Anda di halaman 1dari 34

Tutorial Klinik

Pemeriksaan Nervus Cranialis


Oleh:
Hasyati Dwi Kinasih
1410221013

Pembimbing:
dr. Ashwin Rumawas, Sp. S

KEPANITERAAN KLINIK BDEPARTEMEN SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
Periode 23 Mei 26 Juni 2016

Nervus I (N. Olfaktorius)


Persiapan: Pasien keadaan sadar
Pastikan tidak ada: Obstruksi mukosa
Pemeriksaan dilakukan untuk
mengetahui indra pembau dengan
cara memberi rangsangan dengan
bermacam bahan yang dikenal
pasien.

Nervus I (N. Olfaktorius)

Teknik Pemeriksaan:
Kedua mata ditutup
Lubang hidung ditutup
Kemudian
bahan
satu
persatu
didekatkan pada lubang hidung yang
terbuka
dan
penderita
diminta
menarik nafas panjang, kemudian
diminta
mengidentifikasi
bahan
tersebut.

Nervus II (N. Optikus)

Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan:


Membaca kartu Snellen pada jarak 6 meter
Jari tangan : 1/60
Lambaian tangan (Hand movement) :
1/300
Cahaya lampu: 1/
Tidak dpt melihat sama sekali : 0

Nervus II (N. Optikus)


Pemeriksaan Lapang Pandang
Tes konfrontasi
Tes perimetri
Tes kampimeter

Nervus II (N. Optikus)


Pemeriksaan Fundus
Pemeriksaan retina
Pemeriksaan papil nervus
opticus

m. Obliqus
superior

m. Rektus lateral

N. IV

N. VI

N. III

m. Rektus medial
m. Rektus superior
m. Rektus inferior
m. Obliqus inferior
m. Kontriktor
pupilae
m. Levator
palpebra

N. OKULOMOTRIUS (N. III)


N. TROKHLEARIS (N. IV)
N. ABDUSEN (N.VI)

Pemeriksaan & Interpretasi


Pupil-Reaksi pupil
Pemeriksaan :
Observasi bentuk,
ukuran pupil & posisi
pupil
Perbandingan pupil
kanan dan kiri
Pemeriksaan reflek pupil
Reflek cahaya langsung
Reflek cahaya tidak
langsung
Reflek pupil akomodatif /
reflek pupil konvergensi

N. V (Trigeminus)
V.1 oftalmikus

Sensoris

V.2 maxillaris

V.3
mandibularis
N. V

m. temporalis

m. masseter
Motoris
m. pterigoideus
lateralis
m. pterigoideus
medialis

Pemeriksaan

1. Fungsi motorik N. Trigeminus


2. Fungsi sensorik N.Trigeminus

1. Fungsi Motorik N. Trigeminus


Menggigit giginya sekuat-kuatnya, palpasi m.maseter
& temporalis
Membuka mulutnya, perhatikan deviasi rahang
bawah( m.pterigoideus lateralis)
Kayu tong spatel digigit bergantian, bandingkan
bekas gigitan( M.Pterigoideus Medialis)

Nervus V (N. Trigeminus)


Sensorik:
Dengan kapas dan jarum dapat diperiksa rasa
nyeri dan suhu, kemudian lakukan pemeriksaan
pada dahi, pipi dan rahang bawah.
Refleks kornea : Kornea disentuh dengan kapas,
bila normal pasien akan menutup matanya atau
menanyakan apakah pasien dapat merasakan.

N VII (Facialis)
Somatomotorik

Viseromotorik

Otot-otot
wajah
kecuali m.
levator
palpebrae
Otot
platisma
Otot
sitlohioid
Digastrikus
posterior
Stapedius
telinga
tengah

Glandula &
mukosa
faring
Palatum
Rongga
hidung
Sinus
paranasal
Gl.
Submaksil
ar,
sublingual,
lakrimalis

Viserosensorik
2/3
anterior
lidah

Somatosensorik
Kulit &
mukosa yg
overlappin
g
dipersarafi
N.V
Lidah,
palatum,
meatus
akustikus
eksterna,
bagian
luar
gendang

Pemeriksaan
Pemeriksaan & Interpretasi fungsi
motorik
Observasi otot wajah dlm keadaan
istirahat

