Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELAKSANAAN
Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran
Berdasarkan dokumen tender, gambar-gambar, RKS, Berita Acara Penjelasan, serta peninjauan
lapangan, maka untuk dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan Pembangunan Gedung II BPJS
Kesehatan KCU Yogyakarta, dengan tepat waktu dan tepat mutu, dengan ini kami sampaikan metodemetode pelaksanaan untuk proyek ini sebagai berikut:
SKOPE PEKERJAAN
Secara keseluruhan menurut dokumen tender, skope pekerjaan meliputi:
A. LANTAI I
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir
3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Kusen dan Besi
6. Pekerjaan Lantai
7. Pekerjaan Plafon
8. Pekerjaan Cat - catan
9. Pekerjaan Sanitasi, Sanitair dan Air Bersih
B. LANTAI II
1. Pekerjaan Tanah dan Pasir
2. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
3. Pekerjaan Beton
4. Pekerjaan Kusen dan Besi
5. Pekerjaan Lantai
6. Pekerjaan Plafon, Atap, dan Pelapis ACP
7. Pekerjaan Rangka Atap
8. Pekerjaan Cat - catan
9. Pekerjaan Sanitasi, Sanitair dan Air Bersih
C. PEKERJAAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Pekerjaan Pengadaan Daya Listril PLN
2. Pekerjaan Distribusi Panel dan Kabel Pengisi Listrik
3. Pekerjaan Instalasi Penerangan, Stop Kontak Dinding Ceiling Fan
4. Pekerjaan Instalasi Telephon
5. Pekerjaan Instalasi Penyaluran Petir
6. Pekerjaan Instalasi Outlet Daya dan Wi-fo Acces Point
7. Pekerjaan Instalasi Fire Alarm
A. PEKEEJAAN PERSIAPAN
PT. PILAR PERSADA
1. Bongkaran Gedung
2. Pengukuran dan Bouwplank.
3. Papan nama Proyek
4. Direksi Keet
5. Perijinan
6. Air kerja
7. Listrik Kerja
8. Alat keselamatan kerja
9. Administrasi dan dokumentasi
10.Pembersihan kembali
11.Pemutusan dan penyambungan listrik
12.Pagar keliling seng
1. PENGUKURAN AWAL
Pemasangan papan nama proyek dari papan kayu kalimantan dengan ukuran 1,5 x 1,0 m2 disangga dengan 2
buah tiang penyangga kayu kalimantan ukuran 5/10 cm dengan bagian tertanam 50 cm serta tinggi terlihat
200cm. Papan nama berisi informasi tentang Nama Proyek, pemilik proyek, Lokasi proyek, dan jumlah
biaya serta Penyedia jasa.
4. DIREKSI KEET
Pembuatan direksi keet, kantor dan gudang berukuran 42 m2 yang didalamnya tersedia peralatan-peralatan
yang mencukupi untuk melakukan pekerjaan kantor, untuk direksi keet rencana akan ditempatkan di area
dekat dengan pintu sirkulasi material.
5. PERIJINAN
Sebelum memulai pekerjaan harus memperoleh ijin dari instansi yang terkait.
6. AIR KERJA
Air kerja diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan seperti untuk pekerjaan pasangan, beton dan
lain-lain.
7. LISTRIK KERJA
Listrik digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti pemotongan keramik, termasuk juga untuk kepentingan
penerangan saat pekerjaan lembur.
8. ALAT KESELAMATAN KERJA
Alat pengaman harus dipakai para pekerja dan pihak pihak yang berada dalam lingkungan proyek agar tidak
terjadi kecelakaan kerja. Meliputi helm pengaman, safety belt, sepatu boat dan lain-lain.
9. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI
Dalam pelaksanaan proyek harus ada pelaporan pekerjaan meliputi laporan harian, mingguan, laporan
bulanan. Juga termasuk didalamnya dokumentasi dari setiap pekerjaan dari awal sampai selesainya
pekerjaan.
10. PEMBERSIHAN KEMBALI
Bongkaran bangunan lama harus dibersihkan terlebih dahulu oleh Kontraktor karena dimungkinkan akan
menganggu pelaksanaan pekerjaan. Setelah selesainya pekerjaan secara keseluruhan juga masih ada
pekerjaan pembersihan kembali.
