Kista Ovarium Finish
Kista Ovarium Finish
PENDAHULUAN
Ovarium merupakan sepasang organ pada sistem reproduksi wanita.
Terletak di pelvis dan mengapit uterus, bentuk dan ukurannya seperti
buah kenari. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan telur dan hormon.
Hormon merupakan bahan kimia yang mengontrol jalannya fungsi dari sel
dan organ tertentu.1
Setiap bulan, selama siklus menstruasi, sebuah sel telur dikeluarkan
dari satu ovarium dalam proses yang disebut ovulasi. Perjalanan sel telur
dari ovarium melalui tuba falopii menuju ke uterus. Ovarium juga
merupakan sumber utama dari hormon wanita yaitu estrogen dan
progesteron. Hormon-hormon ini mempengaruhi perkembangan dari
payudara wanita, bentuk tubuh dan rambut tubuh. Hormon-hormon ini
juga mengatur siklus menstruasi dan kehamilan. 1
Kista ovarium dapat mengenai semua wanita dan di semua umur
terutama pada masa reproduksi. Sebagian kista
terbentuk karena
perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan
pelepasan sel telur dari ovarium. Kista ovarium adalah benjolan yang
membesar, seperti balon yang berisi cairan yang tumbuh di indung telur.
Kista tersebut juga kista fungsional karena terbentuk selama siklus
menstruasi normal atau setelah telur dilepaskan sewaktu ovulasi. Kista
fungsional akan mengkerut dan menyusut setelah beberapa waktu
(setelah 1-3 bulan). Dalam kehamilan, tumor ovarium yang paling sering
dijumpai paling sering adalah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein.
Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin
dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam
panggul.
Sebagian
besar
kista
tidak
berbahaya
tetapi
beberapa
dan fertilisasi
seorang
wanita.
Pembahasan
lebih
lanjut
PEMBAHASAN
ANATOMI
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur yang terletak di
kanan dan kiri uterus kira-kira sebesar ibu jari tangan dengan ukuran
panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm; dekat pada
dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium dihubungkan dengan uterus
melalui ligamentum ovarii propium. Arteria ovarika berjalan menuju
ovarium
melalui
ligamentum
suspensorium
ovarii
(ligamentum
infundibulopelvikum).3
Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian
besar ovarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum.
Bagian ovarian kecil berada dalam ligamentum latum, disebut dengan
hilus ovarii. Pada bagian ini, masuk pembuluh-pembuluh darah dan saraf
ke ovarium. Lipatan yang menghubungkan lapisan belakang ligamentum
latum dan ovarium dinamakan mesovarium.3
Gambar 1. Anatomi
ovarium
menjadi
satu
dengan
yang
ada
di
ligamentum
rotundum.
2.
Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya
akan menjadi
folikel
de
Graf.
Folikel-folikel
ini
Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang
mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan
satu nukleolus pula;
2.
3.
4.
ovum
ikut
dilepas.
Sebelum
dilepas,
ovum
mulai
Memproduksi ovum
Hormon gonadotrofik dari kelenjar hipofisis bagian anterior
mengendalikan (melalui aliran darah) produksi hormon ovarium.
Hormon perangsang folikel (FSH) penting untuk awal pertumbuhan
folikel de graaf, hipofisis mengendalikan pertumbuhan ini melalui
wanita normal.
Memproduksi hormon progesteron
Disekresi oleh luteum dan melanjutkan pekerjaan yang dimulai
oleh
estrogen
terhadap
endometrium
yaitu
menyebabkan
DEFINISI
Kista
abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Kista ada yang
berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan kista
5
ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid
yang tumbuh pada atau sekitar ovarium. Kista ovarium biasanya
berukuran kecil (<5 cm), berkapsul dengan isi cairan dan tumbuh dalam
ovarium. Berbeda dengan mioma, mioma berbentuk masa padat, dan
tumbuh dalam dinding rahim wanita. Beberapa kista ovarium ini tidak
menimbulkan gejala, dan dapat mengalami resolusi spontan, tetapi ada
yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak menyenangkan. Ada
beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma
terutama pada wanita yang mulai menopause.4
EPIDEMIOLOGI
Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista
ovarium) dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi.
Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya
bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah
terjadi metastasis, sehingga 60%-70% pasien datang pada stadium lanjut,
sehingga penyakit ini disebut juga sebagai silent killer. Di Amerika
serikat pada tahun 2001 diperkirakan jumlah penderita kanker ovarium
sebanyak 23.400 dengan angka kematian sebesar 13.900 orang.3
Insiden di Indonesia kista ovarium ditemukan 2,39%-11,7% pada
semua penderita ginekologi yang dirawat. Sebagai gambaran di RSU
Dharmais, ditemukan penderita kista ovarium sebanyak 30 kasus setiap
tahun. Studi epidemiologi menyatakan beberapa faktor resiko, melahirkan
pertama kali diatas usia 35 tahun, dan wanita yang mempunyai keluarga
dengan riwayat kehamilan pertama terjadi pada usia dibawah 25 tahun.