Nervus VII (N. Fasialis)


Sensorik
Tes schirmer: lakmus ukuran 5x50 mm. salah
satu ujung kertas dilpat & diselipkan pada
conjungtiva, biarkan 5 menit dengan mata
terpejam.
Normal air mata membasahi lakmus
(berubah menjadi biru) sepanjang 20-30 mm
dalam waktu 5 menit

Nervus VII (N. Fasialis)


Pengecapan 2/3 anterior lidah
oPasien menjulurkan lidah,dikeringkan dulu
gunakan lidi kapas sentuhkan pada 2/3
anterior lidah Gula (ujung), asam,garam
(pinggir), kopi(belakang lidah) identifikasi
rasa
oTiap kali pemeriksaan, pasien berkumur
dahulu dengan air hangat.

Nervus VIII (N.


Vestibulokokhlearis)
Pemeriksaan pendengaran:
Tes rinne: untuk membandingkan
konduksi udara dan tulang
Tes weber: untuk uji lateralisasi
Tes swabach: membandingkan
pendengaran pasien dengan
pendengaran pemeriksa yang
dianggap normal

Nervus VIII (N.


Vestibulokokhlearis)
Pemeriksaan Keseimbangan:
Past pointing test
Pasien diminta menyentuh ujung jari
pemeriksa dengan jari telunjuknya,
kemudian dengan mata tertutup pasien
diminta untuk mengulangi. Normalnya
pasien harus dapat melakukannya.

Nervus VIII (N.


Vestibulokokhlearis)
Tes romberg
Pasien berdiri dengan kaki dirapatkan. Pasien
kemudian diminta menutup mata dan tetap
seperti posisi tersebut selama 20-30 detik. Tes
romberg
positif
jika
terdapat
ketidakseimbangan

Nervus VIII (N.


Vestibulokokhlearis)
Stepping test
Pasien jalan ditempat dengan mata
tertutup,
sebanyak
50
langkah
dengan kecepatan seperti jalan biasa.
Abnormal bila pasien beranjak > 1
meter dari tempatnya semula, atau
badan terputar > 30 derajat.

PEMERIKSAAN Nervus Glosofaringeus &


Nervus Vagus ( N IX & N X )
Pemeriksaan Fungsi Motorik
A.INSPEKSI LENGKUNG LANGIT-LANGIT
Minta penderita membuka mulut & suruh
ucapkan Ah,Ah
Perhatikan lengkung langit-langit dan posisi uvula

B. Pemeriksaan fungsi menelan


Minta penderita minum air
Perhatikan mampu minum air atau air
masuk ke hidung
C.Pemeriksaan Fonasi suara
Minta penderita mengucapkan a.a.a.a.a.

Interpretasi :
Normal
Ggn fonasi suara sangau

2.Pemeriksaan fungsi
parasimpatis
Inspeksi sekresi kelenjar ludah

Interpretasi :
Normal
Kelainan : sekresi kelenjar
ludah

3.Pemeriksaan Fungsi
Sensorik
Reflek muntah Sentuh
bagian atas faring/palatum
molle

N. XI (N. Aksesorius)
Muskulus trapezius
Dengan menekan pundak pasien dan pasien diminta
untuk mengangkat pundaknya.
Muskulus sternocleidomastoideus
Pasien diminta untuk menoleh kekanan dan kekiri dan
ditahan oleh pemeriksa , kemudian dilihat dan diraba
tonus dari m. sternocleidomastoideus.

N. XII (HIPOGLOSUS)
Mempersarafi otot2 lidah : stiloglosus,
hioglosus, genioglosus

Lesi unilateral disartria


Lesi bilateral disartria dan disfagia
Lesi unilateral; supraneklear
kelemahan, et: trombosis, hematom,
tumor, MS

Lesi bilateral, nuklear kelemahan


dan atrofi, et : paralisis bulber, ALS,
siringobulbi, poliomielitis

Pemeriksaan
Inspeksi lidah saat
istirahat
Inspeksi lidah saat
dijulurkan
Pemeriksaan artikulasi
kata ular loreng lari
lurus dilorong
Interpretasi :
Normal : Deviasi
Kelainan : Deviasi +

Anda mungkin juga menyukai