Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
MODUL
INTERPERSONAL SKILL
Dra. Yoyoh Hereyah M.Si
POKOK BAHASAN :
PEMAHAMAN SOFT SKILL
DESKRIPSI :
Modul ini membahas tentang pemahaman soft skill dan pemgembangannya diperguruan tinggi
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa dapat memahami pentingya pengembangan soft skills
di perguruan tinggi dan memahami pentingnya mempelajari soft skill dan hard skill bagi
mahasiswa
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Setelah mempelajari pokok bahasan dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan perbedaan soft skill dan hard skills dan berbagai penggunaan keduanya dalam
kehidupan dunia kampus dan dunia kerja serta kehidupan sehari-hari.
DAFTAR BACAAN
Ubaedy An, Interpersonal Skill : bagaimana anda membangun, mempertahankan, dan mengatasi
konflik hubungan, 2008
Winarti Euis, Pengembangan kepribadian, Graha Ilmu, 200
Pengembangan Soft Skill di Perguruan Tinggi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB
Dra
Ketatnya persaingan dibursa kerja menuntut seorang calon pekerja memiliki kompetensikopetensi khusus agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja. Mahasiswa adalah calon
pekerja yang akan bersaing dalam dunia kerja, dituntut untuk memiliki kompetensi khusus yang
diinginkan oleh dunia kerja. Kompetensi khusus tersebut di antaranya adalah kemampuan
bekerja dalam tekanan, mampu bekerjasama dalam tim, bertanggung jawab serta kemampuan
lainnya yang sifatnya lebih kearah kemampuan soft skill.
Mengantisipasi hal yang seperti itu perguruan tinggi pun dituntut untuk mempersiapkan
lulusannya memiliki kemampuan sebagaimana yang diinginkan oleh dunia kerja, agar alumni
dari suatu perguruan tinggi dapat bersaing dengan alumni perguruan tinggi lainnya.
Mengapa pemahaman soft skill perlu diberikan kepada para mahasiswa saat ini, berdasarkan
beberapa survey yang dilakukan, ada kesenjangan yang terjadi antara yang dibutuhkan di bursa
kerja dan kenyataan hasil lulusan perguruan tinggi. Banyak para fresh graduate perguruan tinggi
yang tidak tahan banting saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Kenyataan di Lapangan
Salah satu permasalahan klasik yang sering terdengar adalah keluhan bahwa lulusan perguruan
tinggi ternyata tidak memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh dunia pekerjaan. Keluhannya
adalah bahwa lulusan perguruan tinggi umumya memiliki karakteristik sebagai berikut :kurang
tangguh, tidak jujur, cepat bosan, tidak bisa bekerja teamwork, minim kemampuan
berkomunikasi lisan dan menulis laporan dengan baik. Selain itu keluhan yang juga sering
muncul dari para pelaku dunia kerja adalah ungkapan-ungkapan sebagai berikut : pintar sih
pintar tapi kok gak bisa bekerja sama dengan orang lain atau jago sih bikin konsep, namun
sayangnya tidak bisa meyakinkan ide hebat itu pada orang lain, atau baru teken kontrak 1
tahun tapi sudah mundur, kurang tahan banting,
Muntaber
Diare
Dra
Dra
Kecakapan Dasar Manusia adalah kombinasi dari pengetahuan dan ketrampilan, atau keahlian
yang diperlukan untuk mengerjakan suatu tugas. Kompetensi( Derrick Casey dalam Method and
Procedure for Developing Competency Standard). Kecakapan dasar manusia merupakan
kombinasi dari pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap( attitude) yang
diperlukan untuk dapat melaksanakan suatu tugas.
Tiga Kecakapan Dasar Kurt Singer :
Kecakapan negosiasi
Conscience (nurani),
Competence (kecakapan )
Kecakapan Dasar Manusia di Indonesia menurut Standard Kompetensi Kerja Nasional, merujuk
dari pengertian Casey; kompetensi sebagai kemampuan kerja setiap individu, mencakup
pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap (attitude) kerja minimal yang harus
dimiliki untuk dapat melaksanakan pekerjaan atau jabatan tertentu.
Kompetensi dari Ki Hajar Dewantara , agar manusia dapat hidup perlu mempunyai kecakapan
dasar, memiliki pengetahuan (knowledge ), ketrampilan (skill) yang dapat dipelajari dengan otak,
sikap (attitude ) yang arif, rendah hati dan manusiawi.
Dra
(learning to know ), Belajar untuk mengerjakan sesuatu, ( learning to do ), Belajar untuk menjadi
diri sendiri, ( learning to be ), Belajar hidup bersama atau bermasyarakat, ( learning to live
together ).
7 Kebiasaan untuk mengembangkan PotensiDiri ( Stephen R. Covey )
1. Jadi proaktif
2. Merujuk pada tujuan akhir
3. Dahulukan yang utama
4. Paradigma saling ketergantungan
5. Berusaha mengerti terlebih dahulu
6. Wujudkan sinergi/kerjasama
7. Asah kemampuan terus - menerus
Kompetensi yang disebutkan di atas yang teraktualisasi dalam soft skill diharapkan dapat
dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi saat kelak mereka memasuki bursa kerja dilapangan.
