TINJAUAN PUSTAKA
2.1
(2011:10) adalah hubungan atau kontak antara principal dan agent. Principal
mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk
pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Pada
perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai
principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka. Pemegang
saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal.
Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk
memahami hubungan antara manajer dan pemegang saham. Jensen dan Meckling
dalam Siagian (2011:10) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah
kontrak antar manajer (agent) dengan pemegang saham (principal). Hubungan
keagenan tersebut terkadang menimbulkan masalah antara manajer dan pemegang
saham. Konflik yang terjadi karena manusia adalah makhluk ekonomi yang
mempunyai sifat dasar mementingkan kepentingan diri sendiri. Pemegang saham dan
manajer memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing menginginkan tujuan
mereka terpenuhi. Akibat yang terjadi adalah munculnya konflik kepentingan.
Pemegang saham menginginkan pengembalian yang lebih besar dan secepat-cepatnya
10
atas
investasi
yang
mereka
tanamkan
sedangkan
manajer
menginginkan
Manajer
dalam
mengelola
perusahaan
cenderung
mementingkan
11
2.2
Kinerja Keuangan
2.2.1
pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan dan
pelaksanaan tugas secara aktual. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang
dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
kesehatan perusahaan tersebut.
Sedangkan pengertian kinerja keuangan menurut Fahmi (2011:239) adalah
sebagai berikut :
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturanaturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat
suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standard dan ketentuan dalam
SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Accepted
Accounting Principle), dan lainnya.
Adapun pengertian kinerja keuangan menurut Jumingan (2006:239) adalah
gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut
aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan
indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.
Dari definisi kinerja ataupun kinerja keuangan yang telah dipaparkan di atas,
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah suatu prestasi yang
dicapai oleh suatu perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan sehingga
mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
12
2.2.2
metode
perhitungan
disesuaikan
dengan
kondisi
dan
13
14
2.3
Laporan Keuangan
2.3.1
laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan
suatu
entitas.
Laporan
keuangan
juga
menunjukkan
hasil
15
2.3.2
2.3.3
16
a. Investor
Investor membutuhkan informasi untuk membantu menetukan apakah
harus membeli, menahan, atau menjual investasi. Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun,
dan kesempatan kerja.
c. Pemberi Pinjaman
Pemberi
pinjaman
tertarik
dengan
informasi
keuangan
yang
17
2.3.4
keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Terdapat empat
karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.
18
pengguna.
Relevansi
informasi
19
laporan
keuangan
antar
perusahaan
untuk
2.4
2.4.1
merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsurunsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara
unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
20
21
2.4.2
menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap
kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. dapat memberikan informasi yang lebih luas dan lebih dalam daripada
yang terdapat dari laporan keuangan biasa,
2. dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)
dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan
(implicit),
3. dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan,
4. dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan,
5. mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan modelmodel dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,
peningkatan (rating),
6. dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu
laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara
lain :
22
23
10. bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di
masa yang akan datang.
Dari sudut lain, tujuan analisis laporan keuangan menurut Prastowo dan
Juliaty (2002:53) adalah sebagai berikut :
1. Screening
Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan
dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.
2. Forecasting
Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di
masa yang akan datang.
3. Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalahmasalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau
masalah lain.
4. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional,
efisiensi, dan lain-lain.
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang dibaca
dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos
dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan
perusahaan.
24
2.5
2.5.1
2.5.2
25
samping
keunggulan
yang
dimiliki,
Harahap
(2004:298)
juga
mengungkapkan beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh analisis rasio yang harus
dihindari sewaktu penggunaannya, yaitu :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik ini seperti :
a. bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak
mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau
subjektif;
26
b. nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai
perolehan (cost) bukan harga pasar;
c. klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio;
d. metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa
diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan
kesulitan untuk menghitung rasio.
4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang
dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa
menimbulkan kesalahan.
2.5.3
menjadi :
1. Rasio Likuiditas
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya secara tepat
waktu. Rasio likuiditas secara umum ada 2 (dua) yaitu current ratio dan
quick ratio (acid test ratio).