11. PEMUTUSAN DAN PENYAMBUNGAN LISTRIK
Pemutusan aliran listrik diperlukan agar pada pelaksanaan bongkaran tidak terjadi kecelakaan kerja yang
diakibatkan dari konsleting listrik, dan listrik disambung kembali setelah pekerjaan selesai 100%.
12. PAGAR KELILING SENG
Pemasangan pagar keliling seng bertujuan agar tidak ada pihak lain yang tidak berkepentingan dengan
proyek masuk secara bebas ke lokasi proyek.
Penataan site
Lokasi pekerjaan masih digunakan sebagai Kantor Pelayanan Peserta yang masih aktif.
- Pemisahan Pintu Masuk Antara Kegiatan Proyek dengan Kegiatan Pelayanan BPJS
- Pengaturan Keluar Masuk Material Pekerjaan dengan tidak menggangu Jam Kerja
Kegiatan BPJS Kesehatan, memasukan material setelah jam kerja dari BPJS Kesehatan
C. PEKERJAAN TANAH
GALIAN TANAH PONDASI
Pekerjaan Tanah meliputi pekerjaan galian tanah pondasi, urugan tanah bekas galian, pemadatan, urugan
sirtu bawah pondasi dan bawah lantai.
a. Pekerjaan galian tanah pondasi menerus dan pondasi foot plat
1. Kontraktor menyiapkan rencana kerja galian tanah pondasi menerus dan pondasi foot plat
meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan, rencana tempat
pembuangan dan alur pekerjaan sebelum pelaksanaan galian.
2. Kedalaman dan lokasi yang akan di gali menyesuaikan dengan gambar perencanaan.
3. Untuk tanah bekas galian yang akan digunakan untuk pengurukan kembali bekas galian baru
ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu pekerjaan.
4. Selanjutnya pada pekerjaan urug kembali, bekas galian dipadatkan menggunakan alat pemadat
sehingga tanah bekas galian memenuhi tanah padat yang sempurna. Cara pemadatan dengan
bertahap yaitu setiap pengurugan 20cm harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum dilanjutkan
tahap pengurugan lapis berikutnya.
5. Bilamana terdapat air didasar galian, maka kami akan memasang pompa air sebanyak
yang diperlukan, untuk memompa air keluar dari dasar galian ke saluran depan/luar.
b. Pekerjaan galian tanah pondasi pagar depan-samping.
1. Kontraktor menyiapkan rencana kerja galian tanah pondasi penahan tanah meliputi volume
pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan, rencana tempat pembuangan dan
alur pekerjaan
2. Kedalaman dan lokasi yang akan di gali menyesuaikan gambar perencanaan.
3. Penempatan tanah bekas galian penempatannya tidak mengganggu pekerjaan lain.
4. Untuk tanah bekas galian yang akan digunakan untuk pengurukan kembali bekas galian baru
ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu pekerjaan.
5. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian dipadatkan menggunakan alat pemadat
c. Pekerjaan Urugan sirtu pondasi pagar samping-depan, pondasi foot plat, pondasi menerus, dan
urugan sirtu dasar lantai.
1. Sirtu yang digunakan memenuhi gradasi yang disyaratkan, ketebalan menyesuaikan rencana
kerja, atau sirtu setempat yang telah memenuhi hasil pengujian material. Pasir bebas dari bahan
bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah kandungan bahan ini maksimal
5% dan tidak mengandung garam.
2. Pasir yang digunakan menggunakan pasir urug.
3. Urug pasir harus dipadatkan menggunakan stamper.
D. PEKERJAAN PASANGAN
1. PASANGAN PONDASI BATU KALI
a. Sebelum memulai pekerjaan pasangan dibuat profil profil pondasi dari kayu / bamboo
pada ujung galian dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan penampang pondasi.
b. Sebelum dipasang pondasi, pada daar galian harus ditimbun dengan sirtu setebal 5cm dan
dipadatkan.
c. Spesi pasangan batu belah hitam menggunakan campuran dengan perbandingan 1 PC : 3
pasir.
d. Pasangan batu dipasang lurus mengikuti benang yang diikatkan pada profil yang sudah
dibuat, sehingga didapatkan pasangan batu yang lurus dan rapi.
e. Untuk pembesian sloof dan kolom di buat stek stek per jarak 1m sedalam 30cm ke dalam
pondasi batu kali untuk memberikan ikatan pada sloof dan pasangan batu kali.
