannya sama tetapi tidak terbalik, (2) tahun
penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, yang ditulis dengan huruf miring atau italic, (4)
nama penerbit, (5) kota tempat penerbitan dan (6) halaman atau jumlah halaman yang
diacu. Bagian tersebut dapat beragam tergantung jenis sumber pustakanya. Semua nama
penulis suatu tim harus dicantumkan semuanya. Semua tulisan dilakukan dengan aturan
baku, yaitu font 12 dengan tipe huruf Times New Roman, dan tidak ditebalkan.
Acuan dari Buku
Cara penulisan pustaka dari buku, adalah nama pengarang/ penulis, tahun terbit, judul
buku (dengan huruf italic), penerbit dan kota tempat terbitnya, serta halaman yang diacu.
Contohnya adalah :
Hadi, S. 2000. Patologi Hutan, Perkembangan Di Indonesia. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 150
hal.
Aksi Agraris Kanisius. 1995. Bercocok Tanam Kacang Tanah. Kanisius, Yogyakarta. 78 hal.
Gams, W., E.S. Hoekstra, and A. Aptroot. 1988. CBS Course of Mycology. 4th ed. Centraalbureau voor
Schimmelcultures, Baarn. Pp.96-104.
Apabila ada beberapa buku yang diacu dengan tahun penerbitan yang sama dan ditulis
oleh penulis yang sama, maka penulisan tahun penerbitannya ditulis urut kronologis atau
berdasar abjad judul bukunya. Misalnya :
Cornet, L. and K. Weeks. 1995a. Career Ladder Plans. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta. 235 pp.
Cornet, L. and K. Weeks. 1995b. Planning Career Ladders. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta. Pp 36-43 atau
-------------------------, 1995b. Planning Career Ladders. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta. Pp. 36-43.
Butler, M.J. and A.W. Day. 1998. Fungal Melanin: A Review. Canadian Journal of Microbiology atau Can. J.
Microbiol. 44: 1115-1136
Suryadarma, S.V.C. 1990. Procesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer 4 (4): 46-48
Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Tanpa Pengarang dan Lembaga
Apabila acuan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit
tanpa disertai nama pengarang atau nama lembaganya, maka cara penulisannya adalah :
nama atau judul dokumen ditulis dibagian awal dengan cetak miring, tahun penerbitan
dokumen, nama penerbit dan kota penerbit. Contohnya :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. PT. Armas Duta
Jaya, Jakarta.
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti tahun
penerbit, judul karangan yang dicetak miring, nama lembaga penanggungjawab atas
penerbitan tersebut dan nama tempat penerbitan. Misalnya :
Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan. 1983. Petunjuk Pengenalan dan Pengendalian Penyakit-penyakit
Penting Tanaman Kelapa. Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta 25 hal.
dicetak miring, lalu nama lembaga dan tempat lembaga tersebut. Misalnya :
Suyanto, A. 2002. Komunikasi Pribadi, Fakultas Pertanian, UNSOED, Purwokerto.
Bromokusumo, P. 2001. Komunikasi Pribadi. PT. Selektani, Medan.
Apabila acuan dari surat kabar tanpa pengarang, maka ditulis nama surat kabarnya
diawal, diikuti tanggal-bulan-tahun, judul karangan ditulis miring dan halaman.
Misalnya :
Kompas. 22 April 2003. Sekali Lagi Menyoal Mutu Pendidikan di Indonesia. Hlm. 43.
Jawa Pos. 22 April 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri.Hlm. 3.
Apabila artikel berasal dari email pribadi hasil konsultasi dengan pakar dibidang
ilmunya, maka penulisannya : nama pengirim, alamat email diantara tanda kurung, waktu
(tanggal, bulan, tahun), topic isi bahan ditulis dengan cetak miring, nama yang dikirimi
dengan alamat emailnya diantara tanda kurung. Misalnya :
Garcia, M. (
(susatyo_priyo@yahoo.com)