27
2. Rasio Leverage
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio leverage terdiri dari : debt to
total asset, debt to equity ratio, times interest earned, cash flow coverage,
long-term debt to total capitalization, fixed charge coverage, dan cash
flow adequancy.
3. Rasio Aktivitas
Rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.
Rasio aktivitas secara umum ada empat yaitu : inventory turnover
(perputaran persediaan), rata-rata periode pengumpulan piutang (day sales
outstanding), fixed asset turnover (perputaran aktiva tetap), dan total asset
turnover (perputaran total aset).
4. Rasio Profitabilitas
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan
maupun investasi. Rasio profitabilitas secara umum ada empat yaitu :
gross profit margin, net profit margin, return on investment, dan return on
network.
28
5. Rasio Pertumbuhan
Rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan
ekonomi secara umum. Rasio pertumbuhan ini umumnya dilihat dari
berbagai segi yaitu dari segi sales (penjualan), earning after tax (EAT),
laba per lembar saham, dividen per lembar saham, dan harga pasar per
lembar saham.
6. Rasio Nilai Pasar
Rasio-rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini
mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap
kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa
yang akan datang. Yang termasuk dalam rasio ini yaitu earning per share,
price earning ratio, book value per share, price book value, dividen yield,
dan dividend payout ratio.
Adapun rasio yang dipilih penulis dalam melakukan penelitian atau analisis
rasio keuangan yang berhubungan dengan laba perusahaan, yaitu :
a. Return On Asset (ROA)
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dari semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. ROA menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu
rupiah aset yang digunakan. Dengan ini kita bisa menilai apakah
29
EAT
Total Aktiva
x 100%
EAT
Total Ekuitas
x 100%
30
EAT
Jumlah Saham Beredar
2.6
2.6.1
Pengertian Saham
EPS
31
2.6.2
kesepakatan penjual dan pembeli saham atau harga yang terbentuk dari kekuatan
permintaan dan penawaran saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu.
32
2.6.3
33
2.7
Kerangka Pemikiran
Pergerakan harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari
dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan. Hal ini disebabkan karena
investor memiliki harapan atas sejumlah pengembalian dari investasi yang
ditanamkannya. Pengembalian itu tentunya tergambar jelas pada kinerja perusahaan,
jika dari tahun ke tahun perusahaaan mengalami keuntungan yang signifikan maka
investor cenderung memiliki harapan yang cukup optimis akan pengembalian yang
pasti didapatnya, sementara itu jika perusahaan mengalami kerugian dari tahun ke
tahun maka secara otomatis terbayang di dalam benak investor sejumlah kerugian
yang akan diterimanya.
Kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan merupakan
suatu konsep pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada perolehan laba
perusahaan. Sehingga investor dapat melihat keuntungan yang benar-benar akan
diterimanya dalam bentuk dividen. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning
Ratio. Rasio-rasio tersebut sering digunakan oleh para investor sebagai tolak ukur
untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan, karena rasio tersebut
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, di mana sebagian
laba tersebut akan dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Syamsudin (2002:38) yang mengatakan bahwa :
34
Para pemegang saham dan calon pemegang saham menaruh perhatian utama
pada tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun pada masa yang akan
datang. Hal tersebut penting karena tingkat keuntungan akan mempengaruhi
harga saham yang mereka miliki.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka pemikiran
penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Return On Asset
Return On Equity
Harga Saham
Earning Per Share
Keterangan :
35
2.8
Hipotesis Penelitian
Menurut Sekaran (2007:135) hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan
secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk
pernyataan yang dapat diuji.
Sedangkan menurut Sugiyono (2004:51) hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena
jawaban yang dikemukakan baru berdasarkan pada teori yang peneliti peroleh, belum
berdasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data dan analisis
data. Maka dari itu, berdasarkan teori dan kerangka pemikiran yang telah peneliti
kemukakan sebelumnya maka hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H01 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset, Return On Equity,
Earning Per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh tidak
signifikan terhadap harga saham secara simultan.
Ha1 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset, Return On Equity,
Earning Per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan
terhadap harga saham secara simultan.
H02 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset berpengaruh tidak
signifikan terhadap harga saham secara parsial.
Ha2 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham secara parsial.
36