Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari neraca konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi, laporan laba ditahan konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi. PELAKSANAAN PENGGABUNGAN USAHA MELALUI AKUISISI SAHAM Konsep akuntansi penggabungan usaha, yang terdapat pada PSAK No. 22 secara jelas meliputi penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak dari suatu perusahaan induk.Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perusahaan lain (disebut sebagai perusahaan induk) memperoleh pengendalian kepemilikan atas saham berhak suara yang beredar.Biasanya, pengendalian kepemilikan pada perusahaan lain diperoleh secara langsung dengan memperoleh hak mayoritas (lebih dari 50 peren) atas saham berhak suara, tetapi ada pula pengecualian-pengecualian.Pengecualian-pengecualian ini biasanya terjadi karena adanya kepemilikan saham secara tidak langsung. Penggabungan usaha terjadi ketika satu perusahaan memperoleh lebih dari 50 persen saham berhak suara perusahaan lain, tetapi sekali hubungan induk-anak terbentuk, pembelian tambahan saham perusahaan anak bukanlah suatu penggabungan usaha. ENTITAS PELAPORAN Penggabungan usaha membawa dua perusahaan yang sebelumnya terpisah kepada pengendalian dengan tim manajemen tunggal (pejabat-pejabat dan direktur-direktur perusahaan induk).Meskipun kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai entitas hukum yang terpisah, pembelian tersebut menciptakan entitas pelaporan yang baru yang meliputi semua operasi yang dikendalikan oleh manajemen perusahaan induk.
Laporan keuangan untuk entitas gabungan disusun dengan mengkonversikan laporan
keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak menjadi laporan keuangan konsolidasi yang merefleksikan posisi keuangan dan hasil operasi entitas gabungan. HUBUNGAN INDUK ANAK Suatu perusahaan yang memiliki lebih 50 persen saham berhak suara perusahaan lain dapat mengendalikan perusahaan tersebut melalui kepemilikan sahamnya, dan hubungan yang terjadi antara kedua perusahaan itu adalah hubungan induk-anak.Pada saat hubungan induk anak terjadi, perusahaan-perusahaan tersebut saling berafiliasi. Perusahaan-perusahaan lain menggunakan istilah asosiasi untuk investasi ekuitas antara 20 hingga 50 persen kepemilikan berhak suara perusahaan-perusahaan lainnya.Dalam PSAK No. 15 paragraf 03 dan 04, istilah perusahaan asosiasi digunakan untuk menggambarkan investor mempunyai pengaruh yang signifikan dalam suatu perusahaan.Jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui perusahaan anak, 20% atau lebih dari hak suara pada perusahaan investi, maka investor dipandang mempunyai pengaruh signifikan. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Konsolidasi, paragraf 04, menyatakan bahwa : Para pengguna laporan keuangan pada umumnya ingin mengeahui dan mendapatkan informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari suatu kelompok perusahaan secara keseluruhan.Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui penyajian laporan keuangan konsolidasi yang menyajikan informasi keuangan dari suatu kelompok perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi meskipun masing-masing perusahaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah satu sama lain. KEBIJAKAN KONSOLIDASI Berdasarkan PSAK No. 4, Laporan Keuangan Konsolidasi, paragraf 06, perusahaan anak tidak dikonsolidasikan jika (1) pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham perusahaan anak dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek.Atau, (2) perusahaan anak dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada peruahaan induk.Perusahaan anak yang tidak dikonsolidasikan tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan induk sebagaimana perusahaan anak lainnya. PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN-KEBIJAKAN KONSOLIDASI Penjelasan kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan diperlukan dalam pelaporan keuangan berdasarkan PSAK No. 1, Pengungkapan Kebijakan Akuntansi,. Karena PSAK
No. 4 menghilangkan kebijakan konsolidasi alternative yang dapat diterima, pengungkapan
kebijakan konsolidasi berdasarkan PSAK No. 1 hanya diperlukan untuk melaporkan pengecualian (seperti pengendalian sementara atau tidak adanya pengendalian) terhadap keharusan PSAK No. 4 untuk konsolidasi perusahaan-perusahaan anak yang dimiliki secara mayoritas. PERUSAHAAN INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK DENGAN PERIODE FISKAL YANG BERBEDA. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Konsolidasi paragraf 09 dan 10, menyatakan bahwa : Laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi lazimnya adalah laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang sama.Apabila ternyata tanggal pelaporannya berbeda, perusahaan anak biasanya menyusun laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang sama dengan perusahaan induk.Apabila penyesuaian tanggal tersebut tidak dapat dilakukan, laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.Sesuai dengan asas konsistensi, baik jangka waktu periode laporan maupun perbedaan dalam tanggal pelaporan harus selalu sama dari waktu ke waktu. Apabila laporan keuangan dan tanggal pelaporan yang berbeda digunakan untuk tujuan konsolidasi maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh yang material dari setiap peristiwa atau transaksi antar perusahaan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dengan tanggal pelaporan laporan keuangan konsolidasi. NERACA KONSOLIDASI PADA TANGGAL AKUISISI. Berdasarkan pada asumsi bahwa entitas-entitas yang terpisah secara hukum dan akuntansi dari sebuah perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anak dapat digabung menjadi satu perangkat laporan keuangan yang bermanfaat untuk tujuan pelaporan eksternal. NERACA KONSOLIDASIAN SETELAH AKUISIS Setelah diakuisisi, maka baik induk maupun anak tetap melanjutkan kegiatan operasi masingmasing, kegiatan tersebut akan mengubah saldo sebelumnya terutama yang berkaitan dengan reciprocal accounts sbb : -