Anda di halaman 1dari 7

Psikologi Remaja, Karakteristik dan Permasalahannya

oleh KOMISI REMAJA JEMAAT BETANI SINDULANG-SINGKIL pada 30 Juni 2010


jam 17:30

Masa yang paling indah adalah masa remaja.


Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja.
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.
Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley
Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan
batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif

sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga
dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan
jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley
Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa
badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian
identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan
bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion,
moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001,
Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk
mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentanganpertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi
semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya
perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif,
emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi
ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi
psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya
banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini
dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.
Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka
mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah
dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan /
keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai
dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan
fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan
mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja
perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya,
khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey
pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya
(Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan
distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri,
onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton,
2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal
munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999;
Thompson et al).
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem
yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obatobatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar
adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.

Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang


Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat
memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasuskasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja
menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda
dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa
alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk
meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk
kompensasi.
* Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua,
supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah,
perceraian dan perpisahan orang tua.
* Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan
sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka
pendek dan kepuasan hedonis, dll.
* Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang
memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk,
dll.
* Cinta dan Hubungan Heteroseksual
* Permasalahan Seksual
* Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
* Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya
kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses
perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja
adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang
memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja:

Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar
hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita.
Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis
(romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering
menyebutnya jatuh cinta.
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para
remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi
sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual,
kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian
yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah
satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan
teman.
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut
cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain
secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta
kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan
remaja.
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan
munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah
berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang
boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya ketidaknormalan yang
dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual,
homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi
hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang,
pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah,

teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.


Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar
masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan
kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan
dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang
otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan
remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anakanak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga
sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap
keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka
sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi
kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi
bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda.
Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap
remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani
sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa
mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera
menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang
menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami
karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini
tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor
tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk
benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.

Anda mungkin juga menyukai