2. PASANGAN BATA DINDING
a.
b.
c.
bata langsung pada beton lantai, sesuai rencana ruangan dalam gambar.
Untuk mendapatkan pemasangan bata yang lurus dan vertikal setiap pemasangan lapis
demi lapis selalu dipasang benang (benang lot) yang diikatkan pada jedar yang telah
d.
disiapkan.
Pasangan bata yang digunakan adalah pasangan bata. Campuran spesi yang dipakai
Campuran Trasram 1 PC : 4 Pasir digunakan untuk kamar mandi, rolaag, Campuran
pasangan bata untuk semua dinding 20cm diatas plat lantai dengan campuran 1PC : 3 kapur
e.
f.
g.
: 10 Pasir.
Setiap pengadukan spesi dilakukan dengan molen pengaduk spesi.
Sebelum dipasang bata direndam agar jenuh air tidak menyerap air dari campuran.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
h.
i.
j.
Setelah bata terpasang, nad harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi
dan kemudian disiram air.
3. PLESTERAN DINDING
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Meteran
2. Jidar aluminium
3. Roskam kayu
4. Roskam besi
5. Kertas semen
6. Benang
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. Triplek
2. Kawat ayam ( jika plesteran lebih dari 3 cm )
3. Air
4. Semen
C. PELAKSANAAN :
1.
2.
Basahi permukaan pasangan bata / bata dengan air sampai basah secara merata ( curing ).
3.
Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal untuk caplakan kepalaan dan cek tarikan
benang.
4.
b.
c.
4.
b.
Menentukan nad keramik dinding & lantai agar bertemu & nad keramik seragam.
c.
d.
Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan / tengah badan keramik.
e.
f.
5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan keramik,
setelah proses perendaman.
6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan.
7. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing.
Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah dinding
keramik, maka kedudukan nat lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.
8.
Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan , sepanjang garis dasar yang telah terpasang.
9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
10. Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan / spesi.
11. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk
mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat.
PT. PILAR PERSADA
12.
13. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah
sampai bersih.
14. Untuk menghindari naiknya lantai ( menggelembungnya lantai ) maka buatlah delatasi.
E. PEKERJAAN BETON
KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH
PEKERJAAN FOOTPLAT
A.
Mentransfe
r gaya
yang besar
karena
bidang
kontak
kecil
dengan
sabu
B. Bidang
kontak besar
Bekisting
Diberi
horizonta
l packers
untuk
merataka
n gaya
pada
sabuk
besi
yang
kecil
Untuk pekerjaan struktur atas pada proyek ini direncanakan menggunakan schafolding sebagai
perancah/steiger. Sedangkan untuk bahan bekistingnya digunakan papan/multipleks dengan
tabal 2,5cm. Pekerjaan bekisting/formwork dilaksanakan di workshop kontraktor dan lokasi
kerja. Bekisting dibuat dalam beberapa ukuran modul/segmen sesuai dengan ukuran beton yang
akan dicetak. Penyetelan bekisting dilaksanakan tanpa menunggu fabrikasi bekisting selesai
secara keseluruhan. Untuk menjaga ketetapan/ke-presisi-an ukuran pengecekan akan terus
dilakukan terutama pada titik-titik lemah sambungan. Agar bekisting kuat menahan tekanan
PT. PILAR PERSADA
dari pompa cor dan tekanan akibat pemadatan, antara bekisting luar dan bekisting sisi dalam
diberi pengikat dari besi. Dan untuk kolom setelah penyetelan selesai, sisi luar bekisting diberi
sabuk dari besi sebanyak tiga tempat mengelilingi dinding.
Pembesian
Untuk mengejar target waktu, fabrikasi dilaksanakan di workshop kontraktor dan dilokasi
proyek. Besi dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar kerja yang ada. Setelah
fabrikasi selesai dilanjutkan dengan merangkai besi dilokasi kerja. Perangkaian besi uni
menunggu setelah lantai kerja siap menerima beban (sudah kering dan mengeras). Dalam
beberapa item pekerjaan pembesian dilaksanakan tanpa menunggu pekerjaan begisting selesai.
(misal: pembesian kolom dapat dilaksanakan tanpa menunggu bekisting sloof selesai).
Pekerjaan pembesian ini juga dilaksanakan tanpa menunggu pekerjaan sebelumnya selesai.
