Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
POKOK BAHASAN
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
I. PENATAAN IUP
(1) REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA NASIONAL
Per 02 JUNI 2015
SEBELUM KORSUP
SESUDAH KORSUP
STATUS
MINERAL BATUBARA
JUMLAH
MINERAL
BATUBARA
JUMLAH
CNC
3.580
2.461
6.041
3.722
2.434
6.156
NON CNC
3.416
1.461
4.877
3.078
1.198
4.276
TOTAL
6.996
3.922
10.918
6.800
3.632
10.432
1.617
3.260
Batubara
Mineral
390 IUP
803
1.227 Belum
Rekomendasi
Rekomendasi
2.457 Belum
Rekomendasi
Rekomendasi
261
129
574
229
CNC
NON CNC
CNC
NON CNC
100 Calon
283 Calon
CNC XVI
CNC XVI
I. PENATAAN IUP
(2a) REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PROVINSI SULAWESI UTARA, GORONTALO, DAN SULAWESI BARAT
SEBELUM KORSUP
CNC
PROVINSI
NON CNC
MINERAL
JUMLAH
MINERAL
BATUBARA
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
SULUT
45
25
38
17
GORONTALO
16
18
SULBAR
32
18
TOTAL
93
36
74
TOTAL
BATUBARA
MINERAL
BATUBARA
125
125
46
46
58
15
73
26
229
15
244
I. PENATAAN IUP
(2b) REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PROVINSI SULAWESI UTARA, GORONTALO, DAN SULAWESI BARAT
Per 2 Juni 2015
SESUDAH KORSUP
CNC
PROVINSI
NON CNC
MINERAL
JUMLAH
MINERAL
BATUBARA
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
EKS
OP
SULUT
44
26
37
18
GORONTALO
17
17
SULBAR
32
18
TOTAL
93
37
72
TOTAL
BATUBARA
MINERAL
BATUBARA
125
125
46
46
58
15
73
27
229
15
244
I. PENATAAN IUP
(2b) REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PROVINSI SULAWESI UTARA, GORONTALO, DAN SULAWESI BARAT
Per 2 Juni 2015
SESUDAH KORSUP (RINCIAN PER KOMODITAS)
CNC
PROVINSI
NON CNC
TOTAL
CNC
JUMLAH
IUP/KP
LOGAM NON LOGAM BATUAN BATUBARA
TOTAL
NON
CNC
SULUT
125
70
70
55
55
GORONTALO
46
24
24
22
22
SULBAR
73
36
45
22
28
TOTAL
244
130
139
99
105
I. PENATAAN IUP
(3) PEMUTAKHIRAN DATA MINERBA ONE MAP INDONESIA DENGAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA
I. PENATAAN IUP
(4) PEMERINTAH DAERAH DAN KEMENTERIAN/LEMBAGA YANG TELAH MENDAPATKAN AKSES MOMI
(Per 2 JUNI 2015)
I. PENATAAN IUP
(5) MATRIKULASI LAPORAN KORSUP KPK OLEH GUBERNUR
(Per 02 JUNI 2015)
No
Provinsi
Keterangan
Isi Laporan
Matriks renaksi
SULUT
GORONTALO
Matriks renaksi
SULBAR
Matriks renaksi
I. PENATAAN IUP
(6) TINDAKLANJUT PENATAAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN NON CNC
Hingga 02 Juni 2015 terdapat 4.276 IUP non CnC atau sejumlah 40,98% dari total
IUP 10.432, hal ini menunjukkan masih lemahnya tata kelola perizinan
pertambangan di Indonesia.
Perlu ketegasan untuk penetapan status IUP yang sampai saat ini belum CnC.
NO
TINDAK LANJUT
WAKTU
1.
Mei-Desember 2014
2.
3.
1
1
Monitoring dan evaluasi tindak lanjut koordinasi dan supervisi dengan 6, 20 dan 27 November 2014
KPK di 12 Provinsi
Maret-Juni 2015
Batas akhir penyelesaian penataan IUP, disarankan wilayah eks IUP Non CNC
ditetapkan menjadi Wilayah Pencadangan Negara (WPN) atau Wilayah Usaha
Pertambangan (WUP) diperlukan revisi Permen 02 tahun 2013 tentang
Pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan
yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
Dan surat edaran terkait CnC dan koordinasi dengan kementerian terkait
yang mensyaratkan CnC di dalam perijinannya
Juni 2015
PROVINSI
1 GORONTALO
SULAWESI
UTARA
SULAWESI
3
BARAT
2
JUMLAH
125
32
46
78
73
69
244
179
IURAN TETAP
ROYALTI
8.726.078.290
9.247.142.878
317.645.174
22.882.825.128
40.856.046.296
317.645.174
SETELAH KORSUP
JUMLAH
JUMLAH IUP
YANG
KURANG
BAYAR
IURAN TETAP
8.726.078.290
33
15.481.218.442
9.564.788.052
79
15.856.442.885
22.882.825.128
67
36.269.417.992
41.173.691.470
179
67.607.079.319
ROYALTI
317.645.174
-
317.645.174
JUMLAH
15.481.218.442
16.174.088.059
36.269.417.992
67.924.724.493
Peningkatan nilai tambah mineral dan batubara, yang akan meningkatkan harga jual, royalti dikenakan
kepada hasil pemurnian.