Penggunaan pil kontrasepsi dan menyusui akan menurunkan kanker
ovarium sebanyak 30-60%.3,5
ETIOLOGI
Pertumbuhan kista ovarium berhubungan dengan stimulasi oleh
hormon gonadotropin, yaitu FSH dan LH. Adanya iritasi juga merupakan
6
pencetus
tumbuhnya
kista.
Selain
itu
disebabkan
oleh
adanya
transformasi dari sel-sel ovarium. Kista ovarium timbul dari folikel yang
tidak berfungsi selama siklus menstruasi.6
Faktor resiko terjadinya kista ovarium.
a Riwayat kista ovarium sebelumnya
b Siklus menstruasi yang tidak teratur
c Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d Menstruasi dini
e Tingkat kesuburan
f
yang
tercetus
oleh
radikal
bebas
atau
bahan
bahan
karsinogenik.3,4,6
PATOGENESIS
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon
dan
kegagalan
pembentukan
salah
satu
hormon
tersebut
bisa
neoplasia
tropoblastik
gestasional
(hydatidiform
mole
dan
ovarium
dilihat
menurut
klasifikasinya
yaitu
tumor
ovarium
b Tumor lain
1 Kista Folikel
9
3-8
cm.
Kista
folikel
ovarium
ini
biasanya
sebuah
jeruk.
Sering
terjadi
pada
pubertas,
albikans.
mempertahankan
Kadang-kadang
diri
(korpus
korpus
luteum
luteum
persistens);
Pendarahan
menyebabkan
yang
ruptur.
berulang
Kista
dalam
korpus
kista
luteum
dapat
dapat
mola
hidatidosa
atau
koriokarsinoma.
Pada
11
perlengketan
antara
permukaan
ovarium
disebabkan
oleh
ketidakseimbangan
hormonal.
dan
mengalami
hirsutisme
tanpa
maskulinisasi.
12
dengan
adanya
tangkai,
dapat
terjadi
torsi
3,7
dengan kistadenoma
seluruh
ovarium.sedang
kistadenoma
ovarii
musinosum
ini
biasanya
mempunyai
dinding
yang
licin,
odematosa;
lokular
yang
mengandung
niukosa
ini
apabila
terjadi
perdarahan
atau
perubahan
sampai
coklat
tergantung
dari
percampurannya
terus
bertambah
dan
menyebabkan
banyak
14
karena kemungkinan adanya tanda-tanda ganas (kira-kira 510% dari kistadenoma musinosum). 3,7
Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. Jika pada
operasi tumor sudah cukup besar sehingga tidak tampak
banyak
sisa
ovarium
yang
normal,
biasanya
dilakukan
timbulnya
pseudomiksoma
peritonei
karena
terhadap
kemungkinan
keganasan.
Waktu
Tidak
jarang
kistanya
sendiri
kecil,
tetapi
papilloma).
Kista endometrioid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin;
pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel, yang
menyerupai lapisan epitel endometrium. Kista ini, yang
15
serat
saja,
tetapi
dapat
pula
merupakan
terjadinya
sobekan
dinding
kista
dengan
akibat
karena
ketidakseimbangan
hormon.
Kista
coklat
dapat
perut.
Tekanan
terhadap
alat-alat
disekitarnya
terletak
bebas
di
rongga
perut
kadang-kadang
hanya
17
Pada tumor yang besar dapat terjadi tidak nafsu makan, rasa sesak,
dan lain-lain. 3,7
2. Akibat aktivitas hormonal
Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid,
kecuali jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon.
3. Akibat komplikasi
Perdarahan ke dalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit,
sehingga berangsur-angsur menyebabkan pembesaran kista, dan
hanya menimbulkan gejala-gejala klinik yang minimal. Akan tetapi,
kalau perdarahan terjadi sekonyong-konyong dalam jumlah yang
banyak, akan terjadi distensi cepat dari kista yang menimbulkan
nyeri perut mendadak. 3,7
Putaran tangkai dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan
diameter 5 cm atau lebih akan tetapi yang belum amat besar
sehingga
terjadinya
terbatas
torsi
mempermudah
gerakannya.
ialah
Kondisi
kehamilan
terjadinya
torsi
yang
karena
ialah
mempermudah
pada
kondisi
yang
kehamilan
karena
pada
ini
menimbulkan
jarang
bersifat
total.