Sebelum pelaksanaan pembesian terlebih dahulu dipersiapkan beton decking (untuk selimut
beton) dengan ketebalan seperti yang telah dipersyaratkan. Setelah penyetelan pembesian
selesai sebelum melakukan pengecoran, lokasi pengecoran dibersihkan dengan air
sprayer/compresor.
Pengecoran
Sebelum melaksanakan pengecoran akan dilakukan percobaan pendahuluan (trial test) atas
kubus-kubus beton agar mutu hasil pekerjaan beton yang dikehendaki. Untuk menentukan
campuran air dalam adukan beton, sebelumnya dilakukan percobaan dengan kerucut Abrams
(slump beton). Untuk pengecoran menggunakan Molen K-175 untuk beton Non struktur, Ready
mix K-250 untuk beton struktur. Jika dengan mobil mixer adukan beton dituang ke lokasi
pengecoran dengan menggunakan alat conrete pump. Pada pelaksanaan pengecoran, lokasi kerja
harus dalam keadaan bersih. Untuk itu sebelum dicor lokasi kerja dibersihkan lagi dengan
compresor sehingga lokasi benar-benar bersih. Sebelum pengecoran lantai kerja dan bekisting
dibasahi dengan air. Setelah pengecoran selesai dilanjutkan dengan perataan beton dengan
trowel. Curing beton dilakukan dengan cara menyiram air dan atau menutup dengan karungkarung basah untuk menjaga pengeringan yang mendadak. Pembongkaran bekisting dilakukan
setelah beton mancapai kekuatan khusus yang cukup untuk memikul 2x beban sendiri atau
minimal 21 hari. Perawatan beton dilaksanakan begitu beton sudah agak kering.
E. PEKERJAAN ATAP
1.
2.
3.
4.
F. PEKERJAAN PLAFOND
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1) Roll Meter (Meteran)
2) Steger Kerja
3) Mesin Poles Kayu
4) Benang Nylon
5) Waterpass
6) Siku Besi
7) Ampals Biasa (Kasar & Halus)
8) Paku
9) Gergaji Besi Untuk Pemotong Rangka Furing
10) Palu Besi
11) Kain Lap
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1)
2)
C. PELAKSANAAN :
1)
Buat
rangka
plafond
pedoman
kelurusan
sesuai
dengan
&
ketinggian
3)
4)
Pasang rangka plafond ( yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong ) sesuai marking
yang telah dibuat.
5)
Periksa
kelurusan
dan
6)
Potong panel
7)
8)
plafond plywood
9)
Pemasangan plafond dimulai dari tepi ( mengikuti gambar kerja ) dan diperkuat
dengan paku yang diketok dengan palu besi.
10) Rapikan & haluskan permukaan plafond plywood yang telah terpasang dengan
amplas sampai rata / licin.
2)
Steger Kerja
3)
Benang Nylon
4)
Waterpass
5)
Siku Besi
6)
Paku
7)
8)
Palu Besi
9)
Kain Lap
2)
Rangka Hollow
3)
C. PELAKSANAAN :
1)
2)
Pasang rangka hollow sesuai marking dan pastikan pada posisi vertikal dengan bantuan
waterpass.
3)
4)
Setelah rangka hollow benar-benar terpasang semuanya, maka dilanjutkan dengan pemasangan
dinding partisi dari bahan gypsum pada kedua sisi.
5)
Pada dinding partisi bagian bawah dipasang plin kayu jati dengan posisi permukaan bawah plin
selevel dengan lantai keramik.
PT. PILAR PERSADA
3.
Fischer
4.
Skrup
5.
6.
Setelah bahan bangunan sudah tersedia maka bisa kita lanjutkan dengan menyiapkan
peralatan pemasangan yaitu
1.
2.
Obeng
Bor tembok.
3.
Kita buat lobang untuk tempat skrup pada dinding melalui lobang kusen dengan
menggunakan alat bor, kemudian kita masukan fischer kedalam lobang bor yang telah kita
buat. lalu kita ambil obeng untuk mengencangkan fischer.
4.
Kita siapkan daun pintu atau jendela yang sudah dirangkai penuh, misalnya sudah
terpasang kaca dengan sempurna.
5.
Daun pintu atau jendela tersebut kita masukan ke lobang kusen, kemudian kita pasang
semua aksesorisnya seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer dan yang lainya.
6.
Kemudian kita lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan mortar/ semen dan
sealent. pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding dan kusen.
7.