Selayaknya perguruan tinggi mempersiapkan kompetensi dan kemampuan yang menunjang
kemampuan dan daya saing mereka di dunia kerja.
Pengertian Soft Skill
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan
interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment,
trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust,
worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill
mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service
orientation,
empathy
dan
social
skill
(leadership,influence,
communication,
conflict
Dra
pribadi, kepekaan/kepedulian, serta optimisme. Soft skills ini melengkapi hard skills- yang bisa
dikatakan juga sebagai persyaratan teknis dari suatu pekerjaan. Soft skills tersebut mencakup (a)
kualitas pribadi - misalnya tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi,
manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran; dan (b) ketrampilan interpersonal,
misalnya berpartisipasi sebagai anggota kelompok, mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang
lain, melayani pelanggan, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan bisa bekerja dalam
keragaman
coba mengulas sedikit tentang pengertian soft skills itu sendiri. Soft skills pada dasarnya
merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak
berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar
(yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Sedangkan Hard skill bersifat teknis dan biasanya
sekedar tertulis pada bio data atau CV seseorang yang mencakup pendidikan, pengalaman, dan
tingkat keahlian (teknis). Soft Skills bisa juga dikatakan sebagai ketrampilan interpersonal seperti
kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam sebuah kelompok
Soft Skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan
keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara
maksimal.
Pengembangan soft skill di perguruan tinggi . berdasarkan hasil jajak pendapat, kompetensi yang
diperlukan dunia kerja ada 2 aspek yaitu : aspek teknis dan non teknis. Aspek teknis berhub
dengan ltr blk keahlian atau kebutuhan yg diperlukan di dunia kerja. Aspek non teknis mencakup
motivasi, adaptasi, komunikasi,kerjasama,problem solving,manajemen stress dan kepemimpinan.
Aspek non teknis dilapangan
Dapat bekerjasama
Dra
Mampu beradaptasi
Mampu beradaptasi
Dra
bola harus mempunyai keterampilan teknik menggiring bola. Hard skill adalah kompetensi teknis
dan akademis sesuai dengan latar belakang keilmuan yang dipelajari. Setiap profesi dituntut
mempunyai hard skill yang khusus, tetapi soft skills bisa merupakan yang harus dimiliki di setiap
profesi.
Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang
lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.
Contoh kemampuan soft skill dan hard skill yang harus dimiliki dalam diri seseorang. Pemain
bola harus memiliki kemampuan teknis ( hard skill) dengan memiliki kemampuan berlari,
menendang, berebut bola dan memiliki kemampuan soft skills seperti kemampuan bekerja sam,
kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan melakukan inisiatif dan gigih dalam
melakukan sesuatu.
Pentingnya Soft Skill Bagi Mahasiswa
pengembangan softskills di perguruan tinggi memang harus dilakukan secara integratif dan
menyeluruh. Pengembangan softskills tidak hanya sekedar memberikan pelatihan atau kursus
softskills, misalnya kursus kepribadian atau teknik komunikasi saja. Sebuah perguruan tinggi
idealnya mengembangkan softskill mahasiswa. Pentingnya soft skill, karena jika seseorang
mempunyai karakteristik atau sifat seperti itu maka pastilah orang tersebut mempunyai daya
saing yang tinggi di bursa kerja.
permasalahan klasik yang sering terdengar adalah keluhan bahwa lulusan perguruan tinggi
ternyata tidak memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh dunia pekerjaan. Keluhannya adalah
bahwa lulusan perguruan tinggi umumya memiliki karakteristik sebagai berikut :kurang tangguh,
tidak jujur, cepat bosan, tidak bisa bekerja teamwork, minim kemampuan berkomunikasi lisan
dan menulis laporan dengan baik. Umumnya dalam setiap pekerjaan, seseorang harus memiliki
empat hal yaitu :
1 pengetahuan atau keterampilan khusus atau kompetensi teknis (hard skill), termasuk di
dalamnya juga pengetahuan mengenai industri atau organisasi;
Dra
3 kompetensi perilaku atau sering juga disebut soft skill/managerial skill dan
4 kepribadian
Menurut survei dari National Association of College and Employee (NACE), USA (2002),
kepada 457 pemimpin, tentang 20 kualitas penting seorang juara. Hasilnya berturut-turut adalah :
kemampuan komunikasi,, kejujuran/integritas, kemampuan bekerja sama,
kemampuan
Dra
10
1. Inisiatif
2. Etika
3. Berfikir kritis
4. Kemauan belajar
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Bersemangat
8. Dapat diandalkan
9. integritas
10. Komunikasi lisan
11. Kreatif.
11. Kemampuan analitis
12. Dapat mengatasi stress
13. Menejemen diri
14. Menyelesaikan persoalan
15. Dapat meringkas
16. Berkooperasi
17. Fleksibel
18. Kerja dalam tim
19. Mandiri
20. Mendengarkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB
Dra
11
21. Tangguh
22. Berargumen logis
23. Menejemen waktu.
Sumber : (center for enterpreuneurship education and development, Halifax,
nova
scotia,
2004).
Dra