Mineral
Rekomendasi ET
Batubara
Rekomendasi PE
Rekomendasi ET
KK
11
KK
PKP2B
40
IUP OP
71
IUP OP
IUP OP
206
IUP OPK
16
IUP OPK
IUP OPK
63
IUI
IUI
JUMLAH
98
JUMLAH
JUMLAH
309
SK Menteri ESDM No. 666.K/30/DJB/2015 tgl 30 April 2015 tentang Persetujuan Penunjukkan
dan Penetapan PT. Surveyor Indonesia sebagai Surveyor Pemerintah (Witness Surveyor); SK
Menteri ESDM No. 668.K/30/DJB//2015 tgl 30 April 2015 tentang Persetujuan Penunjukkan
dan Penetapan Puslitbang Tekmira sebagai Surveyor Pemerintah (Witness Surveyor); SK
Menteri ESDM No. 669.K/30/DJB//2015 tgl 30 April 2015 tentang Tim Counterpart Terkait
Kegiatan Verifikasi Analisa Kualitas dan Kuantitas penjualan Batubara serta Kegiatan Witness
Surveyor.
2.
Sampai saat ini telah ditetapkan 6 (enam) perusahaan surveyor yaitu : PT Sucofindo, PT
Geoservices, PT Surveyor Indonesia, PT Carsurin, PT Anindya Wira Putra Konsult dan PT.
Surveyor Carbon Consulting Indonesia sesuai keputusan Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara No. 1029-1052 K/30/DJB/2014.
3.
Telah terbit Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 665.K/30/DJB/2015 tanggal
30 April 2015 Tentang Tata Cara Penunjukan dan Penetapan Surveyor Pelaksana
(Superintending Surveyor) dan Surveyor Pemerintah (Witness Surveyor) dalam Verifikasi
Kegiatan Penjualan Batubara.
IV. PROGRES
HILIRISASI (PELAKSANAAN
UU INDUSTRI
NO. 4/2009)
PETA PENGEMBANGAN
WILAYAH KAWASAN
(1) PETA PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN INDUSTRI
NO
TINDAK LANJUT
TARGET WAKTU
1.
2.
Menindaklanjuti
Keuangan.
Kementerian
Semester kedua
2015
3.
Semester kedua
2015
2
1
hasil
koordinasi
dengan
Per semester
V. PENGAWASAN LINGKUNGAN
JAMINAN REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
STATUS 28 Mei 2015
NO
PROVINSI
JUMLAH
IUP
SEBELUM KORSUP
SESUDAH KORSUP
JAMREK
PASCA TAMBANG
1 SULUT
125
8 Surat Peringatan
2 GORONTALO
46
3 SULBAR
73
TOTAL
244
8 Surat Peringatan
Pasal 4 ayat (2) huruf a s/d d Permen ESDM No. 2 Tahun 2013
permohonan WIUP yg tumpang tindih dengan WIUP mineral logam/batubara hanya
dapat dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Jenderal.
permohonan WIUP yg tumpang tindih dengan WIUP mineral logam/batubara
eksisting hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan pertimbangan dari
pemegang IUP eksisting berdasarkan kesepakatan pemanfaatan lahan bersama.
logam dan batubara wajib mendapatkan rekomendasi dari Dirjen Minerba sesuai
ketentuan Permen ESDM No. 12 Tahun 2011 dan persetujuan penggunaan lahan
bersama dari IUP pertama.
Dalam hal WIUP berada di dalam kawasan hutan maka harus berkonsultasi dengan
Kementerian Kehutanan.
Dalam hal penerbitan peta WIUP harus berpedoman pada peta dasar dan sistem
koordinat dari Badan Informasi Geospasial.
Melakukan ketentuan tentang kewajiban pembayaran biaya pencadangan WIUP
mineral bukan logam dan batuan (untuk tarif digunakan minimum 5 Ha meskipun
wilayah kurang dari 5 Ha).
Melakukan ketentuan tentang kewajiban pembayaran jaminan kesungguhan sesuai
ketentuan Kepmen PE No. 135.K/201/M.PE/1996.
Setelah menerbitkan WIUP dan/atau IUP batuan dan mineral bukan logam harus
disampaikan kepada Ditjen Minerba untuk diupdate dalam database IUP Ditjen
Minerba.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pertambangan mineral dan batubara dibagi antara
pemerintah pusat dan provinsi, urusan pemerintahan bidang mineral dan batubara tidak lagi
menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota sejak 2 Oktober 2014 yang diperjelas dengan SE
Mendagri No.120/253/SJ tanggal 16 Januari 2015 dan Edaran Menteri ESDM No. 04.E/30/DJB/2015
tanggal 30 April 2015
Kewenangan Pusat:
1. Penerbitan IUP mineral logam, batubara, mineral bukan logam dan batuan pada :
a. Wilayah Izin Usaha Pertambangan yg berada pada wilayah lintas daerah lintas Provinsi;
b. Wilayah Izin Usaha Pertambangan yg berbatasan langsung dgn negara lain dan
c. Wilayah laut lebih dari 12 mil laut.
2. Penerbitan Izin Usaha Pertambangan dlm rangka PMA.
3. Pemberian Izin Usaha Pertambangan Khusus mineral dan batubara.
Kewenangan Provinsi:
1. Penerbitan Izin Usaha Pertambangan mineral logam, batubara, mineral bukan logam dan
batuan dlm rangka PMDN pd WIUP yg berada dlm 1 wilayah provinsi, termasuk wilayah laut
s/d 12 mil laut.
2. Penerbitan Izin Pertambangan Rakyat utk komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan
logam dan batuan dalam Wilayah Pertambangan Rakyat.
TANTANGAN
UPAYA TEROBOSAN
1.
2.
3.
IX. PENUTUP
Penyelesaian penataan IUP untuk 19 provinsi (Korsupwas KPK II)
selesai paling lambat Juni 2015.
Pemerintah
akan
menerbitkan
kebijakan
terkait
dengan
Apabila wilayah eks IUP Non CNC dicabut, akan ditetapkan menjadi
Wilayah
Pencadangan
Pertambangan (WUP).
3
0
Negara
(WPN)
atau
Wilayah
Usaha
www.minerba.esdm.go.id