Selama proses pelaksanaan pembangunan berlangsung maka rawan terjadi goresan atau
benturan sehingga terjadi kerusakan kusen. oleh karena itu kita buat pelindung dengan
bahan isolaso plastik atau kertas.
I. PEKERJAAN PENGUNCI
PT. PILAR PERSADA
1) Engsel pintu floor hinge dan pintu dalam, engsel jendela, handel dan kunci tanam pintu ruang
dalam, handel dan kunci tanam pintu lavatory dan KM, grendel, door closer menggunakan
bahan ex PINO
2) Handle pintu besar, pintu kaca tempered ex PINO
3) Semua spesifikasi dan ukuran sesuai dengan RKS.
B. PELAKSANAAN
1. Pekerjaan sanitair pada kamar mandi dikerjakan setelah tahap pemasangan keramik lantai dan
dinding dengan menyediakan lubang tempat untuk penempatan pekerjaan sanitair (tanpa dikeramik).
2. Pemasangan kloset duduk pada bagian pertemuan dengan pipa saluran air kotor dibuat pas dan
terpasang dengan baik agar tidak bocor. Pada kloset duduk jarak tangki dengan dinding disiapkan
terlebih dahulu.
3. Wastafel keramik dipasang pada penggantung wastafel yang telah difisher ke tembok, instalasi air
bersih dan air bekasnya telah dikerjakan terlebih dahulu.
4. Serupa dengan wastafel, pengerjaan urinoir dipasang setelah istalasi airnya tersedia.
5. Pelaksanaan plumbing dibutuhkan kecermatan dalam pengerjaannya, kemiringan saluran air kotor
dari WC dibuat cukup agar penaliran lancar.
6. Pemasangan perangkat sanitair dilengkapi dengan instalasi plumbing.
7. Pekerjaan menggunakan alat bantu seperti: sealent, lem pralon, cetok, cangkul, dan meteran.
8. Sistem pemipaan air bersih di dalam bangunan Kantor Askes menyesuaikan gambar Mekanikal pada
dokumen tender lengkap dengan katup penyetop, elbow, sambungan T, fitting dan perlengkapan
lain yang diperlukan.
9. Semua panel kontrol dan panel listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem distribusi air
bersih.
10. Semua alat plambing (fixture) yang direncanakan dipasang di dalam bangunan, termasuk fitting,
kran dan alat-alat lain yang diperlukan.
11. Sistem pemipaan air kotor dari setiap fixture di dalam bangunan hingga ke jaringan pembuangan air
kotor, lengkap dengan pipa ven beserta penunjangnya.
12. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan ukuran yang berbeda harus
menggunakan reducing fitting. Dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius. Belokanbelokan short radius hanya digunakan apabila kondisi setempat tidak memungkinkan memakai long
radius.
13. Penggantung atau penumpu pipa diikat dengan kuat pada bangunan dengan menggunakan dynabolt
atau fischer dilengkapi dengan konstruksi baja.
14. Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai dilengkapi dengan katup penyetop (Gate Valve).
L. PEKERJAAN FINISHING
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1) Kertas semen / koran
2) Lakban
PT. PILAR PERSADA
3) Amplas
4) Rol
5) Kuas
6) Skrap
7) Kain lap
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1) Plamir
2) Cat dinding
C. PELAKSANAAN :
1) Pekerjaan finising cat meliputi pekerjaan cat tembok, cat gording dengan memakai meni besi,
pekerjaan melamin pada plint kayu serta coating pasangan batu andesit.
2) Bersihkan
permukaan
kain lap.
3) Lindungi bahan - bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran dan lakban.
4) Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang retak & kurang rata
dengan plamir, kemudian
5) Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata. C e k, apakah permukaan
dinding sudah rata ?
6) Jika permukaan sudah rata, maka
yang
7) Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
8) Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/terakhir
( jumlah pelapisan cat sesuai
D. HASIL AKHIR :
Hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut :
1.
Permukaan rata.
2.
3.
Tidak mengelupas.
Pembenahan tetap terus dilakukan untuk menyempurnakan finishing hasil pekerjaan, misalnya:
pengecatan, plesteran, kebocoran genteng dan pembersihan ruangan atau hal-hal lain yang diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian pada waktu pelaksanaan.
2.
Pelayana apabila ada keluhan atau complain dari pengguna dalam waktu 1 x 24 jam kami akan dating
ke lokasi sejak keluhan dating kami terima.
3.