Adanya
tarikan
melalui
ligamentum
putaran
tangkai
infundibulopelvikum
18
Infeksi pada tumor terjadi jika dekat pada tumor ada sumber
kuman pathogen, seperti appendisitis, divertikulitis, atau salpingitis
akuta. Kista dermoid cenderung mengalami peradangan disusul
dengan pernanahan. 3,7
Robek dinding kista terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat
pula sebagai akibat trauma, seperti jatuh, atau pukulan pada perut,
dan lebih sering pada waktu persetubuhan. Kalau kista hanya
mengandung cairan serus, rasa nyeri akibat robekan dan iritasi
peritoneum segera mengurang. Tetapi, kalau terjadi robekan pada
kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka perdarahan
bebas dapat berlangsung terus ke dalam rongga peritoneum, dan
menimbulkan
rasa
nyeri
terus
pada
menerus
disertai
kistadenoma
tanda-tanda
musinosum
dapat
DIAGNOSIS
1. Anamnesa
Diagnosis dimulai dari anamnesis berdasarkan keluhan pasien.
Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda,
terutama
tumor
ovarium
yang
kecil.
Adanya
tumor
bisa
perut.
Tekanan
terhadap
alat-alat
di
sekitarnya
dapat
19
2-
4,7
2.
Pemeriksaan Fisik
Apabila ditemukan adanya benjolan di rongga perut bagian
bawah atau di rongga panggul, perlu dilakukan palpasi abdomen
untuk menentukan sifat dari benjolan tersebut, diantaranya seperti
ukuran, konsistensi, permukan, dapat digerakkan atau tidak, dan
adakah nyeri. Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen.
Walau pada wanita premenopause yang kurus dapat teraba ovarium
normal tetapi hal ini adalah abnormal jika terdapat pada wanita
postmenopause. Perabaan menjadi sulit pada pasien yang gemuk.
Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa umumnya rata.
Serviks dan uterus dapat terdorong pada satu sisi. Dapat juga teraba,
massa lain, termasuk fibroid dan nodul pada ligamentum uterosakral,
ini merupakan keganasan atau endometriosis. Pada perkusi mungkin
unilokular,
dindingnya
tipis,
satu
cavitas
yang
Perut diisi dengan gas dan sedikit insisi yang dibuat untuk
memasukan laparoskop.Melalui laparoskopi dapat diidentifikasi
dan mengambil sedikit contoh kista untuk pemeriksaan PA dan
untuk mengetahui asal tumor dari ovarium atau tidak, dan
menentukan sifat- sifat tumor. 2-4
e. MRI
MRI memberikan gambaran jaringan lunak lebih baik dari CT
scan, dapat memberikan gambaran massa ginekologik yang
lebih baik. MRI ini biasanya tidak diperlukan.4
f. CT Scan
Untuk mengidentifikasi kista ovarium dan massa pelvik, CT Scan
kurang baik bila dibanding dengan MRI. CT Scan dapat dipakai
untuk mengidentifikasi organ intraabdomen dan retroperitoneum
dalam kasus keganasan ovarium.4
PENATALAKSANAAN
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan
tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak
memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak
melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah
kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut
mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu
diambil sikap untuk menunggu selama 1-3 bulan, jika selama waktu
observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu
bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.
7
pengangkatan
tuba
(salphyngoooforektomi).
Jika
terdapat
22
keganasan
operasi
yang
lebih
tepat
ialah
histerektomi
dan
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium diantaranya :
Torsi, ruptur, perdarahan, menjadi keganasan : potensi kistadenoma
ovarium jinak menjadi ganas sudah dipostulasikan, kista dermoid dan
endometriosis
dapat
berubah
menjadi
ganas,
akan
tetapi
dalam
PROGNOSIS
Vitam
: ad bonam
Fungsionam
: dubia ad bonam
Sanationam: ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium
Neoplastik Jinak. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000.
2. Benson R, Pernoll ML. 2008. Buku saku obstetri & ginekologi. Jakarta: Penerbit EGC.
3. Winknjosastro H, Gunardi E, Anwar M. Tumor Jinak Pada Alat Genital Dalam Buku
Ilmu Kandungan.Ed.3.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
2011.h.12-18;279-13.
4. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Obstetri
Williams Edisi ke-21 Vol. 2. Jakarta : ECG; 2004. p. 934, 1035-7.
5. Anonim. 2005. Obstetri patologi dan Ginekologi. Bagian obstetric dan ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung; Elstar Offset Bandung.
23
24